BERSAMBUNG
“Ehh enak ajah, aku juga kepingin, suamiku yang udah tua itu letoy bangettt. Alasannya selalu capek sepulang kerja, lhaa istri mulus dan denok di anggurin. Fuji, pinjam yaah, satu malam dyehh,” sahut yang lain tanpa ragu.“Duehh brewok tipisnya, nggak tahan nekk…apalagi kalau kena punyaku, auwww!” sahut yang lain dan tanpa malu-malu lagi mulai mesum, apalagi pengaruh minuman berakolhol mulai merasuki otak mereka.Celotehan semua teman-temannya membuat Fuji pusing sendiri dan dia diam-diam menatap ke Brandi yang terlihat cuek.Semprol sekali mereka ini, aku sendiri belum pernah ngerasain si Brandi, pikir Fujianti dan di otaknya mulai susun sebuah rencana buat si ajudan ganteng ini.Aslinya Fujianti adalah wanita kesepian, tapi dia tidak berani selingku, karena takut dengan Mr M, yang punya anak buah di mana-mana dan pastinya Fujianti tahu, suaminya ini tak pernah kompromi.Ke 6 wanita higtclass ini makin ramai bersenda gurau, apalagi setelah miras mahal yang mereka minum, membuat kesada
Brandi tak bisa menolak saat di sodori minuman berakolhol, akibatnya Brandi yang tak terbiasa minum mulai merasakan kepalanya kleyengan.Melihat Brandi mulai goyang begitu, mereka makin bersemangat merecoki minuman ke Brandi, akibatnya pemuda ini ambruk juga, tak sanggup bertahan lama.Brandi hanya sanggup habiskan dua botol wine berakolhol lumayan tinggi.Fujianti cs pun mengakhiri aksinya, Fujianti yang terbiasa minum lebih kuat di bandingkan Brandi, lalu memanggil seorang sekuriti agar membantu Brandi dimasukan ke mobilnya, mereka memang memutuskan akhiri bersenang-senang malam ini.“Fuji, setelah ini, boleh yaa nanti kami yang pinjam si Brandi,” bisik salah satu temannya kenes, Fuji diam saja tak menyahut. Walaupun hatinya jengkel dengan keganjenan teman sosialitanya ini.Fujianti masih kuat nyiter, tapi dia khawatir juga, jalanan masih ramai. Akhirnya Fujianti singgah di sebuah hotel dan meminta dua sekuriti hotel untuk membawa Brandi ke kamar yang di bokingnya.Kesadaran mulai me
Setelahnya, lagi-lagi Fuji menikmati ‘perkosaan’ yang dilakukan Brandi. Fuji yang selama ini tak berani selingkuh, tapi di tangan Brandi malam ini berubah.Bukannya marah di kasari sang ajudan tampan ini, justru Fuji seakan jadi kuda betina liar, yang butuh di puaskan kuda jantan malam ini. Gaya kasar Brandi menggauli-nya menimbulka sensasi aneh baginya. Sekali selingkuh, justru bertemu Brandi yang gagah perkasa dan gaya bercinta yang kasar.Lama-lama Fujianti bukannya merasa di perkosa, tapi sebaliknya, dia membuka pintu nya seluas-luasnya, agar Brandi menggauli sepuasnya.Fujianti yang juga masih sama seperti Brandi, masih terpegaruh miras.Kini menjerit-jerit 'keenakan' sekaligus menumpahkan air yang selama ini tertahan. Kenikmatan yang selama ini dia impikan dia rasakan saat ini.Fuji bahkan tak ragu minta berbagai gaya, yang dengan senang hati serta wajah sinis Brandi iyakan dengan semangat tinggi.“Gila…teruskan sayangg…achhh…akhirnya aku menemukan pria yang sesuai dengan khalay
