Share

91. Menunggu

Penulis: Rizu Key
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-15 12:18:52

Saat lampu sudah menyala hijau, lagi-lagi David membunyikan klaksonnya dengan tidak sabaran. Baru setelah kendaraan di depannya mulai melaju, dia baru bisa ikut melanjutkan perjalanannya menuju ke rumah sakit.

"Sial ... Kenapa perasaanku tidak tenang? Padahal dia hanya istri kontrakku. Apa yang terjadi padaku?" gumam David di tengah- tengah kekhawatirannya.

Beruntung jarak kantornya dengan rumah sakit tidak begitu jauh. David kini tiba di rumah sakit dan segera memarkirkan mobilnya.

Jas yang dia kenakan sudah dia lepas dan tampaklah David yang mengenakan kemeja navy. Pria itu kembali berlari menuju ke ruang operasi yang dibicarakan sang ibu. Perasaannya berkecamuk saat ini membayangkan apa yang sebenarnya terjadi pada sang istri dan ibunya.

"Mah!" David memanggil sang ibu ketika sudah tiba di depan ruang operasi.

Helena menoleh dan mendapati putranya baru datang. Rambut David benar-benar acak-acakan tak seperti dirinya. Bahkan dasi hitam sudah tak benar pada posisinya.

"David!" Helen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pesona Pembantu Tuan David   92. Menunggu 2

    Beberapa jam berlalu, akhirnya seorang dokter keluar dari ruang operasi dan memberi kabar tentang Lila."Dokter!" seru Helena memanggil dokter pria tersebut. "Bagaimana keadaan menantu saya?""Nona Lilara akan kami pindahkan ke ruang rawat inap," ujar dokter tersebut.David menghela napas lega ketika dokter mengatakan bahwa Lila berhasil dibawa ke ruang rawat inap."Akan tetapi maaf ...." Sang dokter pria menarik napas sebelum memberi tahukan sebuah berita.Helena dan David pun menatap ke arahnya, menunggu jawaban yang membuat keduanya kembali tak tenang."Ke-kenapa minta maaf, Dok?" tanya Helena."Sekali lagi, Maaf, Nyonya, Tuan. Meski Nona Lilara selamat, tapi kami tidak bisa menyelamatkan janin dalam kandungannya. Nona Lilara mengalami keguguran karena pendarahan hebat yang dialaminya," jelas dokter tersebut dengan hati-hati."Ya Tuhan ...." Helena terduduk di kursi tunggu.Ternyata, kelegaan itu tak bertahan lama ketika dokter menjelaskan bahwa Lila mengalami keguguran karena jatu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-16
  • Pesona Pembantu Tuan David   93. Keguguran

    Dalam situasi yang penuh kekhawatiran, Lila lebih mengutamakan keadaan janin dalam kandungannya dari pada keadaan dirinya sendiri yang jelas terluka. Dia menunggu David menjawab pertanyaannya itu sembari menatap ke arahnya."Duduklah. Aku akan membantumu," ucap David dengan lembut, membantu Lila duduk bersandar agar nyaman.Lila menurut dan segera duduk dengan perlahan saat posisi bantalnya dirubah. Wanita itu tiba-tiba merasakan kembali kelembutan sikap suaminya yang berubah. Namun Lila tak mau banyak berharap."Mas? Kenapa diam?" panggil Lila penasaran karena suaminya tak kunjung menjawab pertanyaan yang diajukan dan malah mengalihkan pembicaraan.David menghela napas berat. "Kamu tenanglah dulu. Kata dokter kamu harus makan," jawabnya dengan ekspresi wajah datar, mencoba mengalihkan kekhawatiran Lila.Wanita itu merasa ada yang tidak beres. Ada yang sedang disembunyikan darinya. Apa yang sebenarnya sedang dipikirkan oleh suaminya? Ada rasa khawatir yang tiba-tiba mengusik hatinya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-17
  • Pesona Pembantu Tuan David   94. Mamah Tidak Salah

    Beberapa menit lamanya David membiarkan sang istri menangis sampai puas. Baru setelah Lila selesai menangis, pria itu mendekatinya dengan menarik kursi agar lebih dekat dengan tempat tidur Lilara."Jadi, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kamu bisa sampai kecelakaan?" David menanyakan bagaimana kejadian kecelakaan yang menimpa Lila dan ibunya.Lila sedikit tersentak. Lalu wanita itu dengan masih sedikit terisak, mulai menceritakan kejadian kecelakaan tersebut.Wanita menarik napas sebelum bercerita. "Tadi ... ada mobil yang datang dari arah lain hampir menabrak Mamah. Mobil itu mau keluar dari restoran dengan kecepatan di atas rata-rata," papar Lila"Mamah nggak menyadarinya, karena tidak ada waktu untuk berpikir panjang, aku refleks menarik Mamah untuk menyelamatkan Mamah hingga kami terjatuh. Dan ... Dan saat itu aku merasakan perutku sakit ...." lanjutnya mengakhiri cerita.David diam menyimak penjelasan yang cukup singkat itu. Namun sebagai pria yang cerdas, David merasakan ada k

