Beranda / Romansa / Pesona Presdir Posesif / Habis Bertemu Singa, Malah bertemu Ular

Share

Habis Bertemu Singa, Malah bertemu Ular

last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-19 13:12:31
Melihat Claudia mematung karena terlewat kaget, Ryuga berujar dengan suara dalam yang menggelitik telinga, “Bernapas, Claudia.”

Sadar dengan dirinya yang tidak bernapas sedari tadi, detik itu Claudia langsung menarik napas sebanyak mungkin.

Usai membenarkan napasnya, Claudia yang telah kembali tenang pun langsung menjauhkan tangan Ryuga dari mulutnya. Dia pun bertanya, “Kenapa Anda menarik saya ke sini? Apa yang Anda ingin lakukan?!” Claudia sedikit waspada.

Ryuga menatap Claudia dengan mata memicing, tampak sangat mengintimidasi. “Kamu tidak sadar apa kesalahanmu pada saya?”

Pertanyaan itu membuat Claudia bingung. “Saya tidak paham maksud Bapak,” balasnya.

Ryuga menautkan alis. “Tidak paham?” Tangan Ryuga memukul tembok di sisi kepala Claudia, dan dia mendekatkan wajahnya ke wajah gadis itu. “Haruskah aku mengucapkan setiap hal yang salah dari ulahmu yang melarikan diri dari hotel?!”

Ah, tentu saja. Claudia pergi meninggalkan Ryuga tanpa berpamitan, dan hal itu pasti membuat Ryu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (31)
goodnovel comment avatar
Chika Eltendiary
Seruuu bgt
goodnovel comment avatar
Chika Eltendiary
Seruuuuuuu
goodnovel comment avatar
viona kamelia
mantap bikin penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Presdir Posesif   Terlupakan

    Claire menampakkan senyum yang sangat manis. “Benar, ‘kan? Dosen baru di sini ‘kan ada gue sama lo, jadi akan lebih baik kalau lo sekalian ikut bantu ngerjain juga. Anggap kita sama-sama cari pengalaman.” Claudia terdiam, tak langsung menjawab permintaan Claire. Sejujurnya, Claudia sudah sangat sering melakukan tugas seperti ini jauh sebelum dirinya menjadi dosen. Lagi pula, dulu dia juga pernah menjabat sebagai seorang asisten dosen, jadi tugas seperti ini sangat biasa, itu alasan Bu Desi sepertinya tidak memberikan tugas serupa kepadanya dan hanya kepada Claire saja. Namun, sekarang Claire mengatakan seperti ini …. “Kok muka lo begitu, Clau? Lo keberatan?” tanya Claire, membuat Claudia tersentak. “Oh, eh … enggak, Claire.” Claudia berpikir sejenak. Agaknya memang tidak adil kalau Claire mengerjakan tugas seperti ini sendirian, jadi dia pun mengalah. “Oke … kita kerjain bareng aja,” jawab Claudia pada akhirnya, membuat Claire tersenyum lebar. “Yes! Claudia memang yang terba

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-20
  • Pesona Presdir Posesif   Ganti Rugi, Kita Menikah!

    Melihat betapa garangnya sosok Ryuga, Claudia tanpa sadar mengambil langkah mundur ke belakang. Satu langkah maju dari Ryuga, maka Claudia akan melangkah mundur, begitu terus sampai akhirnya punggung wanita itu menabrak tembok. “P-P-Pak Ryuga …,” panggil Claudia dengan suara mencicit, takut. “M-maaf, Pak.” “Untuk?” Suara Ryuga benar-benar tidak ramah. Dia jelas marah besar. “Saya nggak bermaksud ingkar janji atau kabur, Pak. Tapi saya ….” Claudia menggigit bibirnya, agak malu mengakui, tapi tidak ada pilihan. “Saya lupa ….” “Lupa?” Suara Ryuga seakan merendah satu oktaf, membuat seluruh tubuh Claudia bergidik. Claudia menutup mata erat dan berceloteh, “Saya mendadak harus membantu rekan saya menyelesaikan tugas hingga lembur sendirian, Pak! Bukan sengaja atau pun kabur, tolong Pak Ryuga maafkan saya!” Usai mengatakan semua itu, Claudia baru tersadar betapa cepat jantungnya berdetak. Dia tidak tahu apakah Ryuga menerima permintaan maafnya, tapi dia pasrah. Lagi pula, memang itu k

