Share

Bab 113 Sebuah Berita

Penulis: XENA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-30 14:41:51

Serena marah melihat semua postingan suaminya. Bahkan banyak istri dari kolega Kenzo mengucapkan selamat padanya. Mereka semua mengira jika Serena lah yang sedang hamil kembar saat ini.

Prang!

"Bangsat!"

"Kurang ajar semuanya!"

"Mereka semua mengejekku!"

"Mereka menertawakan ku!"

"Brengsek kalian semua!"

Umpatan-umpatan kasar yang diteriakkan oleh Serena membuat semua orang di dalam rumah tersebut ketakutan. Tidak ada yang berani mendekatinya. Semua barang yang ada di sekitarnya menjadi pelampiasan kemarahannya.

Beberapa barang antik dan pajangan yang berada di sekitar sang nyonya, hancur berantakan berkeping-keping. Semuanya merupakan barang yang bernilai tinggi, dan hanya bisa di dapatkan dari luar negeri. Pasalnya, barang-barang tersebut merupakan hasil kerajinan tangan dari seniman terkenal yang hanya ada satu di dunia.

"Apa yang harus kita lakukan? Pasti Tuan Kenzo marah melihat semua barang kesayangannya hancur seperti ini. Jangan-jangan kita semua nanti dipecat gara-gara ini,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 114 Surprise!

    Suasana di kediaman Kenzo Matteo sangat sibuk. Semua pelayan disibukkan dengan persiapan pesta perayaan kehamilan kembar istri kedua si pemilik rumah tersebut. Begitu pula dengan suasana di dalam kitchen Metro Grand Hotel saat ini. Suasana kitchen layaknya situasi pada saat berperang. Bersamaan dengan adanya event di hotel tersebut, mereka diharuskan memasak untuk acara pesta di rumah Kenzo, seorang Matteo yang akan menjadi penguasa kerajaan bisnis keluarga Matteo, menggantikan Ron Matteo. Mereka tidak bisa menolak perintah sang penguasa. Ron Matteo sendiri yang memerintahkan pada eksekutif chef hotel tersebut untuk membuat hidangan spesial dalam pesta perayaan di rumah cucu kesayangannya. Semua itu sebagai ucapan selamat dan rasa syukurnya atas kehamilan cucu menantu keduanya yang akan memberikan keturunan kembar bagi keluarga Matteo. Setelah melampiaskan kemarahannya pada semua benda di ruang tengah, Serena merasa lemas dan tidak bertenaga. Tanpa menunggu lama, dia pun berjalan me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 115 Jadikan Mereka Anakku

    "Tuan Kenzo datang!" seru seorang pria yang memakai pakaian serba hitam sambil berlari dari arah gerbang utama menuju taman.Berita itu diteruskan oleh seorang pria yang memakai pakaian sama dengan pria sebelumnya. Dia berlari mengelilingi area pesta untuk meneriakkan berita kedatangan si pemilik rumah tersebut."Cepat bersiap-siap! Tuan Kenzo sudah datang!" "Bersiap-siap?" celetuk Serena sambil mengernyitkan dahinya, menatap heran pada semua orang yang sedang tergesa-gesa menyambut kedatangan sang tuan pemilik rumah tersebut. Para pelayan berlalu lalang di sekitarnya tanpa menyapa dirinya. Mereka semua mengabaikannya, seolah tidak terlihat oleh penglihatan. Serena meraih salah satu tangan pelayan yang sedang berjalan di depannya, dan menariknya. "Apa yang sedang terjadi?" tanyanya dengan tatapan mengintimidasi. Sontak saja pelayan tersebut beringsut ketakutan. Dia menundukkan kepala dan menggigit bibir bawahnya, sembari memikirkan jawaban yang akan diberikan pada sang nyonya. "

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 116 Mereka Anakku

    "Tidak!" sahut Luna dengan cepat, seraya berdiri dari duduknya.Kenzo bersama dengan kedua istrinya menjadi pusat perhatian semua orang yang sedang merayakan pesta di rumahnya. Mereka mendengar apa yang diinginkan oleh Serena, istri pertama Kenzo."Anak itu milikku," ujar Serena dengan menekankan tiap katanya."Serena!" bentak Kenzo dengan tegas, sembari beranjak dari duduknya. Tatapan matanya seolah menjadi ancaman bagi istri pertamanya. Serena tidak takut pada suaminya. Wanita angkuh itu melangkah dengan sangat percaya diri menghampiri pria tersebut. Kedua tangannya dilipat di depan dada, dan dagunya mendongak ke atas, seolah sedang menantang seorang Kenzo Matteo."Kenapa?! Apa kamu lupa dengan janjimu, Ken?! Apa perlu aku beritahukan pada semua orang akan janji yang kamu berikan padaku?!" bentaknya tanpa takut sedikit pun.Sontak saja Luna mengalihkan pandangan matanya pada sang suami. Pria yang sedang berdiri di sampingnya pun menoleh ke arahnya, dan menatap penuh rasa bersalah p

