Home / Romansa / Pesona Presdir Posesif / Presdir Daksa Company

Share

Presdir Daksa Company

last update Last Updated: 2024-03-15 10:27:20

Claudia kehilangan kata-katanya saat netranya beradu dengan manik hitam milik Ryuga. 

Ya, itu Ryuga. 

Mau sebanyak apa pun Claudia mengedipkan mata, sosok yang sedang duduk di sofa itu tetaplah Ryuga. Tidak berubah bentuk menjadi seekor kucing, siluman jadi-jadian, atau pun menghilang layaknya hantu.

Sadar akan hal itu, Claudia langsung memekik dalam hati, ‘KENAPA PRIA ITU BISA DI SINI!?

Claudia bertanya-tanya, sedang apa Ryuga di ruangan Dekan? Tidak mungkin kalau pria itu tahu identitas soal Claudia, bukan? Lagi pula, Mami sudah berjanji, bahkan dibayar mahal oleh Claudia agar privasinya itu terjaga dan aman!

Detik berikutnya, Claudia menutup mulutnya tak percaya. Apa jangan-jangan Ryuga adalah satu satu dosen juga di sini? Kebetulan macam apa ini!?

Bu Yuli yang sedari tadi melihat Claudia melirik ke arah Ryuga menangkap sinyal-sinyal asmara. Dia kira putri teman baiknya ini menyukai Ryuga. Alhasil, dia langsung berkata, “Claudia, sini masuk!” 

Bu Yuli membuka pintu lebar-lebar, sengaja memberi kesempatan bagi Claudia untuk mengejar cintanya. Namun, Claudia menggelengkan kepalanya kuat-kuat. 

“Nggak usah, Tante. Aku cuma mau kasih hampers dari Claire.” Dia menyodorkan hampers di tangan ke arah Bu Yuli. “Kalau masuk, aku takutnya ganggu.” 

Halah, jelas-jelas Claudia tidak mau masuk karena ada Ryuga.

“Nggak kok, nggak ganggu!” kekeh Bu Yuli. “Udah masuk saja sini!” Alih-alih mengambil hampers di tangan Claudia, Bu Yuli malah menyambar lengan wanita itu dan menyeretnya masuk ke dalam ruangannya.

“Tante!” pekik Claudia membelalakkan matanya seiring Bu Yuli membawanya ke dalam ruangan. 

“Kamu duduk di sini saja,” ujar Bu Yuli seraya memaksa Claudia duduk di salah satu sofa yang cukup dekat dengan tempat Ryuga. 

Setelah itu, Bu Yuli menatap Ryuga. “Pak Ryuga, kenalkan, ini adalah Bu Claudia Mada, salah satu dosen baru berprestasi yang baru bergabung dengan kampus kami,” ucap Bu Yuli memperkenalkan.

Ryuga melirik ke arah Claudia. Manik hitamnya terasa menusuk wanita itu. 

Ditatap seperti itu membuat Claudia frustasi. Bukan hanya di malam yang lalu dia salah mengenali Ryuga sebagai gigolo, dia juga kabur meninggalkan pria tersebut setelah memberikannya uang receh. Sekarang, mereka bertemu lagi di kampus sebagai dosen dan tamu dekan …. 

Astaga, mau ditaruh mana muka Claudia sekarang!?

Claudia menoleh ke arah Bu Yuli. “Tante, sepertinya Tante sedang berbincang soal hal penting, ‘kan? Nggak pantas deh aku di sini ….” Dia masih mencoba untuk kabur.

Namun, Bu Yuli menggeleng. “Clau, kamu tahu 'kan dulu Ibu kamu yang menjalankan program gelar pameran seni untuk para dosen?” tanyanya.

Claudia mengangguk. Tentu saja dia ingat program ibunya itu, tapi kenapa mengungkitnya sekarang?!

