Di dalam ruang rapat.
“Yang Mulia, Anda tahu yang terbaik dan apa yang harus dilakukan,”
“Ya, tentu saja, Tuan Farhat, Saya tahu persis apa yang harus saya lakukan,”Di ruang kantor Pengaturan Bisnis.
“Permisi Tuan Narendra, ini laporan tagihan pinjaman dari nasabah bank Gold kita.” Sekretaris itu melaporkan secara rinci pada Tuan Narendra.
“Para pedagang di p***r Nam memintak tenggang waktu, karena musibah yang terjadi kemaren Tuan.”
“Besok datangi mereka kembali, dan katakan untuk segera membayar dua kali lipat, kalau tidak bakar seluruh tempat dagang mereka!!! Kemudian datangi hakim Agung untuk membuat pengakuan bahwa mereka telah membakar kios p***r!” Sekretaris itu menunduk dengan penuh kepatuhan.Di kelas khusus pelayan.
“Hari ini kamu akan belajat tentang adab di istana, bagaimana cara membungkuk dan bangkit yang benar ketika bertemu petinggi istana. Okay everybody, wake up! Wake up! Silahkan tiru gerakan saya. Mengerti!”“Yeeee.” Sorak serempak para pelayan yang berlatih.“Satukan kedua telapak tangan anda di depan perut, dengan posisi seperti ini, kemudian tekuk lurus kea rah pinggang, lalu membungkuk Sembilan puluh derjat tanpa memngangkat kepala.”
“Biar kulihat, bagus lurus, lurus, lurus, lurus, sedikit lsgi, lurus, membungkuk sedikit lagi, lurus cantik.” Tuan Adijaya memeriksa satu persatu para pelayan untuk memastikan kerapian dan keindahan cara memberi hormat mereka.
“Waku up! Wake up, coba kamu lakukan sekali lagi!”
“Bagus sedikt lagi, perlahan hingga membentuk busur. Naik! Hai kamu coba sebutkan apa yang barusan saya ajarkan!” Mendatangi Alice yang sedang dalam lamunan.“Hal yang terlarang, Ya hal yang terlarang,” Alice dengan gagap menjawab pertanyaan Tuan Adijaya.
“Astaga. Apa yang sedang kamu pikirkan. Baiklah sepertinya kita akan membahas tentang itu juga.” Tuan Adijaya segera mengambil posisi untuk bersiap menjelaskan hal yang terlarang dilakukan oleh pelayan.
“Hal yang dilarang diantaranya: Satu, Dilarang membuat kebisingan dalam istana. Dua, Dilarang bergosip Tiga, Dilarang melanggar peraturan istana. Empat, Dilarang menemui pria di istana. Are you understand?”
“Tuan Adijaya,” Panggilan Tuan Ben.
“Dilarang menemui pria di istana?” Alice menunjuk ke arah Tuan Beny dan Tuan Adijaya.“Karena mereka bukan laki-laki.” Jawab Gauri bercanda.Alice yang masih tampak bingung dengan jawaban Gauri segera bertanya kembali, “Bagimanana mungkin?”
“Mereka adalah orang-orang istana, yang artinya juga pelayan istana Alice,” Jelas Gauri.“Astaga kalian memang tidak bisa di tinggalkan sebentar saja, kalian langsung membuat keributan,”
“Sekarang guru kelas menjahit telah menunggu kalian, ikuti kelas itu juga, cepat semuanya!”Di ruang rapat.
“Kepala bendahara silahkan laporkan keungan kita,”
“Berkat kerja Keras Sultan Amir khan, Pembendaharaan kerajaan mencapai 125 Triliun, dengan asset Perusahaan minyak dan gas kelas dunia perusahaan Malaka Aramco, dan perusahaan Fashion Malaka Golden, dan anak perusahaan lainnya.”“Ini akan cukup untuk kita menanam investasi di semua daerah kerajaan, dan jangan lupa untuk memberikan gaji bonus kepada setiap karyawan kerajaan dan kepada seluruh rakyat kerajaan Malaka, seperti yang telah dijanjikan.” Sazhad dengan tanggap langsung memberi perintah.
Di asrama pelayan.
