Share

Mencari Kunci yang Hilang

"Ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanya Nayya kepada sopir pribadi keluarga suaminya.

Kardi hanya bergeming, tanpa berucap sepatah kata pun, ia memilih untuk berlalu pergi.

"Lo sekarang percaya sama gue kan, Nay? Pak Kardi dari awal ketemu emang sikapnya aneh. Ngapain coba dia berdiri di di dekat kamar cewek?" Gina terlihat resah.

"Gue ngerti perasaan lo, Gin. Gue juga pernah bicara sama Mas Rafan perihal Pak Kardi. Tapi akhir-akhir ini lo tahu sendiri, Mas Rafan sibuk banget. Kita cari tahu sama-sama soal Pak Kardi, ya. Lo mau sabar dikit lagi kan?"

Gina menghempaskan napas. "Oke gue usahain buat lebih bersabar. Ini semua demi lo."

Kening Nayya berkerut.

"Itu karena lo sahabat baik gue. Nggak mungkin kan, hanya gara-gara Pak Kardi gue balik ke Depok ninggalin lo?" Gina teringat bagaimana perlakuan mertua Nayya. Ia juga tahu kalau sahabatnya merasa minder dengan kondisi pesantren yang serba Islami. Setidaknya kalau ada dirinya, Nayya tidak menghadapi masalahnya sendirian.

"Sebenar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status