Brak,,,, Kedua bagian dari pintu kamar para pelayan tebuka lebar, diiringi datangnya Kanaya beserta Tuan Beny dan beberapa pengawalnya.
Karena kedatangan Kanaya secara tiba-tiba, Faraya terkejut sembari berkata, “Astaga, mereka datang. Apakah mereka mendengar ucapanmu Alice?”“Kamu, Kamu, Kamu,” Kanaya menunujuk satu persatu di antara mereka, “Alice dan Faraya, ikut Aku juga!”“Astaga, Apa kita akan dihukum?” Ucap Faraya dengan gugup kepada Alice.
“Kalian berdua Ikutlah dengan ku, kalian akan menjadi silir untuk Sultan Sulaiman malam ini, Apakah kalian bisa berdansa,? Astagaaaa,,,,, Grazy Girls, berdansa seperti ini,,,,seperti ini!” Tuan Beny memperagakan sedikit gerakan dansa dengan geram.
“Hahahhahahah, Ayo cepat,” Teriak Tuan Beny.
Di lorong ruangan VIP kerajaan.
Sahzad yang melihat Ervin dari kejauhan segera memanggil putranya itu, “Ervin, Singa kecilku,” Chelsea menyusul dari belakang. “Dady, Aku belum melihat paman Aiden sejak aku sampai, dimana dia?”
“Ervin pergilah istirahat, besok Aiden akan menemanimu bermain, mengerti?” Para pelayan segera membawa Ervin menuju kamarnya. “Chelsea, ikutlah denganku untuk pesta malam ini,” Ajak Sahzad.
“Aku perlu bersolek dulu sebelum berdansa dengan pangeranku malam ini, nanti aku akan menyusulmu,” Sipu Chelsea. “Baiklah, kekasihku,” Kecupan hangat segera mendarat di kening Chelsea.
Di kamar Chelsea Anastsya.
Saat sampai di dalam kamarnya, beberapa gaun dan perhisan lainnya sudah terjajal rapi di lemarinya,” Pelayan bawakan aku gaun maron ini” Jemarinya menyentuh menelusuri beberapa gaun yang tersedia , “ Sepertinya itu cukup eksotis untuk dipakai malam ini,” Para pelayan segera membawakan gaun maron sesuai perintahkan Chelsea.
Gaun Nightingale bernilai Fantastis dibandrol seharga Rp. 427 miliar yang merupakan gaun maron dengan desain bersusun, semakin cantik saat dikombinasi oleh kain taffeta, sutra, serta satin dipadukan dengan tujuh puluh berlian dan juga tujuh ratus lima puluh satu Swarovski. Tentu saja ini sangat eksotis untuk dikenakan oleh Chelsea, disamping harganya yang mahal, gaun ini juga merupakan gaun kebanggaan bagi Chelsea karena gaun ini adalah hadiah pernikahan dari Sultan Sahzad untuknya.Setelah mengenakan gaun yang super fantastis itu, Chelsea juga mengenakan anting dan perhiasan lainnya yang tak kalah fastastis harganya.Tubuh Chelsea yang sangat perfeksionis bak model dunia, sangat menyatu dengan gaun mahal itu, terlebih lagi wajahnya yang sangat cantik. Menyempurnakan sosok seorang Chelsea Anastasya “Beautiful,” Puji Chelsea untuk dirinya sendiri saat sedang berdiri didepan cermin.“Ini yang paling penting,” Tangan Chelsea memutar tutup botol parfum Joy yang dihasilkan dari wangi sempurna dua puluh delapan lusin mawar, sepuluh ribu bunga melati Grasse, ylang-ylang, tuberose,dan mawar bulgeria bersatu menjadi satu, yang kemudian diteteskan di bagian batang leher dan di beberapa titik strategis lainnya. “Ini senjataku untuk membuat Sultan Sahzad tak bisa berpaling dariku,”
Di Ruang Ganti Aula.
Alice dan beberapa silir lainnya juga sedang behias untuk pesta dansa malam ini, gaun yang mereka pakai tentunya bukan gaun fantastis yang dikenakan oleh Chelsea. “Wah, ini sangat indah,” Alice mengenakan Gaun cream dengan disein sederhana dan beberapa riasan berlian, namun masih mewah bagi kalangan pelayan seperti Alice.
