Share

Bab 191

Arfeen mendekati ranjang Larena. Wanita itu tengah duduk melamun, ketika merasakan kehadiran Arfeen ia menoleh perlahan. Air mata kembali menggelinding di pipinya.

Meski di dalam perutnya masih ada satu bayi lagi namun tetap saja ada rasa sakit yang masih tersimpan.

Hati Arfeen sangat sakit melihat istrinya seperti itu, ia pun langsung merengkuh wanita itu ke dalam dekapan.

Membiarkan wanita itu menangis di sana sampai benar-benar tenang.

Setelah Larena berhenti menangis, ia membujuk ya untuk makan.

"Aku tidak lapar!"

"Mungkin kau tidak, tapi bagaimana dengan baby-nya? Kau tega dia kelaparan, dia juga pasti bersedih karena saudaranya pergi. Tapi bukan berarti tak membutuhkan asupan!"

Larena terperanjat, ya ... ia masih memiliki satu baby di dalam perutnya. Ia tak boleh membiarkan baby-nya kelaparan meski ia sedang bersedih. Ia tak ingin terjadi sesuatu dengan bayi yang satunya lagi, ia tak ingin kehilangan lagi.

Akhirnya ia pun mau makan disuapi oleh sang suami.

"Sekarang kau isti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status