“Lebih bangsat lagi kelakuanku, berani selingkuhi istri bos sendiri,” cetus Brandi dan Fuji kaget saat Brandi menggendongnya dan membawa ke dalam kamar lagi.“K-kamu mau apa Brandi,” bisik Fuji, yang terkaget-kaget dengan ulah Brandi, tapi hatinya membuncah, sebagai wanita berpengalaman, dia paham, pagi ini Brandi pasti ingin ajak berlayar lagi di jalan berlumpur.“Kamu cantik dan menggairahkan, pagi ini kita bercinta lagi sayang,” bisik Brandi, sambil melumat bibir seksoi Fuji dan kamar ini pun sunyi, yang terdengar hanya lenguhan dan bunyi orang sedang jalan di tanah yang becek.Lagi-lagi Fuji menikmati gaya bercinta dengan tempo tinggi dari Brandi. Tapi dia justru sangat menikmati percintaan ini, dengan alasan makin kasar justru makin cepat dia klimaks.Mereka berdua bak botol bertemu tutup, cocok satu sama lain, Fuji tak malu-malu lagi ekspresikan dirinya, yang selama ini terpendam.Cukup lama juga mereka bercinta di pagi hari ini, hingga matahari sudah naik agak tinggi. Lalu kemba
Jagat berita tanah air geger, dua tokoh politik tewas mengenaskan. Ahmad Sarmawi di temukan tewas dengan mulut berbusa di sebuah panti pijat dan Jono Anwar tewas kecelakaan mobil tunggal di jalan to arah Jagorawi.Brandi yang baru pulang 5 harian yang lalu dari hotel, setelah satu malam hingga siang hari bersama Fujianti, duduk termangu di depan TV di rumahnya, menyaksikan breaking news ini.Jarak antara kematian Sarmawi dan Jono hanya berselisih 6 jam, Sarmawi tewas pukul 16-an lewat beberapa menit dan Jono pukul 21-an.Selama 4 harian ini Brandi memang tidak ke rumah Mr M, dia hanya masuk kantor di Mabes saja. Karena Mr M masih cuti ke Eropa, sehingga dia berkantor di mabes.“Mr M ternyata tak main-main, dia sudah laksanakan niatnya, benar-benar sangat berbahaya orang ini dan pastinya berdarah dingin,” batin Brandi.Walaupun berjiwa ‘ganas’, Brand bergidik juga dengan ulah si marsekal ini, nekat dan penuh dengan muslihat.Tapi apakah polisi tinggal diam dengan kejadian yang menggeger
“Silahkan duduk Ipda Joko, juga Briptu Dewi,” kata Brandi, sambil duduk di hadapan kedua polisi ini.“Terima kasih…sebelumnya maaf sudah ganggu waktunya pa Iptu Brandi. Kami mnta waktu, untuk ajukan beberapa pertanyaan pada bapak!” kata Ipda Joko ini lagi, Brandi pun mempersilahkan.“Sudah berapa lama pa Brandi jadi ajudan pa Marsekal Marko Jelantik? Dan benarkah anda yang serahkan cek buat bapak Sarmawi dan Jono Anwar..?” “Belum lama pa Joko, baru 5 bulanan ini, ya saya akui itu pernah berikan cek sesuai perintah Mr M…!” sahut Brandi.“Tahukah pa Brandi, darimana uang besar itu diperoleh pa Marsekal Marko Jelantik atau Mr M tersebut berasal? Kami minta maaf sebelumnya, ada kasus lama sekitar 3 tahunan yang lalu, di mana ada sebuah perampokan besar di perusahaan emas di Papua, yang hilang 2 ton emas dan 3 karung uang berbentuk dolar amerika, yang di rampok orang-orang yang berseragam tentara, sejak lama kepolisian curiga, Mr M terlibat aksi jahat itu!”“Maaf pa Joko, saya sama sekali
Selama Lea berada di rumahnya dengan kondisi masih ketakutan, Brandi pun selalu hibur wanita cantik ini, agar jangan terlalu stres berlebihan.“Kamu tenang saja, cuti dulu kuliah dan kalau tak penting-penting amat, di rumah saja,” saran Brandi, Lea tentu saja mengangguk dan makin aman berada di dalam lindungan Brandi.Inilah sifat Brandi yang menganggumkan Lea, Brandi selalu bersikap sopan padanya.Padahal kalau Brandi ingin merasakan kehangatan tubuh denoknya, yang sepintas mirip body mendiang Leni. Lea dengan senang hati berikan itu, kapanpun Brandi pingin.Seminggu kemudian, Brandi pun melihat lagi tayangan TV breaking news. Marsekal Marko Jelantik alias Mr M resmi dinyatakan borunan Polri.Karena terbukti jadi dalang pembunuhan Sarmawi dan Jono Anwar serta keterlibatannya dalam aksi perampokan di perusahaan emas 3 tahunan yang lalu.4 anak buah Mr M yang jadi algojo tenyata tertangkap kepolisian dan mereka akhirnya mengaku, kalau pembunuhan dua tokoh politik yang menggegerkan terse
