Share

Bab 29 Bumerang

Author: XENA
last update Last Updated: 2024-09-27 23:25:53

Kenzo merutuki kebodohannya. Rasa rindu pada istri keduanya membuat sang istri pertama marah padanya. Kini dia hanya bisa diam dan menerima semua kemarahan sang istri.

Namun, ada hikmah di balik semuanya. Serena enggan meneruskan rentetan rencana yang sudah ada dalam list buatannya. Istri pertamanya itu meminta untuk kembali ke rumah, dan berniat membalas kegagalannya pada Luna, istri kedua Kenzo. Tentu saja tanpa sepengetahuan suaminya.

Serena sudah tidak bisa berpikir jernih lagi. Bahkan dia telah lupa akan tujuannya membawa Luna masuk ke dalam pernikahan mereka. Saat ini yang dirasakannya hanya rasa kesal yang mendalam pada madunya.

'Sial! Berani-beraninya kamu membayangi pikiran suamiku dengan wajah kolot mu itu! Dasar wanita brengsek!' batin Serena sembari menatap marah pada Luna yang sedang menghidangkan kopi untuknya dan sang suami.

Laura tersenyum licik menyambut madunya yang sedang memberikan secangkir kopi padanya.

"Luna, ke sinilah."

Wanita muda itu merasakan hal yang tida
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 30 Pesona Antara Istri Pertama dan Kedua

    "Bagaimana kamu tahu?" tanya Kenzo tanpa sadar dengan membelalakkan matanya.Luna menatap kecewa pada pria yang telah menjadikannya sebagai istri kedua. Matanya berkaca-kaca, berusaha menahan rasa sakit dalam hatinya."Kenapa kamu tega sekali padaku? Bukankah seharusnya kita yang melakukan bulan madu setelah menikah?"Bibirnya bergetar menahan tangis yang menyesakkan dada. Pelupuk matanya terlihat penuh menampung air mata yang sedari tadi berusaha ditahan olehnya."Tapi, aku sadar setelah membaca pesan darimu. Kamu memperlakukan aku dengan baik karena aku adalah ibu pengganti untuk anakmu. Bukan 5 rasa sayang atau cinta yang kamu rasakan padaku."tttSemua perkataan itu lolos begitu saja dari bibirnya. Luna tidak bisa memikirkan apa pun saat ini. Dia hanya mengatakan apa yang ada dalam pikirannya dan juga apa yang dirasakan oleh hatinya. "Pesan? Pesan apa yang kamu maksud? Aku hanya mengatakan permintaan maafku karena tidak bisa menghabiskan makanan yang sudah susah payah kamu masak.

    Last Updated : 2024-09-28
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 31 Di Antara Kemauan Kedua Istri

    "Gawat!" ujar Kenzo setelah melihat beberapa kali sang istri pertama menelponnya."Ada apa, Sayang?" tanya Luna sembari menatap heran pada sang suami.Kenzo bergegas memungut pakaian dan celananya yang berceceran di lantai. Dalam hatinya menggerutu kesal menyalahkan dirinya dan Luna yang asal melempar pakaian mereka ke sembarang arah."Di mana celana dalamku?" tanyanya sembari menatap ke seluruh ruangan untuk mencari benda keramat yang berbentuk segi tiga miliknya. Luna turun dari ranjang, dan mengambil benda keramat tersebut yang tersangkut dengan indahnya di rak TV. "Yang ini?" tanyanya seraya mengulurkan kain berwarna abu yang berbentuk segi tiga tersebut pada suaminya.Kenzo menatap benda yang ada di hadapannya. Bibirnya melengkung ke atas setelah melihat benda yang sedang dicarinya. Dengan cepatnya dia menyambar kain itu, dan memakainya. Luna masih saja berdiri di depan suaminya. Dia hanya diam, dan menatap kesibukan sang suami yang sedang terburu-buru memakai benda tersebut.

    Last Updated : 2024-09-29
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 32 Bayangan Masa Lalu

    Kenzo memutuskan untuk meninggalkan Luna di rumah mereka. Bukan karena dia tidak mau istri keduanya ikut dengan mereka, tapi lebih tepatnya Kenzo tidak mau istri pertamanya marah lagi padanya karena kehadiran Luna di antara mereka.Pria beristri dua tersebut mengendarai mobil dengan perasaan bersalah pada istri keduanya. Bayangan akan kejadian tadi membuatnya semakin ingin menemuinya. Di ruang tengah, Luna memberanikan diri untuk menyela perdebatan antara sang suami dengan istri pertamanya. Dengan ragi-ragu dia mengatakan keinginannya untuk menemui sang ibu yang masih dirawat di rumah sakit. "Luna, sebaiknya kamu di rumah saja. Jangan terlalu mengkhawatirkan ibumu, karena di rumah sakit banyak perawat khusus yang telah ditugaskan untuk menjaga perawat VIP," ucap Kenzo dengan lembut, agar istri keduanya tidak merasa sakit hati atas larangannya.Kenzo merasa tidak tega melihat mata Luna yang berkaca-kaca saat membicarakan ibunya. Dia tahu betul bagaimana perasaan seorang anak yang ing