Setelah semuanya selesai mengenakan gaun, mereka langsung dengan segera ke Ruang Aula utama. Di Ruang Aula Utama semua tamu undangan sudah berdatangan, tamu undangan Sultan Sahzad semuanya berasal dari kalangan atas, mulai dari pembisnis anatar Negara sampai sultan-sultan dunia juga turut di undang pada pesta malam ini. Jadi tidak mengherankan semua tamu undangan adalah orang-orang besar.Alice terpelongo melihat tamu-tamu undangan Sultan, “ Wah, seperti ini pesta sang Sultan,,” Mulutnya ternganga sedikit. Saat matanya melihat dari atas tangga, terlihat begitu megahnya pesta malam ini, tak hanya tamu undangan yang menjadi sorotannya, namun juga desain aul yang nan mewah membuat Alice benar-benar terpana.
Desain Aula yang glamor, lampu-lampu pesta yang memantul di gelas-gelas yang tersusun seperti gunung kaca benar-benar memanjakan mata yang melihatnya.
Alice dengan perlahan menuruni anak tangga dengan beberapa silir lainnya, acara masih belum dimulai karena masih menantikan kehadiran Sultan dan Nona Chelsea Anastasya. “Ayo kita minum dulu,” Ajak Fraya sembari menarik tanggan Alice ke depan meja minuman Anggur.
“Wah, apakah kita boleh meminumnya Faraya?” Tanya Alice. “Tentu saja Alice, ini pesta Sultan Sahzad,” Belum lagi kata-kata Faraya sampai, Alice sudah meneguk segelas Anggur di tangannya. “Ahhh,,ini sungguh menyegarkan,”
Di kamar Chelsea.
Saat Chelsea sudah selesai dengan dandanannya, saat hendak keluar dari kamarnya. Tiba-tiba sosok seorang pria bertopeng menarik lengannya. “Chel, Apa kamu sesibuk itu? Sampai tak mehubungiku lagi?” Kata sang pria itu. Chelsea yang terkejut langsung menyadari dan mengenali pria bertopeng itu.
“Kenapa kamu disini?” Tanya Chelsea gugup. “ Tentu saja aku ada disini, ini adalah pesta sang Sultan,” Jawabnya remeh. “Lepaskan aku, jangan macam-macam!” Helak Chelsea sembari menghindari wajah pria yang semakin mendekat kepadanya.
“Tenang saja sayang, Aku hanya inggin menanyakan kabar putraku. Hahahahhahah,”
“Cukup hentikan kata-kata itu, kalau kamu selalu gegabah seperti ini, kita akan kehilangan mimpi kita!” Tegas Chelsea.Suara sepatu pantofel terdengan mendekati kamar Chelsea, tentu saja itu suara sepatu dari Sahzad, keduanya menatap lerus satu sama lain,”Pergi!!! Cepat!!” Teriak kecil Chelsea kepada pria bertopeng.
“Apakah Ratuku sudah selesai Aiden?” Tanya Sahzad kepada pengawal pribadinya yang sudah lama berdiri di depan pintu kamar Chelsea. Mendengar perkataan itu Chelsea gugup setengah mati, “Apa Aiden mendengarkannya?” Tanya cemas Chelsea, dengan rasa cemas dan takut Aiden akan mengatakannya kepada Sahzad, Chelsea segera menghampiri Sahzad.“Aku sudah selesai pangeranku, kenapa repot-repot untuk menjemputku,” Basa-basi Chelsea menghilangkan kegugupannya sembari memeluk pinggang Sahzad, dan berlalu meninggalkan Aiden dengan tatapan tajam.
Aiden dengan sejuta opini di benaknya, karena memang melihat Chelsea dengan pria asing di kamarnya, juga ikut berlalu mengikuti mereka dari belakang.
“Para Hadirin Yang Terhormat. Mari kita beri sambutan dan penghormatan kepada Sultan Sahzad beserta Ratu Chelsea Anastasya.” Semua tamu undangan menundukkan kepala mereka memberi penghormatan.