“Alice lihat gadis yang memakai gaun putih itu, tadi malam dia berada di ruangan sultan untuk melayaninya,” Faraya menggerakkan bola matanya ke arah Layla yang berada di meja sebrang.
“Apakah dia juga bercinta dengan sang sultan?” Tanya Alice ketus.
“Sepertinya begitu, dia adalah pelayan favorite sultan,” Tambah Faraya.Gauri yang mendengar percakapan mereka langsung menghampiri mereka, “Apakah baik begitu?”Alice hanya memandang kusut Gauri.
“Segera rapikan tempat makannya dan kembali ke ruangan masing-masing untuk beristirahat.” Perintah Gauri kepada semua pelayan.Alice segera berdiri dan menghampiri Layla, “Hi Layla. Bagaimana sosok seorang sultan dimatamu? Ceritakan kepadaku,”
“Dia pria yang lembut, dan juga sangat tampan. Rasanya seperti mimpi bias melayani sultan pada malam itu, dan aku berharap dia akan memanggilku lagi, tapi itu semua hanya akan menjadi angan-angan saja.Hmmm.” Layla tak enggan untuk berbagi pengalaman kepada Alice.Mendengar sedikir keluhan Layla, Alice pun bertanya penasaran. “Kenapa?”
“Sultan memiliki wanita yang sangat cantik. Ibu dari Ervin, namanya Chelsea Anatasya.” Ungkap Layla.“Apakah dia ada di istana ini?” Alice semakin penasran dengan sosok Chelsea yang di bicarakan Layla.
“Untuk sekarang dia sedang berlibur ke eropa, kabarnya dia akan kembali hari ini.”
“Ayo Layla,” Ajakan dari teman Layla mengakhiri perbincangan di antara keduannya.Di kamar Sultan Sahzhad.
Saat sedang asik menghaluskan cincin batu giok lumut, Sahzhad seketika teringan bayangan wajah Alice saat mata yang berbentuk almon itu menatap matanya, Pesona kecantikan Alice terus-menerus menghampiri pikirannya.
Aiden melangkah masuk memecah lamunan sang sultan, “ Apakah ada yang bias saya bantu Yang Mulia?”
“Tidak Aiden, Aku hanya ingin menyelesaikan cincin ini,”
“Besok adalah pertemuan dewan pertama. Semua orang dengan cemas menunggu keputusan pertamamu Sultan,” Aiden mengingatkan jadwal sang sultan.
“Apakah menurutmu dunia sudah siap dengan keputusanku, Aiden?”Keesokan harinya.Para mentri dan anggota dewan yang menunggu sang Sultan di dalam Ruang konferensi, semua siap untuk memberikan penghormatan kepadanya.
“Sultan Sahzhad memiliki tatapan yang tajam dan dalam sama seperti sang ayah, Sultan Amir.” Tuan Narendra yang memandang kekokohansang Sultan dari kejauhan.
Sang Sultan mulai berjalan di antara para dewan dan mentrinya, dengan aba-aba kerajaan mereka memberi hormat kepada sang Sultan.
Sahzhad menduduki kursi utama dengan meyilangkan kedua kaki panjangnya. “Terimkasih atas penghormatannya, silahkan semua anggota rapat mengambil posisi.”
Dengan patuh seluruh anggota rapat kembali duduk di kursi sesuai dengan jabatan masing-masing.“Tahta ini, atau kerajaan ini berada atas hukum-hukum yang adil, maka hari ini dengan resmi aku akan menindak dan menumpas ketidak adilan yang di derita oleh nasabah bank Golden. Mereka akan dikonpensasi atas kerugian mereka. Lebih jauh lagi, mereka yang telah menindas akan dibawa ke pengadilan, dan dihukum sebagaimana mestinya.
Kepala Pelayanan Bisnis, Tuan Naredra, akan disidang dan dihukum karena telah menindas para nasabah dan menyiksa pedagang kecil di p***r Nam, membakar beberapa kios yang menyebabkan kerugian besar, serta meraup keutungan pribadi tanpa peduli perbuatannya sangat melanggar hukum!” Suara Sahzhad menggelegar seperti petir di siang bolong menyebabkan siapapun yang mendengarnya tak dapat membantah perkataannya.
