Share

Bab 24

Penulis: Nelda Friska
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-25 06:09:50

Selain tamu undangan, keluarga Tanujaya, termasuk Ayuna sendiri tidak ada yang tidak terkejut setelah mendengar nama belakang Sadewa juga mahar yang diberikan pria itu untuk putri pertama Bram.

Kata Sah yang terucap dari dua orang saksi bak dengungan lebah di telinga Ayuna. Gadis yang detik itu telah resmi menjadi istri Sadewa, terlalu syok dengan fakta yang baru ia ketahui barusan.

Sadewa bukan anak Pak Kardi? Pria yang kini resmi menjadi suaminya ternyata adalah putra dari seorang konglomerat?

Entah harus merasa senang atau justru kecewa. Namun yang pasti, Ayuna sangat membutuhkan penjelasan dari Sadewa tentang mengapa pria itu menyembunyikan jati diri yang sebenarnya dari dirinya dan keluarganya.

"Silakan. Pengantin wanita mencium tangan pengantin pria." Pak Penghulu memberi arahan. Salma yang paham sang putri sedang syok, mendekat ke arah Ayuna dan mengelus lengannya.

Sebenarnya Salma pun masih sangat syok dengan fakta tentang Sadewa. Namun, ibu dari Ayuna tersebut sebisa mun
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
siti fauziah
Mak&anak sama2 punya jiwa pelakor
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
orang kok sukanya iri si Prita sama Anggia itu
goodnovel comment avatar
Yanti Keke
iiih kasian deh prita.... hati koq jelek bgt... dtularin k ank lg....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 25

    Andai saja bukan karena permintaan Bram, Prita tidak sudi hadir di acara resepsi pernikahan Sadewa dengan Ayuna yang tentunya tak kalah mewah dari tadi siang.Bukan hanya para pengusaha sukses dan tamu dari kalangan atas lainnya. Acara malam itu juga dihadiri oleh pejabat pemerintah serta anggota dewan yang kebetulan memang sangat mengenal keluarga Hadiwijaya.Wajah Prita makin ditekuk saat menyaksikan interaksi Ayuna dengan wanita berusia enam puluh lima tahun yang dikenal sebagai Oma dari Sadewa. Apalagi, ketika kata-kata pujian tak hentinya wanita itu lontarkan kepada cucu menantunya tersebut, rasanya Prita ingin berteriak bahwa Ayuna tidak sesempurna yang mereka kira. Ya ... bukankah Raga lebih memilih Anggia, dan itu tandanya, Anggia memang lebih unggul dari kakaknya itu. "Kamu cantik sekali. Sadewa memang pandai mencari istri," ujar Marini-- omanya Sadewa seraya mengelus pipi Ayuna. "Terima kasih, Oma." Ayuna tersenyum manis. "Oma doakan semoga pernikahan kalian langgeng sam

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 26

    "Mama mau ke mana?" Bram bertanya saat melihat Prita yang sudah berdandan rapi."Mama mau arisan. Mas kok belum berangkat ke kantor? Ini sudah jam 9 lho, Mas." Prita menatap heran suaminya yang masih bersantai di ruang tamu. "Nanti saja agak siangan. Hari ini Papa ada meeting sama Pak Hadi sekalian makan siang," terang Bram seraya meletakkan ponsel yang sejak tadi menjadi fokusnya. Sebenarnya pria itu sedikit malas untuk bertemu dengan Hadiwijaya yang akan membahas perkembangan kerjasama mereka. Bram masih malu atas sikapnya yang terang-terangan menghina Sadewa dan meremehkan pria yang kini sudah menjadi menantunya tersebut."Ya sudah begitu. Aku berangkat dulu ya, Mas." Prita sedikit menunduk untuk mengecup pipi sang suami. Bram membalas dengan kecupan singkat di kening sang istri. Arisan kali ini diadakan di rumah salah satu teman Prita yang dikenal sebagai pemilik toko perhiasan terbesar di kota itu. Kedatangan Prita disambut hangat oleh mereka yang sudah tiba lebih dulu. "Maaf

