Beranda / Romansa / Pernikahan di Balik Skandal / 21. Tangan untuk Eve yang Lelah

Share

21. Tangan untuk Eve yang Lelah

Penulis: Josie Milos
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tidak terasa Dexter sudah berada di dalam mobil yang terparkir rapi di parkiran rumah sakit hampir selama 1 jam. Dia sibuk memeriksa draft bangunan pasar milik Daveno, terutama tembok belakangnya, yang dikirim oleh ayah mertuanya tadi. Dia juga memeriksa data-data perbaikannya, bahan dan apa saja yang dilakukan, Daveno memang selalu cerewet dengan apa yang mereka bayar. Dalam kasus ini, itu amat membantu Dexter untuk mengecek di mana masalahnya.

Dia baru sadar malam makin larut saat Eve menelpon dan memberitahukan bahwa mereka sudah menunggu di dekat pintu keluar. Terdengar Aze mengomel karena harus berjalan sekitar 20 meter dari bagian depan lobi, tempat mereka turun.

“Terima kasih sudah menunggu.” Dexter hanya mengangguk.

Eve membuka pintu penumpang belakang dan membantu Aze masuk ke dalam mobil. Dia menaruh tiga tas kertas berlogo brand terkenal yang bisa ditebak berisi barang belanjaan. Lalu ikut masuk ke dalam mobil duduk di sebelah Aze.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan di Balik Skandal   22. Eve Mengetahui

    Saat Eve bangun pagi itu, tidak ada Dexter di kamar kerjanya lagi. Semalam pria itu tertidur di atas sofa ruang kerjanya, mungkin dia terbangun dan sudah pindah semalam. Tetapi Dexter tidak memberikan pendapatnya tentang renovasi tembok belakang yang akan dibuat hari ini. Nanti saja dia akan bertanya padanya.Dia membuka pintu membiarkan pelayan membersihkan kamarnya. Bukannya dia tidak bisa, dia sudah terlatih untuk itu, didikan neneknya, tetapi hari ini dia merasa lelah dan bangun terlambat. Belum lagi dia masih harus berangkat kerja.Eve masih berkutat di dapur. Hari ini permintaan Aze agak ringan tetapi memasaknya akan memakan waktu lama. Untung masih ada Meli yang membantunya.Bubur di dalam panci itu harus diaduk terus, tidak boleh berhenti. Itu rahasianya kalau mau rasanya enak, begitu kata neneknya. Eve memasaknya dengan cara begitu dan Aze menyukainya seperti itu. Kaldu ayam yang sudah dicampurkan akan membuat rasanya gurih tanpa penyedap rasa. Meskipun

  • Pernikahan di Balik Skandal   23. Kamu Menunggu Aku?

    Dexter sudah menyelesaikan makannya lebih dahulu lalu berpamitan. Eve memang tidak pernah bertanya ke mana Dexter akan pergi, tetapi biasanya Sabtu bukanlah hari liburnya. Jadi Eve menduga pria itu pergi bekerja seperti biasa. Entah mengapa dia terlihat buru-buru. “Soal renovasi, kamu belum beritahu aku apa-apa,” kata Eve setelah Dexter berdiri meninggalkan meja makan. “Nanti,” sahut Dexter singkat dan jelas. “Belum selesai memeriksa semua draft?” “Sudah. Aku duluan.” Dexter tidak melihat Eve memandangi punggungnya sampai menghilang dari pandangan matanya. Eve mengetahui jawabannya saat menemukan Dexter berdiri di depan rumah. Tubuhnya bersandar pada tembok bagian luar rumah. Wajahnya terlihat berkilau tertimpa sinar matahari yang sudah mengintip dari balik awan. Matanya berkilau menangkap bayangan Eve di pintu masuk rumah. “Kamu menunggu aku?” tanya Eve dengan heran. Dexter berjalan di belakang Eve dan segera menyusul di sampi