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-17
  • Pesona Pembantu Tuan David   95. Patah Hati Ibu Muda

    Suasana kembali tenang, bahkan sangat tenang karena hanya ada Lila dan David saja di dalam ruangan. David sendiri segera mengganti pakaiannya dan membersihkan diri dengan mandi di dalam kamar mandi yang ada di sudut ruang rawat istrinya.Sementara itu, Lila memilih duduk diam di atas kasur sembari menatap kosong ke arah tembok di depannya. Lagi-lagi dia merasa bersalah karena perhatian yang diberikan ibu mertuanya.'Ya Tuhan ... Aku sangat jahat kepada Mamah dan Papah. Mereka sangat menyayangi menantu yang bahkan tidak pantas untuk mereka,' keluh Lila dalam hati, terlarut dalam perasaan bersalahnya.'Aku benar-benar orang yang jahat. Mereka tidak seharusnya merasa begitu. Aku sungguh egois dan tidak berpikir tentang perasaan mereka. Tapi ini juga karena anak laki-laki mereka ....' batin Lila lagi saat teringat dengan suaminya yang dingin.Tangan ramping Lila kemudian mengusap lembut perutnya. Dia merasa sangat kehilangan anak pertamanya."Mungkin kamu diambil karena niat pernikahan Bu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-18
  • Pesona Pembantu Tuan David   96. Ancaman David

    David berdiri di hadapan Lila yang kembali menangis tersedu-sedu. Pria itu merasa jantungnya berdetak cepat saat meraih lengan Lila, lalu menariknya kembali hingga bisa memeluk Lila dengan erat. Lalu, dengan hati-hati, David menempatkan Lila duduk di atas tempat tidur. "Apa kau pikir aku seberengsek itu?" tanya David, tatapannya tajam dan penuh emosi, sambil mencengkeram lengan Lila dengan kekuatan yang membuat Lila meringis kesakitan.Lila merasa takut, namun rasa sakit di dalam hatinya lebih besar dari pada rasa sakitnya. Dia sudah tak ingin mengalah lagi, mengingat kehilangan anak pertamanya sangat menyakitkan baginya. Maka dengan berani, Lila menepis tangan David dan memberikan tatapan tajam penuh kebencian padanya."Memang kamu berengsek! Kamu hanya ingin nama baikmu tetap terjaga. Kamu egois menikah demi bebas dari perjodohan yang diajukan Mamah. Dan kamu juga serakah karena menginginkan anak tanpa peduli aku sebagai ibu yang mengandungnya!"Lila menatap tajam ke arah suaminya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-19
  • Pesona Pembantu Tuan David   97. Kecurigaan David

    Saat ini David sedang duduk di kursi kerjanya. Pria itu merasa sedikit gelisah sebelum pertemuan dengan klien. Bukan karena dia gugup, sebagai seorang profesional David tidak bisa gugup untuk hal yang sudah biasa baginya. Namun, ada satu hal lain yang sedang mengganjal pikirannya. Pria itu memanggil Farhan, asisten kepercayaannya."Aku ada tugas baru untukmu." David menatap Farhan dengan tatapan tegas.Farhan menatap sang direktur. Pria berkacamata itu bisa merasakan keseriusan di wajah David yang terlihat lesu dan tak bersemangat."Tugas apa itu, Pak?" tanya pria itu dengan sopan.David mengambil napas dalam-dalam, lalu menjawab, "Nanti setelah selesai bertemu dengan klien, aku ingin kamu menyelidiki kejadian di restoran Lotus."Sang direktur menatap lurus ke arah Farhan, ingin memastikan dia mengerti betapa pentingnya tugas ini. Perasaan bersalah kembali muncul dengan bayangan wajah sedih istrinya.Farhan tampak sedikit terkejut mendengar permintaan dari bosnya."Restoran Lotus? Buk

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Pesona Pembantu Tuan David   98. Kunjungan Helena

