Share

Bab 212

Penulis: Y Airy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-21 16:29:34

Byurrr!

Tubuh Damian terlempar ke laut yang dingin, lelaki itu berteriak meminta tolong juga memaki.

Arfeen sama sekali tak merasa kasihan dengan bajingan seperti Damian. Lelaki itu pikir dirinya pantas untuk Larena.

Larena terlalu baik dan polos untuknya, ia tidak akan membiarkan Larena jatuh ke pelukan lelaki seperti Damian Atmaja. Meski ia juga seorang bajingan, tapi ia tidak akan menipu wanita baik dan polos seperti Larena.

Semua wanita yang pernah bersamanya tahu jika dirinya tak ingin berkomitmen dalam pernikahan. Juga tak boleh mengharapkan cinta.

Ia memang tak menghabisi Damian secara langsung, ia masih memberi lelaki itu kesempatan untuk menyelamatkan dirinya meski kemungkinan itu kecil. Itu sebabnya ia menjeburkannya ke laut hidup-hidup.

Jika beruntung Damian akan selamat, tapi jika tidak maka dia akan mati entah tenggelam atau dimakan ikan predator.

Arfeen memejamkan mata sejenak, ia tak tahu bagaimana nanti harus menghadapi sang istri! Ia hanya bisa berharap Larena t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pesona Pria Terhina yang Ternyata Mafia   Bab 213

    Tubuh Arfeen membeku dengan ucapan Larena. Bukan hanya Arfeen, bahkan Belinda pun ikut terkejut mendengar hal itu. Ini semua adalah kesalahan, orang tua Larena yang meminta untuk tak menghancurkan hati Larena dengan semua keburukan Damian justru membuat semuanya menjadi rumit. Mereka hanya tak ingin Rena terluka karena selama ini telah dibohongi mentah-mentah oleh Damian Atmaja. Tapi kenyataannya sekarang Damian kembali dan berusaha untuk menghancurkan kebahagiaan Rena. Belinda jadi menyesal karena mengikuti permintaan Vano untuk tak memberitahu Rena tentang Damian. Harusnya sebagai sahabat Rena, ia beritahu saja kalau Damian itu bajingan, sampah! Mungkin Rena sudah membuang pria itu jauh dari hatinya sejak dulu. Dan mungkin saat ini kebahagiaan Rena dan Arfeen tak akan terganggu. "Jangan pernah menyentuhku lagi!" pinta Larena sekali lagi. "Kau istriku, dan selamanya akan begitu." Itulah jawaban Arfeen. Saat memutuskan untuk mencintai Larena, ia berjanji pada dirinya sendiri ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pesona Pria Terhina yang Ternyata Mafia   Bab 214

    Lyra menatap tajam Marvin, rupanya sang Om juga berambisi untuk menguasai tanpu kepemimpinan klan Mahesvara. "Jadi Om juga menginginkan tahta klan Mahesvara?" tanya Lyra menyeringai. "Om, Tantra itu seorang pecundang. Dia tidak akan pernah bisa menjadi seorang pemimpin!" "Dan orang ambisius sepertimu juga tidak akan pernah menjadi seorang pemimpin klan!" timpal Tania dengan sinis. Seketika Lyra menoleh Tania, tatapan membunuh terpancar dari matanya. "Apakah menurutmu kalian tidak ambisius? Bukankah kita semua menginginkan tahta Mehasvara? Kalian sama saja Tante! Tapi ... tetap hanya aku yang boleh memiliki tahta itu!" "Kau salah, Lyra. Kau sama sekali tidak pantas, hanya Arfeen yang pantas menjadi pemimpin klan Mahesvara. Dia memang ditakdirkan untuk menjadi seorang pemimpin!" Tantra berbicara dengan yakin. Dulu, ia juga menginginkan tahta mahesvara, ia juga membenci sepupunya itu. Tapi sekarang ia tahu dirinya tidak akan mampu menyaingi Arfeen. Arfeen memang sosok yang patut un

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-22
  • Pesona Pria Terhina yang Ternyata Mafia   Bab 215