Chelsea dengan bangga menggandeng tangan Sahzad dan memberikan lambaian tangan kepada hadirin undangan. Sultan Sahzad yang memakai stelan jaz Brioni Vanquish menyatu dengan bentuk tubuhnya yang sangat kokoh dan tampan, berpadu dengan sosok Chelsea yang mengenakan gaun Nightingale merupakan perpaduan yang sempurna anatara dua insan tersebut.
Para hadirin tamu undangan memberi penilaian takjub di wajah mereka kepada pasangan Sultan tersebut, “Lihatlah gaun yang dikenakan oleh Nona Chelsea Anastsya itu, itu adalah gaun inpian setiap wanita, bahkan kabarnya gaun itu hanya satu-satunya di dunia ini,” Ocehan salah satu tamu wanita kepada tamu lainnya.
“wow, ini benar-benar fantastis Faraya. Aku berharap suatu hari nanti aku bisa berada diposisi Nona Chelsea itu!” Ucap Alice lantang tanpa menghiraukan pandangan orang-orang disekitarnya, yang sudah menatapnya dengan tatapan cemooh.
.Sorak gemurai para hadirin tamu terdengar kompak saat menyambut dan memberi sambutan kepada sang Sultan. Chelsea di gandeng menuruni anak tangga dengan sangat romantic membuat para wanita yang melihatnya merasa sangat iri.“Alice, tidak bisakah kamu berhenti berbicara sembrono seperti itu?” Tegur Faraya. “Apa yang salah dengan perkataanku?” Ucapnya tanpa rasa malu. “Tentu saja itu salah jika kamu berbicara di sisni Alice,” Faraya tak hentinya menasehati Alice.“Kata Sambutan dari Sultan Sahzad : Selamat datang para hadirin undangan saya. Semoga kita semua berada dalam keberkahan, dan semoga kita semua dapat menikmati pesta malam ini dengan berbahagia. Bersulang untuk kita semua!” Sultan Sahzad berdiri di mimbar utama, sorotan lampu yang mengarah kepadanya membuat tubuh kokoh tampan miliknya tampak bersinar dengan aura kebijaksanaan.“Jaya Sultan Sahzad,” Sorak serempak para tamu undangan mengangkat gelas anggur di tangannya masing-masing. Tu
Di lantai satu sebelum mengantar napan untuk sultan, Alice bertemu dengan Gauri dan Tuan Beny. “Anda melakukannya dengan sangat baik, ini langkah pertama untuk mendukungan Anda. Besok Anda akan menjadi Silir VIP Sultan.”“Apa maksudnya itu? Aku tidak mengerti.”“Gauri, jelaskan padanya,” Tuan Beny berlalu menyisakan Alice, Gauri,dan Faraya.“Sultan Sahzad memberikanmu kain sutra putih buakan, itu artinya Sultan mengangkat anda menjadi Havlet?”“Halvet?”“Itu artinya I WANT YOU. Kami semua menyaksikan bagaimana Kamu berdansa denmgan gerakan yang sangat merayu. Cukup dengan game gadis naïf seperti itu Alice.” Gauri sedikit mengangkat suaranya sembari berjalan meninggalkan Alice.“Alice, Kamu telah berhasil menyihir sultan. Haruskah kita takut kepadamu sekarang karena kamu adalah seorang penyihir,” Canda Fraya.Namun candaan itu ditepis masam ole
“Dia memanggilku,” Alice segera memberi penjelasan setelah melihat kepanikan di wajah Faraya, dengan wajah penuh kepuasan melihat kecemasan Faraya, “Jangan takut, itu hanya lelucon saja.” tutur Alice. “Itu bukan lelucon Alice!” sela Faraya.Saat keduanya berkutik tentang peryataan Alice barusan. Tiba-tiba Kananya masuk menghampiri mereka, “mengapa kamu belum siap-siap Alice, segera pergi bersihkan badanmu dan jangan terlambat untuk membersihkan kamar Sultan. Kamu paham! Dan kalian semua juga bersiap-siaplah untuk meghidangkan makan malam kerajaan.” tegas Kanaya.Di pusat pasar kota Nam,Di palantaran gedung Pengontrolan Pasar internasional, Marta yang sedang menikmati kopi bersama beberapa rekannya. “Aku ikut menyaksikan eksekusi Tuan Narendra, bahkan dia tidak dapat mengatakan sepatah katapun sampai akhirnya dia benar-benar selesai,” ujar Marta sembeari meneguk kopi miliknya. “Kam
