Share

Persyaratan

Penulis: Shylkie
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-11 18:46:21

Elysia duduk didepan meja rias, memandangi pantulan dirinya yang terlihat baru. "Trapped?" Gumamnya sambil berfikir.

~ Flashback 4 Tahun Yang Lalu ~

Elysia duduk di bangku perpustakaan, membaca sebuah buku disaat jam istirahat.

"Elysia, bisa tolong taruh buku-buku ini di rak buku? Ibu lagi ada urusan" pinta seorang pustakawan yang bekerja di perpustakaan sekolah Elysia. Elysia kerap dimintai bantuan karena ia sangat rajin dan baik hati.

"Iya Bu" jawab Elysia sambil berjalan mengambil buku-buku baru yang akan disusun dirak buku. Saat sedang menyusun buku satu persatu, ada sebuah buku yang menarik perhatian Elysia.

"Trapped" gumamnya sambil membawa buku tersebut ke meja untuk dibaca. Buku yang berkisah tentang wanita yang merupakan anak dari seorang adipati disebuah kerajaan yang bertunangan dengan bangsawan dari negeri asing, hanya saja pangeran dari negeri wanita tersebut sangat menyukainya dan terobsesi hingga sang pangeran membunuh tunangan wanita tersebut dan memaksanya menikah dengannya. Wanita tersebut dikurung di istana, saat hendak melahirkan anak yang keempat, ia meninggal.

"Tragis banget hidupnya" gumam Elysia.

~ Flashback Off ~

Elysia masih memandangi pantulan cermin. "Kalau memang benar ini seperti di novel, aku tidak boleh mati dengan tragis" gumamnya sambil berfikir taktik apa yang akan ia lakukan selanjutnya.

"Jadi ini yang disebut reinkarnasi? Lagi pula memangnya hal itu nyata? Dan kalau iya kenapa aku harus berada di situasi seperti ini!" Gerutunya seraya berjalan ke tempat tidur.

"Aku harus memikirkan cara agar aku tidak berakhir seperti itu" gumamnya saat berbaring di tempat tidur seraya berfikir.

Chrip...Chrip...Chrip...

Suara kicauan burung membangunkan Elysia dari tidurnya. Untuk pertama kalinya ia bisa tidur dikasur yang empuk membuatnya tidak ingin beranjak dari tempat tidur.

Tok..tok..tok..

"Nona, yang Mulia Lucas sedang mencari anda, ia sedang berjalan menuju kesini-" belum selesai Jenette menyampaikan pesannya, pintu sudah di dobrak oleh seorang pria berambut hitam.

"Maaf yang Mulia Lucas, anda tidak boleh mendobrak kamar Nona seperti ini, walaupun anda seorang pangeran negeri ini, hal ini tidak diperbolehkan-" Lucas langsung memberikan tatapan tajam kearah Jenette yang berhasil membuat Jenette terdiam dan mundur beberapa langkah dari ambang pintu.

"Tutup pintunya, aku ingin berbicara berdua dengan Nona ini" ucap Lucas dengan seringai diwajahnya.

Elysia duduk ditepi tempat tidur, menatap Lucas dengan tatapan yang tidak kalah tajamnya. Elysia semalaman sudah memikirkan cara agar ia tidak berakhir tragis seperti di novel.

Pintu kamar Elysia tertutup, Lucas berjalan kearah Elysia yang masih duduk ditepi tempat tidur. "Menikahlah dengan ku" ucapnya saat berada tepat didepan Elysia.

"Bagaimana jika aku menolak?" Tanya Elysia dengan tatapan tajam seperti menantang Lucas.

Lucas yang mendengar jawaban Elysia merasa tertantang, ia menyeringai lalu mengeluarkan pedangnya. "Tidak ada pilihan lain, jika aku tidak bisa memiliki mu, makan orang lain juga tidak boleh" ucapnya sambil mengarahkan pedang tepat disamping pipi Elysia.

Dengan berani Elysia menempelkan pipinya di pedang tersebut. Setetes darah mengalir dari pipinya akibat tajamnya pedang. Sontak Lucas menjauhkan pedangnya dan memegang pipi Elysia.

"Apa yang kau lakukan?! Kau sudah tidak waras ya? Menempelkan pipi mu pada pedang seperti itu sangar berbahaya!!" Bentak Lucas yang terlihat panik sambil mencengkram kuat pipi Elysia dan melihat seberapa dalam lukanya.

Elysia meringis kesakitan. "Lebih baik aku mati daripada harus bersama pria kejam seperti mu, apalagi kau tega membunuh seseorang" ucap Elysia, sebenarnya ia tidak terlalu peduli dengan tunangan yang diceritakan dalam novel bahwa ia dibunuh oleh Lucas, karena Elysia tidak mengenal, hanya saja Elysia sangat waspada pada pria yang didepannya.

Lucas mengeluarkan sapu tangan dan membersihkan darah dipipi Elysia. "Aku membunuhnya demi mendapatkan mu, tidak ada yang salah dengan itu". Jawab Lucas.

Kini Elysia sadar bahwa dia sangat berharga dimata Lucas, ia berencana untuk kabur dari kerajaan ini, tetapi dia perlu mengulur waktu sebelum persiapan kaburnya selesai.

Elysia tersenyum picik sambil berkata. "Bagaimana kalau kita membuat kesepakatan?" Tanya Elysia

Lucas menunjukkan ekspresi bingung. "Kesepakatan apa maksudmu?"