    "Apakah ini sudah sangat buruk?" tanya Vano meminta penjelasan. "Ya, aku sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit. Tante Tania terluka parah! Kalian temui aku di sana jika ingin aman! Jangan sampai ada yang tahu, bahkan Larena sekali pun!""Kenapa Larena tak boleh tahu?" "Aku tak bisa menjelaskannya sekarang, Pa!""Ok-ok, kami ke sana sekarang!" Vano pun langsung memberitahu Viera dengan rencana Arfeen. "Apa, Pa? Menyamar jadi pelayan? Arfeen sudah gila ya!" "Ma, keadaan sekarang sedang tidak kondusif. Jika Arfeen memintaku lakukan ini, artinya aku sedang terancam. Sejak awal, aku adalah kambing hitam kasus Megaproyek. Sudah pasti aku masih menjadi incaran!""Memangnya ... kasus itu masih bergulir?"Vano menggeleng. "Dari semua yang aku pelajari, kasus Megaproyek hanyalah sejenis alat saja. Untuk saat ini yang bisa melindungi kita hanya Arfeen!"Viera hanya menghembuskan nafas kasar lalu melakukan apa yang diinstruksikan. Vano harus menggambar kumis menggunakan maskara milik V

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-23
  • Pesona Pria Terhina yang Ternyata Mafia   Bab 216

    Randy menelan ludah dengan kesusahan, ia tak ingin pemuda di sisinya itu menghabisinya. "Eum, aku akan memindahkan Nyonya Tania ke ruang rawat. Satu hal lagi, mungkin jika dia sadar nanti ada sedikit trauma yang dirasakan. Jadi kalau bisa jangan ditanyai yang macam-macam!" sarannya lalu bangkit dan meninggalkan Arfeen dengan pikirannya. Tinju Arfeen mengepal dengan geram, ia tahu saat memutuskan untuk menyemai cinta di hatinya ia harus siap untuk terluka. Tapi ia tidak akan rela jika Larena yang harus hancur! Ia harus memikirkan cara agar Larena bisa kembali padanya tanpa harus melukai hatinya. Tapi bagaimana?Di perjalanan ....Vano masih berpacu dengan kecepatan untuk menghindari para polisi yang mengejar. "Pa, mana bantuan Arfeen? Kenapa belum datang?" panik Viera."Memangnya mereka malaikat yang bisa datang sekejap mata? Kau baru beberapa menit yang lalu menelepon Arfeen!" saut Vano. "Nyonya, Tuan. Saya takut!""Aku juga takut, Bi!" saut Viera sedikit galak. Mobil polisi itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-23
  • Pesona Pria Terhina yang Ternyata Mafia   Bab 217

    "Apa maksudmu kau tak ingin dia terluka?" tanya Damian yang tak suka dengan kalimat itu."Rena, dia berusaha membunuhku. Agar apa? Agar bisa memperdayaimu dna juga keluargamu!" "Cukup Damian, semua ini membuat kepalaku pusing. Bisakah kita tak membahas masalah ini?" Ia membuang muka ke luar jendela. Ia jadi teringat Arfeen. Jika ada masalah, Arfeen jarang mengatakan padanya hanya karena tak ingin ia kepikiran. Pemuda itu akan berusaha untuk menuntaskan masalah itu sendiri. Ia tak pernah memaksa. Beberapa bulan mengenal Arfeen, rasanya ia tak akan percaya jika Arfeen akan kenyakiti kedua orang tuanya. Selama ini Arfeen cukup menghormati kedua orang tuanya meski ada kemelut yang sulit untuk dipecahkan. Ia tahu Arfeen adalah Zagan, pria yang terkenal kejam dan tak memiliki hati. Tapi ia juga mengetahui sisi lain pemuda itu. Arfeen selalu memperlakukan semua anak buahnya dengan baik. Semua gadis malam itu? Rohan dan Dara? Larena menengok ke belakang, di mana mobil Jean mengikuti. D

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-24
  • Pesona Pria Terhina yang Ternyata Mafia   Bab 218

