Share

Bab 83 Dewa Amor

Penulis: XENA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-04 13:17:14

"Hentikan!"

Sontak saja semua pasang mata melihat ke arah sumber suara. Kenzo Matteo, pria berpostur ideal, tampan, dan berpenampilan rapi, sedang berdiri dengan jarak yang tidak jauh dari mereka. Pandangan matanya mengarah pada sosok pria yang sedang duduk di dekat Luna, istri keduanya.

"Kenzo?!" celetuk Carla tanpa sadar ketika melihat saudara tirinya yang benar-benar berani datang ke rumah tersebut.

Luna terkesiap melihat sosok pria yang sangat dirindukannya. Tatapan tajam sang pria, sama sekali tidak membuatnya takut. Rasa rindunya telah membutakan mata dan hatinya.

"Sejak kapan kamu berdiri di situ, Ken?" tanya Damian untuk menyapa putranya.

Namun, Kenzo tidak menjawabnya. Tatapan tajamnya masih saja mengarah pada Dokter Ludwig yang sedang tersenyum menyapanya. Semua anggota keluarga Matteo yang berada di ruangan tersebut, mengikuti arah pandang cucu kebanggan keluarga tersebut. Saat itu juga mereka mengerti bagaimana perasaan calon sang penguasa itu pada istri keduanya.

"Dud
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 84 Di Antara Dua Pria Berjas Putih

    "Tidak. Aku baik-baik saja, Kek. Aku hanya salah posisi saja pada saat tidur semalam," ucap Luna ketika sang kakek memerintahkan Dokter Ludwig untuk memeriksanya. "Jangan membantah, Luna!" ujar Ron Matteo dengan tegas.Dengan berat hati Luna menuruti perintah kakek suaminya. Dia pun masuk ke dalam kamarnya untuk diperiksa Dokter Ludwig sebagai dokter kandungannya. "Kenapa harus di kamar?" tanya Kenzo tanpa berpikir panjang. "Apa saya harus memeriksa Luna di ruang tamu?" tanya balik Dokter Ludwig sambil terkekeh.Semua orang menahan tawanya. Mereka tahu betul bagaimana seorang Kenzo apabila ditertawakan. Benar saja, ekspresi Dokter Ludwig dan kekehannya membuat Kenzo tidak terima. Dia mengikuti istri keduanya dan juga sang dokter kandungan yang masuk ke dalam kamar Luna.Dokter Ludwig dan Luna menatap heran padanya. Kenzo pun sadar akan tetapan mata keduanya. "Aku tahu betul tentang kandungan. Ingatlah bahwa Kenzo Matteo seorang dokter jenius yang berbakat, dan lulus pada setiap uj

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 85 Jangan Tinggalkan Aku

    "Wah, sepertinya aku merasa kalah sebelum berperang," gumam Carla sembari menghela nafasnya mengingat perkataan Dokter Ludwig.'Dulu, kami bertetangga. Rumah kami bersebelahan. Luna selalu dititipkan orang tuanya di rumahku, ketika mereka berdua bekerja. Tapi, ketika Luna menginjak umur lima belas tahun, kami berpisah. Keluargaku harus berpindah ke luar kota, karena Papaku harus bertugas di sana.'Dokter Ludwig tersenyum mengingat masa-masa ketika dia dan Luna bermain bersama. Bahkan ke manapun mereka pergi, selalu saja bersama. Hingga ada rasa tertarik pada gadis kecil yang selalu bersamanya. Pesona Luna kecil sudah terpancar, dan menyilaukan seorang Ludwig. Luna yang cantik, polos, lugu, jujur, dan baik hati membuatnya ingin melindungi gadis kecil tersebut. 'Kami berdua sangat sedih dan merasa saling kehilangan. Aku sudah berjanji padanya untuk datang kembali menemuinya, dan berada kembali di sisinya.'Sang dokter menghela nafas yang terasa menyesakkan dadanya. Dia tersenyum getir

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 86 Cinta Pertama

    Damian segera menghubungi putranya. Akan tetapi, seperti yang dikatakan oleh perawat, ponsel Kenzo tidak dapat dihubungi. Pria paruh baya itu pun teringat akan putri tirinya yang tinggal di rumah utama semenjak Luna berada di sana. Dia pun bergegas menghubungi anak dari istrinya."Carla, apa Kenzo masih berada di sana?" tanyanya tanpa basa-basi.'Sepertinya iya, Pa. Ada apa? Apa ada yang penting?' tanya putri tirinya menyelidik."HP nya tidak bisa dihubungi. Tolong beritahukan padanya, jika operasi akan segera dilakukan. Semuanya sudah siap, hanya tinggal menunggu kedatangan Kenzo."'Apa?! Operasi?! Apa dia gila?! Kenapa dia malah berada di sini?!' "Karena itulah semua orang bingung mencari keberadaannya. Cepat beritahukan padanya, agar segera datang ke rumah sakit."'Baik, Pa. Carla akan seret dia ke sana.'"Oh iya. Katakan padanya, ada tiga operasi yang harus dilakukannya hari ini."Dokter Damian menyudahi panggilan telpon tersebut. Sebagai seorang ayah, dia merasa senang akan peru