“Aku meridukanmu, hatiku selalu berdebar-debar setiap mengingat dirimu dan saat berada di dekatmu . Rasakanlah ini.” Goda Chelsea sembari menuntun tangan Sahzad ke dadanya, Sahzad hanya menjawab dengan tatapan hangat ke arah Chelsea. “Dapatkah kamu merasakannya? Aku benar-benar tersipu jika kamu menatapku seperti itu. Untuk itu jangan pernah menghapus namaku di hatimu, Pangeranku.” Chelsea menyelesaikan perkataanya langsung mendaratkan tubuh seksinya di atas Sahzad.Sahzad langsung menangkap bibir tipis Chelsea membawanaya ke bibinya. Kedua insan itu sekarang berada di atas ranjang yang sam, takk seperti sebelumnya Sahzad kelihatannya bermain dengan sedikit terpaksa. Chelsea yang menyadari itu terus berusaha membuat Sahzad takluk. Dia dengan cepat naik ke atas badan Sahzad, memanjakan tubuh Sahzad dengan setiap ciuman kecil di titik-titik sensitifnya.Setelah lima menit berselang, Sahzad mencium kening Chelsea dan b
Di tengah hutan Arbin, 23 Januari 2032. Kicauan burung, berselang dengan larian gerombalan rusa, memeriahkan suasa berburu seorang putra dari pemilik kerajaan, Tuan Sahzade menunggangi kuda putih kesayangannya bersama rombongan pengawal kerajaan. Dari arah yang berlawanan Sahzade mendengar gemuruh tapak kuda yang berlari menuju gerombolannya. “Berhenti!” Sahzade mengangkat tangannya. Aiden William sebagai teman sekaligus pengawal pribadinya segera menghentikan kemudi rombongan itu. Saat para rombongan kuda hitam berhenti dihadapan mereka, pria berjubah merah turun dari kudanya. “Salam Tuan Sahzade, kami diutus oleh Tuan Pradipta untuk menyampaikan berita duka dari Amirkan.” Ucap pria itu sembari membungkukkan dengan sudut sembilan puluh derajat. Sahzade tertunduk mendengar kata-kata duka yang baru saja menghampiri telinganya. Amir khan yang merupakan ayah dari Sultan Sahzade, yang merupakan Pemimpin sekaligus raja ker
Di tengah laut, kapal berlayar di atas ombang -ambing gelombang laut.Para gadis pelayan mulai membersihkan lantai kapal seperti biasanya, namun Alice masih tertidur di tiang kapal.Di pedesaan terpencil kota Arbin dimana masih sangat miskin dan minimnya keadilan bagi rakyat miskin disana."Aku mencintaimu , dan Aku juga sangat merindukanmu Alice." Leo mengungkapkan dengan berbisik di belakang Alice sembari menggenggam pergelangan tangan Alice."Aku juga merindukanmu," Balas Alice dengan pipi yang merona."Kita akan segera menikah, Ayahku akan memintamu kesini, besok pagi acara jemputannya akan dilakasanakan," Tambah Leo,Ibu Dwi menoleh ke arah mereka, "Leo kapan kamu samapai? Ayo masuk dulu," Sahutnya."Ayo kita masuk dulu ke dalam," Alice menggandeng tangan Leo."Brakkk... tiba-tiba segerombolan ajudan Bripto masuk dengan kasar kerumah Alice."Dimana Julio!!!" Teriaknya mencari Ayah Alice.Bripto adalah seorang renten