    Last Updated : 2024-09-30
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 33 Foto Profil Mesra Istri Kedua

    Seperti biasanya, setelah pergulatan ranjang antara Kenzo dan istri keduanya, mereka berdua tidur dalam keadaan polos di bawah selimut tebal yang menghangatkan tubuh mereka. Tiba-tiba kedua mata Luna terbuka. Dia teringat akan sesuatu.Perlahan-lahan kedua mata Kenzo pun terbuka, ketika dia merasakan pergerakan dari sang istri. Akan tetapi, matanya kembali tertutup saat melihat istri keduanya tersebut sedang mengambil ponselnya yang berada di nakas. Dengan senyum bahagianya Luna membuka kamera di ponselnya, dan mengambil fotonya ketika mencium pipi sang suami. Tanpa diketahui oleh Luna, Kenzo menahan senyumnya, dan seketika memeluk erat istri mudanya dengan sangat gemas. "Kenapa kamu mencuri-curi kesempatan untuk mencium ku, Sayang?" bisik Kenzo si telinga sang istri."Karena aku ingin memasang foto kita berdua sebagai foto profilku," jawab lirih Luna dengan ekspresi sedih.Kenzo menatap intens manik mata istri keduanya. Hatinya merasa iba melihat wajah sedih sang istri."Kenapa ber

    Last Updated : 2024-10-01
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 34 Show Time

    "Apa kita harus melakukannya di tempat ini, Sayang?" tanya Kenzo sembari melepas sabuk pengamannya."Bukankah ini seperti mengulang masa kita pacaran?" tanya Serena dengan sangat antusias.Seketika Kenzo terkesiap. Dia menatap sang istri dengan penuh tanda tanya. 'Jadi perkiraanku benar. Sebelum kita menikah, kamu telah berhubungan dengan laki-laki lain. Sialnya, bukan aku yang mendapatkan kegadisanmu, Serena. Aku hanya mendapatkan gelar sebagai suamimu, dan mahkotamu telah kamu berikan pada laki-laki lain. Brengsek!'"Ada apa, Sayang? Apa ada yang salah dengan ucapanku?" tanya Serena menyelidik."Tidak. Hanya saja sepertinya aku lupa saat-saat kita berada di hotel ini," jawab Kenzo sembari memaksakan senyumnya.Seketika senyum Serena pun pudar. Dia menatap tajam pada sang suami, seolah sedang melampiaskan kemarahannya."Kenapa kamu melupakan saat-saat penting seperti ini? Bukankah kamu memintaku untuk membuktikan rasa cintaku padamu?" "Aku? Memintamu seperti itu?" tanya Kenzo sem

    Last Updated : 2024-10-02
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 35 Desahan Kamar VIP

    Serena menyeringai melihat reaksi madunya saat melihat pergulatan panasnya bersama sang suami. Bahkan dia memperlihatkan betapa aktifnya dalam permainan ranjang mereka. Sepasang suami istri tersebut berhasil membuat Luna merasakan sakit dalam hatinya. Matanya berkaca-kaca menahan air mata yang terkumpul di pelupuk mata. Tangannya menutup bibir, agar tidak keluar sedikit pun suara dari mulutnya. Sakit. Sungguh sakit hati Luna menyaksikan secara langsung penyatuan suaminya dengan istri pertamanya. Semula dia datang karena mendapatkan pesan dari nomor sang suami yang menyuruhnya untuk datang ke Metro Grand Hotel miliknya, dan meminta kunci kamarnya pada resepsionis yang berjaga di depan. Tentu saja itu semua ulah dari Serena. Dia sudah mengatur segalanya dengan sangat teliti. Bahkan dia pun memerintahkan pada resepsionis untuk memberikan kunci kamar mereka pada madunya. Si cerdik Serena sudah mengetahui kelemahan Luna yang dikatakan udik olehnya. Terlalu mudah baginya untuk menghada

    Last Updated : 2024-10-03
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 36 Hotel Penyebab Sakit Hati

