แชร์

Terlupakan

ผู้เขียน: catatanintrovert
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-03-20 10:53:54
Claire menampakkan senyum yang sangat manis. “Benar, ‘kan? Dosen baru di sini ‘kan ada gue sama lo, jadi akan lebih baik kalau lo sekalian ikut bantu ngerjain juga. Anggap kita sama-sama cari pengalaman.”

Claudia terdiam, tak langsung menjawab permintaan Claire.

Sejujurnya, Claudia sudah sangat sering melakukan tugas seperti ini jauh sebelum dirinya menjadi dosen. Lagi pula, dulu dia juga pernah menjabat sebagai seorang asisten dosen, jadi tugas seperti ini sangat biasa, itu alasan Bu Desi sepertinya tidak memberikan tugas serupa kepadanya dan hanya kepada Claire saja.

Namun, sekarang Claire mengatakan seperti ini ….

“Kok muka lo begitu, Clau? Lo keberatan?” tanya Claire, membuat Claudia tersentak.

“Oh, eh … enggak, Claire.”

Claudia berpikir sejenak. Agaknya memang tidak adil kalau Claire mengerjakan tugas seperti ini sendirian, jadi dia pun mengalah.

“Oke … kita kerjain bareng aja,” jawab Claudia pada akhirnya, membuat Claire tersenyum lebar.

“Yes! Claudia memang yang terba
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (67)
goodnovel comment avatar
Sri Marliyati
Betul banget kak
goodnovel comment avatar
Rina Ikayanti
tololnya jd cewe..baiknya dbuat" keselll
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Ckaudia hrs sesekali menolak si Claire. Jgn mau dimanfaatin. Malah hasil print out nya suruh anter ke apartment Claire. Kok enak ajah . Dah kawin aja sm pak Rugya
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Pesona Presdir Posesif   Ganti Rugi, Kita Menikah!

    Melihat betapa garangnya sosok Ryuga, Claudia tanpa sadar mengambil langkah mundur ke belakang. Satu langkah maju dari Ryuga, maka Claudia akan melangkah mundur, begitu terus sampai akhirnya punggung wanita itu menabrak tembok. “P-P-Pak Ryuga …,” panggil Claudia dengan suara mencicit, takut. “M-maaf, Pak.” “Untuk?” Suara Ryuga benar-benar tidak ramah. Dia jelas marah besar. “Saya nggak bermaksud ingkar janji atau kabur, Pak. Tapi saya ….” Claudia menggigit bibirnya, agak malu mengakui, tapi tidak ada pilihan. “Saya lupa ….” “Lupa?” Suara Ryuga seakan merendah satu oktaf, membuat seluruh tubuh Claudia bergidik. Claudia menutup mata erat dan berceloteh, “Saya mendadak harus membantu rekan saya menyelesaikan tugas hingga lembur sendirian, Pak! Bukan sengaja atau pun kabur, tolong Pak Ryuga maafkan saya!” Usai mengatakan semua itu, Claudia baru tersadar betapa cepat jantungnya berdetak. Dia tidak tahu apakah Ryuga menerima permintaan maafnya, tapi dia pasrah. Lagi pula, memang itu k

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-21
  • Pesona Presdir Posesif   Perjodohan Konyol

    *Siang tadi* Setelah pergi meninggalkan kampus dan kembali ke kantor, Ryuga masih terus terngiang-ngiang ucapan Claudia sebelumnya yang mengira bahwa dirinya seorang gigolo. Untuk kesekian kali, alis Ryuga menukik dengan tajam. Menandakan jika pria itu tengah kesal. Tepat sebelum langkahnya sampai di lobby, Ryuga mendadak berhenti, lalu menoleh ke Riel, sang asisten pribadi, yang berada di sebelahnya. “Pak, Anda baik-baik saja?” tanya Riel yang merasa kebingungan dengan sikap Ryuga. Setelah terdiam beberapa saat, Ryuga bertanya, “Dari penampilan saya, menurutmu saya orang yang seperti apa?” Riel agak terkejut dengan pertanyaan itu, tapi kemudian dia menatap Ryuga saksama sebelum menjawab, “Pak Ryuga adalah orang hebat dan berwibawa yang pantas memimpin perusahaan. Sebagai Presdir Daksa Company, Bapak–” “Oke, cukup,” potong Ryuga dengan alis menekuk tajam, merasa jawaban bawahannya agak dilebih-lebihkan. “Katakan pada saya, apa wajar bila ada orang yang mengira saya seorang … p