Sahzhad tanpa ragu-ragu mengumunkan kepada semua anggota rapat untuk mengeksekusi (hukuman tembak mati) Tuan Nadenra “Ini tidak benar ya Mulia, ini semua Fitnah! Kasihanilah aku, semua itu adalah bohong! Itu semua bohong!” Tuan Narendra berusahan mencari pembelaan terhadap dirinya dengan rela membungkuk di kaki Sultan Sahzhad, namun tentunya usaha itu sangan sia-sia dilakukannya, Karena para ajudan tahanan telah menyeretnya untuk dibawa ke tahanan bawah tanah.
“Aiden bantu aku! Aku akan bersedia melakukan apapun kali ini untukmu,” Tuan Narendra menghampiri Aiden di pintu ruang konferensi.
“Tegakkan kepalamu tinggi-tinggi Tuan Narendra. Jnangan menangis ataupun memohon seperti itu. Ini adalah kerajaan Malaka dan keadilan Sultan. Tidak ada yang bisa menentangnya.” Aiden menjawab dengan tegas.
“Ini semua Fitnah!!!” Tuan Narendra tak berhenti berteriak membenarkan dirinya.
Di bilik milik Nyonya Ava, dia duduk dengan anggun pada kursi di sudut jendela. Menyeruput cangkir ditangannya dengan jemari yang tampak masih awet muda. “Pendidikan para gadis pelayan telah dipercayakan kepadamu. Bagaimana dengan gadis kasar itu. Apa dia masih mencoba memberotak? Apa dia sudah mengetahui tempatnya sekarang?”“Dia sangat bersemangat hari ini, otaknya sangat tajam menerima pelajaran, Nyonya.” Kanaya memberikan informasinya.“Kita tidak membutuhkan kepintarannya, yang kita butuhkan hanyalah berprilaku baik dan sopan Kanaya, jangan sampai dia berfikir bahwa Kamu mendukungnya.” Nyonya Ava segera menyongsong pujian Kanaya.“Dia adalah wanita yang cantik,” Shanas menimpali perkataan Nyonya Ava.“Kecantikan akan memudar, jika dia tidak bisa menjaga sikapnya,”Braaakkkkk….Tuan Beny membuka pintu bilik, segera memberi penghormatan sebelum menyampaikan maksudnya. &ldq
“Singa kecilku, bagaimana perjalananmu. Apakah itu menyenangkan?” Sambut Sahzhad terhadap putranya, “Sangat membosankan, karena Dady gak ikut,” Jawab Ervin cemberut.Disisi lain Chelsea juga menunggu untuk di peluk oleh Sahzhad, “Kapan-kapan kita akan mengajak Dady. Kamu setuju Ervin?”. Sahzad menurunkan Ervin dari pelukannya dan berpindah memeluk Chelsea. “ Aku sangat merindukanmu,” Kta mereka serentak.“Ah, ini sangat menyengakan bisa memelukmu kembali. Aku benar-benar merindukanmu, wahai kekasihku,” Sambutan hangat dari Sahzad membuat Chelsea sangat tersipu kali ini.“Mari lihat hadiah apa yang aku bawa untukmu My Hubby,” Chelsea segera merangkul pinggang Sahzad. Tiba-Tiba Nyonya Ava merenggangkan pelukan keduanya, dan berkata,” Apa Aku diacuhkan sekarang, apakah pantas begitu?” Nyonya Ava melengkungkan bibirnya.“Hahahhaha. Oh my mom, are you jealous?&rdquo
Brak,,,, Kedua bagian dari pintu kamar para pelayan tebuka lebar, diiringi datangnya Kanaya beserta Tuan Beny dan beberapa pengawalnya.Karena kedatangan Kanaya secara tiba-tiba, Faraya terkejut sembari berkata, “Astaga, mereka datang. Apakah mereka mendengar ucapanmu Alice?”“Kamu, Kamu, Kamu,” Kanaya menunujuk satu persatu di antara mereka, “Alice dan Faraya, ikut Aku juga!”“Astaga, Apa kita akan dihukum?” Ucap Faraya dengan gugup kepada Alice.“Kalian berdua Ikutlah dengan ku, kalian akan menjadi silir untuk Sultan Sulaiman malam ini, Apakah kalian bisa berdansa,? Astagaaaa,,,,, Grazy Girls, berdansa seperti ini,,,,seperti ini!” Tuan Beny memperagakan sedikit gerakan dansa dengan geram.“Hahahhahahah, Ayo cepat,” Teriak Tuan Beny.Di lorong ruangan VIP kerajaan.Sahzad yang melihat Ervin dari kejauhan segera memanggil putranya itu, “Ervin, Singa
