Home / CEO / Pesona Pembantu Tuan David / 35. Tunggu Aku Pulang

Share

35. Tunggu Aku Pulang

Author: Rizu Key
last update Last Updated: 2024-05-15 22:27:32

David duduk sembari menatap tubuh polos istrinya. Napas Lila mulai tenang setelah pria itu melepaskan dirinya. Perlahan David kembali mendekat untuk memeriksa milik istrinya.

Kedua mata pria itu membulat ketika dia menyadari area privat sang istri membengkak. Dia tiba-tiba merasa nyeri sendiri membayangkan bagaimana sakitnya. Ada sedikit rasa bersalah dan juga penasaran mengapa seorang janda seperti Lila masih perawan?

Tangan pria itu tanpa sadar menyentuh dan membelai lembut area yang baru saja dia jamah dengan kasar. Lalu dia meraih tubuh Lila dan membetulkan posisi tidur gadis itu. Selimut abu-abu dia tarik untuk menutupi tubuh polos sang istri yang sudah tak sadarkan diri.

Anak-anak rambut yang menutupi wajah cantik Lila pun dia singkirkan. Kini tampak wajah yang begitu tenang. Rasa bersalah kembali muncul dalam hati David. Tanpa sadar jemarinya mengusap lembut pipi putih Lila yang halus dan terawat.

"Siapa sebenarnya kamu? Kenapa aku tidak tahu masa lalumu?" gumam pria itu ingin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pesona Pembantu Tuan David   36. Ketegasan David

    Lila meraih kemeja putih polos milik suaminya. Dia kenakan kemeja itu untuk menutupi tubuhnya yang telanjang tanpa sehelai benang pun."Issss." Lila meringis pelan saat kembali merasakan sakit pada pangkal pahanya. Sepertinya dia tak kuasa untuk sekedar pergi ke kamar mandi."Ternyata aku ditinggalkan seperti pela.cur ...." gumam Lila sedih.Suaminya benar-benar meninggalkannya pergi setelah merenggut kesuciannya dengan kasar. Lila melirik ke arah sebungkus roti cokelat yang ada di sampingnya. Perutnya tak dapat berbohong. Dia lapar.Dengan perlahan Lila menyantap roti lezat itu untuk mengganjal perutnya. Setidaknya David sedikit peduli padanya."Peduli? Apakah orang sebuas dia peduli padaku yang hanya dianggap pembantu?" gumam Lila dengan senyuman kecut.Sementara itu, David melajukan mobilnya menuju ke rumah kedua orang tuanya. Pria itu merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Hal ini karena sang ayah terdengar tidak biasa.Tak perlu waktu lama, mobilnya sudah terparkir di depan ruma

    Last Updated : 2024-05-16
  • Pesona Pembantu Tuan David   37. Lebih Lembut (21+)

    "Buka kakimu!" David mengulangi perintahnya dengan suara lembut namun ekspresinya masih saja datar.Lila menggeleng cepat dengan perasaan takut. David pun semakin mendekat dan tiba-tiba berjongkok di depan istrinya. Pria itu menatap tajam pada kedua mata indah Lila."Ja ... ngan ...." cicitnya memohon. Kedua tangan itu masih menutupi area privatnya dengan kaki dirapatkan. Meski tak dapat dia pungkiri bahwa pangkal pahanya masih terasa begitu sakit saat dia melakukannya."Buka kakimu atau aku akan melakukannya lagi," ancam David terdengar begitu dingin.Lila terkesiap. "Jangan ...." Gadis itu kembali menggeleng cepat."Kalau begitu buka kakimu sekarang!" tegasnya terdengar menuntut."Cepat!" David membentak.Perlahan Lila membuka kedua kakinya dan memindahkan tangannya. Bibir bawahnya dia gigit agar tidak merintih saat merasakan sakit. Tatapan David sendiri kini fokus pada area yang berusaha ditutupi oleh istrinya.Tangan kanan pria dingin itu bergerak mendekati tubuh Lila. Sontak saja

    Last Updated : 2024-05-16
  • Pesona Pembantu Tuan David   38. Memandikan Lila (21+)

    "Sekarang berhenti menangis," ucap David.Pria itu tiba-tiba berdiri dari duduknya. Dia kemudian berjalan menuju ke dapur dan kembali lagi setelahnya sembari membawa dua piring dan sendok.Tanpa kata David mengeluarkan makanan yang dia beli di restoran tadi. Dia membeli steak bakar yang langsung mengeluarkan aroma lezat saat dihidangkan di atas piring."Makanlah sebelum tidur," ucap David sembari menyerahkan satu piring untuk Lila.Lila kembali dikejutkan dengan perlakuan David. Baru kali ini pria itu membelikan makanan untuknya. Dia menatap tak percaya pada suaminya."Makanlah." David berujar dengan dingin.Lila yang baru saja berharap, menghapus harapannya. David tidak mungkin berbaik hati padanya tanpa meminta sesuatu darinya. Pikir Lilara.Segera saja Lilara meraih piringnya. Dua orang tersebut kini menyantap makanan masing-masing dalam diam. Kelezatan steak yang dimasak matang begitu sesuai dengan lidah Lila. Gadis itu pun tanpa sadar menghabiskan makanannya sampai tak tersisa."