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 27

    "Selamat pagi, istriku."Mata Ayuna mengerjap, terbuka perlahan dan mulai memperhatikan sekeliling. Ternyata bukan di kamarnya. Ayuna mengingat-ingat saat ini ia sedang berada di mana. Tiba-tiba tatapannya tertuju pada wajah seorang pria yang begitu dekat dengannya, Ayuna sontak terperanjat dan langsung duduk. "Mas Dewa?" pekiknya kaget. Sadewa tersenyum melihat reaksi istrinya. Pria yang sudah terlihat segar itu mengelus pipi mulus sang istri yang tetap terlihat cantik meski baru bangun tidur."Capek banget, ya? Kamu tidurnya nyenyak sekali. Mas sebenarnya gak tega bangunin kamu. Tapi Mama dan Papa juga Oma sudah menunggu kita di bawah untuk sarapan," ujarnya lembut. Ayuna terperangah. Ia menoleh ke arah jendela yang sudah terbuka. Ternyata sudah terang! "Aku kesiangan, Mas! Kenapa gak dibangunin dari tadi sih!" Ayuna panik. Gadis yang sudah resmi menjadi istri Sadewa itu bergegas menyibak selimut dan berniat turun dari ranjang. Namun, pergerakannya terhenti ketika Sadewa menaha

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 28

    Raga memejamkan mata. Ia sadar bahwa dirinya telah mempermalukan keluarga Bram, juga Anggia yang pasti merasa sedih ketika bukan nama gadis itu yang keluar dari mulutnya. Namun, Raga tidak bisa mengendalikan diri ketika yang ada dalam benak dan pikirannya saat ini adalah Ayuna. Raga melihat sang mantan kekasih yang begitu cantik, duduk berdampingan dengan pria yang kini sudah resmi menjadi suami gadis itu. Keduanya saling melempar senyum serta tatapan mesra, dan Raga cemburu dibuatnya. "Silakan ulangi sekali lagi dan ini kesempatan terakhir. Jangan sampai calon mempelai pria salah menyebut nama lagi," ujar penghulu di depan Raga. Bram menatap nyalang calon menantunya dengan wajah memerah menahan amarah. Andai saja saat ini mereka bukan sedang berada di pesta pernikahan putrinya, Bram pasti sudah menghajar Raga habis-habisan."Fokuslah. Jangan mempermalukan putriku di hari yang seharusnya menjadi hari bahagianya," desis Bram menahan geram. Raga kembali memejamkan mata. Berusaha me

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 29

    "Apa Mas menyesal menikahiku?"Raga yang baru saja akan merebahkan tubuh di atas tempat tidur, urung melakukannya setelah mendengar pertanyaan dari Anggia. Pria itu menghela napas berat, sebelum akhirnya kembali duduk menghadap istrinya yang juga tengah duduk bersandar di ranjang mereka. "Jangan menanyakan sesuatu yang hanya akan membuatmu sakit hati." Raga memilih tidak menjawab pertanyaan istrinya, sebab ia takut Anggia akan marah dan histeris seperti waktu itu. "Jawab saja, Mas. Aku ingin mendengar pengakuan jujur dari mulutmu." Anggia bersikeras menuntut jawaban, meski ia tahu pada akhirnya jawaban yang keluar dari mulut Raga akan menyakitkan untuknya. Raga memejamkan mata untuk meredam emosi. Sebenarnya malam ini ia sangat lelah dan ingin segera beristirahat. Acara tadi siang, juga omelan Prita yang menuduhnya ingin mempermalukan keluarga Tanujaya, membuat kepalanya hampir pecah. Namun, sepertinya keinginan untuk beristirahat tidak akan terwujud sebab saat ini justru Anggia k

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 30

    "Nanti malam Papa mau hadir ke acaranya Hadiwijaya. Dia akan memperkenalkan Sadewa sebagai Direktur Utama yang baru."Prita hampir tersedak mendengar ucapan suaminya. Pun dengan Anggia dan Raga yang sama-sama tertegun di tempatnya duduk. Mereka sedang menikmati sarapan bersama untuk pertama kalinya yang dihadiri anggota keluarga baru. "Ma ... Mama denger Papa ngomong, kan?""Eh ... iya, Mas. Aku denger." Prita gelagapan. Mati-matian menyembunyikan hawa panas yang tiba-tiba menjalari hatinya. Sadewa menjadi Direktur Utama? Ah ... pasti Salma dan Ayuna merasa di atas angin. "Papa berangkat dari rumah Salma. Tapi kalau Mama mau ikut, Papa bisa jemput Mama dulu. Bagaimana?" tawar Bram pada sang istri kedua, sebab biasanya Prita selalu antusias jika ia mengajaknya hadir ke acara-acara penting seperti itu. "Lihat nanti saja deh, Mas. Kalau aku mau ikut, nanti aku kabari lagi."Bram mengangguk. Kini fokusnya beralih pada sepasang pengantin baru yang sedari tadi hanya diam, padahal Bra