    Saat David sedang bertemu dengan klien, tak seorang pun tahu bahwa ibunya sedang dalam perjalanan untuk berkunjung ke apartemen putranya demi menemui Lila, menantunya.Helena datang karena merasa rindu dan bersalah pada Lila. Sementara itu, Lila sedang duduk sendiri di sofa ruang tengah. Tangannya menggenggam erat surat kontrak pernikahan yang pernah mereka sepakati sebelum akad nikah. Di lubuk hatinya yang paling dalam, Lila merasa menyesal telah menyetujuinya."Aku benar-benar bodoh karena setuju dengan perjanjian bodoh ini ...." gumam Lila, dadanya terasa sesak saat mengenang bagaimana dia terjebak dalam perjanjian ituTerlebih lagi dia diharuskan menyerahkan anak yang dia kandung kepada suaminya yang dingin dan arogan. Lila mengira bahwa keputusannya untuk menerima tawaran David dan membalas dendam pada mantan suaminya itu cukup membuatnya senang. Namun, ternyata kehilangan anak lebih menyakitkan daripada apa pun."Maafkan Bunda, Nak ... Bunda gagal menjagamu. Seharusnya Bunda bis

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Pesona Pembantu Tuan David   99. Ketahuan Helena

    "Apa ini?" Helena bergumam dengan heran sambil meraih kertas tersebut. Kedua matanya membulat saat membaca judul di bagian atas kertas itu'Perjanjian Kontrak Pernikahan'Kedua alisnya bertaut dan dahinya mengernyit. Merasa penasaran, Helena melanjutkan membaca isi perjanjian tersebut. Di sana juga ada beberapa perjanjian dalam beberapa poin. Ada pula perjanjian yang ditulis tangan pada bagian yang sebelumnya kosong. Kernyitan Helena semakin dalam saat membaca tulisan tangan yang dia yakini merupakan tulisan Lilara karena kerapiannya.Keduanya terus bergerak membaca setiap huruf yang tertulis rapi. Ketika membaca bagian tentang peralihan hak asuh dan kuasa atas kelahiran cucunya, Helena menemukan tanda tangan Lilara yang rapi, serta tanda tangan dari putranya.Hatinya terenyuh, "Ya Tuhan ... Apa maksudnya ini ...?" gumam wanita itu sambil menutupi mulutnya, terkejut dengan apa yang baru saja dia baca. Perasaan Helena langsung campur aduk, mulai dari marah, sedih, dan kecewa. Wanita i

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21

Bab terbaru

  • Pesona Pembantu Tuan David   190. Akhirnya ... [Tamat]

    Setelah mengetahui siapa yang membuat masalah dengannya, David tentu saja tak tinggal diam. Pria itu memanggil Tristan, orang yang pernah merebut mantan kekasihnya dulu dan berhasil menghancurkan rencana pernikahannya. Dia sendiri mengenal Tristan sebagai anak seorang pemilik perusahaan yang cukup terkenal.Setelah membuat jadwal dan undangan, akhirnya David bisa menemui Tristan. David segera pergi ke Singapura. Dua orang yang sudah lama tak berjumpa itu pun kembali saling berhadapan dengan atmosfer yang penuh dengan ketegangan."Jadi, apa maksud dari semua ini, Pak Tristan?" David langsung memberikan pertanyaan inti meski masih tetap mencoba bersikap sopan pada pria di hadapannya.Tristan melihat laporan yang ditunjukkan asisten kepercayaan David padanya. Kedua alisnya pun saling bertaut. "Saha memang tidak menyukai Anda, Pak David. Tapi saya tidak punya waktu untuk melakukan tindakan kotor seperti ini." Tristan mulai berkilah."Mohon jangan berkilah, Pak Tristan," tekan David menco

  • Pesona Pembantu Tuan David   189. Vito Tertangkap

    Lila menaikkan kedua alisnya. "Aku nggak bentak Mas David ....""Tapi terdengar begitu. Kenapa kamu menyuruhku mandi? Padahal aku capek, Sayang. Aku hanya ingin bermanja - manja denganmu dulu," ujar David dengan ekspresi sedihnya yang berubah menjadi kesal.Lila menatap heran suaminya yang salah sangka. Melihat pertengkaran kecil tersebut, Shiro memilih pergi. Sementara Lila masih menatap suaminya. Dia merasa takut jika David kembali bersikap kasar dan dingin seperti saat mereka masih menikah kontrak."Maaf ...." David menunduk. Pria itu merasa bersalah. Dia pun memeluk sang istri."Aku seharusnya tidak bersikap seperti ini. Maafkan aku, Sayang ...." sesalnya sembari mencium kening Lila dan memeluk lembut wanitanya itu.Lila menghela napas. Sepertinya memang David terlalu banyak pikiran. Wajar saja. Pria itu bekerja tanpa henti. Apa lagi David semakin sibuk selain ikut mengurus anak pertama mereka. Sebelumnya juga dia sering menghadapi masalah dan mungkin saja David sudah jengah."Aku

