Share

62. Bukti Kalau Aku Peduli

Dexter menekan tangan Eve yang terangkat itu ke tembok. Tubuhnya melekat erat dengan tubuh Eve yang sudah menempel di tembok, hanya sedikit jeda antara tubuh mereka. Dia sebenarnya tidak perlu melakukan itu, Eve sama sekali tidak melawan. Dia benci tubuhnya sendiri yang selalu mengikuti emosinya yang sedang membara, membakar semua yang disentuhnya, kecuali Eve. Dia hanya ingin menyentuh Eve lebih banyak, menyalurkan bara dalam tubuhnya dalam tubuh Eve yang dingin.

Bibir Dexter juga menyentuh bibir Eve, menghisapnya dan merasakannya. Bibir yang hangat itu juga pasrah padanya. Itu adalah sebuah ciuman yang kasar dengan hembusan napas yang membakar. Dia tidak pernah melakukan itu pada siapapun, tidak pernah dia merasa marah tetapi ingin menumpahkan kemarahannya dengan ciuman dan sentuhan.

Dexter tidak peduli Eve sudah terengah-engah melayani ciuman liar dan kasarnya. Bibir Eve bengkak dan merah. Tidak mungkin Eve tidak merasakan rasa darah di atas sapuan indera pengecap

Josie Milos

Terima kasih sudah membaca novel ini. Eve dan Dexter akan semakin dekat dari hari ke hari sebelum ketenangan mereka terusik. Semoga kalian menikmatinya. Hug and kiss, Josie.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status