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 31

    "Papa tidak suka melihat cara Prabu menatap Mama."Salma yang sedang membersihkan riasan wajah, menghentikan kegiatan. Wanita anggun tersebut menatap Bram yang sedang duduk di pinggir ranjang, memperhatikan dari cermin di depannya. "Sepertinya dia masih ada rasa sama Mama."Salma menghela napas panjang. Tidak ingin menanggapi ucapan suaminya, Salma memilih melanjutkan kegiatan yang sempat terjeda."Mama dengar Papa bicara, kan?" Bram yang merasa Salma tidak menanggapinya, berdiri menghampiri sang istri untuk mengelus bahunya. "Papa cemburu, Ma."Salma tersenyum mendengar kalimat terakhir suaminya. "Kok Mama malah senyum?" Bram mengerutkan dahi. "Memangnya harus bagaimana? Aku hanya merasa lucu sama tingkah kamu, Mas. Kecemburuan kamu tidak beralasan. Wajar kalau dia bersikap ramah karena seharusnya memang seperti itu.""Tapi sama Mama sikap dia berbeda. Papa jelas melihat dia masih ada rasa sama Mama.""Itu bukan urusanku," sergah Salma seraya menepis tangan Bram dari bahunya, kem

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 32

    Airin NatasyaNama itu pernah terpatri di hati Sadewa dan menempatinya selama beberapa tahun. Gadis berperawakan tinggi tersebut adalah mantan kekasihnya saat kuliah dulu. Gadis yang untuk pertama kalinya mengenalkan Sadewa pada rasa cinta, tetapi juga luka secara bersamaan. Sadewa dengan susah payah menghapus nama itu setelah pengkhianatan yang dilakukan sang gadis. Ia sampai harus berpindah ke negeri orang agar segala hal tentang Airin tidak pernah didengarnya lagi. Sadewa berhasil membuang nama Airin dari hatinya, bahkan telah mengisinya dengan nama lain. Namun, ternyata takdir mempertemukan mereka kembali dengan kondisi Airin yang sangat jauh berbeda. "Papa ketahuan korupsi. Semua harta kami disita dan Papa dipenjara. Aku dan Mama tinggal di kontrakan kecil tidak jauh dari sini."Airin mulai bercerita. Saat ini keduanya duduk di salah satu meja di sudut cafe. Sadewa memutuskan untuk berbincang sebentar dengan Airin karena walau bagaimanapun, mereka pernah punya hubungan baik di

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31

Bab terbaru

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 94

    "Aku tidak percaya, ternyata wanita ib*is itu yang telah membuat Sadewa meninggal," ujar Hadiwijaya dengan mengepalkan tangan. Saat ini, Ia, Bram, dan Raga sedang berada di ruang tamu rumah Raga, sedangkan Salma dan Miranda sedang menemani Ayuna serta cucu-cucunya di kamar. "Dia menyimpan dendam karena dulu ditolak Sadewa dan merasa dipermalukan oleh Ayuna," timpal Raga. "Dan parahnya, ternyata Alex juga terlibat." Hadiwijaya kembali menyahut. Ia sangat terkejut saat mengetahui salah satu reka bisnisnya tersebut adalah suami dari Airin, sekaligus orang yang membantu wanita itu mencelakai putranya. "Kita harus memastikan wanita itu dihukum seberat-beratnya." Bram yang sejak tadi diam, ikut membuka suara. "Itu pasti." Hadiwijaya berdiri, melangkah menuju kamar Ayuna untuk melihat kondisi mantan menantunya itu. Di sana, di kamar itu, Ayuna sedang dipeluk oleh Salma, sedangkan Miranda sedang menatap Athalla dan Alika yang tertidur. Hati Miranda kembali dilanda nyeri saat mengingat me

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 93

    Raga baru saja selesai mandi saat mendapati Ayuna sedang duduk menghadap jendela dengan tatapan kosong. Raga mengira, istrinya itu sedang memikirkan sesuatu yang cukup serius karena Ayuna tidak menjawab panggilannya setelah beberapa kali ia menegur sang istri.Raga memutuskan menghampiri Ayuna dengan handuk yang masih tersampir di lehernya. Ia menatap Ayuna dengan lembut, lalu mengusap rambut sang istri penuh kasih. "Sedang memikirkan apa, hmm?" Raga bertanya lembut. "Mas perhatikan, dari kemarin kamu sering melamun."Ayuna sedikit tersentak, kemudian menoleh pada suaminya. "Aku tidak sedang memikirkan apa pun, Mas. Aku hanya sedikit lelah."Raga mengangguk pelan, berusaha mempercayai ucapan istrinya, meski ia menebak Ayuna sedang berbohong.Direngkuhnya kepala sang istri untuk ia sandarkan di bahunya. "Kalau ada yang mengganggu pikiranmu, kamu bisa cerita sama Mas. Jangan dipendam sendirian."Ayuna tersenyum tipis. Ia mulai merasa nyaman dengan sentuhan dan perhatian dari suaminya.