  • Pesona Pembantu Tuan David   188. Mencari Pelaku yang Kabur

    Keheningan itu membuat Farhan merasa tidak nyaman. Sang bos belum memberikan respon apa pun atas pengakuannya kerena teledor. Perlahan pria itu mendongak, memberanikan diri untuk menatap dan menghadapi sang atasan.David ternyata diam sembari menatap lurus ke arahnya. Ketegangan semakin bertambah saat kedua mata Farhan bertemu dengan iris kecokelatan Davidson."Kalau kamu memang merasa bersalah dan bertanggung jawab soal masalah ini, maka cari dan tangkap karyawan itu! Kamu harus menyerahkannya padaku dan cari tahu alasannya serta pada siapa dia 'menjual' rahasia perusahaan!" David berujar tegas dan dingin saat memberikan perintah.Farhan menelan ludahnya. Sudah lama sekali dia tak diperlakukan sedingin ini oleh sang bos. Namun dia harus tetap patuh."Baik, Pak.""Aku tidak akan memecatmu. Karena bagaimana pun juga kamu telah membantuku agar aku bisa tiba di rumah sakit tepat waktu," imbuh David sembari menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi kerja.Farhan lagi - lagi terkejut at

  • Pesona Pembantu Tuan David   187. Keteledoran Farhan

    Penyelidikan segera dilaksanakan. David memerintahkan anak buahnya terlebih dahulu sebelum melibatkan pihak luar. Apa lagi ini merupakan masalah internal yang memang harus diatasi oleh perusahaan.Di dalam perusahaan yang terlihat baik - baik saja dari luar, para petingginya sedang mencoba membereskan masalah yang ada. David bersama Farhan kini sedang memeriksa beberapa data yang sudah terlanjur tersebar dan sedang mencoba menghentikannya.Farhan sendiri sudah mendapatkan rekaman CCTV yang dia butuhkan. Kini pria itu memeriksa rekaman yang ada. Beberapa video dari beberapa sudut telah dia periksa. Namun tak ada yang mencurigakan. Hingga dia menemukan video di mana saat dirinya sebelum mengantarkan sang bos menuju ke rumah sakit untuk mendampingi sang istri yang melahirkan."I-ini ...." Farhan bergumam sembari membetulkan kacamatanya.Kedua alis pria itu saling bertaut. Kini memorinya tertuju pada saat dia menyerahkan hasil rapat pada salah satu karyawan pria yang dia mintai tolong unt

  • Pesona Pembantu Tuan David   186. Masalah di Perusahaan

    Farhan menarik napas sebelum menjawab. "Maaf, Pak David. Tapi data itu telah bocor."David membulatkan kedua matanya. "Apa?! Bagaimana bisa?" tanya pria itu dengan ekspresi kaget dan tak percaya.Lila pun mendongak menatap heran ke arah suaminya. Terlihat jelas bahwa David sedang terkejut."Maaf, Pak David. Saya dan juga Cindy sedang menyelidikinya. Kami sedang mencari tahu bagaimana data itu sampai bocor," jawab Farhan terdengar ketakutan.David menghela napas kasar. Pria itu kemudian duduk di samping sang istri, tepatnya pada salah satu sisi tempat tidur. Tangan kanannya menggenggam ponsel, sementara tangan kirinya menyugar rambutnya."Kalau begitu teruslah selidiki. Aku akan segera ke kantor," ucap David kemudian sembari menutup panggilan telepon.Pria itu kini menunduk. Lila yang merasa khawatir segera mendekati suaminya dan meraih lengan kekar pria itu dengan lembut."Mas ... Ada apa?" tanya wanita itu khawatir. Melihat dari respon suaminya, dia menduga adanya masalah yang sedang