Melihat Claudia mengangguk, Bu Yuli tersenyum. “Nah, Tante akan jalankan program acara itu lagi. Kali ini, Pak Ryuga Daksa di sini, selaku presdir dari Daksa Company, akan menjadi sponsor kita,” jelas Bu Yuli dengan senyum semringah, membuat Claudia mengangguk-angguk.

Oh, presdir. Syukur bukan dosen …,’ batin Claudia. 

Namun, detik berikutnya tubuh Claudia membeku.

PRESDIR!?”

Dengan cepat, mata Claudia menatap ke arah Ryuga dengan wajah terkejut. Pria bernama Ryuga ini, yang sempat Claudia kira gigolo, ternyata adalah presdir dari perusahaan konglomerat multinasional Indonesia itu!?

Ingin rasanya Claudia menjambak rambutnya sendiri. ‘Claudia, kebodohan macam apa yang sudah kamu lakukan!?

Mengira seorang presdir sebagai seorang gigolo, dan meninggalkan uang receh untuknya, pasti Ryuga menganggap Claudia telah menghinanya!

Tunggu, apa Ryuga juga akan membunuhnya!?

Ahhh! Claudia mau gila!!!

Tepat pada saat benak Claudia menggila, suara seseorang berdiri dari sofa terdengar, membuat Bu Yuli dan Claudia menoleh. Ternyata, Ryuga yang berdiri dari duduknya.

“Saya rasa, Anda punya tamu lain, Bu Yuli,” ujar Ryuga, mengisyaratkan bahwa dia terganggu dengan keberadaan Claudia. “Karena demikian, saya akan pamit terlebih dahulu.”

Mendengar itu, Claudia ingin bersorak, ‘Ya pergilah, Ryuga! Pergi dan jangan kembali lagi di hadapanku!’

Namun, Bu Yuli malah berkata, “Tunggu sebentar, Pak Ryuga.” Wanita itu berdiri, menahan kepergian Ryuga. “Jangan pergi dulu. Percakapan kita belum selesai.”

Kalimat Bu Yuli membuat Claudia menatap kenalan ibunya itu dengan wajah merengut, mempertanyakan kenapa kepergian Ryuga harus ditahan. Semakin lama pria itu di sini, sepertinya reputasi Claudia akan semakin terancam. Bisa-bisa Ryuga membongkar kejadian di malam lalu!

Ah, tapi tidak mungkin juga. Presdir Daksa Company ini pasti juga harus menyelamatkan reputasinya sendiri, ‘kan?

Ditinggal dengan uang receh oleh seorang wanita muda, itu sangat memalukan.

Berhasil menahan Ryuga, Bu Yuli pun lanjut menjelaskan, “Claudia ini adalah dosen Seni Rupa yang baru masuk. Dia yang saya rekomendasikan untuk menjadi penanggung jawab program acara gelar pameran seni nanti.”

Claudia kaget. Sejak kapan dia setuju untuk menjadi bagian dari program apa pun itu yang Bu Yuli sebutkan barusan?

Bu Yuli melanjutkan, “Dengan sifat Claudia yang tenang dan bertanggung jawab, ditambah dengan kemampuannya yang luar biasa perihal karya seni, saya merasa dia sangat cocok untuk posisi ini, Pak Ryuga.”

Claudia meneguk ludah. Apa ini perasaannya atau Bu Yuli tampak seperti seorang ibu yang sedang mempromosikan putrinya?

Sementara itu, Ryuga melirik ke arah Claudia, matanya memicing penuh keraguan. “Tenang dan bertanggung jawab? Saya rasa lebih cocok mengatakan bahwa dia berjiwa bebas.”

Komentar Ryuga membuat tubuh Claudia mematung. Wanita itu perlahan memutar kepalanya ke arah Ryuga, lalu tersenyum penuh arti pada pria tersebut.

‘Apa maksud Anda, Pak Ryuga?’ Itu yang sepertinya dikatakan oleh wajah Claudia.

Ucapan Ryuga membuat Bu Yuli agak kaget. “Sepertinya … Pak Ryuga mengenal Claudia?”

