Share

Bab 33.b

"Masya Allah." Aku mengambil foto itu.

Rambut hitam tergerai lurus. Kulit putih bersih. Mata hitam dengan bulu lentik. Hidungnya bangir. Bibir seksi.

"Keturunan Arab?" Alisku menegang.

"Abinya dari Aceh. Uminya dari Arab."

"Masya Allah. Cantik sekali." Pantas Bang Rasya sampai tergila-gila. Pernah kan lihat orang-orang keturunan arab? Ya, begitulah.

"Abang tidak punya foto lain selain ini? Yang tidak berkerudung maksudnya."

"Sudah Abang delet semua."

"Kenapa?"

"Takut Abang tiba-tiba meninggal lalu dilihat rang lain."

Aku memindai wajah Abang. Rautnya berubah sedih. "Bila Abang mendadak menghadap Allah, Abang titipkan foto ini jangan sampai dilihat rang lain, ya. Abang selalu simpan kat sini."

Bang Rasya menyimpan foto Aisha ke tempat semula dengan sangat hati-hati.

"Abang bicara apa? Kita akan menua bersama, kan?"

"Usia tak ada yang tahu, Comel." Dia memeluk dan mencium kepalaku.

Bang Rasya menyimpan fotoku di dompetnya. Memajang gambar kami di ruang kerjanya. Bahkan di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status