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 87 Antara Cinta dan Terbiasa

    Selama ini Kenzo menganggap jika perasaannya pada Serena adalah cinta. Sayangnya baru saat ini, setelah pernikahan mereka menginjak lima tahun, dia baru menyadari jika perasaannya pada Serena bukanlah cinta, melainkan karena terbiasa bersamanya. Sehingga dia salah mengartikan perasaannya.Bagaimana tidak? Istri pertamanya itu selalu saja menempel padanya. Bahkan dulu, sebelum mereka berpacaran, Serena telah melabeli Kenzo sebagai calon suaminya. Padahal mereka masih dalam tahap pendekatan. Semua itu dilakukannya untuk menyingkirkan semua wanita yang mendekati Kenzo. Di saat Kenzo sedang bercerita tentang perasaannya sambil mengemudikan mobilnya, Carla mendengarkan dengan seksama sembari melakukan ide gilanya. Dia mengirimkan sesuatu pada Papa tirinya. 'Pasti video dan rekaman suara ini akan menjadi gebrakan tersendiri untuk keluarga Matteo,' batinnya seraya menahan senyumnya."Lalu, apa rencanamu selanjutnya, Ken?" tanya Carla dengan penasaran."Rencana?" tanya Kenzo balik sambil me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 88 Dokter Genit

    Dokter Kenzo menggerutu kesal mendengar seruan Dokter Ludwig yang sedang membuatnya cemburu. Sejenak dia tidak bisa menghilangkan rasa kesal dan cemburunya. Akan tetapi, dia bisa kembali fokus ketika mengingat janjinya untuk segera menemui istri keduanya setelah operasinya selesai. Seharian Kenzo hanya sibuk dengan operasinya. Sang dokter melakukan tiga operasi rumit berturut-turut yang memakan banyak waktu. Tubuhnya benar-benar merasa lelah hari ini. Hingga dia hanya bisa makan satu kali saja untuk hari ini."Lelah sekali," gumamnya sembari merebahkan tubuhnya di sofa dalam ruangan kerjanya.Kedua matanya terpejam, mencoba untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya. Tenaga dan pikirannya terkuras habis untuk tiga operasi rumit yang dilakukan berjam-jam lamanya. Bukan hal sulit untuk Dokter Kenzo yang jenius dan berbakat. Bahkan dia telah melakukannya ribuan kali sejak menjadi dokter. Tiba-tiba saja indera pendengarnya menangkap suara getaran dari arah meja kerjanya. Ruangan yang s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 89 Manipulatif

    Di suatu malam, keluarga Hogan telah mengundang keluarga Matteo untuk makan bersama di salah satu restoran mewah dan ternama. Mereka memesan ruang VIP untuk menjamu keluarga Matteo."Papa dan Mama sangat setuju, jika Kenzo Matteo menikah denganmu," ucap Alberto Hogan pada putrinya."Serena tidak keberatan, Pa. Lagi pula Kenzo Matteo salah satu mahasiswa kedokteran yang jenius dan sangat berbakat. Banyak mahasiswi yang berlomba-lomba untuk mendekatinya. Jadi, aku rasa dia pantas mendapatkan Serena Hogan, putri Papa dan Mama yang paling terkenal ini," ujar Serena dengan penuh percaya diri."Dan satu lagi, Kenzo Matteo sangat tampan. Jadi, dijamin kamu tidak akan malu, jika jalan bersama dengannya," tutur Amora pada putrinya sambil terkekeh.Di luar ruang VIP tersebut, sudah berdiri seorang pria tua dengan penampilannya serba berkelas, sedang mendengarkan percakapan keluarga tersebut. Ron Matteo, menghentikan Damian ketika akan membuka pintu ruangan yang akan dimasukinya. Pria tua itu ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 90 Tamparan Sang Madu

