Share

41. Tergoda

Author: Rizu Key
last update Last Updated: 2024-05-19 13:17:12

Beberapa hari ini David kembali sibuk di kantornya. Pria itu bahkan jarang bertemu dan bersama sang istri yang kini menjadi lebih diam. Dia pun membiarkannya karena masih adanya perasaan bersalah setelah memaksa malam pertama. Kini hari pernikahan Erik tiba dan malam harinya akan diadakan resepsi.

"Siang ini aku mau pergi bersama Lila," ucap David saat jam makan siang dimulai.

"Tapi, Pak. Pak David yakin tidak mau ikut menghadiri acara pernikahan Pak Erik? Bukankah ini bagus untuk menunjukkan citra baik DR?" tanya sang asisten.

David menatap datar wajah Farhan. "Aku akan datang," jawabnya.

Farhan terkejut mendengarnya. Padahal sebelumnya David selalu menolak saat dia menanyakan hal tersebut.

"Benarkah Anda akan datang bersama Nona Lilara?" tanya Farhan sembari membetulkan kacamatanya.

"Lagi pula ada hal yang ingin aku ketahui," sahutnya sembari menatap ke luar jendela ruangannya.

"Apa itu, Pak? Soal masa lalu Nona Lilara?" tanya Farhan penasaran.

"Ya. Aku ingin tahu ada hubungan apa a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pesona Pembantu Tuan David   42. Perlindungan Dikabulkan (21+)

    Lila benar-benar malu atas perlakuan suaminya. David terus menatap tubuhnya dengan tatapan berkabut. Seolah pria itu siap menerkamnya seperti saat malam pertama."Aku mohon jangan ka –"Ucapan Lila terputus saat David kembali mencium bibirnya. Ciumannya benar-benar lembut tak seperti sebelumnya. Tangannya pun kembali bermain-main dengan inti tubuhnya."Mas ...." Lila mendesah pelan tatkala merasakan jari panjang David mulai membelai dirinya.David seolah tak peduli lagi. Bahkan Lila yang masih berkeringat karena pekerjaannya pun malah semakin membangkitkan gairahnya. Nampaknya pria itu mulai candu dengan kehangatan tubuh istri kontraknya.Tubuh Lila mulai bergerak gelisah akibat sentuhan-sentuhan David yang begitu lembut menggelitik tubuhnya. Pria itu memainkan jemarinya dengan lihai. Seolah dia sudah sering melakukannya. Padahal nyatanya baru Lila gadis yang pernah dia sentuh sampai sejauh ini."Mas David." Lila kembali memanggil nama suaminya sembari mendorong dada bidang yang masih

    Last Updated : 2024-05-19
  • Pesona Pembantu Tuan David   43. Makan Siang Berdua

    Lila segera membersihkan diri setelah David selesai. Pria itu pun bersiap dengan mengenakan kaos pendek dan celana kain panjang. Penampilan David yang simpel tetap terlihat elegan dan sempurna. Sementara Lila kini mengenakan blouse merah muda dan celana panjang kulot berwarna krem. Keduanya segera menuju ke butik langganan David untuk membeli gaun. Lila duduk di samping David dengan tenang."Mas ... Apa aku harus ikut ke pesta pernikahan nanti?" tanya Lila sembari menatap ke luar jendela mobil.David melirik sekilas istrinya. "Harus."Sebenarnya dia pun enggan untuk hadir ke pesta. David tidak terlalu suka dengan suasana pesta. Namun dia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Erik dan Lilara sehingga membuat gadis itu tiba-tiba menuduh rencana pernikahan kontraknya.Lila mulai diam. Mobil David pun tak lama segera tiba di depan butik dan mereka segera turun. Kehadiran sang direktur perusahaan DR langsung disambut hangat dan ramah oleh para karyawan butik."Saya mau pakaian yan