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 92

    Alex duduk di kursi mobilnya setelah meninggalkan Hadiwijaya dan keluarganya. Meski ia sempat berpamitan dengan sopan, pikirannya terus berputar tentang Ayuna. Bayangan wajahnya dan cara Ayuna menatapnya membuat dadanya berdebar, meskipun ia tahu itu salah. Ayuna adalah istri Raga, dan lebih dari itu, mantan istri Sadewa, musuh yang tak pernah ia temui, namun sudah menjadi bagian dari hidupnya melalui cerita-cerita Airin.“Kenapa aku merasa seperti ini?” gumam Alex, menatap keluar jendela, mencoba mengabaikan perasaan yang tumbuh di dalam dirinya. Dia menghembuskan napas panjang, seolah-olah mencoba mengeluarkan perasaan tersebut.Tapi semakin dia mencoba, semakin kuat bayangan Ayuna menghantui pikirannya.Airin selalu menggambarkan Ayuna sebagai wanita licik yang berhasil merebut Sadewa darinya. Namun, dari setiap interaksi singkat yang terjadi, Ayuna tak pernah terlihat seperti wanita yang Airin gambarkan. Sebaliknya, Ayuna selalu menunjukkan sikap yang tenang dan penuh kasih, terut

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 91

    Alex mengepalkan tangan. Laporan yang ia dapat dari anak buahnya makin membuatnya yakin bahwa Airin tengah bermain curang di belakangnya. Wanita itu menemui seorang pria dan Alex bisa menangkap gelagat tak biasa dari keduanya, apalagi dalam video tersebut pria itu berani mencium istrinya. "Kamu sudah mulai bermain api, Airin. Jika terbukti hubunganmu dengan pria itu sudah sangat jauh, aku tidak akan berpikir dua kali untuk membuangmu," gumam Alex dengan mata yang terus tertuju pada video yang dikirimkan anak buahnya. Alex memang mencintai Airin. Namun, pria itu sangat membenci yang namanya pengkhianatan dan tidak akan pernah ada kata maaf untuk yang satu itu. Alex berdiri dari tempatnya duduk. Pria itu berjalan ke arah balkon dengan sebatang rokok yang menyelip di sela-sela jemarinya. Ia hisap benda tersebut dan menghembuskan asapnya ke udara. Kilasan masa lalu ketika ia pertama kali bertemu Airin hingga jatuh cinta dan memutuskan menikahi wanita itu melintas dalam ingatan pria ber

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 90

    "Dasar bodoh!"Airin mengumpat. Pesan yang dikirimkan salah satu anak buahnya membuat wanita itu naik pitam. Ia pikir Romi akan berhasil menyingkirkan Raga seperti halnya dulu ia melenyapkan Sadewa. Namun, ternyata Raga selamat dan hanya mengalami cidera ringan. Rencananya kali ini gagal. Airin harus segera menemui Romi untuk membicarakan rencana selanjutnya. "Kamu kenapa?" Airin terperanjat. Alex tiba-tiba saja sudah berdiri di belakangnya tanpa ia sadari. Sejak kapan suaminya di sana? Apa mungkin Alex melihat pesan yang dikirimkan anak buahnya?"Eh, gak papa, Mas. Aku cuma kesal. Temanku tiba-tiba saja membatalkan janji padahal hari ini rencananya kami mau hangout bareng." Airin berusaha menyembunyikan kegugupan. Ia berharap, suaminya tidak curiga bahwa ia sedang berbohong. Alex mengangguk. Pria itu bersikap biasa saja meski ia tahu Airin sedang membohonginya. "Besok aku mau ke luar kota selama tiga hari. Tolong kamu siapkan pakaian dan keperluan lainnya." Airin membulatkan m