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Pesona Presdir Posesif   Perjodohan Konyol

    *Siang tadi* Setelah pergi meninggalkan kampus dan kembali ke kantor, Ryuga masih terus terngiang-ngiang ucapan Claudia sebelumnya yang mengira bahwa dirinya seorang gigolo. Untuk kesekian kali, alis Ryuga menukik dengan tajam. Menandakan jika pria itu tengah kesal. Tepat sebelum langkahnya sampai di lobby, Ryuga mendadak berhenti, lalu menoleh ke Riel, sang asisten pribadi, yang berada di sebelahnya. “Pak, Anda baik-baik saja?” tanya Riel yang merasa kebingungan dengan sikap Ryuga. Setelah terdiam beberapa saat, Ryuga bertanya, “Dari penampilan saya, menurutmu saya orang yang seperti apa?” Riel agak terkejut dengan pertanyaan itu, tapi kemudian dia menatap Ryuga saksama sebelum menjawab, “Pak Ryuga adalah orang hebat dan berwibawa yang pantas memimpin perusahaan. Sebagai Presdir Daksa Company, Bapak–” “Oke, cukup,” potong Ryuga dengan alis menekuk tajam, merasa jawaban bawahannya agak dilebih-lebihkan. “Katakan pada saya, apa wajar bila ada orang yang mengira saya seorang … p

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07
  • Pesona Presdir Posesif   Calon Istriku

    Diancam seperti itu, Mila pun ketakutan. Matanya berkaca-kaca dan dia pun menghentakkan kaki kesal sebelum buru-buru keluar dari ruangan.Setelah memastikan Mila ke luar, Ryuga menghela napas. Dia tidak pernah nyaman bersikap kasar pada wanita, tapi untuk wanita seperti Mila, dia terpaksa. Sudah sering wanita-wanita seperti itu mengambil kesempatan atas kebaikannya untuk menciptakan rumor palsu!Usai mendudukkan diri di kursi kebesarannya, Ryuga merogoh ponsel di saku kemejanya. Dia menghubungi seseorang, dan tak lama panggilan itu pun diangkat.“Halo, Ryuga! Tumben telepon? Kenapa? Senang ya, dikunjungi Mila??”Mendengar suara tantenya, Ratih, Ryuga memasang wajah buruk. Jadi, benar dugaannya. Semua adalah ulah Ratih. Ratih adalah adik dari ayah Ryuga. Setelah bertahun-tahun ibu dan ayah Ryuga gagal menjodohkannya dengan wanita pilihan mereka, Ratih pun dimintai tolong untuk mempertemukan Ryuga dengan sejumlah wanita kalangan atas, seperti Mila tadi.“Tante sebaiknya berhenti,” ucap

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07
  • Pesona Presdir Posesif   Tunangan Kontrak

    Masih terkaget-kaget di tempatnya, Claudia menganga. Ryuga bilang apa tadi? Menikah? Apa pria ini sudah kehilangan kewarasannya?! Dengan usaha untuk tetap tersenyum tenang, Claudia bertanya dengan sedikit bergetar, “P-Pak Ryuga bercanda ….” Pandangan Ryuga berubah dingin. “Kamu keberatan?” Nada bicaranya kembali rendah, sangat rendah … seperti ingin menenggelamkan nyali Claudia. Tenggorokan Claudia terasa kering. “B-bukan keberatan, Pak. Tapi … tapi ….” Claudia memutar otak, sebelum kemudian mendapat sebuah balasan. “Tapi saya berasal dari keluarga biasa! Tidak pantas untuk Bapak!” Itu benar. Keluarga Claudia tidak kaya maupun ternama, jelas tidak pantas untuk sosok Ryuga yang berasal dari keluarga Daksa yang terkenal itu. Ditambah lagi dengan latar belakang Claudia yang baru lulus dan bekerja menjadi seorang dosen, tidak ada pencapaian apa pun yang menonjol yang membuatnya setara dengan seorang Ryuga. Demikian, apa yang membuat Ryuga ingin menikah dengannya!? Di saat ini, Ryug