    "Aaaargh! Apa yang harus kukatakan pada Bos?" teriak Jean dengan frustasi. Ia menendang badan mobil dengan kesal. Dara lebih khawatir pada keselamatan Larena dan bayinya. "Siapa sebenarnya Damian? Kenapa Larena bisa bersamanya?" bingung Dara. Jean menoleh. "Mantan kekasih Nyonya, tapi Damian Atmaja itu bajingan. Selama mereka menjalin hubungan, Damian sering bermain api di belakang Nyonya. Dan bodohnya, Nyonya tak pernah tahu selama itu.""Tuan Muda sangat mencintai Larena, tapi kenapa Larena ... bisa lebih mempercayai pria bernama Damian itu? Aku tidak pernah ... bertemu dengan pria sebaik Tuan Muda selain Rohan. Seandainya aku bisa meyakinkan Larena, tapi sekarang ... kita akan mencarinya ke mana?""Agha! Aku harus minta bantuan Agha!" ujar Jean langsung menghubungi temannya itu. "Ada apa, Jean?""Kami kehilangan jejak Nyonya, bisa kau lacak keberadaannya?""Apa? Bagaimana visa kau kehilangan Nyonya?" sembrut Agha."Bukan saat yang tepat untuk menyalahkan, lacak saja keberadaan N

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-24
  • Pesona Pria Terhina yang Ternyata Mafia   Bab 219

    Larena terperanjat saat sesuatu hanya dingin menyentuh bibirnya. Kedua matanya melebar dan langsung mendorong Damian menjauh."Apa yang kau lakukan?""Ada apa, sayang? Kita sudah terbiasa berciuman kan?""Itu dulu, Damian. Sekarang aku masih menikah dengan pria lain!" "Hanya berciuman, Larena. Aku tidak akan meminta lebih!""Itu sama artinya aku berselingkuh. Aku bukan seorang yang suka berselingkuh!"Damian menggertakkan giginya. "Apa kau pikir suamimu itu setia? Simpanan Tuan Muda Mahesvara itu ada di mana-mana!""Arfeen tak pernah mengkhianatiku!""Memangnya kau tahu apa yang dia lakukan di belakangmu? Dia nyaris menghabisiku saja kau tidak tahu!" balas Damian dengan kesal. Hal itu berhasil membuat Larena bungkam dan ragu. Ada senyum yang tersimpan di sudut bibir Damian melihat perubahan ekspresi Larena. Wanita itu masih terlalu mudah ditipu. "Rena, kau tahu aku sangat mencintaimu. Kita bisa menjalin hubungan lagi!""Tidak sekarang, Damian. Aku masih berstatus istri orang.""Ok

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-25
  • Pesona Pria Terhina yang Ternyata Mafia   Bab 220

    Vano bungkam dengan pernyataan Arfeen. Dari banyak hal yang terjadi, menantunya adalah salah satu orang yang peduli padanya. Pemuda itu berjuang keras untuk membersihkan namanya di dunia bisnis. Meski di tengah jalan sempat ada salah paham di antara mereka. Tapi hubungan masa lalu tak bisa terputus begitu saja!Ia tak ingin apa yang sudah diperjuangkan Arfeen selama ini sia-sia.Jadi tentu saja ia akan menuruti perintah menantunya. Di dalam markas memang tempat yang paling aman saat ini. Arfeen pergi bersama Jordi dan Greg, sementara Gray akan tetap menjaga markas dari kemungkinan terburuk. Di sebuah ruangan Marvin dan Tantra terikat di kursi. Mereka mencoba melepaskan namun ikatan itu terlalu kuat. "Pa, kita harus bisa pergi dari sini!" "Bagaimana caranya, kita sedang terikat.""Damn! aku tak menyangka jika Lyra akan bisa sekejam ini."Marvin menyimpulkan senyum kecut. "Dia lebih kejam dari yang kau kira, Tantra. Dia juga ambisius sama seperti mamanya. Darah keluarga Wijaya menga