"Kau sangat ingin menikahi ku kan? Aku tidak bisa menikahi seseorang yang tidak aku cintai" ucap Elysia perlahan agar tidak membuat Lucas marah.

Lucas berpikir sejenak "Baiklah, kesepakatan seperti apa yang kau inginkan?" Tanya Lucas, tampak kecurigaan di wajahnya.

Elysia merasa senang, karena Lucas tampaknya akan menyetujui apapun yang ia katakan mengingat Lucas sangat tergila-gila kepadanya. "Aku memberikanmu waktu 10 hari untuk membuatku jatuh cinta kepadamu, dan dalam 10 hari itu, kau tidak boleh bersikap kasar, aku tidak mau menikahi orang yang kasar."

Lucas menatap tajam kearah Elysia, ia tampak berfikir dan mempertimbangkan kesepakatan yang diajukan oleh Elysia.

"Baiklah" jawab Lucas singkat. Elysia langsung tersenyum mendengar jawaban yang diberikan oleh Lucas. "Tetapi, jika dalam waktu kurang dari 10 hari kau jatuh cinta padaku, kau harus langsung menikah denganku, aku tidak mau menunggu terlalu lama" tambahnya.

"Baik, setuju!" Jawab Elysia dengan semangat. "Siapa juga yang akan jatuh cinta kepadamu" Batin Elysia.

"Baiklah, kalau begitu.." omongan Lucas terpotong, ia membungkukkan badannya, mengambil sejumput rambut Elysia lalu menghirup aromanya. "Aku akan mulai untuk membuatmu jatuh cinta" lanjut Lucas dengan senyumannya yang terlihat penuh nafsu. Perlahan ia mendekatkan bibirnya ke bibir Elysia.

Elysia yang panik dengan gerak-gerik Lucas langsung mendorong tubuh Lucas menjauh. "Apa yang kau lakukan?!" Bentak Elysia, ia menarik selimut untuk menutupi dirinya yang masih mengenakan piyama.

"Aku sedang membuatmu jatuh cinta" Jawab Lucas dengan entengnya lalu kembali mendekati Elysia.

"Berhenti! Jika kau bertindak lebih dari ini, kesepakatan kita dibatalkan!" Jawab Elysia dengan nada tinggi.

"Aku akan melakukannya sesuai persyaratan mu tadi" Lucas mendekati Elysia dan

membelai rambutnya, Lucas menatap Elysia dengan tajam "Kau bilang aku tidak boleh kasar, tenang saja, aku akan melakukannya dengan lembut" wajah Lucas terlihat penuh nafsu.

Elysia mendongakkan kepalanya, karena posisi Elysia yang masih duduk ditepi tempat tidur.

"Aku menambah persyaratan, kau dilarang menyentuhku sebelum aku jatuh cinta padamu" Elysia tidak bisa memikirkan alasan lain, ia takut melihat mata Lucas.

Lucas terlihat jengkel. Belum sempat Lucas berbicara, Elysia berkata "Kalau kau tidak setuju maka persyaratan dibatalkan" jawab Elysia dengan cepat.

Lucas menjauh dari Elysia, menatapnya dengan tajam. "Dan kau tidak boleh menghindari ku selama 10 hari ini" jawab Lucas singkat, ia berjalan ke ambang pintu, sebelum membuka pintu ia berkata "Nona Ely hari ini terlihat sangat berani ya, tidak seperti Nona Ely yang biasanya, sangat lembut dan sopan, tetapi yang sekarang juga bagus, terlihat lebih menantang" ucap Lucas sambil menunjukkan senyuman yang sulit diartikan.

"Kalau begitu, saya pamit, pagi ini banyak berkas yang harus saya urus, Selamat pagi Nona Ely ku, semoga hari mu indah" Ucap Lucas sambil tersenyum, dia membuka pintu kamar dan keluar. Segera Jenette masuk dan menghampiri Elysia.

"Nona, apakah Nona baik-baik saja?" Terlihat raut wajah Jenette yang panik dan ketakutan. "Tidak banyak yang saya dengar, saya juga tidak bermaksud untung menguping

pembicaraan Nona Elysia dan Tuan Lucas, tetapi saya mendengar Nona berteriak kepada Tuan Lucas"

"Tidak apa-apa, aku hanya tergores sedikit" ucap Elysia sambil menunjuk luka goresan yang disebabkan oleh pedang Lucas.

"Astaga Nona! Saya sangat takut terjadi apa-apa terhadap Nona, saya dengar Nona membentak Tuan Lucas dengan sebutan "kau", untung saja hal ini tidak membuat Tuan Lucas marah" Jenette memegang pipi Elysia dan memeriksa lukanya "Semoga tidak berbekas, memalukan bagi seorang bangsawan terutama wanita memiliki bekas luka diwajahnya"

Mendengar penjelasan Jenette membuat Elysia berfikir. Mengenai maksud perkataan Lucas yang mengatakan dia sangat berani, tidak lembut dan sopan. Tiba-tiba wajah Elysia pucat "Harusnya aku memanggilnya Tuan!! Astaga, untung leherku masih pada tempatnya" bantin Elysia ketika mengingat kesalahannya.

"Nona, kenapa anda terlihat pucat?!" Tanya Jenette dengan panik.