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08
  • Pesona Presdir Posesif   Panggil Ryuga

    “Bapak nggak mau nunggu di mobil aja?” Claudia menjawab pertanyaan Ryuga dengan pertanyaan. Karena bagi Claudia rasanya aneh apabila Ryuga ikut dengannya ke apartemen Claire. Apa kata Claire nanti? “Nggak, saya ikut. Saya bilang sandiwaranya bisa dimulai sekarang,” tegas Ryuga. Maka, Claudia tidak ada pilihan lain selain mengiakan ucapan Ryuga. Keduanya berjalan melewati meja resepsionis untuk menuju lift. Lantas Claudia merogoh ponsel di dalam tasnya untuk menghubungi Claire. “Aku udah sampe di apart, Claire. Tapi, lupa apart kamu ada di lantai berapa,” keluh Claudia. “Sering ke sini tetep aja lo lupa. Clau … Clau. Apart gue lantai 31,” ucap Claire ketus. Melalui ekor matanya, Ryuga melirik Claudia yang sedang meringis menanggapi ucapan Claire. Entah apa maksud tatapannya itu. Claudia berucap, “Maaf, aku beneran lupa. Ya udah aku ke situ sekarang ya, Claire.” Masuk ke dalam lift bersama Ryuga

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08
  • Pesona Presdir Posesif   Jangan Ganggu Tunanganku Lagi

    Claire tampak kaget dengan balasan ketus pria tersebut, begitu pula dengan Claudia. Wanita tersebut menyikut lengan pria itu, mengisyaratkan agar dia diam. Namun, Ryuga malah semakin menjadi. “Apa? Apa aku salah?” tanya pria tersebut sembari menatap Claire. “Sudah minta tolong, tapi tidak bisa menyambut dengan lebih baik. Tidak tahu diri.” Dia melipat tangan dan membuang wajah kesal. Claudia menggigit bibirnya, tidak tahu lagi harus bicara apa. Akhirnya, dia menatap Claire dengan wajah tak berdaya. “T-tolong abaikan dia, Claire. Aku baru tiba, kok.” Dia mengeluarkan dokumen yang telah dicetak kepada Claire. “Ini dokumennya.” “O-oh, ya ….” Claire tampak masih terkejut dengan sosok pria tampan yang datang bersama Claudia. Dia sama sekali tidak menyangka temannya itu akan tiba dengan orang lain. Seorang pria tampan pula! Penasaran, Claire pun bertanya, “Ini … siapa, Clau?” Mata Claire menggerayangi sosok Ryuga, m

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-09
  • Pesona Presdir Posesif   Membuatku Mual

    Usai mengatakan itu, Ryuga langsung menarik tangan Claudia dan pergi dari tempat tersebut. Dia tidak membiarkan Claudia membenarkan ucapannya atau menambahkan apa pun lagi. Ditinggal seperti itu, Claire mengepalkan tangannya. Walau bibirnya tersenyum, tapi tubuhnya bergetar dengan tidak nyaman, tampak marah. Bukan hanya rencananya untuk membuat Claudia cemburu dengan keromantisannya bersama Sambara gagal, wanita itu malah membawa seorang pria yang dengan berani menegurnya! Seumur-umur, ini baru pertama kali ada orang yang memperingatinya seperti itu! Untuk membela Claudia yang selama ini tidak berani melawannya pula! Yang benar saja! Claire tidak terima! ‘Claudia! Awas saja kamu!’ seru Claire dalam hati dengan penuh kebencian. “Claire?” panggil sebuah suara membuat Claire tersentak. Dia menoleh dan melihat Sam yang menatapnya bingung. “Kamu kenapa?” Claire terdiam sesaat, lalu memasang senyuman tipis. “Nggak apa-apa, Kak.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-09