Sorak gemurai para hadirin tamu terdengar kompak saat menyambut dan memberi sambutan kepada sang Sultan. Chelsea di gandeng menuruni anak tangga dengan sangat romantic membuat para wanita yang melihatnya merasa sangat iri.“Alice, tidak bisakah kamu berhenti berbicara sembrono seperti itu?” Tegur Faraya. “Apa yang salah dengan perkataanku?” Ucapnya tanpa rasa malu. “Tentu saja itu salah jika kamu berbicara di sisni Alice,” Faraya tak hentinya menasehati Alice.“Kata Sambutan dari Sultan Sahzad : Selamat datang para hadirin undangan saya. Semoga kita semua berada dalam keberkahan, dan semoga kita semua dapat menikmati pesta malam ini dengan berbahagia. Bersulang untuk kita semua!” Sultan Sahzad berdiri di mimbar utama, sorotan lampu yang mengarah kepadanya membuat tubuh kokoh tampan miliknya tampak bersinar dengan aura kebijaksanaan.“Jaya Sultan Sahzad,” Sorak serempak para tamu undangan mengangkat gelas anggur di tangannya masing-masing. Tu
Di lantai satu sebelum mengantar napan untuk sultan, Alice bertemu dengan Gauri dan Tuan Beny. “Anda melakukannya dengan sangat baik, ini langkah pertama untuk mendukungan Anda. Besok Anda akan menjadi Silir VIP Sultan.”“Apa maksudnya itu? Aku tidak mengerti.”“Gauri, jelaskan padanya,” Tuan Beny berlalu menyisakan Alice, Gauri,dan Faraya.“Sultan Sahzad memberikanmu kain sutra putih buakan, itu artinya Sultan mengangkat anda menjadi Havlet?”“Halvet?”“Itu artinya I WANT YOU. Kami semua menyaksikan bagaimana Kamu berdansa denmgan gerakan yang sangat merayu. Cukup dengan game gadis naïf seperti itu Alice.” Gauri sedikit mengangkat suaranya sembari berjalan meninggalkan Alice.“Alice, Kamu telah berhasil menyihir sultan. Haruskah kita takut kepadamu sekarang karena kamu adalah seorang penyihir,” Canda Fraya.Namun candaan itu ditepis masam ole
“Dia memanggilku,” Alice segera memberi penjelasan setelah melihat kepanikan di wajah Faraya, dengan wajah penuh kepuasan melihat kecemasan Faraya, “Jangan takut, itu hanya lelucon saja.” tutur Alice. “Itu bukan lelucon Alice!” sela Faraya.Saat keduanya berkutik tentang peryataan Alice barusan. Tiba-tiba Kananya masuk menghampiri mereka, “mengapa kamu belum siap-siap Alice, segera pergi bersihkan badanmu dan jangan terlambat untuk membersihkan kamar Sultan. Kamu paham! Dan kalian semua juga bersiap-siaplah untuk meghidangkan makan malam kerajaan.” tegas Kanaya.Di pusat pasar kota Nam,Di palantaran gedung Pengontrolan Pasar internasional, Marta yang sedang menikmati kopi bersama beberapa rekannya. “Aku ikut menyaksikan eksekusi Tuan Narendra, bahkan dia tidak dapat mengatakan sepatah katapun sampai akhirnya dia benar-benar selesai,” ujar Marta sembeari meneguk kopi miliknya. “Kam