    Last Updated : 2024-05-20
  • Pesona Pembantu Tuan David   44. Menghadiri Pesta Pernikahan Mantan Suami

    Malam itu pukul tujuh. Lilara sedang bersiap di dalam kamarnya. Gaun merah baru sudah dia kenakan. Tak lupa Lila memasangkan anting-anting berwarna perak untuk menghiasi telinganya. Rambut panjangnya pun dia gelung dan dipasangi jepit rambut berbentuk sulur bunga.Riasan yang natural kini menambah kecantikannya. Lila tersenyum di depan cermin saat sudah meyakini penampilannya sempurna. Bahkan sepatu hak tinggi berwarna perak kini mempercantik kaki jenjangnya."Kau sudah selesai?" David tiba-tiba muncul dari balik pintu.Pria itu berdiri di ambang pintu sembari melipat kedua tangannya di depan dada. David mengenakan kemeja, celana hitam, dan jas merah. Mereka berdua begitu serasi. Lila pun menoleh menatap suaminya."Aku sudah selesai, Mas," jawabnya sembari tersenyum.Malam ini Lila benar-benar cantik. Gadis itu menepati janjinya agar tidak mempermalukan suaminya di pesta pernikahan. Dengan berpenampilan cantik, Lila malu-malu berjalan mendekati suaminya. Tak lupa tas tangan berwarna h

    Last Updated : 2024-05-20
  • Pesona Pembantu Tuan David   45. Diusir dari Pesta

    Erik menatap Lila dengan tatapan mengejek. Dia dan Sandra seolah menganggap Lila hanyalah seekor serangga yang menghadiri pesta mereka."Kenapa kamu datang ke sini?" tanya Erik. Pria itu mencoba untuk tetap memasang ekspresi ramah agar tak ada yang curiga pada hubungannya."Aku hanya ingin mengucapkan selamat untuk kalian," jawab Lila masih dengan senyuman."Oh, ya? Tapi kami tidak mengundangmu," tunjuk Sandra padanya.Farhan yang duduk tak jauh dari meja sang bos merasa heran dengan kedekatan antara Nona Mudanya dan juga pasangan pengantin tersebut."Sekarang juga kamu keluar dari sini. Aku tidak mau melihat seorang pelacur hadir di pestaku," usir Erik dengan tatapan tajam tertuju pada mantan istrinya.Lila semakin erat mengepalkan kedua tangannya. Dia sendiri memang tak pernah berniat untuk menghadiri pesta tersebut. Dia hanya menemani suaminya saja yang belum kembali di sampingnya."Maaf saja tapi aku datang bersama suamiku," jawab Lila mencoba tetap teguh.Sandra berbisik, "Sebaik

    Last Updated : 2024-05-21
  • Pesona Pembantu Tuan David   46. Katakan yang Sebenarnya

    Lila berhambur memeluk sang suami. Gadis itu kembali menangis. David pun diam membiarkannya sebentar."Jangan membuatku malu. Kita pulang," ajaknya sembari membawa Lilara memasuki lift.Mereka berdua langsung menuju ke tempat parkir. David membukakan pintu untuk istrinya yang terus saja menangis. Bahkan kini saat dia sudah duduk di depan kemudi, tangisan Lila tak kunjung berhenti."Ck! Kenapa kau tiba-tiba menangis?" tanya David sembari menyodorkan sekotak tisu untuk sang istri.Lila meraih beberapa lembar tisu untuk mengusap wajahnya dan membuang ingus. David pun membiarkan Lila menangis sebelum pria itu menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Namun dia menduga pasti ada kaitannya dengan Erik dan Sandra yang sedang mengadakan pesta.Setelah beberapa menit berlalu, Lila akhirnya tenang. Gadis itu pun kelelahan dan dia memilih diam sebelum akhirnya tertidur di samping suaminya."Dasar. Setidaknya tidurlah di apartemen," gumam David. Pria itu memasangkan sabuk pengaman sebelum menyalak

