Share

Bab 30

Author: Nelda Friska
last update Last Updated: 2023-07-30 16:54:28

"Nanti malam Papa mau hadir ke acaranya Hadiwijaya. Dia akan memperkenalkan Sadewa sebagai Direktur Utama yang baru."

Prita hampir tersedak mendengar ucapan suaminya. Pun dengan Anggia dan Raga yang sama-sama tertegun di tempatnya duduk.

Mereka sedang menikmati sarapan bersama untuk pertama kalinya yang dihadiri anggota keluarga baru.

"Ma ... Mama denger Papa ngomong, kan?"

"Eh ... iya, Mas. Aku denger." Prita gelagapan. Mati-matian menyembunyikan hawa panas yang tiba-tiba menjalari hatinya.

Sadewa menjadi Direktur Utama?

Ah ... pasti Salma dan Ayuna merasa di atas angin.

"Papa berangkat dari rumah Salma. Tapi kalau Mama mau ikut, Papa bisa jemput Mama dulu. Bagaimana?" tawar Bram pada sang istri kedua, sebab biasanya Prita selalu antusias jika ia mengajaknya hadir ke acara-acara penting seperti itu.

"Lihat nanti saja deh, Mas. Kalau aku mau ikut, nanti aku kabari lagi."

Bram mengangguk. Kini fokusnya beralih pada sepasang pengantin baru yang sedari tadi hanya diam, padahal Bra
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
siti fauziah
Bram suami lucnut egois tingkat dewa,,,Bu Salma anda berhak bahagia
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 31

    "Papa tidak suka melihat cara Prabu menatap Mama."Salma yang sedang membersihkan riasan wajah, menghentikan kegiatan. Wanita anggun tersebut menatap Bram yang sedang duduk di pinggir ranjang, memperhatikan dari cermin di depannya. "Sepertinya dia masih ada rasa sama Mama."Salma menghela napas panjang. Tidak ingin menanggapi ucapan suaminya, Salma memilih melanjutkan kegiatan yang sempat terjeda."Mama dengar Papa bicara, kan?" Bram yang merasa Salma tidak menanggapinya, berdiri menghampiri sang istri untuk mengelus bahunya. "Papa cemburu, Ma."Salma tersenyum mendengar kalimat terakhir suaminya. "Kok Mama malah senyum?" Bram mengerutkan dahi. "Memangnya harus bagaimana? Aku hanya merasa lucu sama tingkah kamu, Mas. Kecemburuan kamu tidak beralasan. Wajar kalau dia bersikap ramah karena seharusnya memang seperti itu.""Tapi sama Mama sikap dia berbeda. Papa jelas melihat dia masih ada rasa sama Mama.""Itu bukan urusanku," sergah Salma seraya menepis tangan Bram dari bahunya, kem

    Last Updated : 2023-07-30
  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 32

    Airin NatasyaNama itu pernah terpatri di hati Sadewa dan menempatinya selama beberapa tahun. Gadis berperawakan tinggi tersebut adalah mantan kekasihnya saat kuliah dulu. Gadis yang untuk pertama kalinya mengenalkan Sadewa pada rasa cinta, tetapi juga luka secara bersamaan. Sadewa dengan susah payah menghapus nama itu setelah pengkhianatan yang dilakukan sang gadis. Ia sampai harus berpindah ke negeri orang agar segala hal tentang Airin tidak pernah didengarnya lagi. Sadewa berhasil membuang nama Airin dari hatinya, bahkan telah mengisinya dengan nama lain. Namun, ternyata takdir mempertemukan mereka kembali dengan kondisi Airin yang sangat jauh berbeda. "Papa ketahuan korupsi. Semua harta kami disita dan Papa dipenjara. Aku dan Mama tinggal di kontrakan kecil tidak jauh dari sini."Airin mulai bercerita. Saat ini keduanya duduk di salah satu meja di sudut cafe. Sadewa memutuskan untuk berbincang sebentar dengan Airin karena walau bagaimanapun, mereka pernah punya hubungan baik di