    Membutuhkan waktu yang cukup lama bagi Luna untuk bisa sampai di rumah sakit tempat ibunya dirawat. Wajah sedihnya yang berlinang air mata, memperlihatkan kesedihan hatinya yang mendalam. Semua itu tidak luput dari perhatian orang-orang yang berpapasan dengannya di rumah sakit.Luna mengerti arti tatapan mata mereka. Dia memang polos dan lugu, tapi dia tidak bodoh. Dia bisa menyadari dan mengerti arti tatapan tersebut. 'Pasti mereka membicarakan aku,' batinnya diiringi dengan helaan nafasnya.Tidak ingin menjadi bahan pembicaraan semua orang yang berada di rumah sakit tersebut, Luna bergegas masuk ke dalam salah satu toilet yang ada di lantai dasar. Di dalam salah satu bilik tersebut, dia mencoba menghentikan air mata yang kembali memenuhi pelupuk matanya.Namun, tidak sesuai keinginannya. Saat itu juga tangisnya pecah, sehingga yang bisa dilakukan hanya menutup mulutnya, agar suara tangisnya tidak terdengar oleh orang lain. Beruntungnya tidak ada orang di dalam toilet tersebut. Semu

    Last Updated : 2024-10-04
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 37 Ingatan Masa Lalu

    "Dokter Kenzo?!" celetuk Luna dengan ragu-ragu melihat sosok pria tampan yang berdiri, seraya menatap padanya."Kenapa kamu memiliki kunci ini, Luna?" tanya sang dokter menyelidik, sembari memperlihatkan benda yang ada di tangannya.Luna terkesiap. Seketika dia merasa bingung untuk menjawab pertanyaan suaminya. 'Kenapa aku harus bingung? Kenapa aku tidak jujur saja padanya?' batinnya menggerutu.Luna beranjak dari posisinya, dan berdiri tepat di hadapan sang suami. Dengan mengumpulkan keberaniannya, dia pun mengatakan yang sebenarnya."Bukankah dokter yang menyuruh saya untuk datang ke hotel itu? Dokter mengirimi saya pesan untuk cepat datang ke Metro Grand Hotel. Bahkan dokter sendiri yang memberikan nomer kamar yang harus saya datangi.""Apa?! Saya?! Saya menyuruh kamu datang ke sana?!" tanyanya beruntun dengan ekspresi tidak percaya. Luna menganggukkan kepalanya. Lagi-lagi air matanya terkumpul di pelupuk mata, hingga terlihat jelas matanya berkaca-kaca."Tidak. Tidak mungkin aku

    Last Updated : 2024-10-05

Latest chapter

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 172 Sebuah Tragedi

    "Serena!" teriak Kenzo berulang kali dengan suara yang semakin meninggi. "Iya, Sayang. Aku datang!" teriak Serena sambil berjalan keluar dari dalam kamarnya. "Cepatlah!" teriak Kenzo dengan menatap penuh amarah pada sang istri yang sedang berjalan menghampirinya. "Lari!" teriaknya kembali dengan tegas.Serena berlari kecil sembari tersenyum bahagia mendengar suaminya seolah tidak sabar menemuinya. "Ken!" panggilnya dengan riang sambil berjalan menghampiri suaminya. Kenzo menatap sang istri dengan kilatan amarah yang terlihat dari matanya. "Kamu sudah pulang, Sayang?" tanya sang istri pertama sambil tersenyum padanya. "Lambat sekali jalanmu!" ujar Kenzo dengan ketusnya.Serena tersenyum manja, dan melingkarkan kedua tangannya pada leher suaminya. "Kamu ini, kenapa tidak sabar sekali menungguku?" tanyanya dengan gaya menggoda yang selalu diberikannya pada setiap pria."Apa ini?" tanya Kenzo dengan tegas, sambil memperlihatkan layar ponselnya yang sedang menayangkan adegan penind

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 171 Biarkan Aku Pergi

    "Sesuai dengan perjanjian yang tertulis. Dilarang jatuh cinta pada Kenzo. Jangan berdekatan dengan Kenzo dalam kondisi apa pun. Setelah bayi itu lahir, pergilah dari kehidupan kami tanpa membawa bayi yang telah kamu lahirkan. Hapus ingatanmu tentang kami semua, tak terkecuali bayi yang kamu lahirkan, dan jangan pernah menghubungi kami lagi, termasuk anak-anakmu meskipun mereka telah dewasa." Duar! Luna merasa bak tersambar petir mendengar syarat yang diajukan oleh Serena. Jantungnya berdegup dengan kencang, hatinya merasa sangat sakit, dan dadanya terasa sangat sesak, hingga tidak bisa berkata-kata. Dia hanya diam membisu sembari menatap sang nyonya dengan mata yang berkaca-kaca. "Bagaimana? Kamu sanggup, bukan?" tanya Serena sembari menyeringai. Luna menggeleng pelan. Dia merasa ragu-ragu. Dalam hatinya berkata harus harus menolak syarat tersebut, tapi dia juga merasa harus melakukannya. "Tidak, kamu tidak bisa menolaknya," ucap Serena sembari terkekeh. "Apa kamu lupa