“Aku meridukanmu, hatiku selalu berdebar-debar setiap mengingat dirimu dan saat berada di dekatmu . Rasakanlah ini.” Goda Chelsea sembari menuntun tangan Sahzad ke dadanya, Sahzad hanya menjawab dengan tatapan hangat ke arah Chelsea. “Dapatkah kamu merasakannya? Aku benar-benar tersipu jika kamu menatapku seperti itu. Untuk itu jangan pernah menghapus namaku di hatimu, Pangeranku.” Chelsea menyelesaikan perkataanya langsung mendaratkan tubuh seksinya di atas Sahzad.Sahzad langsung menangkap bibir tipis Chelsea membawanaya ke bibinya. Kedua insan itu sekarang berada di atas ranjang yang sam, takk seperti sebelumnya Sahzad kelihatannya bermain dengan sedikit terpaksa. Chelsea yang menyadari itu terus berusaha membuat Sahzad takluk. Dia dengan cepat naik ke atas badan Sahzad, memanjakan tubuh Sahzad dengan setiap ciuman kecil di titik-titik sensitifnya.Setelah lima menit berselang, Sahzad mencium kening Chelsea dan b
Di tengah hutan Arbin, 23 Januari 2032. Kicauan burung, berselang dengan larian gerombalan rusa, memeriahkan suasa berburu seorang putra dari pemilik kerajaan, Tuan Sahzade menunggangi kuda putih kesayangannya bersama rombongan pengawal kerajaan. Dari arah yang berlawanan Sahzade mendengar gemuruh tapak kuda yang berlari menuju gerombolannya. “Berhenti!” Sahzade mengangkat tangannya. Aiden William sebagai teman sekaligus pengawal pribadinya segera menghentikan kemudi rombongan itu. Saat para rombongan kuda hitam berhenti dihadapan mereka, pria berjubah merah turun dari kudanya. “Salam Tuan Sahzade, kami diutus oleh Tuan Pradipta untuk menyampaikan berita duka dari Amirkan.” Ucap pria itu sembari membungkukkan dengan sudut sembilan puluh derajat. Sahzade tertunduk mendengar kata-kata duka yang baru saja menghampiri telinganya. Amir khan yang merupakan ayah dari Sultan Sahzade, yang merupakan Pemimpin sekaligus raja ker
“Aku meridukanmu, hatiku selalu berdebar-debar setiap mengingat dirimu dan saat berada di dekatmu . Rasakanlah ini.” Goda Chelsea sembari menuntun tangan Sahzad ke dadanya, Sahzad hanya menjawab dengan tatapan hangat ke arah Chelsea. “Dapatkah kamu merasakannya? Aku benar-benar tersipu jika kamu menatapku seperti itu. Untuk itu jangan pernah menghapus namaku di hatimu, Pangeranku.” Chelsea menyelesaikan perkataanya langsung mendaratkan tubuh seksinya di atas Sahzad.Sahzad langsung menangkap bibir tipis Chelsea membawanaya ke bibinya. Kedua insan itu sekarang berada di atas ranjang yang sam, takk seperti sebelumnya Sahzad kelihatannya bermain dengan sedikit terpaksa. Chelsea yang menyadari itu terus berusaha membuat Sahzad takluk. Dia dengan cepat naik ke atas badan Sahzad, memanjakan tubuh Sahzad dengan setiap ciuman kecil di titik-titik sensitifnya.Setelah lima menit berselang, Sahzad mencium kening Chelsea dan b
“Dia memanggilku,” Alice segera memberi penjelasan setelah melihat kepanikan di wajah Faraya, dengan wajah penuh kepuasan melihat kecemasan Faraya, “Jangan takut, itu hanya lelucon saja.” tutur Alice. “Itu bukan lelucon Alice!” sela Faraya.Saat keduanya berkutik tentang peryataan Alice barusan. Tiba-tiba Kananya masuk menghampiri mereka, “mengapa kamu belum siap-siap Alice, segera pergi bersihkan badanmu dan jangan terlambat untuk membersihkan kamar Sultan. Kamu paham! Dan kalian semua juga bersiap-siaplah untuk meghidangkan makan malam kerajaan.” tegas Kanaya.Di pusat pasar kota Nam,Di palantaran gedung Pengontrolan Pasar internasional, Marta yang sedang menikmati kopi bersama beberapa rekannya. “Aku ikut menyaksikan eksekusi Tuan Narendra, bahkan dia tidak dapat mengatakan sepatah katapun sampai akhirnya dia benar-benar selesai,” ujar Marta sembeari meneguk kopi miliknya. “Kam