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-05-07
  • Pesona Presdir Posesif   Calon Istriku

    Diancam seperti itu, Mila pun ketakutan. Matanya berkaca-kaca dan dia pun menghentakkan kaki kesal sebelum buru-buru keluar dari ruangan.Setelah memastikan Mila ke luar, Ryuga menghela napas. Dia tidak pernah nyaman bersikap kasar pada wanita, tapi untuk wanita seperti Mila, dia terpaksa. Sudah sering wanita-wanita seperti itu mengambil kesempatan atas kebaikannya untuk menciptakan rumor palsu!Usai mendudukkan diri di kursi kebesarannya, Ryuga merogoh ponsel di saku kemejanya. Dia menghubungi seseorang, dan tak lama panggilan itu pun diangkat.“Halo, Ryuga! Tumben telepon? Kenapa? Senang ya, dikunjungi Mila??”Mendengar suara tantenya, Ratih, Ryuga memasang wajah buruk. Jadi, benar dugaannya. Semua adalah ulah Ratih. Ratih adalah adik dari ayah Ryuga. Setelah bertahun-tahun ibu dan ayah Ryuga gagal menjodohkannya dengan wanita pilihan mereka, Ratih pun dimintai tolong untuk mempertemukan Ryuga dengan sejumlah wanita kalangan atas, seperti Mila tadi.“Tante sebaiknya berhenti,” ucap

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-05-07
  • Pesona Presdir Posesif   Tunangan Kontrak

    Masih terkaget-kaget di tempatnya, Claudia menganga. Ryuga bilang apa tadi? Menikah? Apa pria ini sudah kehilangan kewarasannya?! Dengan usaha untuk tetap tersenyum tenang, Claudia bertanya dengan sedikit bergetar, “P-Pak Ryuga bercanda ….” Pandangan Ryuga berubah dingin. “Kamu keberatan?” Nada bicaranya kembali rendah, sangat rendah … seperti ingin menenggelamkan nyali Claudia. Tenggorokan Claudia terasa kering. “B-bukan keberatan, Pak. Tapi … tapi ….” Claudia memutar otak, sebelum kemudian mendapat sebuah balasan. “Tapi saya berasal dari keluarga biasa! Tidak pantas untuk Bapak!” Itu benar. Keluarga Claudia tidak kaya maupun ternama, jelas tidak pantas untuk sosok Ryuga yang berasal dari keluarga Daksa yang terkenal itu. Ditambah lagi dengan latar belakang Claudia yang baru lulus dan bekerja menjadi seorang dosen, tidak ada pencapaian apa pun yang menonjol yang membuatnya setara dengan seorang Ryuga. Demikian, apa yang membuat Ryuga ingin menikah dengannya!? Di saat ini, Ryug

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-05-08
  • Pesona Presdir Posesif   Panggil Ryuga

    “Bapak nggak mau nunggu di mobil aja?” Claudia menjawab pertanyaan Ryuga dengan pertanyaan. Karena bagi Claudia rasanya aneh apabila Ryuga ikut dengannya ke apartemen Claire. Apa kata Claire nanti? “Nggak, saya ikut. Saya bilang sandiwaranya bisa dimulai sekarang,” tegas Ryuga. Maka, Claudia tidak ada pilihan lain selain mengiakan ucapan Ryuga. Keduanya berjalan melewati meja resepsionis untuk menuju lift. Lantas Claudia merogoh ponsel di dalam tasnya untuk menghubungi Claire. “Aku udah sampe di apart, Claire. Tapi, lupa apart kamu ada di lantai berapa,” keluh Claudia. “Sering ke sini tetep aja lo lupa. Clau … Clau. Apart gue lantai 31,” ucap Claire ketus. Melalui ekor matanya, Ryuga melirik Claudia yang sedang meringis menanggapi ucapan Claire. Entah apa maksud tatapannya itu. Claudia berucap, “Maaf, aku beneran lupa. Ya udah aku ke situ sekarang ya, Claire.” Masuk ke dalam lift bersama Ryuga