    Last Updated : 2023-07-31
  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 33

    "Pipi Mama kenapa? Kok merah begini?"Bram memperhatikan Pipi istri keduanya yang terlihat memerah. Ia juga merasa aneh sebab Prita tidak menyambut kedatangannya seperti biasa. Satu malam lagi adalah jadwalnya di rumah sang istri kedua. Bram sudah tidak sabar ingin segera beralih jatah sebab merindukan sang istri pertama. Ah ... Bram merasa jatuh cinta lagi pada Salma. Setiap hari bayang wajah sang istri serta kelembutannya menari di pelupuk mata hingga ia kerap kali mengabaikan keberadaan Prita. Semenjak Bram bertemu lagi dengan Prabu yang merupakan mantan kekasih istrinya, dan melihat pria yang pernah menjadi saingannya itu nampak masih menyimpan rasa pada sang istri, Bram tidak bisa tenang. Ia takut Prabu akan merebut Salma darinya, apalagi ia tahu status Prabu yang seorang duda. Rasa takut itu membuat Bram sadar bahwa Salma sangatlah berharga. Dirinya saja yang bodoh sebab telah menyiakan istri hampir sempurna seperti Salma hanya karena tergoda oleh kecantikan Prita. Entah me

    Last Updated : 2023-07-31
  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 34

    "Bagaimana kabar kamu, Sayang? Raga memperlakukan kamu dengan baik, kan?"Prita mengelus punggung sang putri yang nampak lebih kurus. Semenjak pernikahan Anggia dan Raga dua bulan yang lalu, kali ini memang pertama kalinya Prita mengunjungi sang putri di rumahnya. Perubahan Bram akhir-akhir ini membuat Prita harus waspada. Ia mulai menurunkan ego dengan tidak lagi menjelekkan Salma dan berusaha memberi pelayanan sebaik mungkin pada suaminya tersebut, hingga ia lupa pada Anggia yang belum pernah dikunjunginya. "Aku baik-baik saja, Ma. Mas Raga memperlakukan aku dengan baik." Anggia mengilas senyum, menyembunyikan kesedihan agar sang Mama tidak khawatir. Semenjak malam di mana Raga menyentuhnya dan berakhir dirinya yang merasa bodoh dan mengenaskan, Anggia tetap menjalankan perannya sebagai seorang istri sebagaimana mestinya, meski sikap Raga tetap sama. Dingin dan bicara seperlunya. Pria itu tetap memberinya nafkah lahir maupun batin, tetapi hanya sebatas kewajiban saja. "Tapi kam

    Last Updated : 2023-08-02
  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 35

    "Kamu dari mana, Mas? Kenapa jam segini baru pulang?"Anggia menjegal langkah Raga yang akan memasuki kamar mandi. Sudah beberapa jam ia menunggu suaminya pulang, tetapi Raga baru muncul di jam sembilan malam. Anggia menebak Raga pasti menghabiskan waktu bersama wanita yang tadi ia lihat di Resto. Andai dugaannya benar, Anggia harus mencari tahu wanita itu untuk memberinya peringatan agar tidak dekat-dekat dengan suaminya. "Dari rumah sakit. Memangnya dari mana lagi?" Raga menjawab dengan santai. Tak ia hiraukan raut wajah Anggia yang nampak menahan kekesalan. "Yakin dari rumah sakit?"Raga mengerutkan kening. "Yakinlah. Kenapa kamu bertanya seperti itu?""Karena aku tahu kamu berbohong!" Gerakan tangan Raga yang membuka kancing kemeja terhenti. "Kamu nuduh aku berbohong? Atas dasar apa?" desisnya mulai terpancing emosi sebab Anggia menuduhnya tanpa alasan. "Jangan mengelak lagi, Mas! Aku melihatmu di Resto dengan seorang wanita. Bisa-bisanya ya kamu makan siang di luar dengan wa