    Last Updated : 2024-05-21
  • Pesona Pembantu Tuan David   47. Cerita Masa Lalu Lila

    "Hmmm." Lila masih menggigit bibir bawahnya agar tidak mendesah.Tangan kanan David yang sudah selesai digunakan makan kini bergerak liar di pangkal paha Lilara. Gadis itu pun mencoba menghentikannya dengan menggenggamnya menggunakan dua tangan."Tolong jangan lakukan ini ... Kita sedang makan," pinta Lila."Aku sudah selesai," jawab David dengan jemari yang terus bergerak lihai mengelus di bawah sana."Tapi aku ....""Kalau begitu katakan yang sebenarnya," desak David."Ah ... Iya ... Aku akan menceritakan semuanya. Tapi tolong biarkan aku menyelesaikan makanku ...." pinta Lila.Tangan David berhenti bergerak lalu pria itu menarik kembali tangan kanannya menjauh. Pria itu memilih duduk dan mengamati sang istri makan. Lila merasa benar-benar tidak bebas sekarang. Seharusnya dari awal saja dia tidak ikut menghadiri pesta pernikahan sang mantan suami.Setelah selesai sarapan, Lila segera membereskan gelas dan piring yang kotor. David pun menunggunya. Karena hari itu dia libur, David mem

    Last Updated : 2024-05-22
  • Pesona Pembantu Tuan David   48. Menjadi Sekretaris

    Lila menyaksikan seringaian suaminya. Gadis itu memalingkan muka."Apa harga yang harus aku bayar? Bukankah aku sudah membantu kerja sama DR dengan Pak Andreas Lim?" tanya gadis itu.David terkekeh pelan. "Kamu benar. Tapi bukankah merebut kembali aset milik keluargamu itu juga perlu bayaran yang besar? Aku akan membantumu di luar uang sepuluh milyar yang aku tawarkan padamu," paparnya.Lila menoleh kembali menatap wajah David yang masih mengamati ekspresi wajahnya. "Apa maksudnya?""Tentu saja uang sepuluh milyar itu akan menjadi milikmu setelah kamu melahirkan anak untukku. Tapi untuk urusan ini aku ingin melihat bagaimana pelayananmu.""A-apa?""Setidaknya kamu sudah tahu apa yang harus dilakukan oleh seorang istri. Lagi pula aku tidak mau terkena penyakit dengan bergonta-ganti pasangan. Jadi lakukanlah yang terbaik," ucap David sembari beranjak dari duduknya.Pria itu berdiri di hadapan Lila. Lalu dia mengacak pelan rambut Lila. Membuat sang istri kaget akan sikapnya."Kamu bersia

    Last Updated : 2024-05-22
  • Pesona Pembantu Tuan David   49. Di dalam Ruangan Direktur (21+)

    David masih diam menunggu jawaban dari sang istri. Pria itu tanpa diduga sengaja memberikan waktu bagi Lila untuk berpikir.Dalam diam Lila sedang menyusun rencananya. Kesempatan bekerja di perusahaan tidak bisa dia abaikan begitu saja. Kali ini David sengaja memberikan tanggung jawab atas perusahaan milik mantan suaminya. Ini berarti dia punya kesempatan untuk mencari tahu kelemahan dan juga kasus dari perusahaan RH.Sebuah senyuman muncul di wajah cantik Lilara. Gadis itu menatap lurus ke arah sang suami yang menunggu jawabannya."Aku ingin menolak kerja sama ini. Boleh, kan?" jawabnya diakhir dengan pertanyaan.David ikut tersenyum. "Oke. Alasannya?"Senyuman Lila semakin lebar. "Aku akan menunjukkan buktinya nanti, Mas. Yang pasti akan kuberi tahu bahwa tak akan bagus bagi DR menjalin kerja sama dengan RH yang bermasalah."David diam sejenak menatap Lila dengan tatapan tertarik. "Baiklah. Kau yang bertanggung jawab atas kerja sama ini. Jadi terserah bagaimana kau akan menanganinya