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 89

    Ponsel di genggaman Ayuna hampir terlepas. Kabar dari Farhan membuat tubuhnya lemas dan hampir saja ambruk jika tangannya tidak memegangi dinding. Raga kecelakaan. Ayuna hampir tidak percaya apa yang terjadi pada suaminya karena baru setengah jam yang lalu mereka bicara lewat telepon. Dengan tangan yang gemetar, Ayuna mencoba menghubungi Salma untuk memberitahukan kabar ini. Ia butuh seseorang untuk dimintai tolong menjaga Athalla dan Alika di rumah, sedangkan ia harus segera ke rumah sakit. Beruntung sang Mama langsung mengangkat panggilan darinya. Sama halnya seperti Ayuna, Salma juga terkejut mendengar kabar tersebut. "Kamu tenang, Sayang. Sebentar lagi Mama sama Papa ke sana. Papa yang akan mengantarmu ke rumah sakit."Sambungan telepon ditutup. Ayuna menghempaskan tubuh ke atas sofa dengan tangan yang saling meremas. Tidak. Jangan lagi! Ayuna tidak siap jika harus kehilangan lagi. Sakitnya ditinggal Sadewa untuk selamanya masih terasa sampai sekarang. Jangan sampai hal yan

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 88

    Raga sesekali melirik Ayuna. Sang istri lebih banyak diam setelah terlibat pembicaraan dengan Dara. Raga melihat ketika Dara menghampiri Ayuna dan mereka berbincang. Entah apa yang mereka obrolkan hingga sang istri berubah seperti sekarang.Athalla dan Alika tertidur di jok belakang. Keduanya nampak lelah setelah seharian menikmati acara di rumah Zeya dengan bergabung bersama teman-temannya dan mengadakan permainan di sana. "Yuna ...."Raga menyentuh jemari Ayuna hingga yang empunya terperanjat dan sontak menoleh. "Ya?""Kenapa, hmm?""Aku?" Ayuna menunjuk dirinya sendiri. "Aku gak papa, Mas. Aku hanya lelah saja," jawabnya dengan mengulas senyum tipis. Berharap Raga tidak bertanya lagi sebab ia masih kepikiran ucapan Dara beberapa jam yang lalu. "Jangan bohong. Mas tahu kamu sedang memikirkan sesuatu," tukas Raga. "Ayo cerita. Mas siap jadi pendengar yang baik," imbuhnya. Ayuna tahu, Raga memang sulit untuk dikelabui. Pria itu terlalu peka melihat perubahan sikapnya dan tidak aka

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 87

    Ayuna tahu bahwa sejak anak itu masih bayi, Zeya sangat dekat dengan Dara sebab gadis itu yang mengasuhnya. Ayuna juga paham, kedekatan mereka wajar-wajar saja karena Zeya memang sangat menyayangi Dara, pun sebaliknya. Akan tetapi, Ayuna tetap merasa tidak nyaman saat Zeya dengan terang-terangan mendekatkan Dara dengan Raga, suaminya. Gadis kecil itu sengaja meminta Dara dan Raga berdiri di sisinya untuk menemaninya meniup lilin, dan hal tersebut tak ayal mengundang pertanyaan dari beberapa tamu undangan. Ayuna sudah menjadi istrinya Raga, tapi kenapa justru Dara yang berada di posisi yang seharusnya Ayuna tempati?Usapan di bahu Ayuna rasakan saat ia masih fokus memperhatikan Raga dan Dara. Menoleh, tatapan sendu sang mama layangkan untuknya. "Sabar, Sayang. Kamu harus maklum, Zeya masih kecil. Dia belum paham bagaimana cara menjaga perasaanmu sebagai Mama sambungnya, terlebih selama ini dia sangat dekat dengan Dara." Salma menenangkan sang putri. Ia bisa melihat Ayuna tidak nyama

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 86

    "Ya, Ma?" Raga mengangkat panggilan yang ternyata dari Yunita. Pria itu sesekali melirik ke arah Ayuna yang terlihat salah tingkah karena kejadian barusan. "Belum tidur, Ga? Maaf kalau mama ganggu kamu.""Enggak kok, Ma. Aku belum tidur. Kebetulan aku sama Ayuna baru pulang dari acaranya Karina," terang Raga. "Ada apa, Ma? Tumben nelepon malam-malam begini? Zeya baik-baik saja, kan?" Raga dilanda cemas. Takut putri yang dua hari ini belum ditemuinya itu kenapa-napa. "Zeya baik-baik saja. Mama cuma mau ngingetin kalau Minggu depan ulang tahunnya Zeya, takutnya kamu lupa."Raga menghela napas lega mendengar kabar sang putri yang baik-baik saja. "Aku gak lupa, Ma. Malah rencananya aku mau nyiapin kejutan buat dia. Gimana kalau tahun ini kita buatkan pesta untuk Zeya. Kita undang teman-teman sekolahnya," usulnya. Bukan tanpa alasan Raga merencanakan itu. Dulu, di setiap ulang tahunnya, Zeya selalu menolak saat Raga ingin membuatkan pesta untuk sang putri. Kepribadian Zeya yang cukup

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status