Share

250. Asal Kita Bersama

Setelah pembicaraan yang panjang dan melelahkan itu berakhir, semua tamu pulang ke rumah masing-masing, termasuk Arum dan keluarganya. Ageng dan Queen tetap tinggal di rumah besar keluarga Wardana, setidaknya untuk sementara waktu.

Ada banyak pertimbangan yang membuat Ageng dan Queen tidak lagi melawan kehendak Laras. Toh semua itu untuk kebaikan mereka juga.

“Kau nyaman tinggal di sini?” tanya Ageng saat memasuki kamarnya bersama Queen.

Kamar saat dia masih muda, kamar yang menyimpan segala kenakalannya saat masih remaja.

Queen mengangguk lemah sambil menyunggingkan senyumnya. “Ya,” jawab singkat Queen.

Tentu Queen merasa nyaman dengan segala kemewahan yang ada di kamar Ageng. Kamar itu begitu mewah dan nyaman, jauh berbeda dari kamar kos yang pernah ia tempati dahulu. Fasilitas lengkap dan luasnya ruangan memberikan rasa aman dan nyaman yang sangat ia butuhkan saat ini.

Ageng menatap sekeliling kamar, mengingat masa mudanya. “Papa dan mama pernah bilang, suatu saat rumah ini akan me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status