    Last Updated : 2024-05-23

Latest chapter

  • Pesona Pembantu Tuan David   190. Akhirnya ... [Tamat]

    Setelah mengetahui siapa yang membuat masalah dengannya, David tentu saja tak tinggal diam. Pria itu memanggil Tristan, orang yang pernah merebut mantan kekasihnya dulu dan berhasil menghancurkan rencana pernikahannya. Dia sendiri mengenal Tristan sebagai anak seorang pemilik perusahaan yang cukup terkenal.Setelah membuat jadwal dan undangan, akhirnya David bisa menemui Tristan. David segera pergi ke Singapura. Dua orang yang sudah lama tak berjumpa itu pun kembali saling berhadapan dengan atmosfer yang penuh dengan ketegangan."Jadi, apa maksud dari semua ini, Pak Tristan?" David langsung memberikan pertanyaan inti meski masih tetap mencoba bersikap sopan pada pria di hadapannya.Tristan melihat laporan yang ditunjukkan asisten kepercayaan David padanya. Kedua alisnya pun saling bertaut. "Saha memang tidak menyukai Anda, Pak David. Tapi saya tidak punya waktu untuk melakukan tindakan kotor seperti ini." Tristan mulai berkilah."Mohon jangan berkilah, Pak Tristan," tekan David menco

  • Pesona Pembantu Tuan David   189. Vito Tertangkap

    Lila menaikkan kedua alisnya. "Aku nggak bentak Mas David ....""Tapi terdengar begitu. Kenapa kamu menyuruhku mandi? Padahal aku capek, Sayang. Aku hanya ingin bermanja - manja denganmu dulu," ujar David dengan ekspresi sedihnya yang berubah menjadi kesal.Lila menatap heran suaminya yang salah sangka. Melihat pertengkaran kecil tersebut, Shiro memilih pergi. Sementara Lila masih menatap suaminya. Dia merasa takut jika David kembali bersikap kasar dan dingin seperti saat mereka masih menikah kontrak."Maaf ...." David menunduk. Pria itu merasa bersalah. Dia pun memeluk sang istri."Aku seharusnya tidak bersikap seperti ini. Maafkan aku, Sayang ...." sesalnya sembari mencium kening Lila dan memeluk lembut wanitanya itu.Lila menghela napas. Sepertinya memang David terlalu banyak pikiran. Wajar saja. Pria itu bekerja tanpa henti. Apa lagi David semakin sibuk selain ikut mengurus anak pertama mereka. Sebelumnya juga dia sering menghadapi masalah dan mungkin saja David sudah jengah."Aku

  • Pesona Pembantu Tuan David   188. Mencari Pelaku yang Kabur

    Keheningan itu membuat Farhan merasa tidak nyaman. Sang bos belum memberikan respon apa pun atas pengakuannya kerena teledor. Perlahan pria itu mendongak, memberanikan diri untuk menatap dan menghadapi sang atasan.David ternyata diam sembari menatap lurus ke arahnya. Ketegangan semakin bertambah saat kedua mata Farhan bertemu dengan iris kecokelatan Davidson."Kalau kamu memang merasa bersalah dan bertanggung jawab soal masalah ini, maka cari dan tangkap karyawan itu! Kamu harus menyerahkannya padaku dan cari tahu alasannya serta pada siapa dia 'menjual' rahasia perusahaan!" David berujar tegas dan dingin saat memberikan perintah.Farhan menelan ludahnya. Sudah lama sekali dia tak diperlakukan sedingin ini oleh sang bos. Namun dia harus tetap patuh."Baik, Pak.""Aku tidak akan memecatmu. Karena bagaimana pun juga kamu telah membantuku agar aku bisa tiba di rumah sakit tepat waktu," imbuh David sembari menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi kerja.Farhan lagi - lagi terkejut at