    Last Updated : 2024-05-17
  • Pesona Pembantu Tuan David   39. Undangan Pernikahan di Atas Meja

    Pagi itu Lila sudah mulai kembali dengan aktivitas sebelumnya. Area privatnya pun sudah lebih baik setelah diobati dengan salep pemberian David. Kini setelah suaminya pergi bekerja, dia setidaknya bisa bebas di apartemen sendirian.Lila membersihkan kamar suaminya. Dia terkejut ketika melihat kamar yang dia ingat terakhir kali begitu berantakan kini sudah rapi kembali.'Apa Mas David yang membereskannya sendiri, ya? Aneh,' batin Lila heran.Padahal dia ingat betul sebelum dirinya keluar dari kamar suaminya, tempat tidurnya berantakan. Apa lagi dia juga tahu seprei putih yang sebelumnya terpasang terdapat bercak darah miliknya."Benar-benar di luar dugaan." Lila bergumam sembari mengusap lembut permukaan tempat tidur suaminya.Seprei dan selimutnya sudah diganti dengan yang baru. Tak ingin terlalu memusingkan hal tersebut, Lila segera membersihkan yang lainnya. Termasuk meja kerja David yang sedikit berantakan.Tangan ramping Lila kini menata berkas-berkas yang bertumpuk di atas meja.

    Last Updated : 2024-05-18
  • Pesona Pembantu Tuan David   40. David Mulai Curiga

    David menatap undangan yang sudah berada di tangan sang istri. Dia bahkan tak berniat untuk membaca undangan tersebut. Lalu dia mengernyitkan dahinya saat Lila menanyakan perihal orang yang mengundangnya."Untuk apa kamu mau tahu hubunganku dengan Erik Raharja?" David memberikan pertanyaan itu pada LilaKedua tangannya dia lipat di depan dada. Bahunya pun bersandar pada kusen pintu kamarnya.Lila menarik napas dengan kedua mata terpejam. Dia tidak boleh memberi tahu terlebih dahulu apa hubungannya dengan Erik pada suaminya.Helaan napas terdengar. Kedua matanya kembali terbuka dan kini dia tatap wajah dingin David. "Apa Mas merencanakan pernikahan kontrak ini ada kaitannya dengan Erik Raharja?" tanya gadis itu memberanikan diri.David menaikkan sebelah alisnya. "Untuk apa aku melakukan hal seperti itu? Lagi pula aku tidak suka diperintah."Memang benar David bukanlah tipe orang yang suka diperintah. Justru pria dingin itu suka memerintah dan bersikap seenaknya.'Benar juga. Tapi apa h

    Last Updated : 2024-05-18
  • Pesona Pembantu Tuan David   41. Tergoda

    Beberapa hari ini David kembali sibuk di kantornya. Pria itu bahkan jarang bertemu dan bersama sang istri yang kini menjadi lebih diam. Dia pun membiarkannya karena masih adanya perasaan bersalah setelah memaksa malam pertama. Kini hari pernikahan Erik tiba dan malam harinya akan diadakan resepsi."Siang ini aku mau pergi bersama Lila," ucap David saat jam makan siang dimulai."Tapi, Pak. Pak David yakin tidak mau ikut menghadiri acara pernikahan Pak Erik? Bukankah ini bagus untuk menunjukkan citra baik DR?" tanya sang asisten.David menatap datar wajah Farhan. "Aku akan datang," jawabnya.Farhan terkejut mendengarnya. Padahal sebelumnya David selalu menolak saat dia menanyakan hal tersebut."Benarkah Anda akan datang bersama Nona Lilara?" tanya Farhan sembari membetulkan kacamatanya."Lagi pula ada hal yang ingin aku ketahui," sahutnya sembari menatap ke luar jendela ruangannya."Apa itu, Pak? Soal masa lalu Nona Lilara?" tanya Farhan penasaran."Ya. Aku ingin tahu ada hubungan apa a

    Last Updated : 2024-05-19
  • Pesona Pembantu Tuan David   42. Perlindungan Dikabulkan (21+)