Claudia melirik Bu Yuli, lalu menoleh lagi ke Ryuga cepat. Wajahnya tampak memohon agar pria itu tidak mengatakan apa pun yang macam-macam. Sekali aib kemarin terbongkar, bukan hanya karirnya, tapi reputasinya sebagai putri sang ibu akan hancur di depan Bu Yuli!

Hal itu membuat sudut bibir Ryuga terangkat, lalu dia menatap Bu Yuli. “Kami ….”

Mata Claudia membola. Pria itu mau bilang apa?!

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Ken Aziz
asli jadi penasaran ni
goodnovel comment avatar
Yulianto
jalan ceritanya bagus
goodnovel comment avatar
Yulianto
lanjut thorr
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesona Presdir Posesif   Mengejar Ryuga

    “Kami tidak saling kenal.” Claudia menghela napas, bersyukur Ryuga masih memiliki kebaikan hati. Bisa gawat nasibnya kalau masalah kemarin malam terbongkar! Namun, detik berikutnya, Claudia mendengar pria itu menambahkan, “Hanya saja, dia tampak amatir.” Ucapan itu membuat Claudia menatap Ryuga dengan pelipis berkedut. Pria ini … sedang menyindirnya seperti saat kejadian di malam yang lalu! Tidak terima disindir seperti itu, Claudia membalas, “Saya rasa, Bapak tidak berhak menilai saya seperti itu. Bukankah Bapak tidak mengenal saya? Atas dasar dan bukti apa Bapak bisa menyimpulkan bahwa saya amatir?” “Apakah ucapan saya menyinggung perasaan Bu Claudia?” ‘YA MENURUT BAPAK!?’ Claudia merengut dalam hatinya sebagai respons ucapan Ryuga. Bu Yuli sadar bahwa tampaknya terjadi kesalahpahaman. Dia menatap Ryuga lalu Claudia, dan akhirnya memutuskan untuk mengambil alih menjelaskan, “Claudia, maksud Pak Ryuga bukan seperti itu. Pak Ryuga taunya kamu dosen baru di sini, jadi mungkin Pa

    Last Updated : 2024-03-18
  • Pesona Presdir Posesif   Habis Bertemu Singa, Malah bertemu Ular

    Melihat Claudia mematung karena terlewat kaget, Ryuga berujar dengan suara dalam yang menggelitik telinga, “Bernapas, Claudia.” Sadar dengan dirinya yang tidak bernapas sedari tadi, detik itu Claudia langsung menarik napas sebanyak mungkin. Usai membenarkan napasnya, Claudia yang telah kembali tenang pun langsung menjauhkan tangan Ryuga dari mulutnya. Dia pun bertanya, “Kenapa Anda menarik saya ke sini? Apa yang Anda ingin lakukan?!” Claudia sedikit waspada. Ryuga menatap Claudia dengan mata memicing, tampak sangat mengintimidasi. “Kamu tidak sadar apa kesalahanmu pada saya?” Pertanyaan itu membuat Claudia bingung. “Saya tidak paham maksud Bapak,” balasnya. Ryuga menautkan alis. “Tidak paham?” Tangan Ryuga memukul tembok di sisi kepala Claudia, dan dia mendekatkan wajahnya ke wajah gadis itu. “Haruskah aku mengucapkan setiap hal yang salah dari ulahmu yang melarikan diri dari hotel?!” Ah, tentu saja. Claudia pergi meninggalkan Ryuga tanpa berpamitan, dan hal itu pasti membuat Ryu