  • Pesona Pembantu Tuan David   187. Keteledoran Farhan

    Penyelidikan segera dilaksanakan. David memerintahkan anak buahnya terlebih dahulu sebelum melibatkan pihak luar. Apa lagi ini merupakan masalah internal yang memang harus diatasi oleh perusahaan.Di dalam perusahaan yang terlihat baik - baik saja dari luar, para petingginya sedang mencoba membereskan masalah yang ada. David bersama Farhan kini sedang memeriksa beberapa data yang sudah terlanjur tersebar dan sedang mencoba menghentikannya.Farhan sendiri sudah mendapatkan rekaman CCTV yang dia butuhkan. Kini pria itu memeriksa rekaman yang ada. Beberapa video dari beberapa sudut telah dia periksa. Namun tak ada yang mencurigakan. Hingga dia menemukan video di mana saat dirinya sebelum mengantarkan sang bos menuju ke rumah sakit untuk mendampingi sang istri yang melahirkan."I-ini ...." Farhan bergumam sembari membetulkan kacamatanya.Kedua alis pria itu saling bertaut. Kini memorinya tertuju pada saat dia menyerahkan hasil rapat pada salah satu karyawan pria yang dia mintai tolong unt

  • Pesona Pembantu Tuan David   186. Masalah di Perusahaan

    Farhan menarik napas sebelum menjawab. "Maaf, Pak David. Tapi data itu telah bocor."David membulatkan kedua matanya. "Apa?! Bagaimana bisa?" tanya pria itu dengan ekspresi kaget dan tak percaya.Lila pun mendongak menatap heran ke arah suaminya. Terlihat jelas bahwa David sedang terkejut."Maaf, Pak David. Saya dan juga Cindy sedang menyelidikinya. Kami sedang mencari tahu bagaimana data itu sampai bocor," jawab Farhan terdengar ketakutan.David menghela napas kasar. Pria itu kemudian duduk di samping sang istri, tepatnya pada salah satu sisi tempat tidur. Tangan kanannya menggenggam ponsel, sementara tangan kirinya menyugar rambutnya."Kalau begitu teruslah selidiki. Aku akan segera ke kantor," ucap David kemudian sembari menutup panggilan telepon.Pria itu kini menunduk. Lila yang merasa khawatir segera mendekati suaminya dan meraih lengan kekar pria itu dengan lembut."Mas ... Ada apa?" tanya wanita itu khawatir. Melihat dari respon suaminya, dia menduga adanya masalah yang sedang

  • Pesona Pembantu Tuan David   185. Mengganggu Cuti

    Malam itu suhu cukup panas. Bayi mungil David dan Lila mulai rewel karena kegerahan. Beruntung sang ayah dengan sigap menyetel suhu dalam ruangan tersebut agar putranya kembali nyaman."Ternyata dia merasa kegerahan juga," ucap David yang kini berjalan mendekati istri dan anaknya."Iya, Mas. Sekarang cukup sejuk," sahut Lila.Bayi mungilnya masih menangis. Lalu segera saja Lila memberikan ASI padanya. Dan ternyata tak hanya kegerahan saja, bayi kecil itu juga meredakan haus dan lapar."Ternyata lapar juga Adek, ya?" Lila bertanya dengan lembut seolah sedang bertanya langsung pada putranya.David duduk di samping Lila yang sedang menyusui putranya. Tatapan pria itu tertuju pada payudara Lila yang terlihat padat dan berisi. Kini dia menelan ludahnya seolah ikut merasakan kehausan."Kenapa lihatinnya kaya gitu, Mas?" tanya Lila menatap curiga pada suaminya.David tersenyum penuh arti. Pria itu kemudian beralih menatap wajah cantik istrinya."Aku hanya penasaran bagaimana rasanya," gumam