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 117 Sebuah Kejutan

    "Aku!" sahut Serena dengan tegas dan penuh percaya diri.Semua pasang mata mengarah padanya. Wanita angkuh yang merupakan istri pertama dari Kenzo Matteo telah memproklamirkan dirinya sebagai ibu dari anak kembar yang dikandung oleh Luna, istri kedua Kenzo Matteo yang disewa untuk menjadi ibu pengganti. Secara otomatis Serena lah yang mengasuh anak kembar itu nantinya. "Nyonya Serena akan mengasuh anak yang aku lahirkan terlebih dahulu," ujar Luna dengan berat hati. Kedua tangannya mengepal kuat, kepalanya menunduk dan kedua matanya terpejam.Dengan berat hati Luna harus mengatakannya. Semua itu dilakukan hanya untuk menjaga harkat dan martabat suaminya, Kenzo Matteo di hadapan keluarga besarnya. Serena tersenyum bahagia. Tanpa sadar, dia memperlihatkan ketamakannya di hadapan semua orang. Dia merasa menang saat ini.'Perfect! Semua berjalan mulus, sesuai dengan rencana awal. Pada akhirnya wanita udik itu harus menyingkir tanpa membawa apa pun seperti kesepakatan kita semua,' batinn

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 118 Penasaran

    "Kenapa Dokter Ludwig ada di sini?" tanya Carla tanpa sadar, ketika melihat di belakangnya ada sosok pria yang sedang meresahkan hatinya.Luna melihat ada sesuatu yang tidak asing ketika menatap mata sang dokter. Hatinya merasa senang karena telah menemukannya. Sedangkan pikirannya seolah memaksa dirinya untuk mengingat pria yang sedang bertatap mata dengannya. Dengan sigapnya Kenzo meletakkan tangannya pada pundak istri keduanya. Dia merasakan ada bahaya yang sedang mengancamnya. Dokter Ludwig tersenyum getir melihat tangan Dokter Kenzo yang seolah menegaskan bahwa Luna adalah miliknya. Tanpa sadar, pria beristri dua tersebut telah membangkitkan rasa kesal yang telah dipendam oleh Dokter Kenzo dengan sekuat tenaganya. "Bisakah kita berbicara berdua saja, Luna?" tanya Dokter Ludwig kembali, seraya menatap penuh harap pada wanita yang menjadi cinta pertamanya. Kenzo mencengkeram erat lengan istri keduanya, hingga sang istri meringis kesakitan. Tanpa sadar, dia telah menyakiti istri

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 119 Haruskah Aku Menyerah?

    "Ale?" celetuk Luna.Seketika dia mengingat nama seorang pemuda tampan yang sangat dekat dengannya. Bahkan dia telah menganggapnya sebagai kakaknya sendiri. Sedekat itu hubungan mereka berdua, hingga membuat sang pemuda merasakan rindu ketika berada jauh dari Luna. Akhirnya, perasaan rindu tersebut berkembang menjadi cinta. "Ya, aku Ale. Rumah kita berdempetan. Apa kamu mengingatku, Luna? Dari kecil kita selalu bermain bersama. Kita selalu bersama-sama. Sangat dekat. Kata orang-orang, kita tidak bisa dipisahkan," ucap Dokter Ludwig dengan sangat antusias.Seketika mata Luna berbinar. Dia mengingat sosok pemuda tampan yang selalu menjaganya. Kapan pun dan di mana pun mereka selalu bersama. Alexander Ludwig, nama yang selalu dirindukannya, setelah kepergian pemuda tersebut dari kota tempat tinggal mereka. Namun, kesedihan Luna tidak berjalan lama. Kondisi keuangan keluarganya membuat gadis itu harus ikut membanting tulang untuk membiayai kebutuhan sehari-hari mereka, ketika sang ayah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 120 Cemburu