"Ah, tidak apa-apa, aku belum sarapan hahah" jawab Elysia dengan kikuk karena bisa- bisanya saat berbicara dengan Lucas dia tidak berpikir terlebih dahulu dan ia sempat lupa kalau Lucas adalah pangeran negeri ini.

"Nona istirahat saja hari ini, akan saya ambilkan sarapan" Jenette pamit dari kamar Elysia.

Saat Jenette pergi dari kamar, entah kenapa Elysia merasa sepi, ia merasa untuk pertama kalinya ia berbicara banyak dalam satu hari, biasanya hanya melayangi pelanggan, menjawab pertanyaan mereka, tapi hari ini sangat berbeda baginya.

"Nona, silahkan sarapan anda" Jenette kembali membawa nampan berisi segelas susu, roti, soup dan buah-buahan.

Elysia menatap makanan didepannya, ada perasaan aneh yang sulit ia jelaskan, baru beberapa jam ia berapa di tempat aneh seperti novel ini, tetapi ia dapat melakukan hal yang dia sangat inginkan, ia sangat ingin memiliki teman mengobrol, karena semasa ia hidup, ia hanya kerja dan kerja, lalu makan seadanya dan sangat berhemat. Tetapi disini dia bisa makan makanan mewah.

"Nona? Apa Nona tidak suka dengan makanannya? Jika tidak saya bisa mengambil yang lain, Nona sedang ingin makan apa? Saya akan meminta juru masak untuk memasakkannya" tanya Jenette karena melihat sikap Nona nya yang aneh.

"Tidak apa-apa, aku suka" jawab Elysia, ia menyantap makanan tersebut dengan sangat lahap, bahkan terlihat seperti orang kelaparan yang rakus.

Jenette yang melihat tersebut merasa heran dan khawatir "Apa makanannya kurang Nona? Apakah Nona ingin saya bawakan makanan lagi?" Tanya Jenette memastikan apakah makanan Elysia cukup atau tidak.

Segelas susu, roti, bahkan soup tersebut habis disantap oleh Jenette, hanya menyisakan buah-buahan. Jenette memakan buah anggur dengan perlahan, semasa hidupnya, ia sangat ingin memakan buah anggur segar, hanya saja karena harga yang sangat mahal, ia hanya bisa memakan buah anggur dari sisa penjualan supermarket dia dulu, rasanya sudah tidak segar dan sudah layu.

"Tidak apa-apa, ini sudah cukup" jawab Elysia. Tiba-tiba Elysia memberanikan diri untuk meminta sesuatu kepada Jenette, mengingat ia adalah bangsawan sekarang. "Jenette, bisakah kau membawakanku strawberry, apel dan pisang yang segar? Aku ingin makan buah-buahan" pinta Elysia.

Jenette menundukkan kepalanya sebagai rasa hormat "Baik Nona, akan saya laksanakan sesuai perintah anda, kalau begitu saya pamit untuk mencarikan buahnya" jawab Jenette dengan lembut lalu ia beranjak keluar dari kamar Elysia.

Elysia senang, akhirnya ia dapat memakan makanan yang ia inginkan. Sembari memakan anggur, ia melihat keluar jendela, berfikir rencana selanjutnya agar tidak terjerat oleh Lucas.

Elysia kembali mengingat kejadian pada Novel yang ia baca dulu. Ia mengingat bahwa Jenette adalah pelayan pribadinya, lalu tunangan yang Lucas bunuh ialah Felix Zender, seorang bangsawan negeri asing yang memulai kerja sama dan bisnis nya dengan negeri ini.

"Ah.. Aku baru ingat, karakter wanita di novel itu memiliki nama yang sama dengan ku, apa karena hal itu aku sekarang berada disini?" Batin Elysia

Elysia kembali berfikir taktik selanjutnya setelah memberikan persyaratan dan kesepakatan tersebut kepada Lucas.

"Aku punya 10 hari untuk mempersiapkan diri kabur dari tempat ini" batin Elysia, lalu ia melihat anggur ditangannya

"Padahal aku memiliki hidup yang bagus disini!! Aaarrrrgggghhhh.. GARA-GARA LUCAS SIALAN ITU AKU JADI MENDERITA!!" Teriak Elysia

"Kenapa sih, bahkan di kehidupan kedua ku ini, aku tidak bisa hidup tenang" keluh Elysia.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka dengan kasar

"Nona! Nona tidak apa-apa?!" Jenette terlihat seperti habis berlari, wajahnya berkeringat dan terlihat panik.

"Aku baik-baik saja, ada apa? Kenapa kau berlari begitu?" Tanya Elysia

"Saat di koridor, saya mendengar Nona berteriak, saya pikir terjadi sesuatu pada Nona"

Jenette berjalan menghampiri Elysia, membawa sekeranjang buah-buahan yang Elysia minta lalu meletakkannya di nakas.

"Tidak ada, aku hanya sedang kesal" Elysia mengambil sebuah apel lalu memakannya.

Jenette mengeluarkan sebuah buku catatan kecil "Menurut jadwal, hari Nona akan belajar mengenai perdagangan negeri kita, ini akan berguna dimasa depan nona nanti, mengingat Tuan dan Nyonya yang sangat membantu perdagangan dan aktivitas jual-beli di negeri kita dan negeri asing, tentu dalam hal ini nona juga akan belahar perekonomian negara" Jenette menjelaskan dengan detail.

