Share

20. Kalah Taruhan

Dexter melihat ponselnya lagi. Dia sudah memarkir mobilnya di tempat parkir bagian samping rumah sakit. Tidak banyak mobil yang diparkir di sana sekarang, makin malam rumah sakit makin sepi.

Dia menekan tombol telpon, lalu membatalkannya sebelum tersambung. Berpikir lagi dan lagi.

Dia sudah pasti angkat tangan membantu Eve menghadapi Aze, meskipun tadi tampaknya berhasil dan Eve melemparkan senyuman atau kata-kata bernada geli di hadapannya. Tetapi itu pasti akan sulit dilakukannya lagi.

Satu-satunya cara membantu Eve meringankan kelelahannya adalah melalui pekerjaan. Jarinya menekan tombol telpon lagi, dia sudah punya alasan.

“Malam, Pa.”

“Oh, malam, Dex.”

“Sibuk, Pa?”

“Oh, no, no. Ada masalah apa?”

“Tidak ada, Pa. Cuma mau minta tolong.”

“Apa itu?”

“Ehm… soal tembok belakang di market, apa Papa bisa kirim draft ke Dex?”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status