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 170 Sebuah Syarat

    "Maaf, Nyonya. Saya hanya takut Nyonya Serena kembali kecewa. Lagu pula, Luna saja yang mengatakan bahwa dirinya sedang hamil, sampai detik ini belum menyiapkan apa-apa. Entah dia lupa, belum menyiapkan, atau mungkin memang tidak menyiapkan apa pun," ucap pelayan kepercayaan Serena tanpa beban."Apa maksudmu?" tanya Serena sembari mengernyitkan dahinya. Pelayan tersebut melihat ke sekelilingnya. Setelah merasa tidak ada seorang pun di sana, dia mulai terlihat serius menghadap sang nyonya. "Apa Nyonya Serena sudah pernah melihat hasil pemeriksaan kehamilan Luna secara langsung?" tanyanya dengan menatap serius pada sang nyonya."Kenapa kamu bertanya tentang hal itu? Apa hubungannya dengan bayi itu?" tanya balik Serena sembari menatap curiga pada pelayan tersebut. Sang pelayan mendekati nyonya majikannya, dan mengatakan sesuatu dengan suara lirih. "Saya hanya curiga saja, Nyonya. Apa jangan-jangan dia hanya berpura-pura hamil saja, tapi nyatanya zonk."Dahi Serena mengernyit. Dia men

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 169 Mencoba Bertahan

    "Tidak!" sahut Kenzo dengan cepat dan lantang. Seketika Kenzo menatap tidak rela pada istri keduanya. Dipegangnya kedua pundak sang istri, dan ditatapnya dalam-dalam kedua mata wanita yang sangat dicintainya. "Kenapa harus kamu yang pergi?" tanyanya dengan serius. "Tidak. Aku tidak akan membiarkanmu pergi dari sisiku. Aku membutuhkanmu, Sayang. Apalagi ada anak kita dalam kandungan mu. Aku ingin selalu bersama dengan kalian," sambungnya dengan tulus. Luna meneteskan air matanya. Hatinya merasa trenyuh sekaligus sakit mendengar perkataan sang suami. Hatinya merasa sangat bahagia mendengar sang suami sangat membutuhkannya, dan tidak mau berpisah dengannya. Terlebih lagi suaminya mengatakannya dengan menatapnya penuh cinta.Namun, dia pun merasa sedih. Hatinya sakit mengingat akan kesepakatan yang telah mereka buat. Perjanjian tentang perpisahan mereka setelah anak dalam kandungannya dilahirkan. "Kenzo! Apa kamu tidak memikirkan tentang perasaanku?!" bentak Serena sembari menarik pu

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 168 Menyingkir dan Disingkirkan

    "Tidak!" seru Serena dengan tatapan yang mengisyaratkan betapa marahnya dia saat ini pada suaminya. Kenzo menatap heran pada istri pertamanya. Dia bingung bagaimana caranya menenangkan sang istri yang terus menolak untuk mendengarkannya. Dengan perlahan kakinya melangkah untuk menghampiri sang istri, berusaha untuk menenangkannya. "Tidak, Ken! Aku tidak mau mendengar mu!" serunya seraya meletakkan telapak tangannya ke arah sang suami untuk menghentikannya. Sontak saja Kenzo berhenti melangkah. Dia menatap serius pada istri pertamanya."Ada apa, Serena? Kenapa kamu seperti ini? Aku hanya ingin mengajakmu pulang."Seketika Serena dan Kania terperangah. Kedua wanita tersebut bergelut dengan pikirannya masing-masing. "Apa hukuman kami sudah selesai?" tanya Kania penasaran. "Tidak. Hukuman tetaplah hukuman, tidak ada toleransi bagi Kakek," jawab Kenzo tanpa berpikir terlebih dahulu. Dia hanya mengatakan yang sebenarnya pada mereka.Kedua wanita angkuh itu saling memandang, seolah berk