Bab terbaru

  • Pesona Presdir Posesif   Bukan Konyol, Melainkan Pengertian

    Pemandangan indah hari ini bagi Claudia adalah saat kelopak matanya terbuka, hal yang pertama kali dia temukan adalah sosok Ryuga yang tengah berbaring di sebelahnya. Meskipun pandangannya belum begitu jelas karena baru saja terbangun, tapi tetap tidak mengurangi kadar ketampanan suaminya.Claudia mengerjapkan mata. ‘Aaaaaaaa suami?’ batinnya sambil menarik kedua sudut bibir cherry-nya untuk tersenyum. Menyadari Ryuga sudah menjadi suaminya saja membuat Claudia salah tingkah. Dan saat dia berusaha menyembunyikan wajah, tak sengaja pandangan Claudia jatuh bahkan wajahnya mengenai dada Ryuga. Sesaat, Claudia mematung usai menabraknya.Jantung Claudia mulai berdebar tidak karuan. Tiba-tiba saja muncul keinginan untuk menyentuhnya. Rasa-rasanya semalam Claudia juga sudah menyentuhnya, hanya saja masih sedikit malu-malu. Lantas Claudia menggigit bibir bawah bagian dalamnya.‘Ya ampun, Claudia! Mikir apa, sih, kamu ini!’ rutuknya sambil meringis pelan. Tidak ingin larut oleh pemikiran aneh

  • Pesona Presdir Posesif   Bangun Kesiangan Part 1

    Keesokan harinya, baik Aruna maupun Anjani sama-sama bangun terlambat. Jika alarm Aruna tidak menjerit-jerit, kedua gadis itu tidak akan turun ke restoran hotel untuk sarapan. “Kok lengang, ya?” gumam Aruna saat pandangannya mengedar ke dalam restoran hotel. Di sebelahnya, Anjani bisa mendengar gumaman Aruna. “Kayaknya udah pada selesai sarapan deh, Run.” Ada pun karena jam kedatangan Aruna dan Anjani berada di jam akhir orang-orang selesai bersarapan, jadi hanya menyisakan beberapa anggota keluarga yang tinggal. Mata besar Aruna tidak menemukan dua sosok favoritnya pagi itu. “Pagi, Grammie,” sapa Aruna begitu langkah kakinya berhenti di hadapan Emma yang kini tengah duduk sendirian sambil memakan buah. Anjani ikut menyapa Emma seraya sedikit membungkukkan tubuh. “Pagi, Grammie.” Mendapati kehadiran dua gadis cantik di hadapannya, Emma memasang senyum cerahnya dan membalas ucapan selamat pagi tersebut sebelum menyahut lebih lanjut, “Ya ampun, dua anak gadis baru turun untuk sara

  • Pesona Presdir Posesif   Mewakili Garvi

    Pras menarik jari miliknya dari bibir Aruna usai menutup pintu kamar hotel yang ditempati Aland dan Dirga. Sementara Aruna termangu menatap wajah pemuda tampan yang baru dua kali ditemuinya.Mata besarnya mengedip lambat, memastikan. ‘Ini beneran Pras? Ya ampun!’Sejujurnya di satu sisi Aruna merasa senang, akhirnya dia memiliki momen untuk bertemu Pras! Mata besarnya berbinar seolah baru saja menemukan sebuah harta karun.“Urungkan niatmu jika ingin menemui Dirga sekarang,” celetuk Pras menatap Aruna lekat-lekat. Dia menambahkan, “Setidaknya, tunggu sampai besok, Aruna.”Ini sudah lebih dari larut malam. Pras tidak bermaksud apa pun, hanya mengatakan untuk kebaikan saja.“Kamu sama Dirga berantem, Pras?”Mengabaikan perkataan Pras, Aruna langsung menodong pemuda itu dengan pertanyaan yang membuat Pras langsung membuang wajah ke samping kiri. Tangannya mengusap sudut bibir yang tampak terluka.Dahi Pras mengerut samar. Terdengar ringisan keluar dari bibirnya. Dugaan Aruna tidak melese

  • Pesona Presdir Posesif   Balikan?! Yes or No?