    Lila benar-benar malu atas perlakuan suaminya. David terus menatap tubuhnya dengan tatapan berkabut. Seolah pria itu siap menerkamnya seperti saat malam pertama."Aku mohon jangan ka –"Ucapan Lila terputus saat David kembali mencium bibirnya. Ciumannya benar-benar lembut tak seperti sebelumnya. Tangannya pun kembali bermain-main dengan inti tubuhnya."Mas ...." Lila mendesah pelan tatkala merasakan jari panjang David mulai membelai dirinya.David seolah tak peduli lagi. Bahkan Lila yang masih berkeringat karena pekerjaannya pun malah semakin membangkitkan gairahnya. Nampaknya pria itu mulai candu dengan kehangatan tubuh istri kontraknya.Tubuh Lila mulai bergerak gelisah akibat sentuhan-sentuhan David yang begitu lembut menggelitik tubuhnya. Pria itu memainkan jemarinya dengan lihai. Seolah dia sudah sering melakukannya. Padahal nyatanya baru Lila gadis yang pernah dia sentuh sampai sejauh ini."Mas David." Lila kembali memanggil nama suaminya sembari mendorong dada bidang yang masih

    Last Updated : 2024-05-19
  • Pesona Pembantu Tuan David   43. Makan Siang Berdua

    Lila segera membersihkan diri setelah David selesai. Pria itu pun bersiap dengan mengenakan kaos pendek dan celana kain panjang. Penampilan David yang simpel tetap terlihat elegan dan sempurna. Sementara Lila kini mengenakan blouse merah muda dan celana panjang kulot berwarna krem. Keduanya segera menuju ke butik langganan David untuk membeli gaun. Lila duduk di samping David dengan tenang."Mas ... Apa aku harus ikut ke pesta pernikahan nanti?" tanya Lila sembari menatap ke luar jendela mobil.David melirik sekilas istrinya. "Harus."Sebenarnya dia pun enggan untuk hadir ke pesta. David tidak terlalu suka dengan suasana pesta. Namun dia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Erik dan Lilara sehingga membuat gadis itu tiba-tiba menuduh rencana pernikahan kontraknya.Lila mulai diam. Mobil David pun tak lama segera tiba di depan butik dan mereka segera turun. Kehadiran sang direktur perusahaan DR langsung disambut hangat dan ramah oleh para karyawan butik."Saya mau pakaian yan

    Last Updated : 2024-05-20

Latest chapter

  • Pesona Pembantu Tuan David   190. Akhirnya ... [Tamat]

    Setelah mengetahui siapa yang membuat masalah dengannya, David tentu saja tak tinggal diam. Pria itu memanggil Tristan, orang yang pernah merebut mantan kekasihnya dulu dan berhasil menghancurkan rencana pernikahannya. Dia sendiri mengenal Tristan sebagai anak seorang pemilik perusahaan yang cukup terkenal.Setelah membuat jadwal dan undangan, akhirnya David bisa menemui Tristan. David segera pergi ke Singapura. Dua orang yang sudah lama tak berjumpa itu pun kembali saling berhadapan dengan atmosfer yang penuh dengan ketegangan."Jadi, apa maksud dari semua ini, Pak Tristan?" David langsung memberikan pertanyaan inti meski masih tetap mencoba bersikap sopan pada pria di hadapannya.Tristan melihat laporan yang ditunjukkan asisten kepercayaan David padanya. Kedua alisnya pun saling bertaut. "Saha memang tidak menyukai Anda, Pak David. Tapi saya tidak punya waktu untuk melakukan tindakan kotor seperti ini." Tristan mulai berkilah."Mohon jangan berkilah, Pak Tristan," tekan David menco

  • Pesona Pembantu Tuan David   189. Vito Tertangkap

    Lila menaikkan kedua alisnya. "Aku nggak bentak Mas David ....""Tapi terdengar begitu. Kenapa kamu menyuruhku mandi? Padahal aku capek, Sayang. Aku hanya ingin bermanja - manja denganmu dulu," ujar David dengan ekspresi sedihnya yang berubah menjadi kesal.Lila menatap heran suaminya yang salah sangka. Melihat pertengkaran kecil tersebut, Shiro memilih pergi. Sementara Lila masih menatap suaminya. Dia merasa takut jika David kembali bersikap kasar dan dingin seperti saat mereka masih menikah kontrak."Maaf ...." David menunduk. Pria itu merasa bersalah. Dia pun memeluk sang istri."Aku seharusnya tidak bersikap seperti ini. Maafkan aku, Sayang ...." sesalnya sembari mencium kening Lila dan memeluk lembut wanitanya itu.Lila menghela napas. Sepertinya memang David terlalu banyak pikiran. Wajar saja. Pria itu bekerja tanpa henti. Apa lagi David semakin sibuk selain ikut mengurus anak pertama mereka. Sebelumnya juga dia sering menghadapi masalah dan mungkin saja David sudah jengah."Aku