Elysia tiba-tiba tidak bernafsu makan, ia bukanlah murid bodoh saat masa sekolahnya, hanya saja waktu yang ia punya sering digunakan untuk bekerja.

"Aku masih sedikit shock karena karena kejadian di kediaman keluarga Zender, terlebih tunangan ku harus meregang nyawanya" Elysia berusaha memberi berbagai macam alasan agar ia tidak harus belajar.

"Nona, apakah Nona tidak ingat? Tadi malam saya datang ke kamar Nona, saat itu Nona sedang tidur saya sudah membangunkan Nona,

Lalu saya menyampaikan bahwa Tuan Felix sedang sekarat, beliau tidak meninggal, Nona" jawab Jenette.

Elysia kaget, menurut novel, seharusnya Felix Zender sudah mati karena Elysia yang tidak mau dipisahkan dan terus memeluk Felix saat sekarat. "Hah?! Seperti ini karena aku langsung pergi saat orang-orang baju zirah itu menyuruh ku menjauh" batin Elysia.

"Kalau begitu, Elysia di novel itulah yang membunuh tunangannya, bukan Lucas" gumam Elysia.

"Nona mengatakan sesuatu?" Tanya Jenette

"Tidak ada, bisakah pembelajaran hari ini ditiadakan? Aku ingin merasa tidak enak badan, uhuk uhuk.." Elysia berpura-pura batuk untuk menunjukkan bahwa dia sedang sakit.

"Baiklah Nona, akan saya sampaikan ke pengajar anda, Nona silahkan beristirahat rahat, jika membutuhkan sesuatu nona dapat memanggil saya, saya akan berdiri didepan pintu" Jawab Jenette sambil menundukkan kepalanya dan beranjak pergi.

Karena terlalu banyak makan, Elysia mengantuk, ia memutuskan untuk tidur dan akan memikirkan caranya untuk selamat nanti saja.

Seorang pria berambut hitam berjalan di koridor istana Elysia, ia menenteng beberapa buku, kertas dan alat tulis. Saat tiba didepan pintu kamar Elysia, ia dihadang oleh Jenette

"Mohon maaf tuan, pembelajaran hari ini dibatalkan, Nona Elysia sedang tidak enak badan, mohon pengertiannya" ucap Jenette sambil membungkukkan badannya.

Hal ini tidak membuat pria tersebut berhenti. "Menurutku dia hanya menghindari ku, tidak apa-apa, aku akan mengurus ini" ucap pria tersebut, ia lalu membuka pintu dan melangkahkan kaki masuk ke kamar Elysia.

BRAAKKK!!!

Ia sengaja meletakkan buku-buku tersebut dengan membantingnya ke meja. Hal ini membuat Elysia terbangun dan kaget.

"Apakah Nona Ely sekarang menjadi wanita pemalas? Sudah pukul 11 dan ternyata Nona ini masih tidur ya" Ucap pria tersebut sambil melihat kearah Elysia yang sedang tertidur.

Elysia yang kaget lalu melihat ke arah pria tersebut "LUCAS?!!" Elysia berteriak menyebut nama pria tersebut yang tidak lain adalah Lucas.

"Halo lagi Nona Ely, silahkan mandi dan bersiap-siap, saya akan menunggu anda untuk bersiap selama 15 menit lalu akan kita mulai pembelajarannya" Ucap Lucas sambil tersenyum puas melihat ekspresi Elysia

Bab terkait

  • Persyaratan 10 Hari Dengan Pangeran Lucas   Rencana

    "Halo lagi Nona Ely, silahkan mandi dan bersiap-siap, saya akan menunggu anda untuk bersiap selama 15 menit lalu akan kita mulai pembelajarannya" Ucap Lucas sambil tersenyum puas melihat ekspresi Elysia.Elysia menatap Lucas dengan jengkel, ia tidak sedang tidur, melainkan memikirkan rencana pelarian dia agar terhindar dari Lucas.Jenette masuk ke kamar. "Nona, maafkan saya, tuan Lucas ngotot ingin tetap pembelajaran hari ini dimulai, mari nona, kita bersiap-siap". Jenette menghampiri Elysia.Elysia berdiri dari tempat tidur dan mengikuti Jenette ke kamar mandi. Jenette mempersiapkan Elysia layaknya seorang wanita bangsawan. Menggunakan parfum, pakaian yang mewah perhiasan, serta sepatu heels yang tidak terlalu tinggi, sekitar 3cm.Setelah Elysia rapi, ia keluar dari kamar mandi yang sekaligus menjadi tempat ia mengganti baju karena Lucas berada di kamarnya."Nona, saya pamit, saya ada pekerjaan mengatur ulang jadwal anda" ucap Jenette seraya menundukkan kepalanya dan keluar dari kama

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-11
  • Persyaratan 10 Hari Dengan Pangeran Lucas   Hari Ke-1 (Berkuda I)