    Sepasang suami istri tersebut saling terbelalak, ketika mata mereka bertemu. "Kenzo! Kenapa kamu ada di sini?!" ujar Serena yang terkejut melihat keberadaan suaminya di rumah utama keluarga Matteo.Kedua tangannya mengepal kuat melihat sang suami merangkul pundak istri keduanya dengan mesra. Nafasnya memburu, hingga dadanya bergerak naik turun. Dari sorot matanya pun terlihat kemarahan yang sedang merajai hatinya. 'Brengsek kalian berdua!' teriaknya dalam hati menyuarakan kemarahannya."Kenzo seorang Matteo. Jadi, tidak heran kalau dia ada di rumah ini. Yang jadi pertanyaan kami, ada perlu apa kamu datang ke sini?" tanya Ron Matteo dengan tegas."Aku adalah istri sah dari Kenzo. Dengan begitu aku berhak datang kapan saja ke rumah ini, karena aku adalah menantu satu-satunya keluarga Matteo," jawab Serena sambil mengeratkan gigi-giginya, tanpa melihat ke arah pria tua tersebut. Luna beringsut ketakutan mendapat tatapan seperti itu dari istri pertama suaminya. Tangannya memegang erat

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 91 Drama Rumah Tangga

    Jauh dari perkiraan semuanya. Luna malah memeluk tubuh suaminya dengan sangat erat. Bahkan kepalanya bersandar pada dada sang suami. Kedua matanya terpejam mencium aroma tubuh pria yang selalu dirindukannya.Jantung Kenzo berdebar dengan cepat. Ada rasa bahagia yang menyeruak, sehingga dia ingin mengatakan pada dunia, betapa bahagianya dia saat ini. Sayangnya, sangat tidak tepat apabila dia mengungkapkan kebahagiaan itu saat ini. Ada Serena di hadapannya. Pria beristri dua tersebut tidak akan mungkin menyakiti hati istri pertamanya, meskipun saat ini dia sangat marah padanya. "Dasar wanita tidak tahu malu!" seru Serena sembari menggerakkan tangannya ke arah madunya.Namun, gerakan Serena bisa terbaca dengan sangat mudah oleh Kenzo, sehingga sang suami bisa menghentikannya kembali. Wanita yang sedang dipenuhi oleh amarah itu tidak terima. Serena masih berusaha untuk meraih rambut wanita yang ada di pangkuan suaminya. "Hentikan, Serena! Hentikan tindakan bodoh mu ini! Bagaimana jika L

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10

Bab terbaru

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 172 Sebuah Tragedi

    "Serena!" teriak Kenzo berulang kali dengan suara yang semakin meninggi. "Iya, Sayang. Aku datang!" teriak Serena sambil berjalan keluar dari dalam kamarnya. "Cepatlah!" teriak Kenzo dengan menatap penuh amarah pada sang istri yang sedang berjalan menghampirinya. "Lari!" teriaknya kembali dengan tegas.Serena berlari kecil sembari tersenyum bahagia mendengar suaminya seolah tidak sabar menemuinya. "Ken!" panggilnya dengan riang sambil berjalan menghampiri suaminya. Kenzo menatap sang istri dengan kilatan amarah yang terlihat dari matanya. "Kamu sudah pulang, Sayang?" tanya sang istri pertama sambil tersenyum padanya. "Lambat sekali jalanmu!" ujar Kenzo dengan ketusnya.Serena tersenyum manja, dan melingkarkan kedua tangannya pada leher suaminya. "Kamu ini, kenapa tidak sabar sekali menungguku?" tanyanya dengan gaya menggoda yang selalu diberikannya pada setiap pria."Apa ini?" tanya Kenzo dengan tegas, sambil memperlihatkan layar ponselnya yang sedang menayangkan adegan penind

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 171 Biarkan Aku Pergi

    "Sesuai dengan perjanjian yang tertulis. Dilarang jatuh cinta pada Kenzo. Jangan berdekatan dengan Kenzo dalam kondisi apa pun. Setelah bayi itu lahir, pergilah dari kehidupan kami tanpa membawa bayi yang telah kamu lahirkan. Hapus ingatanmu tentang kami semua, tak terkecuali bayi yang kamu lahirkan, dan jangan pernah menghubungi kami lagi, termasuk anak-anakmu meskipun mereka telah dewasa." Duar! Luna merasa bak tersambar petir mendengar syarat yang diajukan oleh Serena. Jantungnya berdegup dengan kencang, hatinya merasa sangat sakit, dan dadanya terasa sangat sesak, hingga tidak bisa berkata-kata. Dia hanya diam membisu sembari menatap sang nyonya dengan mata yang berkaca-kaca. "Bagaimana? Kamu sanggup, bukan?" tanya Serena sembari menyeringai. Luna menggeleng pelan. Dia merasa ragu-ragu. Dalam hatinya berkata harus harus menolak syarat tersebut, tapi dia juga merasa harus melakukannya. "Tidak, kamu tidak bisa menolaknya," ucap Serena sembari terkekeh. "Apa kamu lupa