Ben membuka pintu masuk asrama para gadis pelayan sebelum berkata, "Layla, ayo ikut denganku untuk menyiapkan tempat tidur sultan Shahzhad, pastikan semuanya rapi dan bersih, jangan lupa membawa cemilan sebelum tidur Sultan juga, Paham Layla?""Baik Tuan Ben," Jawab Layla semringan."Layla kamu sangat beruntung bisa melayani sultan malam ini," Para gadis pelayan lainnya menggoda Layla."Ayo Layla cepat, jangan bergosip, yang lain segera pergi ke kamar kalian masing-masing,"Di kamar Ibu ratu Ava Alverta,Dua orang pelayan membawa Alice kehadapan Ibu ratu, "Lepaskan saya,biarkan saya pergi, lepaskan!" Alice berteriak meronta-ronta.Para pelayan segera membuar Alice berlutu di hadapan Ibu ratu," Diam!! Tenanglah!" Ucap Ibu ratu membuat Alice sedi tenang."Kasihanilah Saya ratu,, mereka telah membawa Saya dengan paksa, tolong bantu selamatkan Saya. Saya berkata seperti ini karna Saya tau anda adalah orang yang berkuasa disini, katakan pada mere
Pagi ini Shazhad akan menghampiri rapat perdananya bersama para mentrinya. Pelayan menyiapkan pakaiannya memakaikan kain kaftan pada tubuh kekar sang Sultan itu, Shazhad terlihat sedikit gugup, meraih dasi yang melekat pada kerah bajunya. "Ini hari pertama ku menjadi pemimpin kerajaan ini." Aiden menunduk dan segera membuka pintu kamar, mendampingi Shazhad dari belakang.Di asarama pelayan.Saat para gadis pelayan saling bercengkrama sesama mereka, Gauri membuka pintu asrama sebelum berkata. "Jangan membuat kebisingan, hari ini kalian akan melaksanankan pelatihan khusus pelayan. Setiap hari kalian akan mengikuti pelatihan khusus pelayan sebelum menjadi pelayan tetap istana,""Ayo cepat berbaris!" Ben segera menginstrusikan mereka untuk berbaris. Kanaya si Pelayan VIP dengan langkah kaki mantap berjalan menuju Alice. "Apa kamu memahaminya!""Ya, Saya memahaminya," Alice dengan patuh menjawab teguran Kanaya. Setelah mendengar jawaban Alice Kanaya segera enyah d
“Aku meridukanmu, hatiku selalu berdebar-debar setiap mengingat dirimu dan saat berada di dekatmu . Rasakanlah ini.” Goda Chelsea sembari menuntun tangan Sahzad ke dadanya, Sahzad hanya menjawab dengan tatapan hangat ke arah Chelsea. “Dapatkah kamu merasakannya? Aku benar-benar tersipu jika kamu menatapku seperti itu. Untuk itu jangan pernah menghapus namaku di hatimu, Pangeranku.” Chelsea menyelesaikan perkataanya langsung mendaratkan tubuh seksinya di atas Sahzad.Sahzad langsung menangkap bibir tipis Chelsea membawanaya ke bibinya. Kedua insan itu sekarang berada di atas ranjang yang sam, takk seperti sebelumnya Sahzad kelihatannya bermain dengan sedikit terpaksa. Chelsea yang menyadari itu terus berusaha membuat Sahzad takluk. Dia dengan cepat naik ke atas badan Sahzad, memanjakan tubuh Sahzad dengan setiap ciuman kecil di titik-titik sensitifnya.Setelah lima menit berselang, Sahzad mencium kening Chelsea dan b
“Dia memanggilku,” Alice segera memberi penjelasan setelah melihat kepanikan di wajah Faraya, dengan wajah penuh kepuasan melihat kecemasan Faraya, “Jangan takut, itu hanya lelucon saja.” tutur Alice. “Itu bukan lelucon Alice!” sela Faraya.Saat keduanya berkutik tentang peryataan Alice barusan. Tiba-tiba Kananya masuk menghampiri mereka, “mengapa kamu belum siap-siap Alice, segera pergi bersihkan badanmu dan jangan terlambat untuk membersihkan kamar Sultan. Kamu paham! Dan kalian semua juga bersiap-siaplah untuk meghidangkan makan malam kerajaan.” tegas Kanaya.Di pusat pasar kota Nam,Di palantaran gedung Pengontrolan Pasar internasional, Marta yang sedang menikmati kopi bersama beberapa rekannya. “Aku ikut menyaksikan eksekusi Tuan Narendra, bahkan dia tidak dapat mengatakan sepatah katapun sampai akhirnya dia benar-benar selesai,” ujar Marta sembeari meneguk kopi miliknya. “Kam
