Share

part 14

keesokan harinya, Angre satang bersama Ustad Yusuf. Sama dengan apa yang dulu Ustad Somad datang pertama kali di rumah itu.

Ia berdiri di depan rumah sangat lama. "Silahkan masuk Ustad Yusuf." pinta Angre ramah.

Ustad Yusuf menghembuskan nafas besar. "Apa kalian serius tinggal dirumah ini?" tany Ustad Yusuf.

Angre mengerutkan kenning. "Maksudnya gimaba ya Ustad? Sebaiknya Ustad masuk dulu. Pak Lukman ada didalam sama istrinya." ucap Angre.

Ia merasa jika Ustad Yusuf tahu rahasia dirumah ini.

Angre mengantar Ustad Yusuf untuk bertemu dengan Jihan.

Yusuf mengerutkan kening melihat Jihan. 'Apa yang ada dirambutnya itu? bukankah itu seperti gumpalan rambut?' gumam Yusuf pada dirinya sendiri.

Lukman yang melihat Yusuf datang langsung menjabat tangannya. "Assalamu'alaikum Pak. Apa kabar?" tanya Lukman berbasa basi.

"Waalaikum salam. Aku baik." jawab Yusuf.

Setelah berjabat tangan, Yusuf melihat kondisi Jihan yang cukup miris. Tubuhnya tanpak kurus. Bahkan, tulang piipinya tampak sangat jela
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status