Share

51. Bisa Sangat Menakutkan

Malam itu Arfeen memang tidak pergi ke mana pun. Ia di rumah saja, memasak makan malam, membersihkan dapur dan menyetrika pakaian sebelum tidur mendengkur di sisi Larena karena kelelahan.

Ketika terlelap, Larena menatapi wajah pemuda itu yang tampak lebih tampan. Pemuda itu sama sekali tidak mengeluh meski diperlakukan tak baik oleh mamanya.

Ia mengulurkan tangan untuk menyentuh rambut Arfeen, membelainya sejenak sebelum ikut memejamkan mata.

Paginya, Ketika Arfeen membuka mata, ia merasa sedikit sulit bergerak karena rupanya ada sosok yang tengah memeluknya erat.

Ia menoleh kepala yang menindih pundaknya itu, wajah Larena sedikit mendongak ke lehernya. Menghembuskan nafas hangat yang membuat syaraf kelelakiannya bangkit.

Tangan wanita itu memeluk tubuhnya. Apa ia sedang bermimpi?

Larena memeluknya erat!

'Tuhan ... jika ini mimpi maka jangan bangunkan aku. Dan jika ini nyata, maka hentikanlah waktu agar ini tidak berakhir!' Ia berdoa dalam hati.

Dulu, tujuan hidup Arfeen adalah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status