    "Ada apa, Pa? Apa telah terjadi sesuatu?" Tiba-tiba saja Damian terhenyak. Pria paruh baya tersebut seolah hilang akal. Dia berjalan sambil melamun, tanpa arah. Hanya menuruti ke mana kedua kakinya membawanya pergi. Damian memaksakan senyumnya. Dia tidak ingin orang lain tahu akan keresahan hatinya. Tak bisa dipungkiri, pikirannya saat ini sedang kalut. Bahkan dia tidak bisa berpikiran jernih. Bayangan sang istri yang sedang tersenyum dan tertawa bahagia mendengar suara seseorang di seberang sana, terus terbayang di depan matanya. "Ada apa, Pa?" tanya Carla kembali.N"Tidak. Tidak ada apa-apa. Kamu tidak perlu khawatir," jawab Damian sambil tersenyum paksa.Carla memicingkan matanya. Dia merasakan ada sesuatu yang disembunyikan oleh pria yang sudah bertahun-tahun menggantikan sosok papanya. Pria paruh baya itu hanya berlalu begitu saja, meninggalkan putri tirinya yang sedang khawatir melihat kondisinya saat ini. Dia hanya bisa menghela nafas melihat punggung sang papa yang terliha

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 121 Curiga

    "Apa maksudmu?" tanya Luna dengan kesal. Entah mengapa hari ini dia merasa kesal setiap suaminya mengatakan sesuatu yang seolah sedang menuduhnya.Serena mendengarnya. Seketika dia menatap wanita yang menjadi madunya. "Apa kamu ada hubungan asmara dengan dokter bodoh itu, Luna?" tanyanya sembari menyeringai. Luna menatap tajam padanya. Tidak ada rasa takut yang menghantuinya saat ini. Bahkan dia terlihat tidak gentar sedikit pun menghadapi istri pertama dari suaminya."Kenapa? Apa jangan-jangan kamu yang cemburu dan melimpahkannya padaku?" tanya balik Luna sambil menyeringai dan menatap curiga padanya. Seketika Serena tertawa. Luna mengalihkan perhatiannya. Dia tidak mau menanggapi ocehan dari istri pertama suaminya yang selalu berusaha menghinanya. "Aku? Suka pada dokter bodoh itu?" tanya Serena di sela tawanya.Luna tidak bergeming. Dia tetap tidak mempedulikan ocehan wanita angkuh tersebut. Hatinya sangat kesal mengingat tentang permintaan Serena yang sangat memberatkannya. "

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08

Bab terbaru

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 135 Taruhan Antar Kekuasaan Dua Istri

    "Aku bertaruh untuk Nyonya Serena. Kalian mau bertaruh untuk siapa?" tanya lirih seorang pelayan wanita, sembari menengadahkan tangannya di hadapan kerumunan para pelayan yang sedang bersembunyi di balik tembok ruang makan untuk menguping. "Kamu mengajak kita taruhan?" tanya pelayan kepercayaan Serena dengan setengah berbisik. Pelayan wanita tersebut menganggukkan kepalanya. Kemudian, dia menunjuk tangannya yang masih dalam posisi menengadah dengan menggunakan dagunya. Tanpa berpikir panjang, pelayan yang merupakan kepercayaan sang nyonya merogoh sakunya dan meletakkan dua lembar uang kertas pada telapak tangan tersebut, sembari menyebutkan pilihannya. "Tentu saja aku bertaruh untuk Nyonya Serena," ucapnya dengan penuh keyakinan. Satu per satu dari mereka pun memilih Serena untuk dijagokan. Sang nyonya memang tidak pernah membiarkan dirinya kalah dari siapa pun. Terlebih lagi dari Luna, istri kedua suaminya yang kini tinggal bersama mereka. "Ada apa ini?!" Tiba-tiba saja terde

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 134 Ruang Debat

    "Berhenti!" seru Luna sembari berdiri dari duduknya. Sontak saja semua pasang mata yang ada di ruang makan tersebut mengarah padanya. "Kamu tidak berhak mengatakan itu pada Carla. Dia hanya menyampaikan pesan dari Dokter Ludwig padaku," ujarnya dengan ekspresi datar. Seketika Kenzo sadar bahwa emosinya telah tersulut oleh api kecemburuannya pada Dokter Ludwig. Dengan gerakan cepat, dia meraih kedua tangan istri keduanya, berharap sang istri tidak marah padanya. "Sayang, maaf. Maafkan aku," ucapnya dengan tatapan mengiba pada istrinya yang sedang hamil.Luna menghempaskan tangan suaminya. Wajah dinginnya membuat sang suami mengetahui betapa marah dan kecewanya saat ini. "Aku akan pergi menemui Dokter Ludwig bersama dengan Carla," tuturnya tanpa meminta ijin pada sang suami, seperti sedia kala. Kenzo kembali meraih tangan sang istri, berusaha untuk bisa meyakinkannya. "Aku tidak akan melarang mu, tapi aku akan ikut denganmu," pintanya dengan penuh harap. Carla memang sakit hati

