Share

Bab 3 Carilah pengantin Pengganti Yang lain

“Tuan, keluarlah! “ ucap Vivian membuat mata Darryl membulat dengan sempurna. ‘Hah, apa yang dia katakan tadi, aku disuruh keluar?’ batin Darryl tak percaya.

“Apakah Tuan mendengarku?” tanya Vivian lagi, membuat Darryl langsung membalikkan tubuhnya dan menatap ke arah wanita yang kini duduk di tepi ranjang.

“Apa yang kau katakan tadi? Kau bilang, aku keluar dari kamar ini, apa kau sadar dengan apa yang kau katakan?” tanya Darryl. Dan dengan bodohnya Vivian menganggukkan kepalanya seraya berkata,”Aku sadar dengan apa yang aku katakan, Apakah ada yang salah, Tuan?” tanya Vivian dengan polosnya.

“Saya ingin ganti baju tuan, apakah tua akan tetap disini?” tanya VIvian melihat Darryl masih berdiri di tempat.

“Sial!” gerutu Darryl yang langsung keluar dari kamar itu dengan perasaan kesal.

Tentu wajah kesal Darryl terlihat jelas di pandangan asistennya.

“Ada yang bisa saya lakukan tuan?” tanya Noah ketika mendekati Darryl. “Bukankah kau mengatakan kau bisa melakukan semuanya, kenapa hanya hal ini kau tidak bisa. Kenapa sampai aku menikah dengannya, sial!” getu Darryl dengan begitu kesal.

“Saya bisa saja membatalkan pernikahan ini tadi tuan, tapi tuan … Posisi anda akan terancam dan bisa saja tuan besar akan mengambil lagi posisi anda. Saya sudah menyelidiki siapa nona VIvian, dia wanita yang penurut dan tidak memiliki skandal apapun dengan orang-orang tuan, dia juga tidak memiliki kekasih di usianya seperti sekarang, padahal di kampusnya dia termasuk mahasiswi yang cantik dan pintar,” ucap Asisten itu.

"Apakah kau pikir, aku mau mendengarkan tentang dia? Dia tuh wanita licik, yang menggunakan musibah orang lain sebagai jalan pintas untuknya menjadi orang kaya. Lihat saja nanti, sampai kapan dia akan bertahan, " Ucap Darryl.

"Maaf tuan, bukan begitu maksud saya, "ucap Asisten Darryl seraya menundukkan kepalanya. Masih merasa kesal, Darryl pun akhirnya turun dan berkumpul kembali dengan keluarganya.

" Loh, Darryl. Kenapa kau tidak istirahat? " tanya mamanya Darryl.

"Gak bisa, Ma." Darryl memilih memainkan ponselnya dan menanyakan keadaan Linda pada Om dan tantenya.

Darryl memilih menjauh dari keluarganya ketika panggilannya sudah terhubung dengan mamanya Linda.

"Bagaimana keadaannya sekarang tante? " Tanya Darryl.

"Masih sama Darryl. Dia masih koma, " ucap mamanya Linda dengan isak tangisnya.

"Maafkan tante, Ryl. Bukan maksud tante untuk membuat kekacauan ini, " imbuh mamanya Linda.

"Darryl tidak menyalahkan tante dalam hal ini. Kabarin Darryl jika ada perkembangan dari Linda, tante, " ujar Darryl.

"Baik Kak, tante akan mengabari kamu. Darryl, selamat ya atas pernikahanmu, tante tidak menyalahkanmu atas pernikahan itu, Linda yang salah, tante harap kau bahagia bersama dengan istrimu, " ujar mamanya Linda.

"Terimakasih tante, tapi aku akan selalu ada untuk Linda, " ucap Darryl.

Panggilan itupun terputus. Mamanya Linda melihat kearah suaminya.

"Bagaimana jika semua itu ketahuan, Pa. Aku yakin Darryl tidak akan sebaik ini berbicara dengan kita, " ucap mamanya Darryl.

"Beruntungnya orang-orang langsung menghubungi kita, Ma. Bagaimana kalau langsung menghubungi nomornya Darryl. Bekas cupang itu akan menjadi satu bukti apa yang Linda lakukan. Sekarang kita sudah aman, bukti apa yang Linda lakukan sudah menghilang. Hanya saja kita tidak bisa menganggap semuanya sudah aman, Tuan Rahadian bukanlah borang yang mudah di bohongi, semoga saja dia tidak mencium semua kejadian ini, " ucap papanya Linda.