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-05-08
  • Pesona Presdir Posesif   Jangan Ganggu Tunanganku Lagi

    Claire tampak kaget dengan balasan ketus pria tersebut, begitu pula dengan Claudia. Wanita tersebut menyikut lengan pria itu, mengisyaratkan agar dia diam. Namun, Ryuga malah semakin menjadi. “Apa? Apa aku salah?” tanya pria tersebut sembari menatap Claire. “Sudah minta tolong, tapi tidak bisa menyambut dengan lebih baik. Tidak tahu diri.” Dia melipat tangan dan membuang wajah kesal. Claudia menggigit bibirnya, tidak tahu lagi harus bicara apa. Akhirnya, dia menatap Claire dengan wajah tak berdaya. “T-tolong abaikan dia, Claire. Aku baru tiba, kok.” Dia mengeluarkan dokumen yang telah dicetak kepada Claire. “Ini dokumennya.” “O-oh, ya ….” Claire tampak masih terkejut dengan sosok pria tampan yang datang bersama Claudia. Dia sama sekali tidak menyangka temannya itu akan tiba dengan orang lain. Seorang pria tampan pula! Penasaran, Claire pun bertanya, “Ini … siapa, Clau?” Mata Claire menggerayangi sosok Ryuga, m

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-05-09
  • Pesona Presdir Posesif   Membuatku Mual

    Usai mengatakan itu, Ryuga langsung menarik tangan Claudia dan pergi dari tempat tersebut. Dia tidak membiarkan Claudia membenarkan ucapannya atau menambahkan apa pun lagi. Ditinggal seperti itu, Claire mengepalkan tangannya. Walau bibirnya tersenyum, tapi tubuhnya bergetar dengan tidak nyaman, tampak marah. Bukan hanya rencananya untuk membuat Claudia cemburu dengan keromantisannya bersama Sambara gagal, wanita itu malah membawa seorang pria yang dengan berani menegurnya! Seumur-umur, ini baru pertama kali ada orang yang memperingatinya seperti itu! Untuk membela Claudia yang selama ini tidak berani melawannya pula! Yang benar saja! Claire tidak terima! ‘Claudia! Awas saja kamu!’ seru Claire dalam hati dengan penuh kebencian. “Claire?” panggil sebuah suara membuat Claire tersentak. Dia menoleh dan melihat Sam yang menatapnya bingung. “Kamu kenapa?” Claire terdiam sesaat, lalu memasang senyuman tipis. “Nggak apa-apa, Kak.

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-05-09
  • Pesona Presdir Posesif   Bukan Siapa-Siapa, Tapi Mengantarkan Pulang?!

    Kaget dengan kehadiran Dirga yang menatapnya tajam, Claudia memaksakan senyumnya. “Loh, kok kamu belum tidur, Dir?” Dirga tertawa hambar. Masih dengan tatapan tajamnya, Dirga kembali bertanya, “Itu yang namanya Ryuga?” Nada bicaranya terdengar tidak ramah. “Siapa dia dan apa hubungannya sama Mbak?” Tak ada senyum sama sekali di wajah tampan pemuda itu. Posisi Claudia bak tengah diinterogasi oleh ayahnya yang kedapatan pulang malam bersama seorang pria. Hal itu sedikit membuat Claudia terintimidasi, tapi saat sadar Dirga hanya pemuda yang dia anggap adik kecil, wanita itu tersenyum tipis. “Bukan siapa-siapa, Dir.” Dirga yang tadinya bersandar pada pintu rumahnya perlahan mendekati Claudia yang tampak mematung di tempatnya. Kini jarak keduanya hanya tersisa tiga langkah, cukup dekat. Claudia menaikkan pandangan dan Dirga menundukkan kepala untuk dapat bersinggungan mata dengannya, “Bukan siapa-siapa tapi mengantarkan pulang?” tanya Dir

