Share

Tamu yang Datangnya Terlalu Pagi

"Mas, ada yang mau aku tanyakan." Nayya tiduran di pangkuan Rafan, tempat ternyaman menurut Nayya. Mereka sedang berada di dalam kamar.

Rafan membelai pipi sang istri dengan lembut dan penuh kasih sayang. Sebenarnya Nayya sedari tadi sudah menahan geli dan ingin menyingkirkan tangan suaminya dari pipi. Namun, ia tidak rela melepas belaian lembut sang suami by. Wanita itu berusaha keras menahan rasa geli dan bersikap biasa saja.

"Tapi janji jangan marah, ya?"

"Kamu selalu deh, bikin penasaran orang aja. Ngomong sekarang, nggak?" Rafan menarik hidung istrinya.

Nayya sampai bangun dan bersin karena hidungnya ditarik sama Rafan. "Sayang, ih, hidung aku jadi gatel tahu kalau ditarik-tarik gitu."

"Ya udah bilang cepet!" Sekarang Rafan memencet-mencet pipi Nayya dengan gemas.

"Aku udah kayak squishy, deh, dipencet-pencet melulu." Bibir Nayya tertekuk. Protesnya diabaikan. Suaminya malah semakin menjadi dan asyik meremas-remas pipinya.

"Habisnya punya istri nggemesin banget. Jadi, ya, gini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status