  • Pesona Pembantu Tuan David   188. Mencari Pelaku yang Kabur

    Keheningan itu membuat Farhan merasa tidak nyaman. Sang bos belum memberikan respon apa pun atas pengakuannya kerena teledor. Perlahan pria itu mendongak, memberanikan diri untuk menatap dan menghadapi sang atasan.David ternyata diam sembari menatap lurus ke arahnya. Ketegangan semakin bertambah saat kedua mata Farhan bertemu dengan iris kecokelatan Davidson."Kalau kamu memang merasa bersalah dan bertanggung jawab soal masalah ini, maka cari dan tangkap karyawan itu! Kamu harus menyerahkannya padaku dan cari tahu alasannya serta pada siapa dia 'menjual' rahasia perusahaan!" David berujar tegas dan dingin saat memberikan perintah.Farhan menelan ludahnya. Sudah lama sekali dia tak diperlakukan sedingin ini oleh sang bos. Namun dia harus tetap patuh."Baik, Pak.""Aku tidak akan memecatmu. Karena bagaimana pun juga kamu telah membantuku agar aku bisa tiba di rumah sakit tepat waktu," imbuh David sembari menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi kerja.Farhan lagi - lagi terkejut at

  • Pesona Pembantu Tuan David   187. Keteledoran Farhan

    Penyelidikan segera dilaksanakan. David memerintahkan anak buahnya terlebih dahulu sebelum melibatkan pihak luar. Apa lagi ini merupakan masalah internal yang memang harus diatasi oleh perusahaan.Di dalam perusahaan yang terlihat baik - baik saja dari luar, para petingginya sedang mencoba membereskan masalah yang ada. David bersama Farhan kini sedang memeriksa beberapa data yang sudah terlanjur tersebar dan sedang mencoba menghentikannya.Farhan sendiri sudah mendapatkan rekaman CCTV yang dia butuhkan. Kini pria itu memeriksa rekaman yang ada. Beberapa video dari beberapa sudut telah dia periksa. Namun tak ada yang mencurigakan. Hingga dia menemukan video di mana saat dirinya sebelum mengantarkan sang bos menuju ke rumah sakit untuk mendampingi sang istri yang melahirkan."I-ini ...." Farhan bergumam sembari membetulkan kacamatanya.Kedua alis pria itu saling bertaut. Kini memorinya tertuju pada saat dia menyerahkan hasil rapat pada salah satu karyawan pria yang dia mintai tolong unt

  • Pesona Pembantu Tuan David   186. Masalah di Perusahaan

    Farhan menarik napas sebelum menjawab. "Maaf, Pak David. Tapi data itu telah bocor."David membulatkan kedua matanya. "Apa?! Bagaimana bisa?" tanya pria itu dengan ekspresi kaget dan tak percaya.Lila pun mendongak menatap heran ke arah suaminya. Terlihat jelas bahwa David sedang terkejut."Maaf, Pak David. Saya dan juga Cindy sedang menyelidikinya. Kami sedang mencari tahu bagaimana data itu sampai bocor," jawab Farhan terdengar ketakutan.David menghela napas kasar. Pria itu kemudian duduk di samping sang istri, tepatnya pada salah satu sisi tempat tidur. Tangan kanannya menggenggam ponsel, sementara tangan kirinya menyugar rambutnya."Kalau begitu teruslah selidiki. Aku akan segera ke kantor," ucap David kemudian sembari menutup panggilan telepon.Pria itu kini menunduk. Lila yang merasa khawatir segera mendekati suaminya dan meraih lengan kekar pria itu dengan lembut."Mas ... Ada apa?" tanya wanita itu khawatir. Melihat dari respon suaminya, dia menduga adanya masalah yang sedang