Di lantai satu sebelum mengantar napan untuk sultan, Alice bertemu dengan Gauri dan Tuan Beny. “Anda melakukannya dengan sangat baik, ini langkah pertama untuk mendukungan Anda. Besok Anda akan menjadi Silir VIP Sultan.”“Apa maksudnya itu? Aku tidak mengerti.”“Gauri, jelaskan padanya,” Tuan Beny berlalu menyisakan Alice, Gauri,dan Faraya.“Sultan Sahzad memberikanmu kain sutra putih buakan, itu artinya Sultan mengangkat anda menjadi Havlet?”“Halvet?”“Itu artinya I WANT YOU. Kami semua menyaksikan bagaimana Kamu berdansa denmgan gerakan yang sangat merayu. Cukup dengan game gadis naïf seperti itu Alice.” Gauri sedikit mengangkat suaranya sembari berjalan meninggalkan Alice.“Alice, Kamu telah berhasil menyihir sultan. Haruskah kita takut kepadamu sekarang karena kamu adalah seorang penyihir,” Canda Fraya.Namun candaan itu ditepis masam ole
Sorak gemurai para hadirin tamu terdengar kompak saat menyambut dan memberi sambutan kepada sang Sultan. Chelsea di gandeng menuruni anak tangga dengan sangat romantic membuat para wanita yang melihatnya merasa sangat iri.“Alice, tidak bisakah kamu berhenti berbicara sembrono seperti itu?” Tegur Faraya. “Apa yang salah dengan perkataanku?” Ucapnya tanpa rasa malu. “Tentu saja itu salah jika kamu berbicara di sisni Alice,” Faraya tak hentinya menasehati Alice.“Kata Sambutan dari Sultan Sahzad : Selamat datang para hadirin undangan saya. Semoga kita semua berada dalam keberkahan, dan semoga kita semua dapat menikmati pesta malam ini dengan berbahagia. Bersulang untuk kita semua!” Sultan Sahzad berdiri di mimbar utama, sorotan lampu yang mengarah kepadanya membuat tubuh kokoh tampan miliknya tampak bersinar dengan aura kebijaksanaan.“Jaya Sultan Sahzad,” Sorak serempak para tamu undangan mengangkat gelas anggur di tangannya masing-masing. Tu
Brak,,,, Kedua bagian dari pintu kamar para pelayan tebuka lebar, diiringi datangnya Kanaya beserta Tuan Beny dan beberapa pengawalnya.Karena kedatangan Kanaya secara tiba-tiba, Faraya terkejut sembari berkata, “Astaga, mereka datang. Apakah mereka mendengar ucapanmu Alice?”“Kamu, Kamu, Kamu,” Kanaya menunujuk satu persatu di antara mereka, “Alice dan Faraya, ikut Aku juga!”“Astaga, Apa kita akan dihukum?” Ucap Faraya dengan gugup kepada Alice.“Kalian berdua Ikutlah dengan ku, kalian akan menjadi silir untuk Sultan Sulaiman malam ini, Apakah kalian bisa berdansa,? Astagaaaa,,,,, Grazy Girls, berdansa seperti ini,,,,seperti ini!” Tuan Beny memperagakan sedikit gerakan dansa dengan geram.“Hahahhahahah, Ayo cepat,” Teriak Tuan Beny.Di lorong ruangan VIP kerajaan.Sahzad yang melihat Ervin dari kejauhan segera memanggil putranya itu, “Ervin, Singa