  • Pesona Pembantu Tuan David   185. Mengganggu Cuti

    Malam itu suhu cukup panas. Bayi mungil David dan Lila mulai rewel karena kegerahan. Beruntung sang ayah dengan sigap menyetel suhu dalam ruangan tersebut agar putranya kembali nyaman."Ternyata dia merasa kegerahan juga," ucap David yang kini berjalan mendekati istri dan anaknya."Iya, Mas. Sekarang cukup sejuk," sahut Lila.Bayi mungilnya masih menangis. Lalu segera saja Lila memberikan ASI padanya. Dan ternyata tak hanya kegerahan saja, bayi kecil itu juga meredakan haus dan lapar."Ternyata lapar juga Adek, ya?" Lila bertanya dengan lembut seolah sedang bertanya langsung pada putranya.David duduk di samping Lila yang sedang menyusui putranya. Tatapan pria itu tertuju pada payudara Lila yang terlihat padat dan berisi. Kini dia menelan ludahnya seolah ikut merasakan kehausan."Kenapa lihatinnya kaya gitu, Mas?" tanya Lila menatap curiga pada suaminya.David tersenyum penuh arti. Pria itu kemudian beralih menatap wajah cantik istrinya."Aku hanya penasaran bagaimana rasanya," gumam

  • Pesona Pembantu Tuan David   184. Shiro dan Bayi Kecil

    Sehari setelahnya, Lila diperbolehkan pulang. Wanita cantik itu pun berjalan dengan menggendong putranya yang tampan dan menggemaskan."Biarkan Mamah yang gendong. Kamu jalan aja duluan sama David," ujar Helena sembari mengulurkan kedua tangannya."Nggak papa, Mah?" tanya Lila merasa tak enak hati karena membiarkan ibu mertuanya yang menggendong bayinya."Nggak papa. Kamu jalan duluan aja. Mamah juga pengen gendong cucu Mamah," jawab Helena dengan senyuman senang dan terlihat jelas bahwa wanita itu tidak sabar ingin menggendong cucunya untuk pertama kali."Baiklah, Mah. Makasih, ya," ucap Lila sembari menyerahkan putranya pada sang ibu mertua.Lila pun berjalan dengan dituntun oleh suaminya. David begitu protektif pada sang istri yang baru saja melahirkan. Sementara di belakangnya ada ibu beserta salah satu asisten rumah tangga yang membantu membawakan barang - barang mereka.Selama dalam perjalanan pulang, putra kecil David tertidur lelap di pangkuan Lila. Terlihat jelas bahwa bayi m

  • Pesona Pembantu Tuan David   183. Kehangatan Menyambut Bayi yang Manis

    Semua orang yang datang ikut menatap ke arah bayi yang baru saja lahir itu. Mereka ikut penasaran karena David dan Lila tak juga memberi tahu mereka soal jenis kelamin bayinya.Lila pun melirik sang suami. Terlihat David yang sedang tersenyum karena rasa penasaran dari ibunya. Mungkin menurutnya seru merahasiakan jenis kelamin anaknya pada keluarganya sendiri, bahkan sejak kehamilan Lila yang semakin besar."Coba Mamah perhatikan dia laki - laki atau perempuan?" tanya David sengaja ingin menbuat ibunya menebak."Kok gitu? Mamah penasaran, loh. Lila juga nggak mau kasih tahu Mamah pas hamil," protes Helena."Sudahlah, Mah. Nanti kita juga akan tahu sendiri," ucap Norman sembari mengusap lembut bahu istrinya."Tapi Mamah penasaran, Pah. Mamah kan pengen manggil ganteng apa cantik gitu," protes Helena lagi. Terlihat jelas bahwa wanita itu akan sangat menyayangi cucunya."Mas David, kita kasih tahu Mamah saja kenapa, sih? Yang lainnya juga penasaran, tuh," ucap Lila ikut membujuk suaminya

  • Pesona Pembantu Tuan David   182. Welcome, Baby

    Peluh mulai membasahi dahi Lilara. Dengan sigap dan sabar David mengelapnya dengan sapu tangannya. Tak lupa pria itu terus berdoa di dalam hati agar persalinan sang istri berjalan dengan lancar.Saat ini dia semakin menyadari bahwa wanita hebatnya juga sedang berjuang untuk melahirkan anak pertama mereka. Wajah Lila yang terlihat pucat, menunjukkan bahwa wanita itu merasakan kesakitan. Jujur saja sebagai suami, David tentu merasa tak tega saat melihat kesakitan istrinya."Ughhhh." Lila kembali mengejan sesuai dengan instruksi Dokter Nimas. Tangan kanannya menggenggam erat tangan David yang duduk di sampingnya.'Kamu pasti bisa, Sayang,' bisiknya dalam hati.Lila kembali mengejan lagi. Karena pembukaan sudah lengkap, maka wanita itu siap untuk melahirkan anaknya. Suasana di dalam ruangan begitu menegangkan. Apa lagi David terus saja merasakan desiran tak mengenakkan sehingga dia terus saja berdoa untuk keselamatan anak dan istrinya. Sebagai pria yang sudah sangat mencintai mantan pemb

DMCA.com Protection Status