"Meskipun papa dan Tuan Rahardian bersahabat lama, tapi itu tidak bisa memastikan kita akan selalu di belannya. Apalagi ketika mengetahui semua ini, " ujar Papanya Linda.

****

Acara resepsi pun susah tiba. Kini Vivian di rias kembali dengan begitu cantik. Pak Mun dan istrinya kini juga hadir, namun bukan sebagai orang tua Vivian. Mereka hadir sebagai pekerja di keluarga Rahadian.

"Vivian, kau sangat cantik, Nak. Semoga kau bahagia setelah ini, " ucap Pak Mun.

"Waw, ternyata dia anakmu, Mun. Kau berhasil menaikkan status anakmu menjadi nyonya Rahadian, hebat, hebat, " seru mamanya Darryl yang kini ada di pintu ruangan diakan Vivian di rias. Melihat itu, perias itupun keluar karena Vivian juga sudah selesai.

"Maksud nyonya, Apa? " tanya Pak Mun.

"Jangan pura-pura tidak mengerti, Pak Mun. Aku mengerti dengan apa yang kau pikirkan. Ternyata ada udang di balik batu. Aku pikir kau tulus pada suamiku, rupanya aku salah, kau merencanakan semua ini, kan? Dan, kau yang telan membuat Linda kecelakaan, iya kan? " tanya Nyonya Rahadian membuat Pak Mun dan Vivian sangat terkejut dengan tuduhan keji itu.

"Maaf nyonya, saya tidak seperti yang Anda tuduhkan. Jika bukan karena permintaan tuan Rahadian, saya juga tidak tahu akan insiden yahh terjadi di acara tuan muda. Jika nyonya tidak percaya, silahkan nyonya tanyakan sendiri pada tuan Rahadian, " ujar Pak Mun.

"Kalian hanyalah pelayan dan akan selamanya menjadi pelayan, kalian tidak akan pernah menjadi seorang nyonya. Ingatlah kedudukan kalian! " ucap nyonya Rahadian.

"Maaf nyonya, mungkin kami miskin, tapi kami punya harga diri, jika sekiranya nyonya tidak ingin saya ada disini, baiklah... Saya akan pergi, saya juga tidak ingin menikah dengan putra anda! " ucap Vivian seraya berdiri dari duduknya membuat nyonya Rahadian dan Pak Mun terkejut dengan keberanian Vivian. Tanpa mereka sadari Darryl juga mendengar apa yang Vivian katakan.

"Paman dengar sendiri, kan. Sebaiknya kita pergi saja, Paman. Toh mereka uidak menghargai apa yang sudah paman lakukan. Nyonya.... maaf mungkin bagi nyonya kami. orang miskin yang hanya gila akan harta, tapi bagi kami harta bukanlah yang utama. Saya permisi nyonya, silahkan anda cari saja pengantin pengganti untuk putra anda! " ucap Vivian dengan tegas, seraya mengangkat gaun yang ia pakai dan berlalu, namun.... tangan Vivian di cegah oleh seseorang.

"Siapapun yang menghinamu, mereka sama saja menghinaku. Anakku, aku adalah ayahmu sekarang, kak menantuku, jangan dengarkan apa yang dia katakan. Acara sebentar lagi akan di mulai. Maukah kau berjalan dengan ayah mertuamu ini? " ucap sosok itu yang ternyata adalah tuan Rahadian, sontak istrinya begitu terkejut dengan kedatangan suaminya yang tiba-tiba. Sedangkan Darryl sudah pergi sebelum ayahnya sampai di tempat itu.

Vivian menatap tuan Rahadian, matanya berkacae-kraca menahan air mata yah sedati tadi sudah ia tahan. Tuan Rahadian mengusap air mata yang kini sudah menetes.

"Kau anakku, jika ada yang menyakitimu, kau jangan ragu, kau akan sama ayah. Ayah akan ada di sampingmu, ayah akan selalu mendukungmu, anggap ayah ini sebagai ayah kandungmu," ucap tuan Rahadian.

"Pa, papa jangan berlebihan. Pa, kita... "

"Aku yang sudah memilihnya, jika kau tidak suka, carilah penggantinya sekarang juga, apakah kau sanggup? Tidakkan? Jadi diamlah, dan jangan mengatakan apapun! " ucap Tuan Rahadian seraya berlalu membawa Vivian menuju ke ruang resepsi.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Pegy Saputra
Nah keren Vivian. Aku suka gayamu
goodnovel comment avatar
Kolom Jembatan
Bagus Vivian. Lawan saja, jangan mau di tindas
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status