Share

Bab 48. Boleh aku memelukmu, Mbak? Sebentar saja.

“Tidak Mbak. Tidak usah, biarkan saja. Sebentar lagi juga sembuh kok. Aku bisa minum obat saja.”

Arwan kemudian kembali duduk di bangku, dengan tangannya yang masih sangat gemetaran dia merogoh sesuatu dari saku celananya dan mengeluarkan botol obat.

“Kamu bawa obat? Kamu mau minum obat ya?” Tanya Calia.

Arwan hanya mengangguk dia masih menggenggam erat botol obat di tangannya yang begitu gemetaran. Calia semakin cemas melihat itu. “Tunggu sebentar ya, aku ambilkan air dulu .” tanpa basa-basi lagi Calia berlari keluar untuk mencari air mineral.

Tidak sampai satu menit dia sudah kembali dengan membawa botol minum. Dia kemudian membantu Arwan untuk meminum obat itu. Beberapa saat kemudian gemetaran di tubuh Arwan mulai berkurang.

Calia merasa sedikit lega. “Arwan, sebenarnya kamu sakit apa? Kok sampai seperti ini?”

“Tidak Mbak. Tidak apa-apa. Ini hanya penyakit bawaan dari kecil saja kok. Bukan sakit apa-apa.”

Setelah merasa cukup beristirahat, Arwan kemudian berdiri dan mengangkat sebu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status