    Last Updated : 2023-08-02
  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 36

    Rasanya seperti mimpi. Pengakuan yang diucapkan Ayuna membuat Sadewa terpaku beberapa saat. Ayuna mencintainya. Akhirnya ... kata cinta ia dengar dari mulut sang istri. "Kamu ... tidak sedang becanda, kan?" Sadewa ingin memastikan tidak salah dengar.Ayuna menggeleng. "Tidak. Aku sedang tidak becanda. Aku memang mencintai Mas Dewa. Entah sejak kapan rasa ini tumbuh, tapi yang pasti, aku takut kehilanganmu, Mas. Aku cemburu melihat kamu dekat dengan Airin."Sadewa mengeratkan pelukan. Dikecupnya rambut sang istri dengan lembut. "Terima kasih, Sayang. Mas bahagia mendengarnya. Kamu tenang saja. Tidak ada ruang di hati ini untuk wanita lain selain kamu. Hanya kamu yang berhak menempatinya." Sadewa tidak sedang membual. Hati dan cintanya memang telah habis hanya untuk Ayuna. "Benarkah?" Ayuna mengurai pelukan. Kepalanya mendongak, menatap Sadewa, mencari kesungguhan lewat mata suaminya. "Bagaimana dengan Airin?" Sadewa mengerutkan dahi. "Memangnya kenapa dengan Airin?"Ayuna mencebik

    Last Updated : 2023-08-04
  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 37

    "Bagaimana rasanya memimpin perusahaan? Sudah mulai terbiasa?"Pertanyaan yang dilontarkan Brata, jelas ditujukan pada Sadewa. Seluruh anggota keluarga tengah berkumpul di ruang keluarga. Acara makan malam telah selesai dan saatnya untuk bercengkrama. "Begitulah, Opa. Sedikit pusing, tapi ya ... tetap harus dijalani. Namanya juga tangguh jawab," jawab Sadewa dengan tersenyum. Tangannya tak lepas dari jemari Ayuna yang duduk di sampingnya. "Betul. Yang namanya bertanggung jawab dalam memimpin perusahaan memang tidak mudah. Tapi Opa yakin, kamu bisa menjalankannya dengan baik. Kehebatan keluarga Januarta dalam mengelola bisnis sudah tidak diragukan lagi. Kamu adalah penerus mereka dan pasti kehebatan itu menular padamu," ujar Brata. Merasa bangga sebab cucunya mendapatkan suami yang mewarisi darah sahabatnya, Malik Januarta yang terkenal sangat disegani di kalangan para pebisnis pada zamannya. Sadewa hanya tersenyum saja. Tidak ingin menanggapi pujian Brata terlalu berlebihan, sebab

    Last Updated : 2023-08-04
  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 38

    "Hallo, Mas Bara. Saya ingin bertemu malam ini untuk membicarakan tawaran kerja sama kemarin."Bara menyeringai. Pria itu memang sangat yakin Airin akan menghubunginya setelah kemarin ia menawarkan kerjasama yang menguntungkan bagi mereka. Tak sengaja mendengar percakapan Sadewa dan Airin membuatnya tak ingin membuang kesempatan. Dari pembicaraan mereka, Bara yakin Airin masih mencintai Sadewa. "Oke. Nanti saya kirim alamat tempat kita ketemuan lewat pesan."Bara mematikan ponsel setelah Airin mengiyakan. Pria itu mengepalkan tangan kala mengingat penolakan Ayuna terhadap lamaran darinya, dan memilih Sadewa yang saat itu belum mereka ketahui identitas yang sebenarnya. Bara memang sudah jatuh hati pada Ayuna sejak lama, semenjak sang wanita menjadi kekasih Raga. Bara menahan perasaannya tersebut sebab menghargai sahabatnya. Namun, ketika ia tahu Raga mengkhianati Ayuna, Bara memutuskan untuk mulai bergerak. Ia tidak ingin sampai telat mengambil langkah hingga Ayuna kembali dimiliki