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 170 Sebuah Syarat

    "Maaf, Nyonya. Saya hanya takut Nyonya Serena kembali kecewa. Lagu pula, Luna saja yang mengatakan bahwa dirinya sedang hamil, sampai detik ini belum menyiapkan apa-apa. Entah dia lupa, belum menyiapkan, atau mungkin memang tidak menyiapkan apa pun," ucap pelayan kepercayaan Serena tanpa beban."Apa maksudmu?" tanya Serena sembari mengernyitkan dahinya. Pelayan tersebut melihat ke sekelilingnya. Setelah merasa tidak ada seorang pun di sana, dia mulai terlihat serius menghadap sang nyonya. "Apa Nyonya Serena sudah pernah melihat hasil pemeriksaan kehamilan Luna secara langsung?" tanyanya dengan menatap serius pada sang nyonya."Kenapa kamu bertanya tentang hal itu? Apa hubungannya dengan bayi itu?" tanya balik Serena sembari menatap curiga pada pelayan tersebut. Sang pelayan mendekati nyonya majikannya, dan mengatakan sesuatu dengan suara lirih. "Saya hanya curiga saja, Nyonya. Apa jangan-jangan dia hanya berpura-pura hamil saja, tapi nyatanya zonk."Dahi Serena mengernyit. Dia men

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 169 Mencoba Bertahan

    "Tidak!" sahut Kenzo dengan cepat dan lantang. Seketika Kenzo menatap tidak rela pada istri keduanya. Dipegangnya kedua pundak sang istri, dan ditatapnya dalam-dalam kedua mata wanita yang sangat dicintainya. "Kenapa harus kamu yang pergi?" tanyanya dengan serius. "Tidak. Aku tidak akan membiarkanmu pergi dari sisiku. Aku membutuhkanmu, Sayang. Apalagi ada anak kita dalam kandungan mu. Aku ingin selalu bersama dengan kalian," sambungnya dengan tulus. Luna meneteskan air matanya. Hatinya merasa trenyuh sekaligus sakit mendengar perkataan sang suami. Hatinya merasa sangat bahagia mendengar sang suami sangat membutuhkannya, dan tidak mau berpisah dengannya. Terlebih lagi suaminya mengatakannya dengan menatapnya penuh cinta.Namun, dia pun merasa sedih. Hatinya sakit mengingat akan kesepakatan yang telah mereka buat. Perjanjian tentang perpisahan mereka setelah anak dalam kandungannya dilahirkan. "Kenzo! Apa kamu tidak memikirkan tentang perasaanku?!" bentak Serena sembari menarik pu

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 168 Menyingkir dan Disingkirkan

    "Tidak!" seru Serena dengan tatapan yang mengisyaratkan betapa marahnya dia saat ini pada suaminya. Kenzo menatap heran pada istri pertamanya. Dia bingung bagaimana caranya menenangkan sang istri yang terus menolak untuk mendengarkannya. Dengan perlahan kakinya melangkah untuk menghampiri sang istri, berusaha untuk menenangkannya. "Tidak, Ken! Aku tidak mau mendengar mu!" serunya seraya meletakkan telapak tangannya ke arah sang suami untuk menghentikannya. Sontak saja Kenzo berhenti melangkah. Dia menatap serius pada istri pertamanya."Ada apa, Serena? Kenapa kamu seperti ini? Aku hanya ingin mengajakmu pulang."Seketika Serena dan Kania terperangah. Kedua wanita tersebut bergelut dengan pikirannya masing-masing. "Apa hukuman kami sudah selesai?" tanya Kania penasaran. "Tidak. Hukuman tetaplah hukuman, tidak ada toleransi bagi Kakek," jawab Kenzo tanpa berpikir terlebih dahulu. Dia hanya mengatakan yang sebenarnya pada mereka.Kedua wanita angkuh itu saling memandang, seolah berk