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-05-10

บทล่าสุด

  • Pesona Presdir Posesif   Perdebatan Kecil

    “Daddy!”Sebuah protesan dilayangkan Aruna tepat saat dia diinterograsi Ryuga di ruang tamu bersama Pras. Ya, suara lain itu milik Ryuga. Bukan milik hantu penunggu rumah ataupun kucing jadi-jadian.“Semua yang Daddy tuduhkan pada Kak Pras salah besar,” ucapnya dengan tegas. Aruna sudah menjelaskan kejadian yang sebenarnya.Namun, ekspresi Ryuga menunjukkan jika dirinya tidak percaya. Kedua alis Ryuga berkedut samar. “Oh, kamu membelanya, Aruna?”Mata besar Aruna memicing menatap ke arah Daddy-nya. Besok-besok, Aruna harus memberikan saran pada Aji untuk memasang CCTV di dalam rumah agar kejadian seperti ini bisa terekam oleh bukti.“Bukan begitu, Daddy …,” geleng Aruna dengan suara yang putus asa. Aruna frustasi. Mencoba menghilangkan ketakutannya, dia berucap, “Mommy mana? Cuma Mommy yang bisa bersikap netral dan tidak kekanakan seperti Daddy.”Aruna tidak peduli lagi jika kemarahan Ryuga bertambah dua kali lipat. Saat Ryuga mengeluarkan tanduk tak kasat mata di kepalanya, Aruna aka

  • Pesona Presdir Posesif   Beruang Kembar

    Selang beberapa menit di kamar mandi, Aruna baru ke luar dengan wajah yang sudah tampak lebih segar. ‘Nggak perlu panik, Na. Itu cuma Kak Pras ‘kan? Bukan Kak Sam aktor terkenal?’ batinnya mencoba menenangkan diri. Tidak dipungkiri jika debar itu hadir dalam dadanya saat melihat Pras bersama Aland tadi. Wajahnya dibiarkan setengah basah. Tidak ada poni yang menghiasi dahi Aruna. Rambutnya terurai, sedikit berantakan. Namun, justru itu daya pikat alaminya. Mata besar Aruna celingukan melihat ke arah ruang tamu yang sudah tidak ada siapa-siapa. “Ke mana perginya beruang kembar itu?” Satu alis Aruna naik, keheranan. Yang Aruna maksud dengan beruang kembar itu Pras dan Aland. Rasa-rasanya julukan beruang kembar sudah cocok untuk keduanya. Detik setelah gumaman itu mengudara, knop pintu dibuka dari luar. Satu sosok beruang yang Aruna cari muncul. Dia melangkah masuk dan mengambil asbak kecil yang ada di atas meja. Belum sempat Aruna bertanya, suara berat pemuda di hadapannya lebih du

  • Pesona Presdir Posesif   Dua Suasana Pagi yang Berbeda

    Ternyata Ryuga benar. Dia sama sekali tidak salah mendengar. “Mas Ryuga?” ulang Ryuga lalu menusukkan ujung lidahnya di salah satu pipi. Dia mengurungkan niat–sebenarnya Ryuga hanya sekadar menggoda Claudia. Mendapati Ryuga yang merangkak mendekatinya, Claudia buru-buru meraih selimut dengan susah payah untuk menutupi tubuhnya yang polos. Setengah dari wajahnya sudah hampir tertutupi selimut, hanya saja Ryuga berhasil menariknya turun sebatas leher. “Ulangi, Claudia,” pintanya dengan suara yang rendah. Claudia menaikkan pandangan, menatap Ryuga, sebab tangan suaminya itu mengangkat dagunya. Seluruh wajah Claudia memanas. Bibir cherry-nya perlahan disentuh Ryuga dengan cara yang sensual. “Baiklah, jika memang Nyonya Daksa ini tidak mau bicara, aku menganggapmu tidak ingin melanjutkan– “Ja-hat!” Mendengar Claudia merutuk, sudut bibir Ryuga tertarik ke atas. Demi apapun, Claudia tampak menggemaskan. Apalagi Claudia yang menghindari kontak mata dengan manik hitamnya. “A–aku masih b