Sepeninggal Fujianti yang pulang dengan kecewa dan hati hampa, karena keinginannya tak terpenuhi, Brandi menyusun buku-bukunya dan memasukannya ke dalam kotak, lalu memerintahkan asisten-nya yang berpangkat Serda memasukan semua ke mobilnya.Mulai hari ini, dia meninggalkan ruang kerjanya yang bersebelahan dengan bekas ruang kerja Marsekal Marko Jelantik yang sudah di pecat dan digantikan pejabat baru dari Angkatan Darat.Berpangkat Letnan Jenderal dan dikatakan orang dekatnya Brando Hasim Zailani, yang artinya militer saat ini di ‘kuasai’ sang taipan tampan ini.Termasuk Kapolri yang baru beberapa bulan di jabat sahabat dekatnya Jenderal Polisi Anang Marjono, yang sebenarnya di pilih Presiden berdasarkan koneksi Brandon Hasim Zailani.Otomatis kini Lettu Brandi Alfonso non job, karena dia belum tahu akan di tempatkan di mana kelak.Saat terkena macet, karena Brandi sengaja bawa sendiri mobilnya, di sisi jalan dia melihat bilboard bergambar Brandon Hasim Zailani, dengan tulisan CEO dan
Begitu sampai kembali ke kamar vila, Zoona dan Iqaala yang agak mabuk tak sungkan lagi memeluk tubuh kokoh Ryan.Sebenarnya keduanya tak mabuk-mabuk amat, hanya di buat-buat saja, agar tubuh mereka bisa di pegang Ryan.Ryan yang masih ‘normal’ membiarkan saja ulah keduanya, ia malah sengaja gerayangi tubuh keduanya, sehingga makin blingsatanlah keduanya.“Kedua bidadari Abang itu bisa di manfaatkan, nggak perlu Abang repot memata-matai tuan Al Tahyan,” itulah pesan Balang yang di ingat Ryan.Sehingga Ryan pun kini mulai sengaja bersikap nakal.Iqaala bahkan tak ragu mencopoti semua pakaiannya, juga setengah memaksa melepas pakaian Ryan, yang saat ini memakai celana jeans dan kaos, yang sore sebelumnya sempat beli di sebuah toko pakaian tak jauh dari vila ini.Begitu Ryan hanya kenakan CD doang, keduanya sampai berseru wow melihat body Ryan yang bersekal-sekal dan kokoh ini, makin leleran lagi melihat torpedo Ryan yang sudah menonjol di balik CD tipis-nya ini.“Amazingggg…sizenya…!” se
Apa yang di katakan Zoona dan Iqaala benar adanya, tempat dugem di sini tak kalah dari yang ada di Jakarta.Pengunjung pun juga membludak dan tempat ini terlihat penuh pengunjung.“Ahh bodohnya aku, Lebanon kan warganya campuran, letaknya juga sudah mendekat Barat, tak aneh gaya mereka ke barat-baratan, nggak jauh beda dengan di Indonesia,” batin Ryan.Ryan melihat Zoona dan Iqaala sedanga asyik ‘ajojing’ ria berbaur dengan pengunjung lainnya. Ryan menolak diajak goyang, dia beralasan masih capek. “Dua wanita Beirut yang menggairahkan, sayang kalau di lewatkan!”Kaget bukan main Ryan, tiba-tiba ada yang bicara begitu gunakan Bahasa Indonesia pula. Refleks dia menoleh dan senyumnya langsung sumringah.“Balang Hasim Zailani…!” seru Ryan, tak menyangka akan bertemu si tampan cool ini.Keduanya tanpa di duga saling berpelukan erat, entah kenapa bertemu Balang di sini Ryan seolah bertemu adik sendiri.“Bang kita ngobrol di luar yuks…biarkan saja dua bidadari Abang di sana, suara musik je
