Share

Bab 35.a

Percuma saja mengingatkan Shena. Sepertinya dia sudah matang dengan pilihan hidupnya. Aku pun hanya bisa sampai tahap mengingatkan, selebihnya berdoa semoga dia mendapatkan hidayah satu hari nanti.

Mumpung sedang ada di Jakarta, kami pulang dulu ke kampung. Menemui ibu dan bapak serta Alina resort yang sudah naik ke pembangunan restoran. Di rumah ibu aku bertemu dengan Chacha. Dari awal aku memang kurang respek pada anak itu, dalam diri ini tidak ada rasa sayang sama sekali. Mungkin karena sulit lupa kalau anak itu hasil selingkuhan suami dan adikku sendiri. Tetapi melihat perangainya sungguh kasihan.

“Tante ... Mama kapan pulang?” Anak perempuan 3,5 tahun itu bertanya dengan mata yang berkaca.

“Nanti Mama Chacha pasti pulang.” Aku mengusap pucuk kepalanya.

“Chacha rindu Mama.” Anak ini memelintir pakaian, lalu menangis. Aku benci rasa peduli ini, ingin cuek tapi tak bisa. Malah kutarik anak itu ke pelukan dan melerai tangisannya. Membujuknya dengan segala cara.

Ibuku tidak seper
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status