    Last Updated : 2023-08-04

Latest chapter

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 94

    "Aku tidak percaya, ternyata wanita ib*is itu yang telah membuat Sadewa meninggal," ujar Hadiwijaya dengan mengepalkan tangan. Saat ini, Ia, Bram, dan Raga sedang berada di ruang tamu rumah Raga, sedangkan Salma dan Miranda sedang menemani Ayuna serta cucu-cucunya di kamar. "Dia menyimpan dendam karena dulu ditolak Sadewa dan merasa dipermalukan oleh Ayuna," timpal Raga. "Dan parahnya, ternyata Alex juga terlibat." Hadiwijaya kembali menyahut. Ia sangat terkejut saat mengetahui salah satu reka bisnisnya tersebut adalah suami dari Airin, sekaligus orang yang membantu wanita itu mencelakai putranya. "Kita harus memastikan wanita itu dihukum seberat-beratnya." Bram yang sejak tadi diam, ikut membuka suara. "Itu pasti." Hadiwijaya berdiri, melangkah menuju kamar Ayuna untuk melihat kondisi mantan menantunya itu. Di sana, di kamar itu, Ayuna sedang dipeluk oleh Salma, sedangkan Miranda sedang menatap Athalla dan Alika yang tertidur. Hati Miranda kembali dilanda nyeri saat mengingat me

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 93

    Raga baru saja selesai mandi saat mendapati Ayuna sedang duduk menghadap jendela dengan tatapan kosong. Raga mengira, istrinya itu sedang memikirkan sesuatu yang cukup serius karena Ayuna tidak menjawab panggilannya setelah beberapa kali ia menegur sang istri.Raga memutuskan menghampiri Ayuna dengan handuk yang masih tersampir di lehernya. Ia menatap Ayuna dengan lembut, lalu mengusap rambut sang istri penuh kasih. "Sedang memikirkan apa, hmm?" Raga bertanya lembut. "Mas perhatikan, dari kemarin kamu sering melamun."Ayuna sedikit tersentak, kemudian menoleh pada suaminya. "Aku tidak sedang memikirkan apa pun, Mas. Aku hanya sedikit lelah."Raga mengangguk pelan, berusaha mempercayai ucapan istrinya, meski ia menebak Ayuna sedang berbohong.Direngkuhnya kepala sang istri untuk ia sandarkan di bahunya. "Kalau ada yang mengganggu pikiranmu, kamu bisa cerita sama Mas. Jangan dipendam sendirian."Ayuna tersenyum tipis. Ia mulai merasa nyaman dengan sentuhan dan perhatian dari suaminya.

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 92

    Alex duduk di kursi mobilnya setelah meninggalkan Hadiwijaya dan keluarganya. Meski ia sempat berpamitan dengan sopan, pikirannya terus berputar tentang Ayuna. Bayangan wajahnya dan cara Ayuna menatapnya membuat dadanya berdebar, meskipun ia tahu itu salah. Ayuna adalah istri Raga, dan lebih dari itu, mantan istri Sadewa, musuh yang tak pernah ia temui, namun sudah menjadi bagian dari hidupnya melalui cerita-cerita Airin.“Kenapa aku merasa seperti ini?” gumam Alex, menatap keluar jendela, mencoba mengabaikan perasaan yang tumbuh di dalam dirinya. Dia menghembuskan napas panjang, seolah-olah mencoba mengeluarkan perasaan tersebut.Tapi semakin dia mencoba, semakin kuat bayangan Ayuna menghantui pikirannya.Airin selalu menggambarkan Ayuna sebagai wanita licik yang berhasil merebut Sadewa darinya. Namun, dari setiap interaksi singkat yang terjadi, Ayuna tak pernah terlihat seperti wanita yang Airin gambarkan. Sebaliknya, Ayuna selalu menunjukkan sikap yang tenang dan penuh kasih, terut