    “Sosok yang ada di ruangan itu siapa, Runa? Terus maksudnya Kakakmu, Kak Garvi … koma?” Anjani benar-benar sudah dibuat penasaran. Tapi, mendadak Aruna menghentikkan cerita di tengah-tengah. Pandangan gadis itu tampak mengawang seolah tengah mengingat-ingat kejadian pada hari tersebut. Anjani mengembuskan napas berat. Dia tidak bisa digantungkan. Air wajahnya menunjukkan bentuk protes. “Aku nggak bisa tidur kalau kamu belum kasih tahu– “Iya, Kak Garvi koma, Jani,” sela Aruna dengan suara yang lirih. Aruna mengangkat satu tangannya ke arah langit-langit kamar lantas melipat dua jarinya. “Dirga bilang, hampir jalan tiga tahunan lebih … mungkin aja ini tahun keempat?” Aruna tidak begitu yakin. Lantas Aruna menghadapkan tubuhnya ke arah Anjani dan menatapnya lekat-lekat. “Kamu tahu apa penyebabnya, Jani?” Jika tadi Anjani sangat penasaran, kini mendadak Anjani takut mendengarnya setelah melihat air wajah Aruna yang tampak sendu. “A–apa?” Sudut bibir Aruna menyunggingkan senyum yang

  • Pesona Presdir Posesif   Sedikit Tentang Flashback

    Alih-alih langsung tertidur usai terakhir kali seperti apa yang Claudia katakan, baik Claudia maupun Ryuga masih memiliki energi untuk saling mengobrol sambil berpelukan satu sama lain. Claudia bisa merasakan debar jantung Ryuga begitu tangannya tidak sengaja menyentuh bagian dada. Ketika akan menariknya, Ryuga menahan lengan kecil istrinya agar tetap di sana. “Aku ingin membuat satu pengakuan, Claudia.” Suara beratnya terasa di ubun-ubun Claudia. Penasaran akan hal itu, Claudia mendongakkan kepala agar bisa menatap wajah tampan suaminya. “Pengakuan apa, Ryuga?” Bibir tipis Ryuga mengulas senyum. Dia mendaratkan kecupan di puncak kepala Claudia sebelum mengatakan, “Aku mencintaimu, Claudia.” Pengakuan Ryuga mengundang senyum di bibir cherry Claudia. Dia menatap lamat-lamat manik hitam Ryuga. “Apa yang membuatmu mencintaiku, Ryuga?” Claudia menambahkan, “Jika mengingat aku pernah menyewa gigolo, tidakkah seharusnya kamu berpikir dua kali untuk menaruh perasaan padaku, Ryuga?” Fakt

  • Pesona Presdir Posesif   Please, Daddy Ryuga

    Ryuga tidak bercanda saat mengatakan akan membuat Claudia mendesahkan namanya sepanjang malam. Sekarang, bahkan sudah lewat dari jam setengah satu dini hari. Dan Ryuga masih belum ingin menyudahi aktivitas favoritnya dengan Claudia. Pria itu masih berada di atas, menatap wajah cantik Claudia lamat-lamat sambil terus menggerakkan bagian pinggangnya ke bawah. Penyatuan itu nyaris membuat Ryuga bergerak secara kasar jika tidak teringat bahwa ini pertama kalinya Claudia bercinta. “Ahh … Ryu~” Beberapa kali Claudia mencoba meredam suara desahan miliknya yang terdengar erotis dengan cara menutup mulut menggunakan punggung tangannya. Akan tetapi, setiap kali Claudia melakukan itu, Ryuga akan menepis tangan Claudia dan menautkan jari lentik itu dengan jari besarnya di atas bantal. Sementara itu, satu tangan Ryuga yang lain sibuk memegangi Claudia yang tersampir di bahu kirinya. Kepala Ryuga sedikit tertunduk untuk bisa mengecup bahkan memberikan belaian halus dari lidahnya pada bawah lutut