Di lantai satu sebelum mengantar napan untuk sultan, Alice bertemu dengan Gauri dan Tuan Beny. “Anda melakukannya dengan sangat baik, ini langkah pertama untuk mendukungan Anda. Besok Anda akan menjadi Silir VIP Sultan.”“Apa maksudnya itu? Aku tidak mengerti.”“Gauri, jelaskan padanya,” Tuan Beny berlalu menyisakan Alice, Gauri,dan Faraya.“Sultan Sahzad memberikanmu kain sutra putih buakan, itu artinya Sultan mengangkat anda menjadi Havlet?”“Halvet?”“Itu artinya I WANT YOU. Kami semua menyaksikan bagaimana Kamu berdansa denmgan gerakan yang sangat merayu. Cukup dengan game gadis naïf seperti itu Alice.” Gauri sedikit mengangkat suaranya sembari berjalan meninggalkan Alice.“Alice, Kamu telah berhasil menyihir sultan. Haruskah kita takut kepadamu sekarang karena kamu adalah seorang penyihir,” Canda Fraya.Namun candaan itu ditepis masam ole
Sorak gemurai para hadirin tamu terdengar kompak saat menyambut dan memberi sambutan kepada sang Sultan. Chelsea di gandeng menuruni anak tangga dengan sangat romantic membuat para wanita yang melihatnya merasa sangat iri.“Alice, tidak bisakah kamu berhenti berbicara sembrono seperti itu?” Tegur Faraya. “Apa yang salah dengan perkataanku?” Ucapnya tanpa rasa malu. “Tentu saja itu salah jika kamu berbicara di sisni Alice,” Faraya tak hentinya menasehati Alice.“Kata Sambutan dari Sultan Sahzad : Selamat datang para hadirin undangan saya. Semoga kita semua berada dalam keberkahan, dan semoga kita semua dapat menikmati pesta malam ini dengan berbahagia. Bersulang untuk kita semua!” Sultan Sahzad berdiri di mimbar utama, sorotan lampu yang mengarah kepadanya membuat tubuh kokoh tampan miliknya tampak bersinar dengan aura kebijaksanaan.“Jaya Sultan Sahzad,” Sorak serempak para tamu undangan mengangkat gelas anggur di tangannya masing-masing. Tu
Brak,,,, Kedua bagian dari pintu kamar para pelayan tebuka lebar, diiringi datangnya Kanaya beserta Tuan Beny dan beberapa pengawalnya.Karena kedatangan Kanaya secara tiba-tiba, Faraya terkejut sembari berkata, “Astaga, mereka datang. Apakah mereka mendengar ucapanmu Alice?”“Kamu, Kamu, Kamu,” Kanaya menunujuk satu persatu di antara mereka, “Alice dan Faraya, ikut Aku juga!”“Astaga, Apa kita akan dihukum?” Ucap Faraya dengan gugup kepada Alice.“Kalian berdua Ikutlah dengan ku, kalian akan menjadi silir untuk Sultan Sulaiman malam ini, Apakah kalian bisa berdansa,? Astagaaaa,,,,, Grazy Girls, berdansa seperti ini,,,,seperti ini!” Tuan Beny memperagakan sedikit gerakan dansa dengan geram.“Hahahhahahah, Ayo cepat,” Teriak Tuan Beny.Di lorong ruangan VIP kerajaan.Sahzad yang melihat Ervin dari kejauhan segera memanggil putranya itu, “Ervin, Singa