  • Pernikahan di Balik Skandal   24. Pergi Tanpa Berbicara

    Segera setelah sampai di kantor The Daveno Market, keduanya sudah disambut oleh perwakilan kontraktor yang menangani renovasi tembok belakang. Orang itu sudah menunggu di dalam kantor Eve.Dexter berbicara sebentar pada orang itu dan memberikan beberapa perintah. Orang yang diketahui oleh Eve bernama Khan, pria keturunan India, tersenyum dan mengangguk penuh hormat. Dari kursi kerjanya, Eve hanya sesekali memandangi mereka yang duduk di sofa ruang kerjanya. Dexter yang serius bekerja terlihat sangat menarik untuk Eve. Lalu Eve menertawai dirinya sendiri dalam hati. Dia menghapus pikirannya sendiri dan kembali bekerja.“Aku langsung ke belakang. Kamu di sini, nanti aku kabari,” kata Dexter pada Eve. Eve mendongakkan kepalanya, dia bahkan tidak mengetahui kapan kedua orang itu bangkit dari sofa.“Kamu mau memeriksa tembok belakang?”“Iya.”“Aku ikut. Aku harus lapor ke Papa,” sahut Eve. Dia menutup berk

  • Pernikahan di Balik Skandal   25. You are so Beautiful

    Dexter masih ingat dengan jelas apa saja yang diucapkan Eve saat mereka makan siang bersama, sebelum menelpon ayah mertuanya.Eve melihat Dexter masuk ke ruangannya saat jam makan siang, jam 1 siang lebih sedikit. Seakan sudah mengetahui apa yang akan Eve sediakan, Dexter duduk di sofa dan menunggu Eve membuka makan siang untuk mereka berdua. Mereka duduk di sofa dan makan bersama.“Renovasinya lancar?”“Belum mulai. Tidak bisa mulai. Bahan tidak ada. Senin baru mulai.”“Besok lusa?”“Iya. Tukang tidak mau bekerja di hari Minggu.”“Sudah lapor ke Papa?”“Belum, nanti aku lapor sendiri. Lalu kita bisa membeli bahan, itu tidak akan memakan waktu lama.”Eve mengambilkan sayur pare dan menyuapkannya ke mulut Dexter yang sengaja langsung mengunci rapat mulutnya. Pria itu benci makanan pahit, makanya itu adalah satu-satunya lauk yang tidak disentuhnya. Rupanya in

  • Pernikahan di Balik Skandal   26. So Damn Gorgeous

    Dexter mengakhiri acara makan siang bersama Eve saat ada panggilan dari pengawas proyek mall. Tidak ada masalah yang begitu penting tetapi ada yang harus ditandatangi Dexter secara langsung setelah mengecek barang yang baru dikirim. Jadi 30 menit setelah panggilan itu, Dexter sudah bersiap-siap pergi.“Aku pergi ke mall dulu,” katanya berpamitan pada Eve. Dexter dan Eve menyebut proyek Asterix Grand Mall dengan sebutan mall saja, mereka sepakat dengan nama itu agar diucapkan lebih singkat saja. Eve mengangguk sekilas.Renovasi tembok belakang selesai setelah makan siang mereka tadi. Mereka sudah selesai mengukur dan menuliskan apa saja yang perlu dibeli. Tidak ada yang bisa dikerjakan jika bahannya tidak ada, jadi Khan dan anak-anak buahnya pergi membeli bahan dahulu dan memulai renovasinya Senin pagi.Eve sudah selesai mengurus semua administrasi dan masalah finansial untuk renovasi itu setelah bahan-bahan sudah lengkap dibeli. Dan Dexter dengan teg

  • Pernikahan di Balik Skandal   27. Ingin Menghirup Udara yang Berbeda

    Eve bersiap meninggalkan kantornya saat jam menunjukkan pukul 4 lebih 23 menit. Dia terlalu lama berkutat dengan laporan mingguan yang memecahkan rekor pemasukan jenis barang baru terbanyak dalam bulan ini. Jika ada barang baru, pasti ada barang lama yang tereliminasi, bukan karena kebijakan di pasar itu melainkan itulah kebiasaan pada pemasoknya. Mungkin barang lama itu sudah tidak diproduksi lagi atau kualitasnya kalah dengan produk baru itu.Eve membereskan meja kerjanya dan menyesal sudah lupa dengan rencananya pergi ke Helix Bridge. Tapi tidak apa, yang penting tidak perlu memasak, dia bisa pulang tepat sebelum makan malam. Semoga MRT tidak terlalu ramai hari ini, meskipun di akhir pekan sepertinya itu tidak mungkin.Mungkin dia tidak bisa menikmatinya dengan santai, tetapi semenit saja suasana berbeda pasti akan membuat hatinya senang. Lampu warna-warni bisa membuat hati berwarna juga, pikir Eve sambil tersenyum.Eve segera berangkat ke stasiun MRT dan nai

