Share

Tak Terduga

Abang Brayen menarikku agar ikut dengannya. Dia terus mengomel tidak jelas, lucu sekali aku melihatnya yang semakin bersikap aneh.

“Kenapa, sih, Bang?” tanyaku. Aku turut mengomel padanya.

Daddy terus memandang kami berdua. Meski dokter Bara terus mengajaknya berbicara. Aku dibuat salah tingkah dengan kelakuan abang Brayen yang semakin aneh.

"Jangan bergerak, awas saja kalau dekat dengan Bara api itu," ketusnya. Diih, orang yang aneh.

"Daripada dekat dengan asap mengepul, bikin sesak napas."

"Maksudmu?" pakai bertanya segala.

"Maksudmu aku asap?" tanyanya kembali. Astaga kalau tiap hari berkelahi begini bisa naik tensi dibuat.

"Kenapa kalian berkelahi terus, sih?" tanya bunda sambil geleng kepala.

“Bunda, boleh aku bersama Monica ke tempat Shaka?” tanya abang Brayen pada Bunda.

Aku terkejut, bunda juga demikian sekilan kami melihat Daddy yang ingin langsung menolak, abang Brayen terus berusaha merayu bunda. Dia seperti tak peduli dengan daddy yang akan marah.

“Brayen sini dulu,” u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status