“Singa kecilku, bagaimana perjalananmu. Apakah itu menyenangkan?” Sambut Sahzhad terhadap putranya, “Sangat membosankan, karena Dady gak ikut,” Jawab Ervin cemberut.Disisi lain Chelsea juga menunggu untuk di peluk oleh Sahzhad, “Kapan-kapan kita akan mengajak Dady. Kamu setuju Ervin?”. Sahzad menurunkan Ervin dari pelukannya dan berpindah memeluk Chelsea. “ Aku sangat merindukanmu,” Kta mereka serentak.“Ah, ini sangat menyengakan bisa memelukmu kembali. Aku benar-benar merindukanmu, wahai kekasihku,” Sambutan hangat dari Sahzad membuat Chelsea sangat tersipu kali ini.“Mari lihat hadiah apa yang aku bawa untukmu My Hubby,” Chelsea segera merangkul pinggang Sahzad. Tiba-Tiba Nyonya Ava merenggangkan pelukan keduanya, dan berkata,” Apa Aku diacuhkan sekarang, apakah pantas begitu?” Nyonya Ava melengkungkan bibirnya.“Hahahhaha. Oh my mom, are you jealous?&rdquo
Di bilik milik Nyonya Ava, dia duduk dengan anggun pada kursi di sudut jendela. Menyeruput cangkir ditangannya dengan jemari yang tampak masih awet muda. “Pendidikan para gadis pelayan telah dipercayakan kepadamu. Bagaimana dengan gadis kasar itu. Apa dia masih mencoba memberotak? Apa dia sudah mengetahui tempatnya sekarang?”“Dia sangat bersemangat hari ini, otaknya sangat tajam menerima pelajaran, Nyonya.” Kanaya memberikan informasinya.“Kita tidak membutuhkan kepintarannya, yang kita butuhkan hanyalah berprilaku baik dan sopan Kanaya, jangan sampai dia berfikir bahwa Kamu mendukungnya.” Nyonya Ava segera menyongsong pujian Kanaya.“Dia adalah wanita yang cantik,” Shanas menimpali perkataan Nyonya Ava.“Kecantikan akan memudar, jika dia tidak bisa menjaga sikapnya,”Braaakkkkk….Tuan Beny membuka pintu bilik, segera memberi penghormatan sebelum menyampaikan maksudnya. &ldq
Di dalam ruang rapat.“Yang Mulia, Anda tahu yang terbaik dan apa yang harus dilakukan,”“Ya, tentu saja, Tuan Farhat, Saya tahu persis apa yang harus saya lakukan,”Di ruang kantor Pengaturan Bisnis.“Permisi Tuan Narendra, ini laporan tagihan pinjaman dari nasabah bank Gold kita.” Sekretaris itu melaporkan secara rinci pada Tuan Narendra.“Para pedagang di pasar Nam memintak tenggang waktu, karena musibah yang terjadi kemaren Tuan.”“Besok datangi mereka kembali, dan katakan untuk segera membayar dua kali lipat, kalau tidak bakar seluruh tempat dagang mereka!!! Kemudian datangi hakim Agung untuk membuat pengakuan bahwa mereka telah membakar kios pasar!” Sekretaris itu menunduk dengan penuh kepatuhan.Di kelas khusus pelayan.“Hari ini kamu akan belajat tentang adab di istana, bagaimana cara membungkuk dan bangkit yang benar ketika bertemu petinggi istana. Okay everybody, wake up! Wake up! Silahkan tiru gerakan saya. Mengerti!”“Yeeee.” Sor
Pagi ini Shazhad akan menghampiri rapat perdananya bersama para mentrinya. Pelayan menyiapkan pakaiannya memakaikan kain kaftan pada tubuh kekar sang Sultan itu, Shazhad terlihat sedikit gugup, meraih dasi yang melekat pada kerah bajunya. "Ini hari pertama ku menjadi pemimpin kerajaan ini." Aiden menunduk dan segera membuka pintu kamar, mendampingi Shazhad dari belakang.Di asarama pelayan.Saat para gadis pelayan saling bercengkrama sesama mereka, Gauri membuka pintu asrama sebelum berkata. "Jangan membuat kebisingan, hari ini kalian akan melaksanankan pelatihan khusus pelayan. Setiap hari kalian akan mengikuti pelatihan khusus pelayan sebelum menjadi pelayan tetap istana,""Ayo cepat berbaris!" Ben segera menginstrusikan mereka untuk berbaris. Kanaya si Pelayan VIP dengan langkah kaki mantap berjalan menuju Alice. "Apa kamu memahaminya!""Ya, Saya memahaminya," Alice dengan patuh menjawab teguran Kanaya. Setelah mendengar jawaban Alice Kanaya segera enyah d