    SrraaakkkJenette membuka gorden jendela kamar Elysia, sinar matahari pagi mengenai wajah Elysia dan membuatnya membuka mata."Nona sudah pagi, kegiatan anda hari ini dimulai pukul 9, skrg sudah pukul 7, anda harus segera bersiap-siap" Ucap Jenette yang menata pakaian yang akan dipakai oleh Elysia."Hari ini ngapain?" Elysia beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi"Hari ini nona akan belajar berkuda" ucap Jenette mengikuti Elysia ke kamar mandi.Elysia membuka pakaian dan masuk ke bath tub, sementara Jenette menggosok punggung Elysia."Pelajaran bangsawan memang seperti ini ya?" Batin Elysia"Nona sangat ahli dan pintar dalam hal materi, tetapi Nona cukup payah kalau soal hal praktek, saya jadi ingat dulu saat masih kecil Nona pernah tidak sengaja menginjak kaki Tuan Lucas saat belajar berdansa" Jenette cekikikan mengingat hal yang terjadi dulu."Aku pernah berdansa dengan Lucas?" Elysia bingung, ia sama sekali tidak ingat pernah membaca hal ini di novel, bahkan tidak a

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-11
  • Persyaratan 10 Hari Dengan Pangeran Lucas   Hari Ke-1 (Berkuda II)

    "Karena hari ini aku yang akan mengajarimu, akan lebih aman jika kita berkuda bersama, aku tidak ingin istri ku dimasa depan ini terluka" Ucap Lucas sambil tersenyum.Semburat merah muncul dikedua pipi Elysia, ia dapat merasakan hangatnya tubuh Lucas dipunggung."Nyebelin banget" Batin Elysia.Mau tidak mau agar latihan ini cepat selesai Elysia menurunkan ego-nya."Ajarin" gumam Elysia kepada Lucas.Lucas yang mendengar itu sangat senang, bahkan jantung berdebar kencang."Apa? Ga dengar, coba ulang lagi" Lucas berniat untuk menjahili Elysia."Iiihh, ajarin!!" Elysia menaikkan nada bicaranya. Tanpa sadar ia berbicara selayaknya dia berada di dunianya yang sebelumnya.Lucas berteriak di hatinya."Lucu banget!!" Ia bahkan menunjukkan senyuman diwajahnya.Elysia melirik kebelakang, Elysia terpukau dengan senyuman Lucas, serta matanya yang menatap Elysia terlihat penuh kasih sayang. "Hmm.. bisa juga dia senyum gitu" batin Elysia.Lucas sedikit maju, sehingga tubuhnya benar-benar menempel p

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-11
  • Persyaratan 10 Hari Dengan Pangeran Lucas   Hari Ke-1 (Kedatangan Ayah)

    Tanpa sadar Elysia menyentuh pipi Lucas."Padahal ganteng gini, tapi kasar" Gumamnya pelan.Tiba-tiba mata Lucas terbuka, matanya bertemu dengan mata Elysia, tangan Elysia yang masih menyentuh pipinya membuat pupi Lucas terasa hangat."Mau ciuman?" Tawar Lucas blak-blakan.Wajah Elysia memerah saat mendengar omongan Lucas, langsung ia mendorong wajah Lucas."Mesum!!" Teriaknya pada Lucas."Berani banget bilang seperti itu terang-terangan" gumam Elysia.Hanya dibalas tawa renyah oleh Lucas sambil memperbaiki duduknya dan bersender di pohon."Aku hanya bercanda lho, berarti kalau minta diam-diam atau langsung aku lakuin, boleh domg?" Ujar Lucas sambil melirik usil ke arah Elysia."GAK!!" Sentak Elysia dengan kesal.Lucas hanya tertawa melihat respon Elysia."Udah selesai mainnya?? Mau pulang atau jalan-jalan lagi?" Tanya Lucas."Pulang saja" jawab Elysia yang sudah tidak mood karena tingkah Lucas.Lucas berdiri dari duduknya dan membantu Elysia berdiri. Elysia menyambut tangan Lucas.L

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-14
  • Persyaratan 10 Hari Dengan Pangeran Lucas   Hari Ke-2 (Berkunjung)

    ~ Kediaman Lucas Von Hagens ~Tuk... Tuk... Tuk...Terdengar suara ketukan di jendela Lucas. Lucas yang sudah paham pun berjalan terburu-buru membuka jendelanya dan mengambil surat dikaki burung merpati tersebut."Ha?!" Lucas tampak kesal membaca surat kecil tersebut."Felix s*alan!" Geram Lucas.Lalu ia kembali duduk dan mengerjakan tugasnya yang seharusnya menjadi jatah tugasnya untuk besok.~ Esok Paginya, di Kediaman Elysia ~Elysia sudah bersiap-siap untuk pergi ke kediaman Felix ditemani oleh Jenette.Elysia memandangi dirinya di depan cermin."Menurut mu pakaiannya cocok dengan ku? Kok rasanya sedikit aneh ya?" Tanya Elysia pada Jenette."Itu adalah pakaian yang dipilihkan Nyonya Agustine, sudah pasti cocok untuk anda Nona Elysia" Jawab Jenette sopan sambil menata rambut Elysia yang panjang dan berwarna silver.Jenette membuat sanggul pada rambut Elysia dan dengan sengaja membiarkan beberapa helai rambut terjuntai."Udah belum??" Tanya Elysia pada Jenette."Sebentar lagi Nona"

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23
  • Persyaratan 10 Hari Dengan Pangeran Lucas   Hari Ke-2 (Yang Dilihat Lucas)