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-25

Bab terbaru

  • Pesona Pria Terhina yang Ternyata Mafia   Bab 237 : Tamat

    Arfeen terpaku menatap sosok di depannya itu. "Bella! Apa yang kau lakukan di sini?" "Menyelamatkanmu dari para gadis itu, apalagi?" jawab wanita itu dengan senyum hangat. "Aku masih bisa mengatasi mereka sendiri!" "Oya, lalu kenapa kau lari?" "Aem!" Arfeen kebingungan untuk menjawab. "Ayolah, Arfeen. Kau memang seorang Casanova, tapi kau benci dikerubungi para gadis. Seharusnya kau menempatkan pengawalan ketat untuk mengantisipasi. Di acara seperti ini sudah pasti jati dirimu akan terbongkar!" Arfeen menghela nafas panjang. "Terima kasih, tapi aku harus pergi!" ia hendak melangkah namun Bella kembali menyandarkan tubuhnya menggunakan telunjuk. "Kau mau aku berteriak bahwa kau sedang melecehkan aku?" Arfeen menyimpulkan senyum miring. "Kau mengancamku?" "Aku hanya ... argh!" kalimat Bella belum berlanjut karena Arfeen sudah lebih dulu membalik tubuh wanita itu yang kini justru dirinya yang bersandar tembok dengan tangan Arfeen di lehernya. "Dengar Bella, sudah aku katakan

  • Pesona Pria Terhina yang Ternyata Mafia   Bab 236

    "Rena, apa kau tega pada Kakek?" seru Ferano yang mencoba membujuk cucunya. Dua orang polisi sudah memegangi lengannya kanan dan kiri. "Larena, Papa sudah tua. Tega sekali kalian lalukan itu?" seru Arland tak terima. "Kami masih keluargamu!""Keluarga!" desis Arfeen dengan kecut, "Keluarga tidak menumbalkan anggota keluarganya sendiri."Arland menatap tajam kepada Arfeen. "Ini pasti ulahmu kan?" ia hendak menyerang nalun lekas digentikan oleh anak buah Arfeen. Kedua tangannya dicengkeram dan langsung diborgol ke belakang. "Lepaskan aku!"Buk!Satu tinju mendarat di wajah Arland. Nyaris semua anggota keluarga Jayendra sudah ditahan. "Arfeen!""Lancang kau hanya menyebutkan nama saja, panggil Tuan Zagan!" seru Gray. Mereka semua membeliak, Tuan Zagan?Jadi Arfeen ... Arfeen adalah Tuan Muda Mahesvara? Kenapa Lyra tak pernah memberitahu? "Tuan Muda, kami tidak melakukan kesalahan apa pun padamu. Tolong ampuni kami!" pinta Radika. Arfeen mengeraskan rahang. "Korban kecelakaan Papa

  • Pesona Pria Terhina yang Ternyata Mafia   Bab 235

    "Ahk, jangan terlalu kencang. Itu menyakitiku!"Seketika kedua mata Larena mendelik, ia melepas peluknya dna menatap wajah di bawahnya. Mata pemuda itu sudah membuka, tengah menatapnya. "Kau ... kau sudah siuman?" beonya. Arfeen mengulum senyum. "Jadi ... pesonaku begitu mengagumkan ya, sampai kau jatuh cinta berkali-kali?" celetuknya memainkan satu alis. "Sejak kapan kau sadar?" tanya Larena mencubit perut Arfeen. "Argh ... sakit, Wife. Sakit, aku masih sakit kenapa kau menganiaya aku?" protesnya mengelus bekas cubitan sang istri. Larena menatap wajah di depannya masih dengan tatapan tak percaya. "Sejak kapan kau sadar? Kau sengaja ingin membuatku takut? Hah?" air mata langsung mengalir deras di pipinya. Arfeen menyentuh pipi sang istri, mengusap cairan hangat itu dengan ibu jarinya. "Maaf!" ucapnya lirih. Larena pun langsung merebahkan diri ke pelukannya."Kenapa kau lakukan itu?" isaknya, "Aku pikir ... kau akan benar-benar meninggalkan aku ... jangan seperti itu lagi ...