  • Pesona Pembantu Tuan David   185. Mengganggu Cuti

    Malam itu suhu cukup panas. Bayi mungil David dan Lila mulai rewel karena kegerahan. Beruntung sang ayah dengan sigap menyetel suhu dalam ruangan tersebut agar putranya kembali nyaman."Ternyata dia merasa kegerahan juga," ucap David yang kini berjalan mendekati istri dan anaknya."Iya, Mas. Sekarang cukup sejuk," sahut Lila.Bayi mungilnya masih menangis. Lalu segera saja Lila memberikan ASI padanya. Dan ternyata tak hanya kegerahan saja, bayi kecil itu juga meredakan haus dan lapar."Ternyata lapar juga Adek, ya?" Lila bertanya dengan lembut seolah sedang bertanya langsung pada putranya.David duduk di samping Lila yang sedang menyusui putranya. Tatapan pria itu tertuju pada payudara Lila yang terlihat padat dan berisi. Kini dia menelan ludahnya seolah ikut merasakan kehausan."Kenapa lihatinnya kaya gitu, Mas?" tanya Lila menatap curiga pada suaminya.David tersenyum penuh arti. Pria itu kemudian beralih menatap wajah cantik istrinya."Aku hanya penasaran bagaimana rasanya," gumam

  • Pesona Pembantu Tuan David   184. Shiro dan Bayi Kecil

    Sehari setelahnya, Lila diperbolehkan pulang. Wanita cantik itu pun berjalan dengan menggendong putranya yang tampan dan menggemaskan."Biarkan Mamah yang gendong. Kamu jalan aja duluan sama David," ujar Helena sembari mengulurkan kedua tangannya."Nggak papa, Mah?" tanya Lila merasa tak enak hati karena membiarkan ibu mertuanya yang menggendong bayinya."Nggak papa. Kamu jalan duluan aja. Mamah juga pengen gendong cucu Mamah," jawab Helena dengan senyuman senang dan terlihat jelas bahwa wanita itu tidak sabar ingin menggendong cucunya untuk pertama kali."Baiklah, Mah. Makasih, ya," ucap Lila sembari menyerahkan putranya pada sang ibu mertua.Lila pun berjalan dengan dituntun oleh suaminya. David begitu protektif pada sang istri yang baru saja melahirkan. Sementara di belakangnya ada ibu beserta salah satu asisten rumah tangga yang membantu membawakan barang - barang mereka.Selama dalam perjalanan pulang, putra kecil David tertidur lelap di pangkuan Lila. Terlihat jelas bahwa bayi m

  • Pesona Pembantu Tuan David   183. Kehangatan Menyambut Bayi yang Manis

    Semua orang yang datang ikut menatap ke arah bayi yang baru saja lahir itu. Mereka ikut penasaran karena David dan Lila tak juga memberi tahu mereka soal jenis kelamin bayinya.Lila pun melirik sang suami. Terlihat David yang sedang tersenyum karena rasa penasaran dari ibunya. Mungkin menurutnya seru merahasiakan jenis kelamin anaknya pada keluarganya sendiri, bahkan sejak kehamilan Lila yang semakin besar."Coba Mamah perhatikan dia laki - laki atau perempuan?" tanya David sengaja ingin menbuat ibunya menebak."Kok gitu? Mamah penasaran, loh. Lila juga nggak mau kasih tahu Mamah pas hamil," protes Helena."Sudahlah, Mah. Nanti kita juga akan tahu sendiri," ucap Norman sembari mengusap lembut bahu istrinya."Tapi Mamah penasaran, Pah. Mamah kan pengen manggil ganteng apa cantik gitu," protes Helena lagi. Terlihat jelas bahwa wanita itu akan sangat menyayangi cucunya."Mas David, kita kasih tahu Mamah saja kenapa, sih? Yang lainnya juga penasaran, tuh," ucap Lila ikut membujuk suaminya

  • Pesona Pembantu Tuan David   182. Welcome, Baby

    Peluh mulai membasahi dahi Lilara. Dengan sigap dan sabar David mengelapnya dengan sapu tangannya. Tak lupa pria itu terus berdoa di dalam hati agar persalinan sang istri berjalan dengan lancar.Saat ini dia semakin menyadari bahwa wanita hebatnya juga sedang berjuang untuk melahirkan anak pertama mereka. Wajah Lila yang terlihat pucat, menunjukkan bahwa wanita itu merasakan kesakitan. Jujur saja sebagai suami, David tentu merasa tak tega saat melihat kesakitan istrinya."Ughhhh." Lila kembali mengejan sesuai dengan instruksi Dokter Nimas. Tangan kanannya menggenggam erat tangan David yang duduk di sampingnya.'Kamu pasti bisa, Sayang,' bisiknya dalam hati.Lila kembali mengejan lagi. Karena pembukaan sudah lengkap, maka wanita itu siap untuk melahirkan anaknya. Suasana di dalam ruangan begitu menegangkan. Apa lagi David terus saja merasakan desiran tak mengenakkan sehingga dia terus saja berdoa untuk keselamatan anak dan istrinya. Sebagai pria yang sudah sangat mencintai mantan pemb

DMCA.com Protection Status