  • Pesona Presdir Posesif   Aktivitas Favorit Ryuga

    “A–aku butuh ke kamar mandi lebih dulu.”Mata Claudia tampak meringis. Gelagatnya juga tampak gelisah. Melihat gerak-gerik tersebut, Ryuga menafsirkan jika memang Claudia butuh pergi ke kamar mandi untuk menyelesaikan urusannya.Maka, pria itu menganggukkan kepala. “Yasudah. Kamu yang pertama pakai kamar mandinya, Claudia.” Kebetulan ada yang harus Ryuga lakukan selagi menunggu gilirannya mandi.“O–oke, Ryuga. Terima kasih,” ucap Claudia sambil berniat untuk pergi. Namun, Ryuga menahan pergelangan tangan wanita itu. Dia menyeletuk tepat di belakang telinga Claudia, “Kamu akan pergi ke kamar mandi dengan gaun pengantinmu … Claudia?”Dibisiki dengan suara rendah Ryuga kembali membuat Claudia merasa geli. Pandangan Claudia menoleh ke samping, ke arah cermin besar yang menampilkan sosok dirinya dan Ryuga di belakang tubuhnya.“Ah … ya, kancingnya,” lirih Claudia menatap kancing-kancing kecil terletak di belakang gaun pengantinnya. Dia tidak sampai untuk membuka kancing-kancing tersebut.

  • Pesona Presdir Posesif   Menjemput Malam

    Menjelang sore hari, usai semua acara sudah selesai, Claudia dan Ryuga baru akan pergi ke kamar hotel. Berdua saja. Aruna dan keluarganya juga menginap di hotel yang sama. Namun, berbeda lantai dan kamar. “Ryuga,” panggil Claudia sambil menolehkan wajah ke arah Ryuga. Pria itu balas menoleh, “Mmm?” Ryuga menyahut singkat sembari tangannya memberikan rematan halus di sisi lengan kanan Claudia. “Ada apa … sayang?” Manik hitam Ryuga yang menyorot Claudia dalam ditambah suara berat Ryuga yang terdengar seksi di telinganya, membuat Claudia meneguk ludah. Jujur saja, Claudia mulai merasa gugup membayangkan tidak hanya nanti malam dia dan Ryuga akan tinggal bersama, tetapi selamanya. Baru membayangkannya saja tiba-tiba pipi Claudia bersemu. Cepat-cepat dia menepis pikiran itu. ‘Mikir apa, sih, Clau!’ Untungnya Claudia mengajak Ryuga berbicara sehingga hal itu mengaburkan suara-suara di dalam pikirannya. “Kenapa kita tidak satu lantai dengan Aruna dan yang lain, Ryuga?” tanya Claudia pena

  • Pesona Presdir Posesif   Hilang Kewarasan

    Pemberkatan pernikahan Ryuga dan Claudia berlangsung hanya beberapa jam saja. Toh, memang tamu yang hadir juga tidak banyak. Sebelum selesai, para tamu dipersilakan untuk menikmati jamuan yang sudah disiapkan di taman Azzata. Sementara Sang pengantin–Ryuga dan Claudia masih harus melakukan sesi foto, kali ini diminta untuk berfoto dengan sosok lain. “Misiii, Aruna mau ikut foto juga. Tapi, wajib di tengah!” celetuk Aruna–sesosok gadis yang sedari tadi sudah tidak sabar untuk berada di antara Ryuga dan Claudia. Dengan berat hati, Ryuga melerai tautan tangannya dengan tangan Claudia. Ada sedikit ketidakrelaan. Mau tidak mau, Ryuga menggeser beberapa langkah agar Aruna bisa bersebelahan dengan Claudia. Pria itu berkomentar, “Setelah kamu, gantian Daddy juga mau di tengah, Aruna.” Nada suaranya seolah menyiratkan jika Aruna harus setuju dengan apa yang Ryuga katakan. Mata besar Aruna melirik Ryuga dengan horror. Sikap keposesifan Ryuga bahkan berlaku untuk putrinya sendiri. Aruna mengg

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status