  • Pesona Pria Terhina yang Ternyata Mafia   Bab 234

    "Keluarga Adipradana?" seru Vano. "Kau dan Arfeen?""Iya, Tuan. Saya dan Presdir sama-sama mimiliki darah kleuarga Adipradana. Presdir ... adalah cucu dari Jenderal Wira Adipradana!"Vano menghela nafas dalam. Pantas saja Arfeen berbeda dari semua keluarga Mahesvara yang lainnya. Anak itu jelas memiliki jiwa seorang pemimpin. Ternyata di dalam darahnya mengalir darah orang hebat. Larena sangat beruntung bisa menikahi dengannya. "Golongan darah Anda sama dengan pasien?" tanya si dokter. "Iya, Dok. Anda bisa mengambil sebanyak yang dibutuhkan!" jawabnya dengan iklas. "Mari ikut saya!"Jordi tetap harus melakukan mengecekan terlebih dahulu, setelah cocok baru transfusi bisa dilakukan. Beruntung Arfeen hanya membutuhkan dua kantung darah, sehingga masih bisa mengambil dari tubuh Jordi. Di luar ruangan, Larena masih menangis. Bahkan tangisnya kian pilu. Arfeen rela mengorbankan nyawa demi dirinya, pemuda itu membuktikan kata-kata yang rela mati demi dirinya. Sementara ia ... apa yang

  • Pesona Pria Terhina yang Ternyata Mafia   Bab 233

    "Arfeen!" suara Larena bergetar. Ia menggengam erat tangan pemuda itu yang terasa sangat dingin. Biasanya tangan Arfeen sangat hangat! Sekarang, ia benar-benar takut jika pemuda itu akan pergi untuk selamanya. Larena meletakan telapak tangan itu ke pipinya yang basah oleh cairan hangat yang tak bisa ia bendung. Berharap tangan dingin itu akan menghangat, nyatanya justru kian dingin. Ia bahkan menggosok telapak tangan Arfeen dengan kedua tangannya lalu kembali menempelkan pada pipinya. Tapi tetap tak berhasil. Dokter sedang mencoba menghentikan pendarahan di luka Arfeen. Peluru yang mengenainya berkaliber cukup besar, itu mengakibatkan darah terus mengalir keluar meski posisi Arfeen terngkurap. Tapi tak mungkin melakukan tindakan untuk mengeluarkan pelurunya di dalam helikopter. Sang dokter tak ingin mengambil resiko. Larena sungguh tak tega melihat kondisi punggung pemuda itu, tangisnya semakin menjadi. Berkali-kali ia mengecupi telapak tangan Arfeen yang ia genggam. Bahkan keti

  • Pesona Pria Terhina yang Ternyata Mafia   Bab 232

    "Larena!"Larena menghentikan langkah dua meter di hadapan Arfeen. Arfeen langsung berhambur memeluk wanita itu, Larena sama sekali tak memberikan respon apa pun. wanita itu hanya mematung, membiarkan sang suami memeluk tubuhnya. Karena mungkin saja itu akan menjadi pelukan terakhir mereka. Jujur saja Larena merasa merindukan pelukan itu. Ketika berada di dalam pelukan Arfeen ia merasa sangat tenang. Tapi ia hanya memikirkan bayi yang ada dalam kandungannya. Lyra bilang jika bayi itu lahir laki-laki maka itu akan menjadi ancaman, maka wanita itu akan datang untuk menghabisi putranya. Untuk itu ia harus menjauh dari Arfeen. Lagipula apa yang dilakukan lelaki itu juga banyak membuatnya kecewa. "Kau baik-baik saja kan? Lyra tidak menyakitimu?"Larena hanya menggeleng. Arfeen tampak sangat bahagia lalu memeluknya sekali lagi namun kali ini Larena menolak pelukannya. Hal itu membuat Arfeen terpaku. "Ada apa?""Aku ingin kita tetap berpisah!" pinta Larena. "Berpisah? Sayang!""Jang