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 91

    Alex mengepalkan tangan. Laporan yang ia dapat dari anak buahnya makin membuatnya yakin bahwa Airin tengah bermain curang di belakangnya. Wanita itu menemui seorang pria dan Alex bisa menangkap gelagat tak biasa dari keduanya, apalagi dalam video tersebut pria itu berani mencium istrinya. "Kamu sudah mulai bermain api, Airin. Jika terbukti hubunganmu dengan pria itu sudah sangat jauh, aku tidak akan berpikir dua kali untuk membuangmu," gumam Alex dengan mata yang terus tertuju pada video yang dikirimkan anak buahnya. Alex memang mencintai Airin. Namun, pria itu sangat membenci yang namanya pengkhianatan dan tidak akan pernah ada kata maaf untuk yang satu itu. Alex berdiri dari tempatnya duduk. Pria itu berjalan ke arah balkon dengan sebatang rokok yang menyelip di sela-sela jemarinya. Ia hisap benda tersebut dan menghembuskan asapnya ke udara. Kilasan masa lalu ketika ia pertama kali bertemu Airin hingga jatuh cinta dan memutuskan menikahi wanita itu melintas dalam ingatan pria ber

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 90

    "Dasar bodoh!"Airin mengumpat. Pesan yang dikirimkan salah satu anak buahnya membuat wanita itu naik pitam. Ia pikir Romi akan berhasil menyingkirkan Raga seperti halnya dulu ia melenyapkan Sadewa. Namun, ternyata Raga selamat dan hanya mengalami cidera ringan. Rencananya kali ini gagal. Airin harus segera menemui Romi untuk membicarakan rencana selanjutnya. "Kamu kenapa?" Airin terperanjat. Alex tiba-tiba saja sudah berdiri di belakangnya tanpa ia sadari. Sejak kapan suaminya di sana? Apa mungkin Alex melihat pesan yang dikirimkan anak buahnya?"Eh, gak papa, Mas. Aku cuma kesal. Temanku tiba-tiba saja membatalkan janji padahal hari ini rencananya kami mau hangout bareng." Airin berusaha menyembunyikan kegugupan. Ia berharap, suaminya tidak curiga bahwa ia sedang berbohong. Alex mengangguk. Pria itu bersikap biasa saja meski ia tahu Airin sedang membohonginya. "Besok aku mau ke luar kota selama tiga hari. Tolong kamu siapkan pakaian dan keperluan lainnya." Airin membulatkan m

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 89

    Ponsel di genggaman Ayuna hampir terlepas. Kabar dari Farhan membuat tubuhnya lemas dan hampir saja ambruk jika tangannya tidak memegangi dinding. Raga kecelakaan. Ayuna hampir tidak percaya apa yang terjadi pada suaminya karena baru setengah jam yang lalu mereka bicara lewat telepon. Dengan tangan yang gemetar, Ayuna mencoba menghubungi Salma untuk memberitahukan kabar ini. Ia butuh seseorang untuk dimintai tolong menjaga Athalla dan Alika di rumah, sedangkan ia harus segera ke rumah sakit. Beruntung sang Mama langsung mengangkat panggilan darinya. Sama halnya seperti Ayuna, Salma juga terkejut mendengar kabar tersebut. "Kamu tenang, Sayang. Sebentar lagi Mama sama Papa ke sana. Papa yang akan mengantarmu ke rumah sakit."Sambungan telepon ditutup. Ayuna menghempaskan tubuh ke atas sofa dengan tangan yang saling meremas. Tidak. Jangan lagi! Ayuna tidak siap jika harus kehilangan lagi. Sakitnya ditinggal Sadewa untuk selamanya masih terasa sampai sekarang. Jangan sampai hal yan