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 167 Cerai

    "Maafkan Papa, Carla."Tiba-tiba saja terdengar suara pria yang membuat Carla terhenyak dari lamunannya. Wanita muda itu menoleh ke arah sumber suara yang sangat diyakininya milik Damian, papa tirinya. "Papa," ucapnya lemah sambil memaksakan senyumnya. Damian tersenyum menanggapinya. Pria paruh baya tersebut duduk di samping putri tirinya, dan menatap ke arah yang sama dengannya. "Papa tidak mengira jika kamu sudah mengetahuinya," tukas Damian sembari menatap lurus ke depan."Maafkan Carla, Pa. Bukan maksud Carla untuk menutupi atau berada di pihak Mama. Carla hanya butuh waktu untuk membuktikan kecurigaan Carla selama ini pada Mama," tutur putri tiri Damian dengan penuh penyesalan. Pria paruh baya yang berkarisma itu menoleh ke arah sampingnya, di mana putri tirinya sedang duduk bersamanya. "Kenapa kamu meminta maaf pada Papa? Kamu sama sekali tidak bersalah, Carla. Semua ini terjadi karena Papa. Jadi, jangan menyalahkan atau membenci mamamu."Senyuman Damian yang tulus membuat

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 166 Mari Berpisah

    Tubuh Kania lemas seketika. Tak pernah sedikit pun dia mengira, jika sang suami mengetahui perselingkuhannya. "Bagaimana bisa itu terjadi?" gumamnya sembari duduk lemas di lantai, dan bersandar pada dinding. "Kenapa, Ma? Apa Mama tidak mengira jika Papa Damian akan mengetahuinya?" tanya Carla dengan sinis. Wanita muda itu menyeringai melihat sang mama lemas tidak berdaya, seolah telah kehilangan semangat hidupnya. Kania menatap kesal pada putri tunggalnya. Bagaimana tidak, Carla yang notabenenya adalah putri kandungnya, malah memihak papa tirinya. "Hilangkan pikiran jelek Mama tentangku. Carla tidak memihak siapa pun, Ma. Carla hanya berada di pihak yang benar. Jika memang Mama sudah tidak mencintai Papa Damian, lebih baik katakan baik-baik padanya, dan mintalah untuk berpisah secara baik-baik pula. Carla ingin hubungan baik kita tetap baik dengan keluarga Matteo," tutur Carla yang mencoba menebak isi hati sang mama ketika melihat tatapan kesalnya. "Sok tahu sekali kamu, Carla! K

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 165 Kebahagiaan dan Kesengsaraan

    Luna terkesiap mendengar pertanyaan dari sang ibu yang baru saja terbangun dari tidur panjangnya. Dia tidak menyangka jika ibunya mengetahui tentang buah hatinya bersama dengan Kenzo yang masih dalam kandungannya."I-ibu," ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca. Lidahnya kelu, tidak bisa mengeluarkan kata-kata untuk meneruskan apa yang ingin dikatakannya pada sang ibu.Tangan wanita paruh baya itu bergerak perlahan untuk mengusap air mata putrinya. Dia tersenyum tipis, dan menatap dalam pada kedua mata putri kesayangannya. Sang ibu melihat ada kesedihan yang teramat mendalam pada mata indah tersebut. "Maafkan Ibu, Luna," ucapnya dengan susah payah. "Tidak. Tidak, Bu. Ibu tidak salah," sahut Luna dengan cepat, sembari menggelengkan kepalanya. Tanpa sadar air matanya pun kembali menetes di pipinya. Suasana haru itu berlangsung beberapa saat. Ibu dan anak tersebut saling melepaskan kerinduannya. Luna pun menceritakan semua yang terjadi padanya selama sang ibu berada di rumah sakit. Han

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 164 Bangun Dari Alam Bawah Sadar

    Kenzo dapat melihat kekhawatiran sang istri yang mengarah pada kecemburuan. Pria beristri dua itu tersenyum, dan mendekati sang istri, seraya memperlihatkan layar ponselnya. "Dari rumah sakit, Sayang. Sebentar ya, aku akan menjawab panggilan ini dulu. Siapa tahu panggilan ini sangat penting, dan mungkin saja mereka sedang membutuhkanku," ucapnya dengan lembut, sembari tersenyum pada sang istri. Luna menganggukkan kepalanya. Dia mengijinkan suaminya untuk menjawab panggilan tersebut. Hanya saja, wanita yang sedang hamil itu tidak bisa mengalihkan pandangannya dari sang suami. Bahkan dia memasang baik-baik indera pendengarnya untuk bisa mendengarkan percakapan suaminya dengan si penelpon. "Apa?!" ujarnya terperanjat kaget, sembari beranjak dari duduknya. Sontak saja Luna terhenyak, dan berusaha untuk mencari tahu dengan mendekati suaminya. "Lalu, bagaimana keadaannya sekarang? Apa ada yang tidak beres?" tanyanya dengan cemas pada seseorang di seberang sana. Kenzo bernafas lega. Ad

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status