  • Pesona Presdir Posesif   Kunjungan Kesekian Ryuga (Vit.C)

    Warning: Mature content! Bagi yg kurang nyaman untuk baca, bisa skip bab ini okayyyy. Thank u … di atas ranjang.Namun, bukan berarti kehadiran calon anaknya yang sebentar lagi akan lahir tidak diinginkan oleh Ryuga. Dia sudah sangat menantikannya.“Lebih turun sedikit lagi, Claudia,” pinta Ryuga berbisik pelan di telinga istrinya itu dengan suaranya yang dalam. Tangannya membelai sisi pinggang atas Claudia yang terasa lembut.Pada kehamilan Claudia yang sudah menginjak tujuh bulan, Claudia tampak lebih berisi di beberapa bagian tubuh, salah satunya di bagian dada. Tangan Ryuga sudah bergeser pada bagian itu. Menekan lalu menggoda cherry di dada Claudia menggunakan dua jarinya.Satu lenguhan pelan mengudara. “Engh~”Dia

  • Pesona Presdir Posesif   Menginginkan Vitamin

    Mas RyugaMungkin sudah ratusan kali–oke, bagi Claudia itu berlebihan, rasanya sudah puluhan kali dia merapalkannya baik dalam hati maupun isi pikirannya. Bibirnya terlalu kelu untuk memanggil Ryuga demikian.Lidahnya terlalu kaku. Sisi dalam diri Claudia berbisik, ‘Semua akan terbiasa. Jadi, dicoba dulu, Clauuuu!’“Ryuga dan Aland belum pulang, Clau?”Celetukkan itu membuat Claudia mengerjapkan mata lantas menatap Sang Ayah yang sudah tampil rapi di hadapannya. “Ha? O–oh, belum, Yah. Sepertinya sebentar lagi,” jawab Claudia menduga-duga.Dia mengalihkan pandangannya ke arah jam dinding yang kini menunjukkan baru pukul tujuh pagi. Sekitar satu setengah jam lalu, Aji mengatakan jika Ryuga dan Aland ke luar untuk lari pagi.Baru Claudia ketahui setelah menikah jika Ryuga akan pergi berolahraga minimal satu kali dalam seminggu. Claudia menolehkan wajahnya lagi ke arah Aji. “Ayah sudah harus pergi sekarang?”Aji menganggukkan kepalanya. “Rasanya ada yang kurang kalau belum Ayah pastikan s

  • Pesona Presdir Posesif   Mas Ryuga?

    Pras mengantarkan Aruna pulang sesuai jam yang sudah ditetapkan Aji. Tidak ada keanehan. Sepanjang makan malam pun, Aruna bahkan tak segan memamerkan manik-manik yang dibelikan Pras di Pasar Sabtu. Namun, sekitar hampir jam setengah sembilan malam, gadis itu mulai terbatuk-batuk dan kesulitan bernapas. Asma Aruna … kambuh. Dan di saat-saat seperti itu, kekhawatiran Ryuga datang dua kali lipat. Pria itu cekatan memastikan kebutuhan Aruna terpenuhi. Claudia tidak diperbolehkan membantu, hanya menemani Aruna yang berbaring di ranjang tidur. Lagi-lagi Claudia dibuat terpesona. Dia beberapa kali kedapatan menggigit bibir bawahnya, menginginkan sesuatu dari suaminya itu. Akan tetapi, dengan cepat Claudia menepis jauh-jauh pemikirannya. ‘Ish, mikir apa, sih, kamu, Clau?!’ “Mom, tidur dengan Aruna, ya, malam ini?” pinta gadis itu sambil memeluk lengan Claudia. Hal itu membuat fokus Claudia teralihkan. Dia tidak langsung mengiakan. Malah melemparkan pandangan pada Ryuga yang ternyata sudah