    "Elysia akan baik kereta kuda dengan ku" Ucap Lucas."Aku tidak mau, kau mengacaukan hari ku!" Bentak Elysia."Aku akan menjelaskan semua nya di dalam, ayo masuk" Ucap Lucas sambil mempersilahkan Elysia untuk masuk ke dalam kereta kudanya.Elysia lalu mempertimbangkan, mungkin dia bisa sedikit memanfaatkan Lucas demi mencapai tujuannya."Jenette kau pulang sendiri saja, aku akan pulang dengan Lucas" Ucap Elysia lalu masuk ke dalam kereta kuda Lucas diikuti oleh Lucas di belakangnya.Sementara Jenette membungkukkan badannya sebagai tanda hormat kepada majikannya.Elysia duduk berhadapan dengan Lucas."Apa yang akan kau jelaskan?" Tanya Elysia.Lucas tampak mempertimbangkan perkataan yang akan ia ucapkan."Simpel nya, Felix tidak baik untuk mu" ucap Lucas singkat.Elysia memicingkan matanya, mencoba mencerna perkataan Lucas."Kau tidak akan percaya jika aku jelaskan semuanya, tapi aku berusaha menjauhkan mu dari nya dengan alasan yang baik" Ucap Lucas."Bagaimana aku bisa percaya jika k

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23
  • Persyaratan 10 Hari Dengan Pangeran Lucas   Hari Ke-2 (Tidak Lebih Baik)

    "Christopher, bagaimana ini? Kau bilang akan mengurus semuanya, tapi kenapa Elysia masih ingin menemui orang asing itu?!" Agustine terdengar sangat marah."Tenang saja, aku sudah mengirimkan orang untuk mengurusnya, orang asing seperti dia tinggal diberikan uang pasti akan mundur, terlebih lagi bisnis miliknya belakangan ini tidak terlalu lancar" Jawab Christopher sambil tertawa."Kau melakukan sesuatu dengan bisnisnya?" Tanya Agustine."Bukan aku, Lucas yang melakukannya" Christopher menjawab dengan santai."Sangat melegakan jika memiliki menantu seperti Lucas hahah" Agustine dan Christopher tertawa."Lucas?! Sebenarnya apa tujuan dia?! Aku tahu Lucas sangat tidak menyukai Felix, tetapi kenapa dia tega merusak pertunangan teman masa kecilnya?!" Elysia sangat geram.Usai berbincang, Christopher selaku ayah Elysia pamit keluar, sementara Agustine duduk di dalam perpustakaan."Elysia.. sedang apa disini?" Tanya Agustine. Diam-diam ia sudah mengetahui bahwa Elysia berada di dalam perpust

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23
  • Persyaratan 10 Hari Dengan Pangeran Lucas   Hari Ke-3 (Gaun)

    "Saya sarankan Tuan untuk memakai pakaian dengan bahan yang sama dengan Nona Elysia, jika Tuan berminat, saya bisa mengurus" tawar Jenette."Kau sangat membantu" Jawab Lucas."Semua saya lakukan untuk Tuan dan Nona Elysia, jika Tuan sama buruknya dengan Felix, saya tidak akan mendukung Tuan" jawab Jenette yang sedang mengurus kain yang dipilih oleh Elysia."Pelayan yang setia" ucap Lucas pergi lalu meninggalkan Jenette. Ia menghampiri Elysia yang duduk di dalam kereta kudanya."Selamat sore Elysia" Sapa Lucas sambil tersenyum."Kau mengikuti ku?" Tanya Elysia menyelidiki."Sejak kemarin kau selalu ada saat aku pergi ke suatu tempat atau sedang mengerjakan sesuatu" lanjut Elysia."Tentu saja tidak, takdir yang mempertemukan kita" Lucas tertawa kecil.Jenette yang selesai mengurus kain yang akan menjadi bahan utama pada gaun Elysia kembali, ia masuk ke dalam kereta kuda."Kalau tida ada keperluan lagi, kami permisi" Ucap Elysia sambil memberi kode kepada kusir.Sementara Lucas hanya ter

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23

Bab terbaru

  • Persyaratan 10 Hari Dengan Pangeran Lucas   Hari Ke-4 (Masa Lalu Kita)

    "Tetapi kau tahu kan, kalian selalu bersama sejak kecil, walaupun Lucas sekarang sedikit berubah, tetapi perasaannya pada mu tidak pernah berubah" ucap Eliot yang mencoba meyakinkan Elysia.Elysia kesal mendengar hal yang berkaitan dengan Lucas."Aku mau mencari udara segar" ucap Elysia yang berjalan meninggalkan Eliot.Elysia berjalan menuju balkon, ia bersandar di pembatas balkon, ia tidak menyadari Lucas berada disana."Menyebalkan" gumam Elysia."Jika yang kau maksud adalah aku, aku minta maaf jika tanpa sadar aku menyusahkan serta membuang-buang waktu mau" Ucap Lucas.Elysia terkejut mendengar suara Lucas, segera ia melihat ke arah Lucas."Lucas?!" seru Elysia yang tampak sangat terkejut melihat Lucas berada diujung balkon."Kenpa kau berada disini?" tanya Elysia yang tampak sedikit kikuk, ia khawatir Lucas akan mendengar pembicaraan antara ia dengan Eliot tadi."Menghindari mu, karena tampaknya kau sangat tidak nyaman dengan keberadaan ku, makanya aku memutuskan untuk berada di

  • Persyaratan 10 Hari Dengan Pangeran Lucas   Hari Ke-4 (Masa Lalu Kita)