“Singa kecilku, bagaimana perjalananmu. Apakah itu menyenangkan?” Sambut Sahzhad terhadap putranya, “Sangat membosankan, karena Dady gak ikut,” Jawab Ervin cemberut.Disisi lain Chelsea juga menunggu untuk di peluk oleh Sahzhad, “Kapan-kapan kita akan mengajak Dady. Kamu setuju Ervin?”. Sahzad menurunkan Ervin dari pelukannya dan berpindah memeluk Chelsea. “ Aku sangat merindukanmu,” Kta mereka serentak.“Ah, ini sangat menyengakan bisa memelukmu kembali. Aku benar-benar merindukanmu, wahai kekasihku,” Sambutan hangat dari Sahzad membuat Chelsea sangat tersipu kali ini.“Mari lihat hadiah apa yang aku bawa untukmu My Hubby,” Chelsea segera merangkul pinggang Sahzad. Tiba-Tiba Nyonya Ava merenggangkan pelukan keduanya, dan berkata,” Apa Aku diacuhkan sekarang, apakah pantas begitu?” Nyonya Ava melengkungkan bibirnya.“Hahahhaha. Oh my mom, are you jealous?&rdquo
Di bilik milik Nyonya Ava, dia duduk dengan anggun pada kursi di sudut jendela. Menyeruput cangkir ditangannya dengan jemari yang tampak masih awet muda. “Pendidikan para gadis pelayan telah dipercayakan kepadamu. Bagaimana dengan gadis kasar itu. Apa dia masih mencoba memberotak? Apa dia sudah mengetahui tempatnya sekarang?”“Dia sangat bersemangat hari ini, otaknya sangat tajam menerima pelajaran, Nyonya.” Kanaya memberikan informasinya.“Kita tidak membutuhkan kepintarannya, yang kita butuhkan hanyalah berprilaku baik dan sopan Kanaya, jangan sampai dia berfikir bahwa Kamu mendukungnya.” Nyonya Ava segera menyongsong pujian Kanaya.“Dia adalah wanita yang cantik,” Shanas menimpali perkataan Nyonya Ava.“Kecantikan akan memudar, jika dia tidak bisa menjaga sikapnya,”Braaakkkkk….Tuan Beny membuka pintu bilik, segera memberi penghormatan sebelum menyampaikan maksudnya. &ldq
Di dalam ruang rapat.“Yang Mulia, Anda tahu yang terbaik dan apa yang harus dilakukan,”“Ya, tentu saja, Tuan Farhat, Saya tahu persis apa yang harus saya lakukan,”Di ruang kantor Pengaturan Bisnis.“Permisi Tuan Narendra, ini laporan tagihan pinjaman dari nasabah bank Gold kita.” Sekretaris itu melaporkan secara rinci pada Tuan Narendra.“Para pedagang di pasar Nam memintak tenggang waktu, karena musibah yang terjadi kemaren Tuan.”“Besok datangi mereka kembali, dan katakan untuk segera membayar dua kali lipat, kalau tidak bakar seluruh tempat dagang mereka!!! Kemudian datangi hakim Agung untuk membuat pengakuan bahwa mereka telah membakar kios pasar!” Sekretaris itu menunduk dengan penuh kepatuhan.Di kelas khusus pelayan.“Hari ini kamu akan belajat tentang adab di istana, bagaimana cara membungkuk dan bangkit yang benar ketika bertemu petinggi istana. Okay everybody, wake up! Wake up! Silahkan tiru gerakan saya. Mengerti!”“Yeeee.” Sor
Pagi ini Shazhad akan menghampiri rapat perdananya bersama para mentrinya. Pelayan menyiapkan pakaiannya memakaikan kain kaftan pada tubuh kekar sang Sultan itu, Shazhad terlihat sedikit gugup, meraih dasi yang melekat pada kerah bajunya. "Ini hari pertama ku menjadi pemimpin kerajaan ini." Aiden menunduk dan segera membuka pintu kamar, mendampingi Shazhad dari belakang.Di asarama pelayan.Saat para gadis pelayan saling bercengkrama sesama mereka, Gauri membuka pintu asrama sebelum berkata. "Jangan membuat kebisingan, hari ini kalian akan melaksanankan pelatihan khusus pelayan. Setiap hari kalian akan mengikuti pelatihan khusus pelayan sebelum menjadi pelayan tetap istana,""Ayo cepat berbaris!" Ben segera menginstrusikan mereka untuk berbaris. Kanaya si Pelayan VIP dengan langkah kaki mantap berjalan menuju Alice. "Apa kamu memahaminya!""Ya, Saya memahaminya," Alice dengan patuh menjawab teguran Kanaya. Setelah mendengar jawaban Alice Kanaya segera enyah d