Felipe mengenakan setelan jas pas badan yang dijahit khusus, terlihat elegan dan berwibawa. Pada saat ini, kedua matanya memancarkan kemarahan. Sangat berkebalikan dengan wajahnya yang biasanya tenang dan anggun tanpa menunjukkan emosi apa-apa.“Minta maaf pada tunanganku sekarang, atau, yang akan terjadi padamu tak akan semudah sebuah tuntutan hukum.”“...” Wanita itu tak tahu siapa Felipe, namun dia ketakutan oleh dingin yang datang dari sepasang mata pria itu.Madeline mendekati Felipe kemudian dengan mesra dan tanpa canggung memeluk lengan pria itu. “Tidak apa-apa, Felipe. Aku tak butuh permintaan maaf yang munafik. Sudah cukup dengan melihat semua orang tahu kalau aku tak bersalah.”“Bagaimana aku bisa membiarkan itu terjadi?” Felipe menatap Madeline dengan lembut. “Aku tak akan membiarkan siapa pun merundung atau menodai namamu. Aku tak akan membiarkan itu meskipun hanya satu kata.”Kata-kata pembelaan pria itu penuh dengan rasa ingin melindungi yang terlalu berlebihan dari seor
Setelah mendengar itu, semua orang sekarang penasaran.Meredith gemetaran bersamaan dengan membekunya kepercayaan diri dan arogansi di wajahnya secara tiba-tiba.‘Video?’‘Video apa?’‘Apa yang Felipe maksud dengan video?’‘Apakah seseorang merekam adegan saat aku mencuri gelang itu dan menyalahkan Madeline malam itu?’‘Bagaimana itu mungkin?’‘Kalau memang Felipe punya video itu, dia pasti sudah dari dulu mengunggahnya!’Sembari merenung, dia tak lagi merasa gugup seperti sebelumnya. Dia tersenyum kalem.“Jangan khawatir, Uncle Felipe. Kaki yang lurus tidak takut dengan sepatu yang bengkok. Aku tak melakukannya, jadi aku tak takut dengan video apa pun yang akan kau pertontonkan!”“Mer, aku percaya padamu!” Eloise memeluk lengan Meredith, sepasang matanya dipenuhi dengan kepercayaan dan cinta.“Kuharap kau takkan mengatakan kebohongan yang tak masuk akal setelah menonton video ini,” ujar Felipe dingin.Kedua sudut bibir Meredith berkedut saat sebuah firasat buruk muncul di dadanya.Set
“Mom, kau harus percaya padaku. Video itu tidak nyata!” Setelah mengatakan itu, Meredith menatap ibu Jeremy. “Mrs. Whitman, kau tahu ‘kan orang seperti apa Madeline itu. Buat apa aku ingin menyakitinya? Lagi pula, dia bukan orang yang jujur!”“Jangan menangis, Mer. Aku percaya padamu.” Eloise memilih untuk mempercayai Meredith tanpa setitik pun keraguan. Kemudian, dia menatap Madeline dan Felipe dengan kebencian di kedua matanya. “Felipe, kau sembarangan menuduh putriku di depan umum untuk merusak reputasinya. Aku tak akan membiarkanmu lepas dari ini dengan mudah!”“Putrimu?” Felipe mendengus. “Hanya karena dia putrimu, kau rela tutup mata bahkan jika dia telah melakukan perbuatan keji?”“Kau…”“Kau bisa dengan jelas melihat di video itu. Semua orang di sini bakal tahu kalau itu palsu. Meredith, kau bilang kalau video ini baru-baru ini dibuatnya, jadi aku mau tanya. Bahkan jika Vera memerankan Madeline di video itu, lalu siapa wanita yang terlihat sama persis denganmu? Ditambah lagi, s
“Silakan, Mr. Whitman.” Madeline tersenyum kalem. “Saya juga ingin tahu apa yang akan Anda umumkan.”Jeremy melengkungkan kedua bibirnya yang menggoda. “Kau akan tahu sebentar lagi,” jawabnya sebelum menatap Felipe yang berdiri di belakang Madeline. Kemudian, dia berbalik dan berhadapan dengan semua tamu beserta beberapa kamera yang dipegang oleh para awak media.Meredith menyadari bahwa mungkin Jeremy akan mengumumkan pembatalan pertunangan mereka. Jantungnya mulai berpacu sembari meraih tangan Jeremy dengan panik.“Jeremy, dengarkan aku. Video itu palsu. Jangan percaya itu! Jangan membuat pengumuman tentang itu, kumohon? Aku tak bisa hidup tanpamu. Tolong jangan tinggalkan aku…”Suaranya sangat pelan hingga nyaris tak terdengar, namun Jeremy bisa mendengarnya dengan jelas.Jeremy mendengarkan permohonan Meredith dan menurunkan sepasang matanya yang dalam dan sipit. “Kau tak perlu menjelaskan semuanya padaku. Kalau ini mengenai video itu, aku bisa bilang padamu bahwa aku sudah melihat