    Last Updated : 2024-03-19
  • Pesona Presdir Posesif   Terlupakan

    Claire menampakkan senyum yang sangat manis. “Benar, ‘kan? Dosen baru di sini ‘kan ada gue sama lo, jadi akan lebih baik kalau lo sekalian ikut bantu ngerjain juga. Anggap kita sama-sama cari pengalaman.” Claudia terdiam, tak langsung menjawab permintaan Claire. Sejujurnya, Claudia sudah sangat sering melakukan tugas seperti ini jauh sebelum dirinya menjadi dosen. Lagi pula, dulu dia juga pernah menjabat sebagai seorang asisten dosen, jadi tugas seperti ini sangat biasa, itu alasan Bu Desi sepertinya tidak memberikan tugas serupa kepadanya dan hanya kepada Claire saja. Namun, sekarang Claire mengatakan seperti ini …. “Kok muka lo begitu, Clau? Lo keberatan?” tanya Claire, membuat Claudia tersentak. “Oh, eh … enggak, Claire.” Claudia berpikir sejenak. Agaknya memang tidak adil kalau Claire mengerjakan tugas seperti ini sendirian, jadi dia pun mengalah. “Oke … kita kerjain bareng aja,” jawab Claudia pada akhirnya, membuat Claire tersenyum lebar. “Yes! Claudia memang yang terba

    Last Updated : 2024-03-20
  • Pesona Presdir Posesif   Ganti Rugi, Kita Menikah!

    Melihat betapa garangnya sosok Ryuga, Claudia tanpa sadar mengambil langkah mundur ke belakang. Satu langkah maju dari Ryuga, maka Claudia akan melangkah mundur, begitu terus sampai akhirnya punggung wanita itu menabrak tembok. “P-P-Pak Ryuga …,” panggil Claudia dengan suara mencicit, takut. “M-maaf, Pak.” “Untuk?” Suara Ryuga benar-benar tidak ramah. Dia jelas marah besar. “Saya nggak bermaksud ingkar janji atau kabur, Pak. Tapi saya ….” Claudia menggigit bibirnya, agak malu mengakui, tapi tidak ada pilihan. “Saya lupa ….” “Lupa?” Suara Ryuga seakan merendah satu oktaf, membuat seluruh tubuh Claudia bergidik. Claudia menutup mata erat dan berceloteh, “Saya mendadak harus membantu rekan saya menyelesaikan tugas hingga lembur sendirian, Pak! Bukan sengaja atau pun kabur, tolong Pak Ryuga maafkan saya!” Usai mengatakan semua itu, Claudia baru tersadar betapa cepat jantungnya berdetak. Dia tidak tahu apakah Ryuga menerima permintaan maafnya, tapi dia pasrah. Lagi pula, memang itu k

    Last Updated : 2024-03-21
  • Pesona Presdir Posesif   Perjodohan Konyol

    *Siang tadi* Setelah pergi meninggalkan kampus dan kembali ke kantor, Ryuga masih terus terngiang-ngiang ucapan Claudia sebelumnya yang mengira bahwa dirinya seorang gigolo. Untuk kesekian kali, alis Ryuga menukik dengan tajam. Menandakan jika pria itu tengah kesal. Tepat sebelum langkahnya sampai di lobby, Ryuga mendadak berhenti, lalu menoleh ke Riel, sang asisten pribadi, yang berada di sebelahnya. “Pak, Anda baik-baik saja?” tanya Riel yang merasa kebingungan dengan sikap Ryuga. Setelah terdiam beberapa saat, Ryuga bertanya, “Dari penampilan saya, menurutmu saya orang yang seperti apa?” Riel agak terkejut dengan pertanyaan itu, tapi kemudian dia menatap Ryuga saksama sebelum menjawab, “Pak Ryuga adalah orang hebat dan berwibawa yang pantas memimpin perusahaan. Sebagai Presdir Daksa Company, Bapak–” “Oke, cukup,” potong Ryuga dengan alis menekuk tajam, merasa jawaban bawahannya agak dilebih-lebihkan. “Katakan pada saya, apa wajar bila ada orang yang mengira saya seorang … p