Ryan, pura-pura tak menggubris pandangan kagum kedua wanita jelita ini, dia ingin istirahat di kamar lumayan mewah di vila ini.Namun…gangguan itu datang lagi, tanpa Ryan duga, Zoona dan Iqaala juga kini berganti baju santai, yakni kaos ketat dan celana pendek, tak lagi berbaju ala militer.Lekak lekuk tubuh keduanya membuat mau tak mau Ryan melirik juga, tapi dia tak mau menunjukan kebangorannya.Ryan hanya hela nafas panjang, karena hatinya masih teringat Fareeha dan…aslinya belum puas untuk balas dendam, hawa membunuhnya sangat kuat saat ini. Kenapa tiba-tiba dia mau bertemu kelompok ini, awalnya Ryan mengira mereka ini kelompok perjuangan yang all out melawan pasukan zionis, namun kini dia mulai meragu.Apalagi diapun sadar diri, tak bisa sendirian melawan pasukan musuh yang miliki pasukan terlatih bersenjata lengkap.Dia butuh rekan seperjuangan yang lebih besar dari kelompok Abu Shekar, yang hanya miliki pasukan ratusan orang saja.“Aku akan bersabar minimal seminggu, kalau tid
Akhirnya mereka tiba di sebuah tempat yang di jaga ratusan orang berseragam ala tentara, inilah milisi yang di katakan Syarif tadi.“Jumlah anggota kami yang aktif dan resmi 3.500 an orang tuan Ryan dan yang tak resmi hampir 10.000 an orang, pemimpinnya Tuan Al Tahyan Farisi,” cerita Syarif.Kaget juga Ryan, artinya milisi ini bukan milisi biasa, banyak sekali anggotanya. Seragamnya pun tak ubahnya militer resmi pemerintahan.Ryan di sambut langsung sang pimpinan milisi Tuan Al Tahyan Farisi dan dua pembantu utama yang menunggunya di halaman markas milisi ini.Pria ini miliki brewok dwi warnanya lebih lebat dari milik Ryan dan tubuhnya agak tambun, tinggi badannya hampir sama dengan Ryan.Pakaiannya juga ala militer, lengkap dengan pistol nya di pinggang, bahkan ada tanda dua bintang di pakaianya ini, yang artinya Al Tahyan seorang pria berpangkat Inspektur Jenderal.Seorang pria gagah, walaupun Ryan taksir usianya pasti di atas 55 tahunan.“Akhirnya orang yang kami tunggu-tunggu datan
Trakk…trakk…! Senjata terkokang.4 serdadu yang berjaga di pos langsung todong mobil Ryan yang berjalan perlahan menuju ke gardu pos ini.Ryan tersenyum sinis, lalu secepat kita dia cabut pistolnya.Dupp…dupp..dupp…dupp!Empat tembakan beruntun dari pistol berperedam lagi-lagi milik Mayor Ehud yang juga ia pergunakan dulu untuk menyendera Letna Elita kini makan korban, empat serdadu itu tewas tanpa sempat berteriak.Tembakan Ryan yang di puji Suhail sangat lihai membidik ini tepat bersarang di wajah ke 4 serdadu zionis itu, yang di tembak dari jarak dekat.Tanpa turun dari mobilnya, Ryan terus jalankan mobilnya dan kini sudah berada di halaman kantor militer sekaligus merangkap mess ini.Ryan turun dari mobil, lalu menuju ke pintu depan yang di jaga dua serdadu dengan mata terkantuk-kantuk sedang duduk sambil sesekali minum bir.“Heiii siapa kaa…arghhhh!Suara si serdadu ini hilang berikut nyawanya, rekannya juga bernasib sama, lagi-lagi kepala yang Ryan bidik dari jarak dekat.Ryan
Ryan yang murka pun ikut lepaskan berondongan tembakan, tapi semua itu sia-sia belaka. Pesawat-pesawat tempur itu terbang lumayan tinggi dan bermanuver di udara.Abu Shekar perintahkan semua orang kabur sejauh-jauhnya dari tempat ini, karena pesawat-pesawat tempur terus memuntahkan rudal-rudal balistiknya.“Ryan ayoo kita pergi,” Suhail menarik lengannya.“Bagaimana dengan istriku Fareeha!” Ryan menolak pergi, ia masih cemas memikirkan nasib Fareeha.“Dia mungkin sudah pergi juga mengungsi ke tempat aman, ayoo sebelum terlambat,” desak Suhail.Mau tak mau Ryan pun ikuti semua orang pergi sejauh-jauhnya dari tempat ini. Api makin berkobar hebat bakar semua tenda pengungsian ini.Sepanjang jalan mata Ryan terus mencari-cari sosok istrinya, tapi sampai jauh pergi, tidak terlihat keberadaan Fareeha.“Fareeha di mana kamu sayang…!” batin Ryan makin cemas saja.Setelah hampir 2,5 jam menjatuhkan bom-bom-nya, 3 pesawat zionis ini menghilang di atas langit yang gelap.Berangsur-angsur para pen
