Share

Chapter 123

Seharian itu Marren hanya bisa gelisah menunggu kepulangan Arsan, dua kali ia menghubungi nomor ponselnya tidak sekali pun Arsan mengangkatnya.

Marren menatap jam dinding yang bertengger di dinding ruang tengah, di mana ia duduk menunggu Arsan seraya menonton televisi.

Jam menunjukkan pukul sepuluh lebih dua puluh lima menit malam. Sejak pukul sembilan para asisten rumah tangga telah berada di kamar masing-masing karena mereka harus bangun lebih awal dari para majikan.

"Sudahlah, Nak, sebaiknya, Marren tidur lebih dulu. Mungkin Arsan sedang sibuk dengan keluarga Tuan Wilson, Mungkin Arsan sibuk mengurusi administrasi jenazahnya,"

Hibur Madya yang melihat Marren tak bisa menutupi gelisahnya setelah panggilan teleponnya tidak mendapatkan respons dari suaminya.

"Iya, Mom, tapi Marren belum mengantuk. Sebaiknya Mommy tidur, ya. Sebentar lagi mungkin Arsan akan pulang," sahut Marren seraya berdiri mengantarkan ibunya ke kamar.

Dan benar saja, tidak berapa lama Madya memasuki kamar, t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status