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 88

    Raga sesekali melirik Ayuna. Sang istri lebih banyak diam setelah terlibat pembicaraan dengan Dara. Raga melihat ketika Dara menghampiri Ayuna dan mereka berbincang. Entah apa yang mereka obrolkan hingga sang istri berubah seperti sekarang.Athalla dan Alika tertidur di jok belakang. Keduanya nampak lelah setelah seharian menikmati acara di rumah Zeya dengan bergabung bersama teman-temannya dan mengadakan permainan di sana. "Yuna ...."Raga menyentuh jemari Ayuna hingga yang empunya terperanjat dan sontak menoleh. "Ya?""Kenapa, hmm?""Aku?" Ayuna menunjuk dirinya sendiri. "Aku gak papa, Mas. Aku hanya lelah saja," jawabnya dengan mengulas senyum tipis. Berharap Raga tidak bertanya lagi sebab ia masih kepikiran ucapan Dara beberapa jam yang lalu. "Jangan bohong. Mas tahu kamu sedang memikirkan sesuatu," tukas Raga. "Ayo cerita. Mas siap jadi pendengar yang baik," imbuhnya. Ayuna tahu, Raga memang sulit untuk dikelabui. Pria itu terlalu peka melihat perubahan sikapnya dan tidak aka

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 87

    Ayuna tahu bahwa sejak anak itu masih bayi, Zeya sangat dekat dengan Dara sebab gadis itu yang mengasuhnya. Ayuna juga paham, kedekatan mereka wajar-wajar saja karena Zeya memang sangat menyayangi Dara, pun sebaliknya. Akan tetapi, Ayuna tetap merasa tidak nyaman saat Zeya dengan terang-terangan mendekatkan Dara dengan Raga, suaminya. Gadis kecil itu sengaja meminta Dara dan Raga berdiri di sisinya untuk menemaninya meniup lilin, dan hal tersebut tak ayal mengundang pertanyaan dari beberapa tamu undangan. Ayuna sudah menjadi istrinya Raga, tapi kenapa justru Dara yang berada di posisi yang seharusnya Ayuna tempati?Usapan di bahu Ayuna rasakan saat ia masih fokus memperhatikan Raga dan Dara. Menoleh, tatapan sendu sang mama layangkan untuknya. "Sabar, Sayang. Kamu harus maklum, Zeya masih kecil. Dia belum paham bagaimana cara menjaga perasaanmu sebagai Mama sambungnya, terlebih selama ini dia sangat dekat dengan Dara." Salma menenangkan sang putri. Ia bisa melihat Ayuna tidak nyama

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 86

    "Ya, Ma?" Raga mengangkat panggilan yang ternyata dari Yunita. Pria itu sesekali melirik ke arah Ayuna yang terlihat salah tingkah karena kejadian barusan. "Belum tidur, Ga? Maaf kalau mama ganggu kamu.""Enggak kok, Ma. Aku belum tidur. Kebetulan aku sama Ayuna baru pulang dari acaranya Karina," terang Raga. "Ada apa, Ma? Tumben nelepon malam-malam begini? Zeya baik-baik saja, kan?" Raga dilanda cemas. Takut putri yang dua hari ini belum ditemuinya itu kenapa-napa. "Zeya baik-baik saja. Mama cuma mau ngingetin kalau Minggu depan ulang tahunnya Zeya, takutnya kamu lupa."Raga menghela napas lega mendengar kabar sang putri yang baik-baik saja. "Aku gak lupa, Ma. Malah rencananya aku mau nyiapin kejutan buat dia. Gimana kalau tahun ini kita buatkan pesta untuk Zeya. Kita undang teman-teman sekolahnya," usulnya. Bukan tanpa alasan Raga merencanakan itu. Dulu, di setiap ulang tahunnya, Zeya selalu menolak saat Raga ingin membuatkan pesta untuk sang putri. Kepribadian Zeya yang cukup

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status