“50 ekor onta…?” alis Ryaan terangkat saat tahu mahar untuk melamar Fareeha.“Iya…maharnya 50 onta, apakah kamu sanggup Ryan?” Suhail memandang wajah Ryan. Ia memang minta pendapat sahabatnya ini. “Berapa harga per ekornya?” tanya Ryan penasaran.“Per ekornya yang dewasa rata-rata 10 ribu riyal Arab Saudi!” sahut Suhail sampai memandang wajah Ryan.“10 ribu riyal di kalikan 50 ekor onta berarti 500 ribu riyal, kalau di rupiahkan artinya…2,1 miliaran lebih?” gumam Ryan ngitung dengan kurs riyal ke rupiah saat ini.Suhail hanya menganguk, dari hatinya yang paling dalam, dia sebenarnya berharap Ryan-ah laki-laki yang bisa persuntig sepupunya, yang di juluki bidadari gurun ini.Harapan Suhail terkabul..!Pertunangan dan…sekaligus pernikahan Ryan dan Fareeha bikin heboh para pejuang juga pengungsi, bukan heboh pernikahan itu, tapi maharnya yang fantastis…150 ekor onta.Ryan serahkan uang buat kelak di belikan onta tersebut dan Abu Shekar dengan sumringah setuju menikahkan keduanya.Karena
Ryan ternyata tidak langsung pulang ke Indonesia seperti janjinya dengan Letnan Elita. Dengan menyamar menjadi anggota Palang Merah Internasional, diam-diam kembali ke Yerusalem, untuk menemui Abu Shekar dan pasukannya…dan pastinya Fareeha.Ryan sama sekali tak takut, dia santai-santai saja saat melewati beberapa pos yang di jaga serdadu zionis.Dia sudah nekat, andai mereka (serdadu) akan memeriksa mobilnya, maka dia akan mengamuk dan menembaki serdadu-serdadu itu.Padahal di mobil ini ada duit tak sedikit dalam mata uang riyal Arab Saudi dan senjata otomatis miliknya. Namun melihat dia berseragam PMI, perjalanannya dengan mobil yang di beli di Jordania bersama Elita ini mulus-mulus saja, apalagi plat kendaraan ini ber plat negeri itu.Setelah melewati jalan-jalan tikus yang di ingat betul olehnya, Ryan pun sampai juga di persembunyian Abu Shekar dan pasukannya.Bukan main hebohnya mereka melihat kedatangan Ryan. Suhail sampai tak bisa berkata-kata saking terkejut dan senangnya.“Gil
Mendengar ini Ryan kaget sendiri, kata pulang seakan mengingatkan dia kalau saat ini diriya sudah bebas dan bisa kemanapun, bahkan terbang kembali ke Indonesia.Dan pastinya…kini dia memiliki uang yang tak pernah sekalipun ia impikan, jumlahnya-pun sangat fantastis, belum lagi berlian yang kini dia kantongi.Tapi…dia ingin menyelamatkan Letnan Elita dahulu, agar tidak di anggap ‘berkhianat’ dengan negaranya. Mendengar niatan Ryan, Elita terdiam dan dia pun tersenyum manis.Inilah persahabatan yang unik di antara keduanya, awalnya jadi sandera, lalu bermitra dan kini jadi sahabat baik.Pihak bank yang kini mendadak miliki aset luar biasa berkat tabungan Ryan, tak ragu service keduanya ke sebuah hotel berbintang terbaik di kota ini.“Selama tuan dan nyonyah ada di negara kami, maka seluruh hotel di negara ini kami bebaskan buat tuan dan nyonyah berdua, gratis selama tetap jadi nasabah kami,” kata si manajer bank ini sambil persilahkan Ryan dan Elita masuk kamar hotel.Keduanya sengaja ng