    Last Updated : 2024-05-07
  • Pesona Presdir Posesif   Calon Istriku

    Diancam seperti itu, Mila pun ketakutan. Matanya berkaca-kaca dan dia pun menghentakkan kaki kesal sebelum buru-buru keluar dari ruangan.Setelah memastikan Mila ke luar, Ryuga menghela napas. Dia tidak pernah nyaman bersikap kasar pada wanita, tapi untuk wanita seperti Mila, dia terpaksa. Sudah sering wanita-wanita seperti itu mengambil kesempatan atas kebaikannya untuk menciptakan rumor palsu!Usai mendudukkan diri di kursi kebesarannya, Ryuga merogoh ponsel di saku kemejanya. Dia menghubungi seseorang, dan tak lama panggilan itu pun diangkat.“Halo, Ryuga! Tumben telepon? Kenapa? Senang ya, dikunjungi Mila??”Mendengar suara tantenya, Ratih, Ryuga memasang wajah buruk. Jadi, benar dugaannya. Semua adalah ulah Ratih. Ratih adalah adik dari ayah Ryuga. Setelah bertahun-tahun ibu dan ayah Ryuga gagal menjodohkannya dengan wanita pilihan mereka, Ratih pun dimintai tolong untuk mempertemukan Ryuga dengan sejumlah wanita kalangan atas, seperti Mila tadi.“Tante sebaiknya berhenti,” ucap

    Last Updated : 2024-05-07
  • Pesona Presdir Posesif   Tunangan Kontrak

    Masih terkaget-kaget di tempatnya, Claudia menganga. Ryuga bilang apa tadi? Menikah? Apa pria ini sudah kehilangan kewarasannya?! Dengan usaha untuk tetap tersenyum tenang, Claudia bertanya dengan sedikit bergetar, “P-Pak Ryuga bercanda ….” Pandangan Ryuga berubah dingin. “Kamu keberatan?” Nada bicaranya kembali rendah, sangat rendah … seperti ingin menenggelamkan nyali Claudia. Tenggorokan Claudia terasa kering. “B-bukan keberatan, Pak. Tapi … tapi ….” Claudia memutar otak, sebelum kemudian mendapat sebuah balasan. “Tapi saya berasal dari keluarga biasa! Tidak pantas untuk Bapak!” Itu benar. Keluarga Claudia tidak kaya maupun ternama, jelas tidak pantas untuk sosok Ryuga yang berasal dari keluarga Daksa yang terkenal itu. Ditambah lagi dengan latar belakang Claudia yang baru lulus dan bekerja menjadi seorang dosen, tidak ada pencapaian apa pun yang menonjol yang membuatnya setara dengan seorang Ryuga. Demikian, apa yang membuat Ryuga ingin menikah dengannya!? Di saat ini, Ryug

    Last Updated : 2024-05-08
  • Pesona Presdir Posesif   Panggil Ryuga

    “Bapak nggak mau nunggu di mobil aja?” Claudia menjawab pertanyaan Ryuga dengan pertanyaan. Karena bagi Claudia rasanya aneh apabila Ryuga ikut dengannya ke apartemen Claire. Apa kata Claire nanti? “Nggak, saya ikut. Saya bilang sandiwaranya bisa dimulai sekarang,” tegas Ryuga. Maka, Claudia tidak ada pilihan lain selain mengiakan ucapan Ryuga. Keduanya berjalan melewati meja resepsionis untuk menuju lift. Lantas Claudia merogoh ponsel di dalam tasnya untuk menghubungi Claire. “Aku udah sampe di apart, Claire. Tapi, lupa apart kamu ada di lantai berapa,” keluh Claudia. “Sering ke sini tetep aja lo lupa. Clau … Clau. Apart gue lantai 31,” ucap Claire ketus. Melalui ekor matanya, Ryuga melirik Claudia yang sedang meringis menanggapi ucapan Claire. Entah apa maksud tatapannya itu. Claudia berucap, “Maaf, aku beneran lupa. Ya udah aku ke situ sekarang ya, Claire.” Masuk ke dalam lift bersama Ryuga