Madeline terkekeh pelan sebelum melangkah ke depan.Saat Jeremy melihat orang yang ada di depannya, dia berhenti di tempatnya berdiri. Dia terkejut. “Kenapa kau ada di sini?”“Tidakkah Anda ingin bertemu dengan saya, Mr. Whitman?” Tanya Madeline dengan seulas senyum palsu di wajahnya. Kemudian, ia menambahkan, “Sebenarnya, saya khawatir. Namun, saya tidak mengkhawatirkan Meredith. Saya mengkhawatirkan Anda.”Jeremy kaget. Dia menatap gadis yang sedang tersenyum padanya di bawah remang cahaya lampu. Ada kilatan berbahaya di matanya saat dia berjalan di depan gadis itu. "Ikuti aku.”Tiba-tiba dia menggenggam tangan Madeline, hawa dingin tangan pria itu seketika menjalar ke hatinya.Ia tak menarik tangannya dari genggaman Jeremy, namun pada saat yang bersamaan, ia tak merasa segan untuk melepaskannya seperti sebelumnya.Jeremy membawa Madeline ke atap gedung rumah sakit. Dengan tak adanya orang di sana, tempat itu terlihat hening sekaligus menyeramkan.Bintang-bintang bertebaran di langit
Nafas hangat pria itu menyebar ke seluruh pipi Madeline. Ia terpana, dan semua yang Jeremy lakukan padanya dulu mulai muncul di benaknya.Pria itu berdarah dingin dan tak punya hati, dia telah melakukan semua hal paling kejam di dunia ini padanya.Madeline tak bisa mengingat apa pun yang pria itu belum pernah lakukan padanya.Saat ia termangu, ia menyadari wajah Jeremy bergerak semakin mendekatinya.Jantung Madeline mulai berpacu tak terkendali. Ia mengira Jeremy akan menciumnya, maka ia bersiap untuk lari ketika Jeremy menarik tubuhnya ke pelukan pria itu.Dia merendahkan kepalanya dan membenamkan wajahnya di antara leher dan bahu Madeline. Dia lelah. Dengan pelukan ini, dia melepaskan semua tekanan dan stres yang tak dikenal. Dia memanjakan dirinya selama memeluk gadis ini.Madeline kaget saat terjebak dalam pelukan Jeremy.Ia sedang tidak mengenakan pakaian yang terlalu tebal, jadi ia bisa merasakan kehangatan Jeremy melalui bahan pakaian mereka karena jarak mereka begitu dekat. Keh
Ia baru saja mulai membangun rencananya untuk balas dendam, jadi ia tidak akan membiarkan apa pun mengganggunya.Jeremy menjawab panggilan telepon itu namun tak melepaskan pegangannya di tangan Madeline. Ia tak bisa melarikan diri meskipun ia ingin.Ia menatap Jeremy yang sekarang mulai mengerutkan kening. Lalu, nada suara pria itu menjadi dingin. “Apa? Jackson hilang?”Saat Madeline mendengar ini, jantungnya serasa melewatkan satu detakan.‘Jackson hilang lagi?’Ia ikut mulai merasa khawatir.Ketika dirinya termenung, Jeremy mendekat dengan kening berkerut. “Putraku hilang lagi, tapi aku yakin kau akan bisa menemukan dia.”“Saya?” Madeline terkejut. Akan tetapi, ia tak mau mendebat pria ini. Jantungnya yang berpacu mengatakan padanya bahwa dirinya juga ingin tahu keberadaan Jackson. “Saya bisa ikut mencari Jack bersama Anda.”“Ayo kita pergi kalau begitu,” sahut Jeremy, melepaskan tangannya. Kemudian, pria itu memakaikan mantelnya di atas mantel tipis Madeline.Sikap ini mengejutkan M
Ada sebuah tahi lalat di dada kirinya yang bisa membuktikan kalau dirinya adalah Madeline.Itu adalah tanda yang tak ingin ia musnahkan karena dirinya tak mengira Jeremy akan mendapatkan kesempatan untuk melihat bagian tubuhnya itu setelah ia 'hidup kembali'.Ia di sini untuk balas dendam, bukan untuk memulai sebuah hubungan dengan pria itu. Maka dari itu, ia tak mau melenyapkan tahi lalat itu dan membiarkannya masih berada di dada kirinya.Ketika menyadari tatapan Jeremy, ia menarik handuknya ke atas sebelum memunggungi pria itu.“Kenapa Anda tak mengetuk pintu sebelum masuk?” tanyanya dengan kesal.Ia pikir Jeremy akan dengan tahu diri pergi dan kembali menutup pintu, namun sebaliknya, ia mendengar langkah kaki pria itu mendekatinya. Jeremy berhenti tepat di belakangnya.“Kenapa Anda masuk? Keluar.” Usir Madeline dengan nada dingin. Ia mencengkeram handuk itu semakin erat ke dadanya dan berjalan menjauh dari pria itu. Ia bertelanjang kaki.Akan tetapi, tepat di saat ia mengambil lang
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka