Share

Bab 37 Ingatan Masa Lalu

Penulis: XENA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-05 11:44:45

"Dokter Kenzo?!" celetuk Luna dengan ragu-ragu melihat sosok pria tampan yang berdiri, seraya menatap padanya.

"Kenapa kamu memiliki kunci ini, Luna?" tanya sang dokter menyelidik, sembari memperlihatkan benda yang ada di tangannya.

Luna terkesiap. Seketika dia merasa bingung untuk menjawab pertanyaan suaminya.

'Kenapa aku harus bingung? Kenapa aku tidak jujur saja padanya?' batinnya menggerutu.

Luna beranjak dari posisinya, dan berdiri tepat di hadapan sang suami. Dengan mengumpulkan keberaniannya, dia pun mengatakan yang sebenarnya.

"Bukankah dokter yang menyuruh saya untuk datang ke hotel itu? Dokter mengirimi saya pesan untuk cepat datang ke Metro Grand Hotel. Bahkan dokter sendiri yang memberikan nomer kamar yang harus saya datangi."

"Apa?! Saya?! Saya menyuruh kamu datang ke sana?!" tanyanya beruntun dengan ekspresi tidak percaya.

Luna menganggukkan kepalanya. Lagi-lagi air matanya terkumpul di pelupuk mata, hingga terlihat jelas matanya berkaca-kaca.

"Tidak. Tidak mungkin aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 38 Strategi Untuk Kedua Istri

    "Kenapa kita ke sini?" tanya Luna sembari menatap sekelilingnya.Kenzo tersenyum sambil memilih beberapa ponsel keluaran terbaru yang ada di hadapannya. "Aku akan membeli HP dengan nomer baru yang akan aku gunakan khusus untuk berkomunikasi denganmu."Luna terkesiap. Dia menengadahkan wajahnya pada wajah sang suami, dan menatapnya dengan intens. "Memangnya kenapa jika kita berkomunikasi dengan menggunakan nomer yang biasanya?""Jangan menggodaku, Sayang," ucap lirih Kenzo sembari menatap bibir sang istri yang telah menjadi candunya. Luna mengernyitkan dahinya, dan mencebik kesal padanya."Aku tidak sedang menggoda anda, dok!"Kenzo terkekeh dan mencubit gemas hidung istri keduanya, hingga membuat Luna menjadi kesal. Baru kali ini seorang Kenzo Matteo bisa tertawa lepas bersama dengan seorang wanita. Dan wanita tersebut adalah Luna Ferdinan, istri keduanya yang dinikahi hanya untuk menjadi ibu pengganti anaknya."Nanti pasti akan aku jelaskan semuanya. Sekarang, pilih saja dua nomor

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-06
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 39 Pencuri Kegadisan Istriku

    Hembusan angin yang menerpa rambut panjang Luna, membuat sang suami berpeluang merapikannya. "Sangat indah. Terima kasih telah membawaku ke tempat ini, dok," ucap Luna sembari memandang takjub pada matahari yang terbenam, seolah ditelan oleh kumpulan air yang membentang luas di pantai tersebut. "Apa kau senang, Sayang?" tanya sang dokter seraya sibuk merapikan rambut sang istri.Luna menganggukkan kepalanya sambil tersenyum pada sang suami. Matanya yang berbinar seolah memberitahukan betapa bahagianya dia saat ini. Memang benar adanya. Hati Luna dipenuhi oleh bunga warna-warni yang bermekaran memenuhi taman hatinya. Bahkan banyaknya kupu-kupu yang berterbangan, terasa seolah sedang menggelitiknya, sehingga dia tidak berhenti tersenyum.Suara deburan ombak yang memecah keheningan, seketika mengingatkan Luna akan rasa ingin tahunya. Sontak saja dia menghadap sang suami, dan menatapnya dengan serius."Kenapa dokter tiba-tiba mengajakku ke tempat ini?"Kenzo tersenyum mendengar pertanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 40 Pesona Sang Pujaan Hati

    Baru kali ini Luna melihat seorang Dokter Kenzo Matteo yang sedang marah. Keramahannya pada pasien membuat Dokter Kenzo memiliki citra sebagai dokter yang sabar, sopan dan ramah. Kini, istri keduanya menjadi saksi luapan amarah sang calon penguasa kerajaan bisnis keluarga Matteo.Luna hanya diam membisu menatap sang suami sedang fokus pada kemudinya. Dia sangat tahu jika saat ini suaminya masih dikuasai oleh amarahnya. 'Tidak, Luna. Lebih baik kamu diam. Jangan bertanya apa pun padanya,' batin Luna mengingatkan diri sendiri.Kenzo merasakan ada yang memperhatikannya. Dia sedikit melirik ke arah sang istri yang duduk di sebelahnya. Calon sang penguasa menyesali situasi mereka saat ini. 'Seandainya tadi tidak bertemu dengan pria brengsek itu, pasti situasi kami tidak akan seperti ini,' batinnya mengumpat marah.Bagaimana dia tidak marah, pasalnya Kenzo sudah merencanakan untuk memberikan kebahagiaan penuh hari ini pada istri keduanya. Akan tetapi, ada maksud dari semua itu. Dia bermak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 41 Temani Aku Tidur Malam Ini

    Kenzo menatap tajam pada istri pertamanya. Kebahagiaan yang didapatkannya bersama dengan istri keduanya hanya bertahan dalam hitungan menit saja. Bahkan senyuman Kenzo pun musnah seketika. 'Please, Serena. Jangan ganggu aku untuk saat ini. Jika kamu bersikap seperti ini, maka perampas kebahagiaanku yang sebenarnya adalah kamu, istriku sendiri,' batinnya seraya menatap penuh amarah padanya.Luna merasakan aura pertengkaran antara sepasang suami istri tersebut. Dia berusaha melepaskan tangannya yang sedang digandeng oleh sang suami. Akan tetapi, Kenzo tidak mau melepaskannya. Pria beristri dua tersebut semakin erat menggandeng tangan istri keduanya. Hal itu tidak luput dari perhatian istri pertamanya. Serena menatap bengis pada tangan suami dan madunya. 'Brengsek! Berani-beraninya kalian bersikap romantis di hadapanku!' batinnya mengumpat marah.Luna menundukkan kepalanya. Dia tidak mau menjadi sasaran amarah dari istri pertama suaminya. Terlebih lagi tatapan wanita tersebut seolah i

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 42 Memanjakan Sang Suami

    Setelah mendengar cerita lengkap dari pelayan wanita yang memberitahukan tentang sikap suaminya pada sang madu, Serena bertambah marah. Pasalnya, sang suami belum juga datang ke kamar mereka setelah beberapa jam dia menunggu."Brengsek! Dasar wanita udik! Wanita tidak tahu diri! Akan aku beri pelajaran kau!" Umpatan demi umpatan mengiringi langkah kaki sang nyonya rumah yang dikuasai oleh amarahnya. Tanpa berpikir panjang, dia pergi ke area kamar pelayan wanita untuk menjemput sang suami.Kedua kakinya berhenti di depan pintu sebuah kamar yang terdapat pada ujung lorong di antara deretan kamar pelayan. Dadanya bergerak naik turun, seiring dengan nafasnya yang menggebu karena amarahnya.Dengan kekuatan amarah yang terkumpul di tangannya, Serena mengetuk pintu kamar tersebut dengan sangat keras. Layaknya orang yang sedang menagih hutang, dia pun berteriak memanggil nama sang suami."Kenzo!" serunya sembari mengetuk pintu kamar madunya."Keluarlah, Ken!""Cepatlah keluar! Aku tahu kamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 43 Karma

    Istri pertama Kenzo menangkap basah sang suami sedang dimanjakan oleh istri keduanya. Sang nyonya tersebut marah besar. Pasalnya, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana cara madunya menyenangkan suami mereka. Bahkan dia melihat sendiri bagaimana reaksi sang suami ketika sedang dimanjakan oleh istri keduanya."Cepat keluar dari sini, Ken!" serunya dengan kemarahan yang menggebu-gebu.Sama tak saja sang suami bergegas memakai celananya. Sedangkan Luna, istri keduanya merasa sangat malu di hadapan istri pertama suaminya. Bahkan beberapa pelayan berlarian melihat untuk melihatnya. Mereka semua sangat terkejut melihat pelayan wanita yang mendapatkan perlakuan khusus dari majikannya sedang dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh moleknya."Lihatlah. Itu benar-benar Luna, bukan?" tanya seorang pelayan sedang berkasak-kusuk di belakang Serena."Dasar wanita tidak tahu malu.""Berani-beraninya dia merayu dan menggoda tuannya.""Tidak kusangka dia sejahat itu."

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 44 Saling Menyerang

    Semalaman Luna merenung memikirkan perkataan wanita tua yang menjadi kepala pelayan di rumah mewah itu. "Apa aku benar-benar mencintainya?" tanyanya sembari meletakkan tangan kanannya pada dada.Beberapa saat dia terdiam, mencoba menyelami perasaannya. Hati dan pikirannya mengatakan hal yang sama. Dia mencintai Kenzo Matteo, pria yang menikahinya karena perjanjian kontrak. "Bolehkah aku mengejar cintaku?""Bolehkah aku meminta hakku sebagai seorang istri, sama seperti Nyonya Serena?"Tiba-tiba saja dia melihat bayangan wanita tua yang menjadi kepala pelayan dan dipanggil nenek oleh Kenzo. Sang nenek tersenyum, seraya menganggukkan kepalanya seolah menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Luna. Di sebelah sang nenek, tersenyumlah seorang pria tampan yang membuat jantung Luna menjadi tidak menentu. "Kenapa tidak? Kamu memang istriku, meskipun yang kedua. Tapi, kamu mempunyai hak yang sama seperti Serena."Tanpa sadar bibir Luna melengkung ke atas. Dua orang tersebut mendukungnya, sehin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 45 Membujuk Suami

    Keluar dari dalam kamar mandi, Kenzo sudah memakai piyama lengkap. Dia berjalan menuju cermin sembari mengusap-usap rambutnya yang basah dengan menggunakan handuk. 'Kenapa dia melihatku seperti itu? Aku sudah berlama-lama di dalam kamar mandi, seharusnya dia sudah tidur saat ini. Apa dia ingin mengajakku ribut lagi?' batinnya seraya melirik ke arah sang istri.Serena memperhatikan semua gerakan sang suami, dia menunggu kesempatan untuk bisa melakukan aksi yang sudah direncanakannya. Senyumnya mengembang tatkala pria yang sedang diperhatikannya, kini sedang sibuk merapikan rambutnya. Perlahan dia turun dari ranjang, dan mengendap-endap menghampirinya.Sang suami terkesiap merasakan ada sesuatu yang melingkar di pinggangnya. Dari cermin dia melihat tangan seorang wanita yang sedang memeluknya dari belakang. 'Apa yang sedang kamu rencanakan, Serena?' tanyanya dalam hati.Serena mengeratkan pelukannya, berharap sang suami mengatakan sesuatu padanya. Akan tetapi, Kenzo berpura-pura untu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13

Bab terbaru

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 135 Taruhan Antar Kekuasaan Dua Istri

    "Aku bertaruh untuk Nyonya Serena. Kalian mau bertaruh untuk siapa?" tanya lirih seorang pelayan wanita, sembari menengadahkan tangannya di hadapan kerumunan para pelayan yang sedang bersembunyi di balik tembok ruang makan untuk menguping. "Kamu mengajak kita taruhan?" tanya pelayan kepercayaan Serena dengan setengah berbisik. Pelayan wanita tersebut menganggukkan kepalanya. Kemudian, dia menunjuk tangannya yang masih dalam posisi menengadah dengan menggunakan dagunya. Tanpa berpikir panjang, pelayan yang merupakan kepercayaan sang nyonya merogoh sakunya dan meletakkan dua lembar uang kertas pada telapak tangan tersebut, sembari menyebutkan pilihannya. "Tentu saja aku bertaruh untuk Nyonya Serena," ucapnya dengan penuh keyakinan. Satu per satu dari mereka pun memilih Serena untuk dijagokan. Sang nyonya memang tidak pernah membiarkan dirinya kalah dari siapa pun. Terlebih lagi dari Luna, istri kedua suaminya yang kini tinggal bersama mereka. "Ada apa ini?!" Tiba-tiba saja terde

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 134 Ruang Debat

    "Berhenti!" seru Luna sembari berdiri dari duduknya. Sontak saja semua pasang mata yang ada di ruang makan tersebut mengarah padanya. "Kamu tidak berhak mengatakan itu pada Carla. Dia hanya menyampaikan pesan dari Dokter Ludwig padaku," ujarnya dengan ekspresi datar. Seketika Kenzo sadar bahwa emosinya telah tersulut oleh api kecemburuannya pada Dokter Ludwig. Dengan gerakan cepat, dia meraih kedua tangan istri keduanya, berharap sang istri tidak marah padanya. "Sayang, maaf. Maafkan aku," ucapnya dengan tatapan mengiba pada istrinya yang sedang hamil.Luna menghempaskan tangan suaminya. Wajah dinginnya membuat sang suami mengetahui betapa marah dan kecewanya saat ini. "Aku akan pergi menemui Dokter Ludwig bersama dengan Carla," tuturnya tanpa meminta ijin pada sang suami, seperti sedia kala. Kenzo kembali meraih tangan sang istri, berusaha untuk bisa meyakinkannya. "Aku tidak akan melarang mu, tapi aku akan ikut denganmu," pintanya dengan penuh harap. Carla memang sakit hati

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 133 Tak Seperti Biasanya

    Makan malam kali ini berbeda dengan malam sebelum-sebelumnya. Serena berada dalam satu meja makan dengan madunya. Suasana di ruangan tersebut begitu damai. Bahkan sang nyonya bersikap ramah dan selalu tersenyum pada istri kedua suaminya.Hidangan makanan dan minuman yang tersaji di meja pun sangat beraneka ragam. Semuanya merupakan menu andalan dari keluarga tersebut. Bisa dikatakan jika semua menu makanan kali ini merupakan kesukaan Kenzo. "Apa mataku tidak salah melihat?" celetuk Carla sambil menatap takjub pada semua makanan yang ada di meja makan. "Sebaiknya sekarang juga kamu ke rumah sakit untuk memeriksakan matamu. Jangan mengganggu makan malam kami," ujar Serena dengan ketus.Sayangnya Carla tidak terpengaruh dengan ucapan Serena. Dia bersikap layaknya seorang bocah yang ketika dilarang melakukan sesuatu, maka larangan tersebut malah dikerjakannya."Terima kasih," ucap Carla sambil tersenyum setelah duduk di kursi yang berhadapan dengan sang nyonya.Sontak saja Serena menat

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 132 Cosplay Menjadi Ibu Peri

    Seketika Serena menoleh ke arah sumber suara. Dia menatap tidak suka pada si pemilik suara yang sedang berdiri di belakangnya. "Ada perlu apa kamu datang ke sini?" tanyanya dengan sewot pada sosok wanita yang baru saja menyapanya. "Kenapa kamu peduli dengan kehadiranku di rumah ini?" tanya balik sang wanita pada sang nyonya rumah tersebut. Serena membalikkan badannya. Dia menatap wanita tersebut seolah sedang menantangnya. "Aku adalah nyonya di rumah ini. Semua yang terjadi di rumah ini harus atas sepengetahuanku," ujarnya sembari menyeringai dan menaikkan dagunya.Sang tamu wanita tersenyum, seolah sedang meremehkannya. Dia menatap nyonya rumah tersebut dengan penuh percaya diri. "Begitu pula dengan tamu. Aku berhak menerima atau mengusir tamu yang tidak aku inginkan," tutur sang nyonya sembari memberikan tatapan layaknya penjahat yang sedang mengancam korbannya. Sang tamu wanita tidak gentar sedikit pun. Kakinya melangkah maju, sehingga berada tepat di hadapan wanita angkuh te

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 131 Tidak Mudah Mempunyai Dua Istri

    Wajah kesal Kenzo bertahan seharian. Pasalnya, dia tidak terima jika Dokter Ludwig mempunyai nomor Luna, istri keduanya yang kini telah mengandung anaknya. Pikirannya tidak tenang berpisah dengan sang istri, meskipun hanya beberapa jam saja. Sang dokter tidak fokus dengan pekerjaannya. Bahkan makanan yang ada di hadapannya pun hanya dilihat dan diaduk-aduk saja, seolah enggan untuk memakannya. Damian yang sedang makan di depan sang putra pun menyadari kerisauan hati putranya. Seketika dia teringat akan perkataan papanya. Pria paruh baya itu tersenyum tipis menyadari persamaan di antara mereka berdua."Apa rencanamu selanjutnya, Ken?" tanya Damian ketika sedang makan siang bersama sang putra.Kenzo mengalihkan pandangannya pada sang papa yang sedang menunggu jawaban darinya. Dia menatap malas pada pria paruh baya tersebut, seolah tidak ada tenaga untuk berbicara. "Apa malammu tidak menyenangkan?" tanya sang papa kembali. Kenzo menghela nafas mengingat malam yang sangat menguras hati

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 130 Kecewaku Padamu

    Saat itu juga Kenzo dan Serena menoleh ke sumber suara. Serena tersenyum puas melihat sosok wanita yang sedang berdiri dan terlihat syok dengan mata yang berkaca-kaca. Berbeda dengan Kenzo, sontak saja matanya terbelalak, terkejut dengan kehadiran wanita tersebut."Luna?!" celetuk Kenzo tanpa sadar, seraya menatapnya tidak percaya. Seketika Luna merasa tubuhnya lemah, tidak bertenaga, sehingga dia tidak bisa menggerakkan kakinya untuk pergi dari tempat itu. Bahkan untuk memaki suaminya saja tidak sanggup. Matanya berkaca-kaca menahan sekuat tenaga air matanya yang terkumpul di pelupuk mata. Bibirnya bergetar, menahan suara tangisnya yang ingin keluar dengan sendirinya. Hati Kenzo benar-benar merasa sakit saat melihat wajah sedih belahan jiwanya. Tanpa sadar kakinya pun melangkah dengan sendirinya. Seketika kaki Luna reflek bergerak dengan sendirinya. Kekuatannya terkumpul karena rasa kecewanya yang begitu dalam pada sang suami."Sayang! Tunggu aku!" seru Kenzo sambil berjalan cepat

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 129 Jangan Berikan Hatimu

    Pagi harinya Kenzo kembali dipusingkan dengan keinginan dari kedua istrinya. Setelah pengakuan cinta Kenzo di hadapan istri pertamanya dan sang kakek, Luna seperti mendapatkan kekuatan untuk melawan kelicikan Serena. Akibatnya, kini sang suami yang kerepotan memenuhi keinginan mereka berdua. "Kenapa aku yang harus mengalah dengan wanita udik itu?! Dia yang hadir dalam rumah tangga kita. Dia yang merebut perhatianmu dariku! Seharusnya kamu lebih mengutamakan aku, dibandingkan dengan dia, Ken!" protes Serena meluapkan kekesalannya pada sang suami."Tapi dia sedang hamil anakku, Sayang," ucap Kenzo dengan tatapan mengiba pada istri pertamanya. Saat ini Kenzo hanya ingin ketenangan dalam rumah tangganya. Dia tidak ingin terjadi perdebatan lagi di dalam rumahnya. Karena itulah pria beristri dua tersebut mencoba mengambil hati istri pertamanya, agar tidak lagi membuat masalah dan mau menerima nasehatnya. "Ingat status dia, Ken! Dia hanyalah wanita yang kita sewa untuk menjadi ibu penggan

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 128 Bimbang

    "Tadi aku sempat jalan-jalan di luar sebelum kalian ada di sini," sahut Kania sambil tersenyum palsu. Ron Matteo mengernyitkan dahinya. Dia menatap tidak percaya pada cucu menantu pertamanya.'Ternyata dia bisa berbohong juga,' batinnya sembari menahan seringainya. Kania terlihat gugup dan salah tingkah. Dia menyadari pandangan kakek mertuanya yang berbeda dari biasanya. 'Apa Kakek mengetahui kebohonganku?' tanyanya dalam hati. Damian menatap istrinya seolah sedang mencari sesuatu darinya. Entah apa yang akan akan ditemukan oleh pria paruh baya itu nantinya, kejujuran atau mungkin kebohongan. Tentu saja dia berharap pikiran buruk tentang istrinya salah.Kania merasakan tatapan suaminya yang membuat dirinya tidak nyaman. 'Sepertinya dia tidak mempercayaiku. Apa dia tadi melihatku di hotel?' batinnya sambil memikirkan cara untuk bisa meyakinkan suaminya. "Sayang, apa kita bisa pulang sekarang? Kepalaku masih sedikit berat. Mungkin aku harus beristirahat lebih lama lagi," pinta

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 127 Tentang Kamar

    Damian reflek menengadahkan kedua tangannya untuk menahan tubuh Anna yang akan jatuh ke arahnya. 'Mission complete!' batin Anna sambil tersenyum tipis ketika merasakan kedua tangan sang dokter yang berada di punggungnya. 'Sial! Kenapa dia malah pingsan?' umpat Damian dalam hati sembari melihat sekitarnya. Sontak saja tiga orang pria berpenampilan serba hitam berlari menghampirinya. Mereka sangat peka melihat situasi yang sedang dialami bosnya. "Serahkan saja pada kami, Tuan," ucap salah satu dari ketiga pria tersebut. Damian pun menyerahkan tubuh wanita paruh baya yang berpakaian seksi tersebut padanya. Dua orang dari mereka membopongnya dan meletakkan tubuh wanita itu di salah satu sofa yang ada di sekitar mereka. "Maaf, Tuan. Nyonya Kania sudah keluar dari hotel ini," bisik pria yang berpakaian serba hitam pada sang dokter. Seketika Damian membelalakkan matanya. Pandangan matanya beralih pada pintu hotel tersebut. "Apa kamu serius? Kapan dia keluar?" tanyanya dengan tidak sa

DMCA.com Protection Status