    Last Updated : 2024-05-08

Latest chapter

  • Pesona Presdir Posesif   Tidak akan Menghindar

    Diana menyadari jika ucapan dan perasaannya sangat bertolak belakang. Meskipun dari bibirnya terucap jika dia sudah melupakan Riel, akan tetapi hatinya belum bisa sepenuhnya menghapus bayang-bayang pria itu.Lagipula, bekas penghapus pada selembar kertas pun akan meninggalkan jejaknya ‘kan?Jika diibaratkan, Diana sedang ada dalam posisi itu. Demikian, dia ada di sini sekarang. Hampir saja wanita itu masuk tanpa undangan karena jelas Riel masih waras untuk tidak mengirimkan undangan pernikahan padanya.Mendadak Diana tidak ingin memberitahukan perasaannya mengingat hubungan baik Ryuga dan Riel sedikit memburuk.Dian berdeham, “Mohon maaf, Pak Ryuga.”Alih-alih menjawab pertanyaan Ryuga sebelumnya, Diana malah mengatakan permintaan maaf. Setengah takut, dia pun mengatakan, “Di luar jam kerja, mari untuk saling menghormati privasi masing-masing.”Usai mengatakan itu, tanpa perlu menunggu balasan Ryuga, Diana sudah melarikan diri secepat mungkin dengan jantung yang berdetak cepat. Bagaim

  • Pesona Presdir Posesif   Anu Part 2

    “Loh, Daddy katanya nggak akan datang ke pernikahan Om Yel sama Bu Lilia?” Mata besar Aruna memindai penampilan Ryuga dari atas hingga ke bawah yang sudah rapi dan casual dalam balutan jas yang dibelikan Claudia kemarin. Dahi Aruna mengerut samar. “Kok setelannya kayak mau kondangan gini?” tunjuknya heran. Pasalnya sebelum Claudia pergi, Aruna sudah tahu jika Daddy–nya tidak akan ikut. Ryuga mendengus halus. Siapa sangka gara-gara satu foto salah kirim itu membuatnya akhirnya tergerak untuk datang ke pernikahan Riel?! Diam-diam Ryuga menduga jika Claudia sengaja mengirimkan foto itu agar memancingnya untuk datang. Jika benar demikian, Claudia memang benar-benar wanita konyol. Manik hitam Ryuga memperhatikan aktivitas Aruna yang sedang sibuk dengan cat lukisnya di meja. Jari-jari Aruna terkena cat di beberapa titik. Pandangannya naik untuk menatap putrinya itu. “Daddy tinggal sendirian di rumah, nggak apa-apa, Na?” tanya Ryuga mengabaikan pertanyaan Aruna sebelumnya. Dia tidak lup

  • Pesona Presdir Posesif   Akhir dari Pilihan

    Alih-alih langsung menemui Claudia, Riel menitipkan pesan pada salah satu pelayannya agar Claudia bisa tinggal dan menemani Lilia sebentar. Claudia jelas tidak keberatan. Wanita itu justru senang bisa melihat Lilia yang kini sudah mulai dirias untuk pernikahan yang akan berlangsung beberapa jam lagi.Sekelebat memori tentang pernikahannya dengan Ryuga beberapa bulan lalu terlintas di kepala Claudia. Hal itu mengundang bibir cherry-nya untuk tersenyum. Dia membatin, ‘Ish, kenapa aku jadi merindukan Ryuga?’Kira-kira apa yang tengah dilakukan Ryuga sekarang? Tidakkah suaminya itu juga merasakan rindu?‘Atau jangan-jangan hanya aku saja?!’ pikir Claudia sambil menaikkan satu alisnya. Dia menggelengkan kepala.Sejujurnya akhir-akhir ini Claudia merasa sikapnya lebih manja, terutama pada Ryuga. Jadi, terkadang Claudia berusaha menahannya. Seperti sekarang, dia menahan diri agar tidak menghubungi Ryuga.“Kamu membutuhkan sesuatu, Claudia?”Pertanyaan itu membuat Claudia tersadar dari lamuna