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 133 Tak Seperti Biasanya

    Makan malam kali ini berbeda dengan malam sebelum-sebelumnya. Serena berada dalam satu meja makan dengan madunya. Suasana di ruangan tersebut begitu damai. Bahkan sang nyonya bersikap ramah dan selalu tersenyum pada istri kedua suaminya.Hidangan makanan dan minuman yang tersaji di meja pun sangat beraneka ragam. Semuanya merupakan menu andalan dari keluarga tersebut. Bisa dikatakan jika semua menu makanan kali ini merupakan kesukaan Kenzo. "Apa mataku tidak salah melihat?" celetuk Carla sambil menatap takjub pada semua makanan yang ada di meja makan. "Sebaiknya sekarang juga kamu ke rumah sakit untuk memeriksakan matamu. Jangan mengganggu makan malam kami," ujar Serena dengan ketus.Sayangnya Carla tidak terpengaruh dengan ucapan Serena. Dia bersikap layaknya seorang bocah yang ketika dilarang melakukan sesuatu, maka larangan tersebut malah dikerjakannya."Terima kasih," ucap Carla sambil tersenyum setelah duduk di kursi yang berhadapan dengan sang nyonya.Sontak saja Serena menat

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 132 Cosplay Menjadi Ibu Peri

    Seketika Serena menoleh ke arah sumber suara. Dia menatap tidak suka pada si pemilik suara yang sedang berdiri di belakangnya. "Ada perlu apa kamu datang ke sini?" tanyanya dengan sewot pada sosok wanita yang baru saja menyapanya. "Kenapa kamu peduli dengan kehadiranku di rumah ini?" tanya balik sang wanita pada sang nyonya rumah tersebut. Serena membalikkan badannya. Dia menatap wanita tersebut seolah sedang menantangnya. "Aku adalah nyonya di rumah ini. Semua yang terjadi di rumah ini harus atas sepengetahuanku," ujarnya sembari menyeringai dan menaikkan dagunya.Sang tamu wanita tersenyum, seolah sedang meremehkannya. Dia menatap nyonya rumah tersebut dengan penuh percaya diri. "Begitu pula dengan tamu. Aku berhak menerima atau mengusir tamu yang tidak aku inginkan," tutur sang nyonya sembari memberikan tatapan layaknya penjahat yang sedang mengancam korbannya. Sang tamu wanita tidak gentar sedikit pun. Kakinya melangkah maju, sehingga berada tepat di hadapan wanita angkuh te

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 131 Tidak Mudah Mempunyai Dua Istri

    Wajah kesal Kenzo bertahan seharian. Pasalnya, dia tidak terima jika Dokter Ludwig mempunyai nomor Luna, istri keduanya yang kini telah mengandung anaknya. Pikirannya tidak tenang berpisah dengan sang istri, meskipun hanya beberapa jam saja. Sang dokter tidak fokus dengan pekerjaannya. Bahkan makanan yang ada di hadapannya pun hanya dilihat dan diaduk-aduk saja, seolah enggan untuk memakannya. Damian yang sedang makan di depan sang putra pun menyadari kerisauan hati putranya. Seketika dia teringat akan perkataan papanya. Pria paruh baya itu tersenyum tipis menyadari persamaan di antara mereka berdua."Apa rencanamu selanjutnya, Ken?" tanya Damian ketika sedang makan siang bersama sang putra.Kenzo mengalihkan pandangannya pada sang papa yang sedang menunggu jawaban darinya. Dia menatap malas pada pria paruh baya tersebut, seolah tidak ada tenaga untuk berbicara. "Apa malammu tidak menyenangkan?" tanya sang papa kembali. Kenzo menghela nafas mengingat malam yang sangat menguras hati

