Share

24. Hati Dari Es

Tak disangka ternyata Marc pulang tepat waktu. Saat itu, Sarah malah masih bekerja di ruang kerja.

“Belum selesai?” Marc masuk ke ruang kerja tanpa mengetuk pintu.

“Maaf. Lima belas menit lagi selesai.” Sarah berkata dengan mata tetap pada layar laptop.

Marc berjalan ke pojok ruangan. Ia mengangkat sebuah lukisan di dinding. Di balik lukisan itu ternyata ada sebuah brankas besar.

Sarah tidak memperhatikan lagi karena bosnya melakukan panggilan videocall. Suara laki-laki dari laptop membuat Marc menoleh.

“Kerjamu bagus, Sarah. Mungkin minggu depan kita harus bertemu untuk project selanjutnya. Bagaimana?” Laki-laki itu berkata sesuatu yang membuat Marc mengerutkan dahi.

“Selama pertemuan dilakukan di kota ini, saya bersedia, Tuan. Maaf, saya belum bisa pergi jauh.” Sarah menyahut santun.

Lima menit, Marc mendengar pembicaraan tersebut. Semuanya memang tentang pekerjaan yang dilakukan Sarah. Namun begitu, Marc merasa hatinya kesal.

Saat Sarah selesai, Marc dengan kasar meletakkan sebuah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yiming
waaah dpt Mobil baruu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status