  • Pesona Presdir Posesif   Bertemu Lilia

    Keesokan harinya, sesuai dugaan Claudia, Aruna enggan datang ke pernikahan Riel dan Lilia. Gadis itu mengatakan, “Aruna ngantuk, kayaknya mau tidur aja, Mommy.”Claudia tidak tega melihat kantung mata Aruna yang tampak menghitam. Jadi, dia menyuruh Aruna untuk beristirahat. Beralih dari Aruna, Claudia tetap gagal membujuk Ryuga.Akan tetapi, Claudia meninggalkan pesan pada suaminya itu. “Acaranya dimulai pukul sepuluh. Kalau kamu berubah pikiran, aku sudah menyiapkan jas untukmu di lemari, Ryuga.”Sementara teman-teman dekat kampusnya juga memutuskan tidak datang. Satu pun. Demi yang sudah terjadi, Claudia tidak berhak menyalahkan pihak mana pun. Dia percaya jika takdir seseorang tidak akan tertukar.Sesaat, Claudia sempat dibuat gamang. “Argh, tapi aku ingin pergi dan melihat kondisi Lilia.”Nomor ponsel Lilia tidak bisa dihubungi. Akun media sosialnya juga tidak ditemukan. Claudia mencoba menghubungi Lilia melalui surel, tidak ada balasan.Saat Claudia mendatangi flat tempat Lilia,

  • Pesona Presdir Posesif   Anu

    “Mau seberapa banyak lagi, Aruna?”Mendengar suara berat di sampingnya, Aruna terkesiap. Bukan hanya karena pertanyaan itu saja, melainkan karena tangannya yang dicekal oleh Pras. Mata besarnya menatap ke arah Pras hingga pemuda itu menyuruhnya untuk menurunkan pandangan melalui dagunya.“Ya ampun!” pekik Aruna. Barulah saat itu dia mengerti. Ramen yang dipesannya sudah dipenuhi potongan rawit yang dituangkan Aruna tanpa sadar.“Bisa-bisanya aku–Ucapan Aruna terputus begitu saja ketika Pras mengambil mangkuk makanan Aruna dan menukarnya dengan mangkuk miliknya yang bersih tanpa rawit.“Kak Pras ….” Aruna mencengkram erat sumpit di tangannya sambil menatap ke arah pemuda itu yang kini tengah memasang senyumnya. “Pesan baru aja, ya? Jangan dimakan, nanti Kak Pras sakit perut,” cegah Aruna.Namun, Pras tak mengindahkan. Alih-alih mengiakan ucapan gadis itu, Pras tampak santai mengaduk ramen di hadapannya tanpa mempedulikan potongan cabe rawit yang dituangkan Aruna tadi.Mata Aruna membo

  • Pesona Presdir Posesif   Mengembalikan Cincin Peony

    Jika bukan karena disibukkan oleh berbagai aktivitas, Claudia lebih rentan terserang penyakit pikiran. Baik memikirkan tentang dirinya maupun sosok terdekatnya seperti pernikahan Lilia yang akan terjadi besok.“Aruna coba gaunnya di ruangan ganti dulu ya, Mommy.”Kesadaran Claudia pulih. Dia menganggukkan kepala saat melihat Aruna dibantu oleh satu orang karyawan untuk mencoba gaun yang sudah dipesan jauh-jauh hari sebelumnya.“Eng~ Mommy tunggu di sini,” jawab Claudia mempersilakan. Satu tangannya naik begitu Aruna melambaikan tangannya. Senyum di bibir cherry Claudia terbit menatap punggung kepergian Aruna yang hilang dibalik pintu ruangan ganti tersebut.Mengenai ucapan Aruna tadi, Claudia sempat membalas sebelum mengajaknya kembali berjalan agar tidak membiarkan Garvi dan Pras menunggu terlalu lama.Claudia mengatakan, ‘Untuk kebaikan masing-masing, Mommy dan Bu Claire memang memutuskan agar tidak kembali bersama seperti sebelumnya.’“Apakah Nyonya juga ingin mencoba gaunnya sekar