  • Pesona Pembantu Tuan David   184. Shiro dan Bayi Kecil

    Sehari setelahnya, Lila diperbolehkan pulang. Wanita cantik itu pun berjalan dengan menggendong putranya yang tampan dan menggemaskan."Biarkan Mamah yang gendong. Kamu jalan aja duluan sama David," ujar Helena sembari mengulurkan kedua tangannya."Nggak papa, Mah?" tanya Lila merasa tak enak hati karena membiarkan ibu mertuanya yang menggendong bayinya."Nggak papa. Kamu jalan duluan aja. Mamah juga pengen gendong cucu Mamah," jawab Helena dengan senyuman senang dan terlihat jelas bahwa wanita itu tidak sabar ingin menggendong cucunya untuk pertama kali."Baiklah, Mah. Makasih, ya," ucap Lila sembari menyerahkan putranya pada sang ibu mertua.Lila pun berjalan dengan dituntun oleh suaminya. David begitu protektif pada sang istri yang baru saja melahirkan. Sementara di belakangnya ada ibu beserta salah satu asisten rumah tangga yang membantu membawakan barang - barang mereka.Selama dalam perjalanan pulang, putra kecil David tertidur lelap di pangkuan Lila. Terlihat jelas bahwa bayi m

  • Pesona Pembantu Tuan David   183. Kehangatan Menyambut Bayi yang Manis

    Semua orang yang datang ikut menatap ke arah bayi yang baru saja lahir itu. Mereka ikut penasaran karena David dan Lila tak juga memberi tahu mereka soal jenis kelamin bayinya.Lila pun melirik sang suami. Terlihat David yang sedang tersenyum karena rasa penasaran dari ibunya. Mungkin menurutnya seru merahasiakan jenis kelamin anaknya pada keluarganya sendiri, bahkan sejak kehamilan Lila yang semakin besar."Coba Mamah perhatikan dia laki - laki atau perempuan?" tanya David sengaja ingin menbuat ibunya menebak."Kok gitu? Mamah penasaran, loh. Lila juga nggak mau kasih tahu Mamah pas hamil," protes Helena."Sudahlah, Mah. Nanti kita juga akan tahu sendiri," ucap Norman sembari mengusap lembut bahu istrinya."Tapi Mamah penasaran, Pah. Mamah kan pengen manggil ganteng apa cantik gitu," protes Helena lagi. Terlihat jelas bahwa wanita itu akan sangat menyayangi cucunya."Mas David, kita kasih tahu Mamah saja kenapa, sih? Yang lainnya juga penasaran, tuh," ucap Lila ikut membujuk suaminya

  • Pesona Pembantu Tuan David   182. Welcome, Baby

    Peluh mulai membasahi dahi Lilara. Dengan sigap dan sabar David mengelapnya dengan sapu tangannya. Tak lupa pria itu terus berdoa di dalam hati agar persalinan sang istri berjalan dengan lancar.Saat ini dia semakin menyadari bahwa wanita hebatnya juga sedang berjuang untuk melahirkan anak pertama mereka. Wajah Lila yang terlihat pucat, menunjukkan bahwa wanita itu merasakan kesakitan. Jujur saja sebagai suami, David tentu merasa tak tega saat melihat kesakitan istrinya."Ughhhh." Lila kembali mengejan sesuai dengan instruksi Dokter Nimas. Tangan kanannya menggenggam erat tangan David yang duduk di sampingnya.'Kamu pasti bisa, Sayang,' bisiknya dalam hati.Lila kembali mengejan lagi. Karena pembukaan sudah lengkap, maka wanita itu siap untuk melahirkan anaknya. Suasana di dalam ruangan begitu menegangkan. Apa lagi David terus saja merasakan desiran tak mengenakkan sehingga dia terus saja berdoa untuk keselamatan anak dan istrinya. Sebagai pria yang sudah sangat mencintai mantan pemb

DMCA.com Protection Status