Share

Bos Galak

Bab58

Terik panas mentari, tidak juga mampu mengusirku dari gundukkan tanah berhias bunga tabur di depanku ini.

Bahkan Bapak yang sedari tadi memintaku untuk pulang, tidak juga kuturuti.

Dari ini begitu terluka, Ibu begitu mencintai dan menyayangiku, juga Emilia. Tapi kini, aku telah kehilangan sosok itu, bahkan aku belum sempat membahagiakannya.

Semenjak kepergian Ibu, rumah pun menjadi sangat sepi. Bahkan Bapak pun seakan tidak punya gairah hidup lagi.

Aku pun membuat lamaran pekerjaan, di kantor tempat Hanung bekerja. Dia pun bersedia membantuku, untuk mendapat pekerjaan.

"Maaf, cuma itu yang ada lowongannya," ucap Hanung, dengan mimik wajah tidak enak.

"Tidak apa-apa, yang penting aku bisa kerja," jawabku dengan penuh keyakinan. 

Aku tidak ingin melanjutkan usaha gado-gado lagi. Bahkan aku tidak kuasa memakan-makanan itu lagi. Bayangan sosok Ibu, selalu meliputi ingatanku.

Hingga rasa bersalah, kembali memporak-

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status