  • Pesona Pria Terhina yang Ternyata Mafia   Bab 231

    Suara lembut itu membuat Tantra terpaku, rahangnya langsung mengeras menatap sepupunya. Wanita itu! Darah keluarga Wijaya rupanya lebih kuat di tubuh Lyra daripada keluarga Mahesvara. "Kau tak sepantasnya melakukan ini terhadap Kakek, Lyra.""Apakah aku meminta pendapatmu?" tanya Lyra sinis. Tentu saja hal itu membuat tangan terasa sedikit marah. Tapi Tantra tahu harusnya ia tak berdebat dengan Lyra. Sejak awal Lyra memang yang selalu menghasut dirinya untuk merasa iri kepada Arfeen. Bahkan selalu mendorongnya untuk membenci sepupunya itu. Tapi rupanya itu semua ada niat picik! Lyra hanya memanfaatkann dirinya untuk membenci Arfeen. Karena wanita itu membutuhkan dukungan. Tantra yang saat itu masih polos selalu berhasil termakan oleh bujukan dari Lyra untuk membenci Arfeen. Sejak kecil Lyra selalu berpura-pura baik di depan Arfeen dan juga selalu keluarga. Tapi di belakang ia selaku menatap Arfeen penuh benci. "Lyra, Seharusnya kau tak perlu melakukan ini!" ucap Radika. "Aku t

  • Pesona Pria Terhina yang Ternyata Mafia   Bab 230

    "Tantra!" desis Radika dengan bibir gemetar. Meski Tantra tak memiliki kelebihan seperti Arfeen, tapi pemuda itu tetap cucunya. "Tuan Muda, Tantra!" desis Liam."Kakek, jangan pikirkan aku!" seru Tantra yang sama sekali tak ada rasa takut. "Kelangsungan Klan Mahesvara jauh lebih penting dari nyawaku yang sama sekali tak berharga!" Tantra memberanikan diri berucap demikian. Ia masih ingin hidup, tapi jika hanya karena dirinya akuenya klan Mahesvara harus hancur, ia tidak akan pernah rela. Seumur hidupnya ia belum bisa memberikan kontribusi apa pun untuk keluarganya. Paling tidak nyawanya bisa berarti untuk bisa menyelamatkan kekuasaan klan Mahesvara. Ia yakin Arfeen mampu membawa keluarga Mahesvara menjadi lebih berjaya. Apalagi jika dalam pertarungan ini mereka menang. Maka ia tidak akan menyesal mati untuk itu. "Sepertinya kakekmu tidak menyayangimu, Tuan Muda Tantra. Sayang sekali ... harusnya kau memilih pihak yang benar untuk bisa mendapatkan hakmu!" Maher sengaja mengatakan

  • Pesona Pria Terhina yang Ternyata Mafia   Bab 229

    Arfeen memutuskan untuk mendekat. "Jadi kalian semua bersatu untuk menjatuhkan aku? Ini sangat menarik!" Dewa menyimpulkan senyum getir. "Andai saja sejak awal kau mau mengalah, ini tidak akan terjadi. Aku pasti akan memberikan dukungan kepada klan Mahesvara, dan kita bisa bersama menjadi lebih besar!" Arfeen menimpai dengan tawa ringan yang getir. "Maaf, Tuan Dewa Wijaya. Aku tidak membutuhkan dukunganmu untuk bisa berjaya. Aku masih memiliki kemampuan!" "Sombong sekali, kau hanya beruntung karena terlahir sebagai anak lelaki, Arfeen. Jika tidak! Kau pasti sudah buang ke tong sampah!""Yakin? Aku ragukan itu, Kakek memiliki alasan kuat kenapa mempertahankan aku. Karena pada kenyataannya ... akulah yang kelak akan membuat nama Mahesvara semakin besar. Kau tidak percaya itu?""Jangan pernah bermimpi, karena hari ini ... akan menjadi hari terakhirmu menghela nafas!"Arfeen menaruh telunjuk di bibirnya seolah sedang berfikir. "Sayangnya setelah aku pikirkan ... hari ini tidak akan me

DMCA.com Protection Status