    "Tetapi kau tahu kan, kalian selalu bersama sejak kecil, walaupun Lucas sekarang sedikit berubah, tetapi perasaannya pada mu tidak pernah berubah" ucap Eliot yang mencoba meyakinkan Elysia.Elysia kesal mendengar hal yang berkaitan dengan Lucas."Aku mau mencari udara segar" ucap Elysia yang berjalan meninggalkan Eliot.Elysia berjalan menuju balkon, ia bersandar di pembatas balkon, ia tidak menyadari Lucas berada disana."Menyebalkan" gumam Elysia."Jika yang kau maksud adalah aku, aku minta maaf jika tanpa sadar aku menyusahkan serta membuang-buang waktu mau" Ucap Lucas.Elysia terkejut mendengar suara Lucas, segera ia melihat ke arah Lucas."Lucas?!" seru Elysia yang tampak sangat terkejut melihat Lucas berada diujung balkon."Kenpa kau berada disini?" tanya Elysia yang tampak sedikit kikuk, ia khawatir Lucas akan mendengar pembicaraan antara ia dengan Eliot tadi."Menghindari mu, karena tampaknya kau sangat tidak nyaman dengan keberadaan ku, makanya aku memutuskan untuk berada di b

  • Persyaratan 10 Hari Dengan Pangeran Lucas   Hari Ke-4 (Masa Lalu Alice)

    "Ely, mau kah kau berdansa dengan ku?" Eliot berdiri di samping Elysia yang sejak tadi memperhatikan Lucas dan Alice."Aku tidak bisa berdan" ucap Elysia yang terdengar kikuk.Eliot yang mendengarkan hanya tertawa kecil."Tidak masalah Ely, kaki ku sudah terbiasa di injak oleh mu saat kita berdan" ucap Eliot sambil tertawa.Eliot meraih tangan Elysia dan meletakkan tangan Elysia di bahunya sementara Eliot memegang pinggul Elysia.Disisi lain Lucas diam-diam memperhatikan Elysia dan Eliot yang mulai berdansa."Aku dengar kau dan Felix akan membatalkan pertunangan kalian" ucap Eliot sambil tersenyum."Aku memang berniat membatalkan nya, tetapi orang tua ku terlalu mendesak dengan cara yang cukup kasar" Ucap Elysia yang terdengar lelah dari suaranya.Eliot hanya menanggapi dengan mengangguk.Lantunan musik di ball room mengiringi kaum-kaum bangsawan berdansa. Beberapa ada yang menikmati jamuan, dan beberapa ada yang duduk mengobrol.Suasana yang sangat asing bagi Elysia, membuat dirinya

  • Persyaratan 10 Hari Dengan Pangeran Lucas   Hari Ke-4 (Ulang Tahun Alice)

    "Selamat Malam, Nona Alice" ucap Lucas sambil membungkukkan badannya sebagai tanda hormat."Malam Pangeran Lucas, anda terlihat menawan seperti biasanya" ucap wanita yang diketahui bernama Alice tersebut sambil tertawa renyah."Halo Elysia, lama tidak bertemu" terdengar suara seorang pria dari belakang Alice. Pria berambut pirang yang sama seperti Alice, hanya saja matanya berwarna hijau.Pria tersebut membungkukkan tubuhnya dan mencium tangan Elysia.Elysia yang kaget hanya bisa berdiam diri.Lucas yang melihat pemandangan tersebut membulatkan matanya, rahangnya mengeras serta menunjukkan pandangan kebencian dan amarah atas apa yang dilakukan oleh pria berambut pirang itu."Lepaskan dia Eliot" Ucap Lucas dingin pada pria tersebut.Pria yang bernama Eliot itu tersenyum pada Lucas."Santai saja" Eliot lalu melepaskan tangan Elysia dan tersenyum pada Elysia."Kenapa dengan suasana ini, sudahlah, nikmati saja pestanya, ayo Ely, aku merindukanmu" Ucap Alice sambil menarik tangan Elysia men

  • Persyaratan 10 Hari Dengan Pangeran Lucas   Hari Ke-4 (Bersama Lucas)

    Lucas yang sadar dari amarahnya memperhatikan wajah Elysia."Maaf, tetapi kita makannya lain kali saja ya, aku baru saja ingat kalau ada tugas yang harus aku kerjakan" ucap Lucas, matanya mengarah ke tangan Elysia, ada bekas merah dari genggamannya.Elysia tampak kesal, ia pun berjalan mendahului Lucas.Mereka berjalan pulang ke kediaman Elysia.Lucas diam seribu bahasa, begitu pun dengan Elysia.~ Malam Harinya ~"Nona, gaun anda akan datang besok siang, saya akan menjemput, Nona silahkan bersiap-siap besok sebelum saya kembali membawa gaun Nona" ucap jenette dengan penuh kesopanan dan membungkukkan badannya."Baiklah, penjemputan gaun aku serahkan padaku ya, Jenette" Ucap Elysia yang sedang bersiap-siap untuk tidur."Nona, untuk perhiasan yang akan Nona pakai besok akan diantar nanti pagi, Nona dapat memilih perhiasan mana yang Nona inginkan" ucap Jenette."Baiklah, kalau begitu aku mau tidur dulu, istirahat lah Jenette, selamat malam" ucap Elysia yang membungkus dirinya dengan seli

  • Persyaratan 10 Hari Dengan Pangeran Lucas   Hari Ke-3 (Jalan-jalan Bersama)