  • Pesona Presdir Posesif   Sepotong Pembicaraan

    Kegiatan olahraga berakhir, kegiatan Claudia di kampus pun selesai. Claudia berusaha untuk tidak memikirkan soal Lilia lebih lanjut karena sekarang ini dia akan menemui Aruna untuk pergi ke suatu tempat. “Mommy!” Baru saja Claudia tiba di pintu utama Gimnasium, dia mendengar suara ceria Aruna memanggilnya dari arah samping. Diperhatikannya Aruna yang mendadak memelankan langkah sambil tersenyum malu-malu saat bertukar pandangan dengan dosen-dosen yang ikut berjalan ke luar bersama Claudia. ‘Duh, takutnya Mommy malu kalau aku samperin,’ ringis Aruna merasa gamang. Kini, hampir seantero kampus mengetahui jika Claudia adalah Mommy muda-nya Aruna. Sebenarnya kesalahan ada pada dirinya karena dia tidak bisa menahan diri untuk mengunggah kebersamaannya dengan Claudia di sosial media. Dan secara tidak sengaja, Aruna beberapa kali menunjukkan sikap manjanya di hadapan publik. “Rasanya aku pengen seret Aruna ke sini deh, Clau,” celetuk Zoeya yang merasa gemas dengan tingkah malu-malu Aru

  • Pesona Presdir Posesif   Sebuah Kekecewaan

    “Jawabanku tetap tidak!”Detik setelah Idellia melayangkan sebuah penolakan pada teman-teman dosennya, dia meraih bola voli yang ada di dekat kakinya untuk dia pukul sekuat tenaga ke tengah lapangan yang untungnya tidak mengenai dosen lainnya yang ada di sana.Bahunya naik turun menahan amarah yang tiba-tiba saja melambung tinggi begitu Fanya menanyai hal yang tidak ingin Idellia dengar, ‘Besok kamu hadir di pernikahan Lilia ‘kan? Ingat, kalian itu sepupuan loh, Del. Masa kamu tega tidak akan datang, sih?’Satu bulan semenjak Lilia mengumumkan tanggal pernikahan, saat itulah berakhirnya hubungan sepersepupuan Idellia dan Lilia. Mata Idellia memerah kala mengingat hari saat dirinya terpukul dengan kabar bahagia itu. Dia menatap Fanya dengan buas seolah ingin menerkamnya. Sebelum Idellia sempat melakukan sesuatu, aksinya tertahan oleh teriakkan di bawah sana.“APA ADA MASALAH, GUYS?”Sontak baik Idellia maupun yang lain menatap ke bawah lapangan. Seorang pria yang sangat mereka kenali

  • Pesona Presdir Posesif   Sesi Curhat

    Membutuhkan waktu sekitar setengah jam dari flat Diana menuju kediaman Ryuga. Selagi menunggu kedatangan sekretarisnya, Ryuga kembali masuk ke dalam kamar. Manik hitamnya langsung menyorot ke arah Claudia yang tengah menyisir rambut panjangnya di depan meja rias. Ada banyak pertimbangan dalam kepala Ryuga sampai dia menyeletuk, “Temui Diana besok saja. Kamu perlu istirahat yang cukup malam ini, Claudia.” Refleks, Claudia menolehkan wajahnya ke arah Ryuga yang saat ini berjalan menghampiri. Sorot mata Claudia penuh akan protes. “Loh, kenapa? Aku sudah cukup istirahat tadi siang, Ryuga.” Tiba di hadapan Claudia, Ryuga mendaratkan kedua tangannya di bahu Sang wanita. Tubuh tegapnya setengah membungkuk dan kepalanya saling bersejajar. Suara dalam Ryuga berbisik, “Diana sepertinya mengalami patah hati jilid kedua. Aku tidak ingin kamu merasa terbebani ketika mendengarkan cerita Diana nanti.” Melalui meja rias itu pandangan Claudia dan Ryuga saling bersinggungan. Butuh waktu beberapa det

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status