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 130 Kecewaku Padamu

    Saat itu juga Kenzo dan Serena menoleh ke sumber suara. Serena tersenyum puas melihat sosok wanita yang sedang berdiri dan terlihat syok dengan mata yang berkaca-kaca. Berbeda dengan Kenzo, sontak saja matanya terbelalak, terkejut dengan kehadiran wanita tersebut."Luna?!" celetuk Kenzo tanpa sadar, seraya menatapnya tidak percaya. Seketika Luna merasa tubuhnya lemah, tidak bertenaga, sehingga dia tidak bisa menggerakkan kakinya untuk pergi dari tempat itu. Bahkan untuk memaki suaminya saja tidak sanggup. Matanya berkaca-kaca menahan sekuat tenaga air matanya yang terkumpul di pelupuk mata. Bibirnya bergetar, menahan suara tangisnya yang ingin keluar dengan sendirinya. Hati Kenzo benar-benar merasa sakit saat melihat wajah sedih belahan jiwanya. Tanpa sadar kakinya pun melangkah dengan sendirinya. Seketika kaki Luna reflek bergerak dengan sendirinya. Kekuatannya terkumpul karena rasa kecewanya yang begitu dalam pada sang suami."Sayang! Tunggu aku!" seru Kenzo sambil berjalan cepat

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 129 Jangan Berikan Hatimu

    Pagi harinya Kenzo kembali dipusingkan dengan keinginan dari kedua istrinya. Setelah pengakuan cinta Kenzo di hadapan istri pertamanya dan sang kakek, Luna seperti mendapatkan kekuatan untuk melawan kelicikan Serena. Akibatnya, kini sang suami yang kerepotan memenuhi keinginan mereka berdua. "Kenapa aku yang harus mengalah dengan wanita udik itu?! Dia yang hadir dalam rumah tangga kita. Dia yang merebut perhatianmu dariku! Seharusnya kamu lebih mengutamakan aku, dibandingkan dengan dia, Ken!" protes Serena meluapkan kekesalannya pada sang suami."Tapi dia sedang hamil anakku, Sayang," ucap Kenzo dengan tatapan mengiba pada istri pertamanya. Saat ini Kenzo hanya ingin ketenangan dalam rumah tangganya. Dia tidak ingin terjadi perdebatan lagi di dalam rumahnya. Karena itulah pria beristri dua tersebut mencoba mengambil hati istri pertamanya, agar tidak lagi membuat masalah dan mau menerima nasehatnya. "Ingat status dia, Ken! Dia hanyalah wanita yang kita sewa untuk menjadi ibu penggan

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 128 Bimbang

    "Tadi aku sempat jalan-jalan di luar sebelum kalian ada di sini," sahut Kania sambil tersenyum palsu. Ron Matteo mengernyitkan dahinya. Dia menatap tidak percaya pada cucu menantu pertamanya.'Ternyata dia bisa berbohong juga,' batinnya sembari menahan seringainya. Kania terlihat gugup dan salah tingkah. Dia menyadari pandangan kakek mertuanya yang berbeda dari biasanya. 'Apa Kakek mengetahui kebohonganku?' tanyanya dalam hati. Damian menatap istrinya seolah sedang mencari sesuatu darinya. Entah apa yang akan akan ditemukan oleh pria paruh baya itu nantinya, kejujuran atau mungkin kebohongan. Tentu saja dia berharap pikiran buruk tentang istrinya salah.Kania merasakan tatapan suaminya yang membuat dirinya tidak nyaman. 'Sepertinya dia tidak mempercayaiku. Apa dia tadi melihatku di hotel?' batinnya sambil memikirkan cara untuk bisa meyakinkan suaminya. "Sayang, apa kita bisa pulang sekarang? Kepalaku masih sedikit berat. Mungkin aku harus beristirahat lebih lama lagi," pinta

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 127 Tentang Kamar

    Damian reflek menengadahkan kedua tangannya untuk menahan tubuh Anna yang akan jatuh ke arahnya. 'Mission complete!' batin Anna sambil tersenyum tipis ketika merasakan kedua tangan sang dokter yang berada di punggungnya. 'Sial! Kenapa dia malah pingsan?' umpat Damian dalam hati sembari melihat sekitarnya. Sontak saja tiga orang pria berpenampilan serba hitam berlari menghampirinya. Mereka sangat peka melihat situasi yang sedang dialami bosnya. "Serahkan saja pada kami, Tuan," ucap salah satu dari ketiga pria tersebut. Damian pun menyerahkan tubuh wanita paruh baya yang berpakaian seksi tersebut padanya. Dua orang dari mereka membopongnya dan meletakkan tubuh wanita itu di salah satu sofa yang ada di sekitar mereka. "Maaf, Tuan. Nyonya Kania sudah keluar dari hotel ini," bisik pria yang berpakaian serba hitam pada sang dokter. Seketika Damian membelalakkan matanya. Pandangan matanya beralih pada pintu hotel tersebut. "Apa kamu serius? Kapan dia keluar?" tanyanya dengan tidak sa

DMCA.com Protection Status