    "Karena kegiatan hari ini tidak ada lagi, aku ingin jalan-jalan sebentar dengan Lucas. Jenette pulang duluan saja" Ucap Elysia dengan lembut."Rasanya aneh jika aku menolaknya, Apalagi aku yang memberikan persyaratan ini padanya, jika aku tolak akan terlihat jelas kalau aku menghindarinya" batin Elysia yang berusaha berhati-hati terhadap Lucas.Lucas tidak percaya dengan yang ia dengar, setelah hal-hal buruk yang ia lakukan tidak disangka Elysia akan menerima ajakannya."Ayo Lucas" Elysia berjalan melewati Jenette yang berdiri didekat pintu.Lucas berjalan dibelakang Elysia. Tampak wajahnya yang mengukir senyum gembira yang sumringah. Tidak ia sangka Elysia memilih untuk jalan-jalan bersamanya.Elysia berhenti dan menoleh ke belakang."Kita mau kemana?" Tanya Elysia."Bagaimana kalau ke pelabuhan ? Aku dengar hari ini mereka sedang menerima buah impor hari ini" jawab Lucas."Aku bingung mau mengajak dia jalan-jalan kemana" batik Lucas.Elysia tampak berfikir lalu ia mengangguk."Oke"

  • Persyaratan 10 Hari Dengan Pangeran Lucas   Hari Ke-3 (Gaun II)

    "Ck..." Elysia berdecak karena kesal dengan keberadaan Lucas. Elysia berdiri didepan sebuah cermin dan Olivia mulai mengukur tubuh Elysia sambil mencatatnya disebuah buku."Kalian ini sangat tidak tahu adab, memesan sepasang pakaian untuk besok, kalian pikir aku seekor kuda, pasangan seperti kalian sangat merepotkan disaat-saat genting seperti ini" Ucap seorang wanita yang dandanannya tampak menor, ia baru saja memasuki butik."Aku harap bayaran yang aku dapatkan sepadan dengan tenaga yang aku keluarkan" sambung wanita tersebut."Selamat pagi, Madam Lyor, saya harap keadaan anda sehat-sehat saja" Ucap Lucas sambil berdiri dan menghampiri Madam Lyor dan mencium tangannya."Bahkan jika diri mu adalah seorang pangeran ini sangat keterlaluan yang Mulia" keluh Madam Lyor."Olivia, antarkan catatan ukurannya ke lantai atas, aku akan mempersiapkan kainnya" pinta Madam Lyor sambil berjalan melewati Elysia yang sedang diukur oleh Olivia."Baik Madam, segera saya antar" Ucap Olivia yang dengan

  • Persyaratan 10 Hari Dengan Pangeran Lucas   Hari Ke-3 (Gaun)

    "Saya sarankan Tuan untuk memakai pakaian dengan bahan yang sama dengan Nona Elysia, jika Tuan berminat, saya bisa mengurus" tawar Jenette."Kau sangat membantu" Jawab Lucas."Semua saya lakukan untuk Tuan dan Nona Elysia, jika Tuan sama buruknya dengan Felix, saya tidak akan mendukung Tuan" jawab Jenette yang sedang mengurus kain yang dipilih oleh Elysia."Pelayan yang setia" ucap Lucas pergi lalu meninggalkan Jenette. Ia menghampiri Elysia yang duduk di dalam kereta kudanya."Selamat sore Elysia" Sapa Lucas sambil tersenyum."Kau mengikuti ku?" Tanya Elysia menyelidiki."Sejak kemarin kau selalu ada saat aku pergi ke suatu tempat atau sedang mengerjakan sesuatu" lanjut Elysia."Tentu saja tidak, takdir yang mempertemukan kita" Lucas tertawa kecil.Jenette yang selesai mengurus kain yang akan menjadi bahan utama pada gaun Elysia kembali, ia masuk ke dalam kereta kuda."Kalau tida ada keperluan lagi, kami permisi" Ucap Elysia sambil memberi kode kepada kusir.Sementara Lucas hanya ter

  • Persyaratan 10 Hari Dengan Pangeran Lucas   Hari Ke-2 (Tidak Lebih Baik)

    "Christopher, bagaimana ini? Kau bilang akan mengurus semuanya, tapi kenapa Elysia masih ingin menemui orang asing itu?!" Agustine terdengar sangat marah."Tenang saja, aku sudah mengirimkan orang untuk mengurusnya, orang asing seperti dia tinggal diberikan uang pasti akan mundur, terlebih lagi bisnis miliknya belakangan ini tidak terlalu lancar" Jawab Christopher sambil tertawa."Kau melakukan sesuatu dengan bisnisnya?" Tanya Agustine."Bukan aku, Lucas yang melakukannya" Christopher menjawab dengan santai."Sangat melegakan jika memiliki menantu seperti Lucas hahah" Agustine dan Christopher tertawa."Lucas?! Sebenarnya apa tujuan dia?! Aku tahu Lucas sangat tidak menyukai Felix, tetapi kenapa dia tega merusak pertunangan teman masa kecilnya?!" Elysia sangat geram.Usai berbincang, Christopher selaku ayah Elysia pamit keluar, sementara Agustine duduk di dalam perpustakaan."Elysia.. sedang apa disini?" Tanya Agustine. Diam-diam ia sudah mengetahui bahwa Elysia berada di dalam perpust

DMCA.com Protection Status