  • Pernikahan di Balik Skandal   28. Double Helix Talks

    Mungkin hanya perasaannya saja atau memang itulah yang terlihat di hadapannya, kilauan lampu yang bermain di Double Helix Bridge terlihat terlalu terang untuk mata Eve. Sinar lampunya malah terlihat menari dan melayang di atas bentangan air yang luas.“Jembatan ini dibangun tahun 2010. Sudah begitu lama berdiri dan aku belum pernah melewatinya, do you believe that?!”Dexter tidak pernah melihat wajah Eve begitu antusias seperti saat ini. Tidak juga saat mereka pertama kali bertemu, tidak di hari pertunangan mereka, apalagi pada hari pernikahan mereka. Ternyata memandangi jembatan ini lebih menyenangkan daripada menjalani takdir hidupnya dengan Dexter.“Double helix ini bentuk DNA kita, unik ya. Pasti membangunnya sangat rumit. Pantas saja manusia begitu sulit untuk dimengerti karena DNA kita begitu rumit seperti itu,” kata Eve sambil menunjuk atap-atap jembatan yang tengah dilewatinya.Beberapa pejalan kaki dan pengunjung yang naik

  • Pernikahan di Balik Skandal   29. Aze Si Bocah Galau

    Aze melihat dua kursi kosong, satu kursi di sampingnya dan satu kursi lagi di seberang kursi kosong itu. Malam itu meja makan terasa sangat sepi, hanya ada Aze dan neneknya. Mie pangsit kesukaan Aze, dibeli di restoran yang direkomendasikan oleh Eve dulu, sudah ada di hadapannya. Kakaknya itu memiliki selera yang bagus dalam memilih makanan, meskipun tidak rewel memilih makanan untuk dirinya sendiri.Aze tidak mengetahui selera kakaknya dalam memilih pria, apakah sama bagusnya seperti seleranya pada makanan. Dan Aze tidak yakin apakah pria seperti Dexter masuk dalam kategori kesukaan Eve atau tidak. Dia tidak pernah memperhatikan.Setahunya Eve tidak pernah kesulitan mendapatkan kekasih kalau dia mau. Banyak laki-laki yang mendekati Eve dengan terang-terangan atau memandanginya dengan penuh kekaguman. Aze menganggap Eve sebagai perempuan dingin yang tidak menanggapi semua pria itu, tetap sopan dan ramah, bahkan terkesan dekat, tetapi hanya sebatas itu.Aze tidak

Bab terbaru

  • Pernikahan di Balik Skandal   183. Anak Bermata Amber (END)

    “Kamu sudah mendapat 4 bulan cutimu, Eve. Kapan mau mulai kerja sungguhan?” tanya Erick. Sejak kehamilan Eve menginjak 8 bulan sampai Raven berusia 3 bulan, Eve mengerjakan semuanya dari rumah, kadang datang untuk rapat-rapat atau urusan penting lainnya, mungkin hanya 2-3 kali dalam seminggu. Tetapi Erick harus mengakui semua berjalan lancar di tangan Eve, seperti biasanya, tanpa cela. “Papa harus mulai memberikan Rana tanggung jawab yang lebih besar.” Adik lelaki Eve sudah datang dari Amerika Serikat 6 bulan yang lalu dan Eve mengajarinya dengan telaten. Rana juga bukannya tidak berpengalaman karena dia juga bekerja di sebuah perusahaan rekanan Angkasa Wongso di New York sembari menyelesaikan kuliah S2-nya. Eve hanya memperkenalkan aturan dan cara kerja mereka di Asterix Grup karena Asterix lebih besar dan lebih luas. “Aku akan berikan, tetapi jabatanmu tetap sama, tidak bisa diisi orang lain. Makanya lahirkan anak lagi supaya keluarga kita akan makin besar.

  • Pernikahan di Balik Skandal   182. Menyerah Menyalahkan Diri

    Angin semilir di taman samping membuat Eve membetulkan roknya yang sedikit berkibar. Pinggiran rok itu dia selipkan di bawah pahanya yang sedang berada di atas kursi taman dari batu yang berbentuk kursi. Beberapa daun tampak berjatuhan, membuat rumputnya yang kehijauan berbercak kekuningan. Bunga-bunga di saat-saat seperti ini juga tumbuh bermekaran meskipun kebanyakan di antaranya selalu ada yang mekar tanpa mengenal waktu sepanjang tahun. Semalam hujan jadi tanah masih terlihat sedikit basah pagi ini dengan cuaca yang cukup hangat. Eve lebih suka cuaca lebih dingin dari ini karena dia juga malas kulitnya yang terlalu putih itu terasa seperti tersengat berada di bawah terik sinar matahari. Namun demi untuk menjemur Raven, dia rela membiarkan kulitnya terkena sinar matahari pukul 8 pagi yang katanya menyehatkan. Tanaman di taman ini semakin banyak dari hari ke hari. Maria terus saja menambahkan tanaman-tanaman hias dan berbagai macam bunga setiap kali d

