Share

Bab 30.a

Pulang Kampung 30

Bang Rasya terpejam lelap. Napasnya teratur, dada naik turun. Lelah mungkin, tiga hari kami banyak menghabiskan waktu di jalan. Dari kampung-ke Aceh-ke Malaysia. Apa lagi semalam dia kerja sampai larut.

Aku menutup pintu kamar dengan pelan. Berdiri di balkon sambil memainkan ponsel. Baru ingat, aku belum mengabari ibu dan bapak di kampung. Mana kami berpisah dalam keadaan kacau pula.

Aku menekan panggilan keluar. Menyatukan ponsel dengan telinga. Beberapa detik menunggu. Lalu suara bapak pun terdengar.

"Lina?"

"Ya, Pak. Lina sudah sampai Malaysia."

"Alhamdulillah."

"Bagaimana bapak ibu di kampung? Shena tidak cari gara-gara lagi kan?"

Bapak terdengar menghela napas. Lalu suara ibu juga terdengar tapi tak jelas bicara apa.

"Lina," ucap suara Ibu.

"Ya, Bu."

"Ibu dan bapak malu sekarang buat keluar rumah. Muka sudah seperti dilulur tai kebo. Shena memalukan, benar-benar memalukan," keluh ibu.

"Kenapa lagi dia, Bu?"

Aku hanya menggeleng miris ketika ibu berc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status