Share

Bab 44. Mbak, boleh tidak aku jadi pacarmu.

“Ah, kalau begitu maafkan anak ibu ya nak Calia. Maafkan Arwan. Mungkin, mungkin dia itu, dia, dia memang ceroboh dari kecil. Ceroboh itu sudah kebiasaannya. Maafkan ya nak, maafkan.” Bu Lina berulang kali meminta maaf untuk Arwan.

“Ibu sudah, tidak apa-apa kok. Aku juga mengerti kok. Mungkin Arwan hanya belum terbiasa saja bekerja.” Jawab Calia.

“Siapa bilang, dia sudah sering bekerja di mana-mana. Dia juga sering dipecat di mana-mana. Setiap bekerja, mungkin hanya satu dua hari dia akan langsung dipecat. Sebab itu Ibu menyarankan dia untuk bekerja di tempat Nak Calia. Ibu berharap Nak Calia bisa mengerti keadaannya dan bisa menerima Arwan yang memang seperti itu anaknya. Tapi kalau misalnya anak Calia sudah benar-benar keberatan, tidak apa-apa jika Nak Calia mau memecatnya. Lagi pula Ibu memang sudah menyuruhnya untuk berhenti bekerja, tapi Arwan yang terus ngotot untuk bekerja.”

Calia sedikit bingung dengan ucapan bu Lina, pada waktu itu Arwan datang melamar pekerjaan ditemani oleh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status