  • Pernikahan di Balik Skandal   181. Kamu Seorang Wongso

    Eve membuka kotak berpita seukuran kotak gaun di hadapannya itu saat pesta usai 30 menit yang lalu. Semua tamu sudah pulang meninggalkan tuan rumah dalam kelelahan dan kebahagiaan. Kotak berwarna perak itu adalah kado pemberian Dexter sebagai ucapan terima kasihnya sudah menemani hidupnya dalam 2 tahun ini. Itu waktu yang singkat, tetapi mengingat mereka memiliki sejarah percintaan yang cukup panjang, rasanya ini juga hadiahnya atas masuknya Eve kembali dalam relung hatinya dan kesediaan wanita itu kembali ke dalam hidupnya. Dexter sebenarnya sedang memperhatikan Eve yang memegang dan membuka kotak itu dengan perlahan seakan waktu berjalan dengan sangat lambat. Tetapi memang dia harus bersabar seperti Eve bersabar menghadapi dirinya dulu. Eve mengeluarkan kertas yang berada dalam balutan plastik yang membungkusnya, menjaga rapuhnya kertas itu. “Kamu seorang Wongso, Love.” Kertas yang mengubah nama Eve dengan tambahan nama Wongso di belakangnya sudah a

  • Pernikahan di Balik Skandal   180. Langit dan Mentari

    4 Maret 2020 Eve sedang duduk di meja riasnya. Lelah, itu yang dirasakannya. Senang, itu perasaannya. Seorang wanita muda berdiri di belakang Eve dan tersenyum. “Kamu cantik, Eve.” “Terima kasih. Perut ini makin berat dan aku makin sering lelah, Aze.” Kandungan Eve sudah menginjak usia 5 bulan. Aze mengangguk. Dia juga ingat betapa besar perutnya saat itu, hampir2 tahun lalu. Eve yang jarang mengeluh juga akhirnya meloloskan keluhan juga, tidak salah, menjadi wanita hamil itu tidak mudah. Seingat Aze, hanya Eve yang selalu ada bersamanya, meredakan semua keluhannya, melakukan semua keinginannya, tentu dengan syarat-syarat, Eve memang selalu licik begitu. “Pesta memang merepotkan untuk wanita hamil,”sahut Aze. “Lebih enak berkeliling mall?” tanya Eve sambil tersenyum. Aze tertawa lirih dan mengangguk. Mereka akan segera menghadiri pesta perayaan perkawinan Dexter dan Eve yang kedua. Eve keberatan sebenarnya, perutnya yang makin

  • Pernikahan di Balik Skandal   179. Skandal (3) - Tidak Boleh Disia-siakan

    Sudah sejak awal Aksa merasa bersalah menyembunyikan semua fakta tentang Rosalind dan Reveline dari wanita yang dianggap sebagai ibunya sendiri. Evita tidak memiliki hubungan darah dengan Aksa tetapi mereka sudah sangat dekat. Pelan-pelan Aksa menceritakan masalah Rosalind sampai kehadiran Reveline pada Evita setelah kematian Rosalind. Selama ini Rosalind yang melarang melibatkan Keluarga Daveno dalam hal apa pun untuk melindungi keluarga itu. Aksa sangat mengerti bagaimana sifat Evita, wanita tua yang keras namun penyayang dan cukup bijaksana menilai semua hal. Evita tidak menyalahkan siapa pun. Dia hanya menyesali jalan hidup anaknya dan wanita yang dicintainya berakhir seperti sekarang. Namun yang paling besar adalah penyesalannya terhadap Reveline yang tidak bisa menjadi seorang Daveno. Evita dan Albert datang mengunjungi Reveline setiap bulan, tidak ada seorang Daveno yang bisa disia-siakan, termasuk Reveline. Semua orang lupa memperhitungk

