แชร์

115. Menjadi Pengkhianat

Arfeen tak menggubris ocehan Devon. Selamabocah itu tidak bertindak keterlaluan lagi, ia tidak akan mempermasalahkan. Akan tetapi jika Devon masih terus mencari masalah dengannya, ia pasti akan bertindak dengan tegas.

Arfeen memasuki bis. Mencari tempat duduk yang kosong. Ketika ia duduk, Ervan menyingkirkannya.

"Ini tempat dudukku, minggir!"

Tak ingin ribut ia pun mengalah, mencari tempat duduk lain. Dan ketika hendak duduk di tempat kosong lainnya, Romi mencegah.

"Hei, ini milikku!" Pemuda itu mendudukan diri lebih dulu. Devon memasuki bis dan duduk di tempat yang kosong lainnya. Sekarang semua tempat duduk sudah penuh.

Lalu ia akan duduk di mana? Berdiri?

"Hei, kau duduk saja di lantai. Biasanya juga begitu kan?"

"Orang rendahan ya duduknya di tempat yang paling rendah!" timpal Keysha disertai tawa yang disambut oleh yang lainnya.

Frita yang duduk di depan menoleh, ia melihat Arfeen yang berdiri sementara bis sudah hendak berangkat. Jadi ia pun bangkit menghampiri Dito
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
M Syaifuddin Zuhri
next part yuk ditunggu secepatnya thanks
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด

DMCA.com Protection Status