  • Pesona Presdir Posesif   Jalan-Jalan Sore

    Ryuga menjeda ucapannya, dia belum sepenuhnya selesai. “Coba saja kalau kamu berani, Al.”Suaranya yang terdengar tegas dengan manik hitam yang menyorot tajam membuat Aland perlahan menarik kembali kepalanya ke dalam dan menutup pintu rapat-rapat setelah memberikan cengiran khasnya.‘Ya mana berani kalau sama Om Ryuga.’ Aland berani menghadapi masalah lain di luar sana, tapi jika menyangkut kakak iparnya, Aland rasanya sudah menyerah duluan.Pemuda itu meneguk ludahnya dalam-dalam. “Om Ryuga kapan nggak kelihatan seremnya, sih, Mbak?” keluhnya sambil berjalan mendekati Claudia. Jari telunjuk Aland mengambang, menunjuk ke arah perut besar kakak perempuannya. “Curiga … anaknya bakal mirip Om Ryuga banget kalau sudah dewasa.”Claudia mengelus perutnya dengan sayang. Bibir cherry-nya tersenyum mendengar Ryuga dalam keadaan marah pun masih peduli padanya. “Kok mesti dicurigai segala, Al? Wajar kalau mirip Ryuga, ‘kan memang Daddy-nya.”Mendaratkan bokongnya kembali di ranjang tidur, Aland

  • Pesona Presdir Posesif   Singkat, Padat, Oke

    “Ryuga Ryuga.”Tidak ingin membuat suaminya itu cemburu dan berakhir salah paham, Claudia mengangkat kedua tangannya dan menyentuh pipi Ryuga agar mendongak supaya bertukar pandangan dengannya.Sepasang manik hitam Ryuga yang menyorotnya tajam cukup berhasil membuat Claudia terintimidasi. Claudia meneguk ludahnya dalam-dalam. Dia membatin, ‘Satu-satunya yang tahu soal Dokter Valky hanya Ayah …. Apa saja yang Ayah katakan pada Ryuga?’Claudia yakin sekali dengan soal yang satu itu. Kecil kemungkinan jika Aland yang memberitahu soal Dokter Valky.“Tolong dengarkan penjelasanku dulu, ya?” pinta Claudia dengan suara yang lembut. Karena jika dilihat dari ekspresi Ryuga yang tampak kesulitan, sepertinya akan sulit mengajaknya untuk bicara.Ryuga menggelengkan kepala. Dia sudah mendengarnya dari Aji. Kira-kira begini, “Ayah baru ingat jika dulu sebelum Claudia pergi ke kota untuk melamar sebagai dosen, Dokter Valky sempat ditugaskan di Desa ini.”Mendengar informasi itu, Ryuga menyimaknya de

  • Pesona Presdir Posesif   Cemburunya Ryuga

    Valky …Berulang kali Ryuga memikirkan nama itu saat membersihkan dirinya di kamar mandi. Seingatnya, Aruna tidak memiliki teman pria dengan nama yang disebutkan tadi.Kalau begitu, kemungkinan besar Claudia mungkin saja mengenalnya? Dilanda penasaran, cepat-cepat Ryuga menyelesaikan kegiatan mandinya itu.Saat Ryuga membuka pintu kamar mandi, manik hitamnya tak sengaja menangkap kehadiran Aji yang hendak menuju dapur rumahnya. “Baru selesai mandi, Ryu?”Ryuga hanya menjawabnya dengan gumaman. Namun, langkah kakinya mengikuti Aji menuju dapur. Hubungan keduanya sebagai menantu dan mertua tidak bisa dibilang buruk. Meskipun tidak bisa dibilang akrab, keduanya masih bisa mengobrol dalam beberapa hal, termasuk mengenai festival yang akan diselenggarakan di Desa tempat Claudia tinggal.Alasan itulah yang menyebabkan Ryuga ada di desa kediaman istrinya–Claudia.“Semuanya sudah selesai, Yah?” Selaku sponsor yang mendanai besar acara festival tersebut, Ryuga memastikan. Beberapa saat yang la

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status