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 167 Cerai

    "Maafkan Papa, Carla."Tiba-tiba saja terdengar suara pria yang membuat Carla terhenyak dari lamunannya. Wanita muda itu menoleh ke arah sumber suara yang sangat diyakininya milik Damian, papa tirinya. "Papa," ucapnya lemah sambil memaksakan senyumnya. Damian tersenyum menanggapinya. Pria paruh baya tersebut duduk di samping putri tirinya, dan menatap ke arah yang sama dengannya. "Papa tidak mengira jika kamu sudah mengetahuinya," tukas Damian sembari menatap lurus ke depan."Maafkan Carla, Pa. Bukan maksud Carla untuk menutupi atau berada di pihak Mama. Carla hanya butuh waktu untuk membuktikan kecurigaan Carla selama ini pada Mama," tutur putri tiri Damian dengan penuh penyesalan. Pria paruh baya yang berkarisma itu menoleh ke arah sampingnya, di mana putri tirinya sedang duduk bersamanya. "Kenapa kamu meminta maaf pada Papa? Kamu sama sekali tidak bersalah, Carla. Semua ini terjadi karena Papa. Jadi, jangan menyalahkan atau membenci mamamu."Senyuman Damian yang tulus membuat

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 166 Mari Berpisah

    Tubuh Kania lemas seketika. Tak pernah sedikit pun dia mengira, jika sang suami mengetahui perselingkuhannya. "Bagaimana bisa itu terjadi?" gumamnya sembari duduk lemas di lantai, dan bersandar pada dinding. "Kenapa, Ma? Apa Mama tidak mengira jika Papa Damian akan mengetahuinya?" tanya Carla dengan sinis. Wanita muda itu menyeringai melihat sang mama lemas tidak berdaya, seolah telah kehilangan semangat hidupnya. Kania menatap kesal pada putri tunggalnya. Bagaimana tidak, Carla yang notabenenya adalah putri kandungnya, malah memihak papa tirinya. "Hilangkan pikiran jelek Mama tentangku. Carla tidak memihak siapa pun, Ma. Carla hanya berada di pihak yang benar. Jika memang Mama sudah tidak mencintai Papa Damian, lebih baik katakan baik-baik padanya, dan mintalah untuk berpisah secara baik-baik pula. Carla ingin hubungan baik kita tetap baik dengan keluarga Matteo," tutur Carla yang mencoba menebak isi hati sang mama ketika melihat tatapan kesalnya. "Sok tahu sekali kamu, Carla! K

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 165 Kebahagiaan dan Kesengsaraan

    Luna terkesiap mendengar pertanyaan dari sang ibu yang baru saja terbangun dari tidur panjangnya. Dia tidak menyangka jika ibunya mengetahui tentang buah hatinya bersama dengan Kenzo yang masih dalam kandungannya."I-ibu," ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca. Lidahnya kelu, tidak bisa mengeluarkan kata-kata untuk meneruskan apa yang ingin dikatakannya pada sang ibu.Tangan wanita paruh baya itu bergerak perlahan untuk mengusap air mata putrinya. Dia tersenyum tipis, dan menatap dalam pada kedua mata putri kesayangannya. Sang ibu melihat ada kesedihan yang teramat mendalam pada mata indah tersebut. "Maafkan Ibu, Luna," ucapnya dengan susah payah. "Tidak. Tidak, Bu. Ibu tidak salah," sahut Luna dengan cepat, sembari menggelengkan kepalanya. Tanpa sadar air matanya pun kembali menetes di pipinya. Suasana haru itu berlangsung beberapa saat. Ibu dan anak tersebut saling melepaskan kerinduannya. Luna pun menceritakan semua yang terjadi padanya selama sang ibu berada di rumah sakit. Han

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 164 Bangun Dari Alam Bawah Sadar

    Kenzo dapat melihat kekhawatiran sang istri yang mengarah pada kecemburuan. Pria beristri dua itu tersenyum, dan mendekati sang istri, seraya memperlihatkan layar ponselnya. "Dari rumah sakit, Sayang. Sebentar ya, aku akan menjawab panggilan ini dulu. Siapa tahu panggilan ini sangat penting, dan mungkin saja mereka sedang membutuhkanku," ucapnya dengan lembut, sembari tersenyum pada sang istri. Luna menganggukkan kepalanya. Dia mengijinkan suaminya untuk menjawab panggilan tersebut. Hanya saja, wanita yang sedang hamil itu tidak bisa mengalihkan pandangannya dari sang suami. Bahkan dia memasang baik-baik indera pendengarnya untuk bisa mendengarkan percakapan suaminya dengan si penelpon. "Apa?!" ujarnya terperanjat kaget, sembari beranjak dari duduknya. Sontak saja Luna terhenyak, dan berusaha untuk mencari tahu dengan mendekati suaminya. "Lalu, bagaimana keadaannya sekarang? Apa ada yang tidak beres?" tanyanya dengan cemas pada seseorang di seberang sana. Kenzo bernafas lega. Ad

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status