  • Pernikahan di Balik Skandal   178. Skandal (2) - Reveline Andrea Wongso

    Dexter, anak kedua Diana, yang kala itu berumur hampir 4 tahun yang paling gembira dengan kabar itu. Dia paling suka menemani Rosalind ke mana pun sambil mengelus perut buncit bibinya itu. Selain menyukai calon anak Rosalind, Dexter juga sangat menyukai mata coklat keemasan Rosalind. “Cantik. Mata Tante Ros cantik,” kata Dexter dengan polosnya. Rosalind akan terkekeh mendengarnya. Di dalam keluarga Aksa memang tidak ada yang bermata coklat keemasan seperti Rosalind jadi wajar Dexter begitu terpikat. “Ini namanya warna amber, Ex. Nanti anak ini juga mempunyai mata seperti Tante,” sahut Rosalind geli. Warna mata Rosalind didapatnya dari sang ibu yang berasal dari Italia. Mata Erick dan mata Rosalind yang coklat pasti akan menurun pada anaknya. Rosalind sangat menyayangi Dexter sampai memberikan nama panggilan kesayangan padanya dan rajin mendengarkan ocehan bocah berumur 4 tahun itu. “Berarti anak Tante nanti pasti cantik,” celoteh Dexter lagi. “Bisa ju

  • Pernikahan di Balik Skandal   177. Skandal (1) - Hubungan 4 Manusia

    Hubungan keempat manusia itu memang amatlah rumit dan sulit untuk dijelaskan. Erick yang mencintai Rosalind malah berakhir menikahi Rita. Raja yang mencintai Rita malah berakhir menikahi Rosalind. Entah bagaimana kisah mereka penuh drama yang memilukan bisa berakhir seperti itu. Namun mereka belum tahu saja kalau itu barulah sebuah permulaan dari skandal yang lebih besar lagi. Erick tidak sepenuhnya jatuh dalam pesona seorang Amrita Adira yang cantik dan lemah lembut. Meskipun sudah menikah, dia tidak pernah menyentuh Rita yang setia menunggunya berpaling kepadanya. Rita juga mengetahui siapa yang dicintai Erick tetapi dia juga tidak keberatan untuk menunggu entah sampai kapan, waktu memang tidak bertepi untuk Rita. Raja pun tidak berbeda, dia masih belum jatuh sepenuhnya dalam pesona Rosalind yang memiliki jiwa pemberontak, tetapi bedanya Raja menyetubuhi Rosalind berkali-kali meskipun wanita itu juga berkali-kali menolak. Keras kepalanya Rosalind membuat Raja berte

  • Pernikahan di Balik Skandal   176. Kita Selesaikan

    Darwin menolak untuk merasa cemas akan tertangkap lagi. Untung didikan ayahnya membuat dia bisa mengendalikan emosi dalam berbagai suasana hati, jadi mudah saja untuk membohongi orang tua Eve dan Dexter yang tampaknya makin solid saja. Tetapi Eve adalah salah satu orang yang bisa membaca emosi Darwin di balik wajah tenangnya. Jadi Eve akan mudah sekali menangkap kecemasannya, yang untungnya masih tidur lelap. Tekanan jiwanya pasti terlalu banyak karena rupanya Eve lolos juga dari pengawasannya untuk mencari tahu tentang skandal kelahirannya yang mengejutkan. Kesalahan Eve yang jelas adalah informasi itu dipresentasikan dalam benaknya tanpa bicara pada saksi yang mengalaminya, mereka adalah orang tua Eve dan Dexter. Darwin berusaha menghalau orang tua Eve dan Dexter masuk ke dalam ruangan. “Eve belum bisa dikunjungi. Jangan khawatir, kami akan terus pantau. Nanti semua bisa masuk kalau dia sudah sadar.” Darwin bernapas lega karena tidak ada satu pun yang menya

  • Pernikahan di Balik Skandal   175. Anak yang Tidak Diinginkan

    Eve mematikan sambungan telponnya. Masih berusaha menarik napas dan menormalkan debaran jantungnya. Berpikirlah, Eve! Jangan memiliki perasaan apa pun, Eve! Perintah-perintah itu dibuat Eve untuk dirinya sendiri. Akhir-akhir ini dia sering sekali menggunakan perasaannya saat berpikir. Dia ingat benar kata-kata pria yang dia mintai keterangan, “Reveline Andrea Wongso lahir pada tanggal 5 Maret 1990, anak dari pasangan Angkasa Wongso dan Diana Hadis Wongso. Ini out of the record, Ibu Eve. Di berkas ini tertulis kalau Erickho Daveno berhasil membuktikan Reveline sebagai anaknya jadi akte kelahiran bisa berubah. Buktinya dengan test DNA.” Sebelumnya Eve memang tidak bertanya soal akte kelahirannya yang lama, dia hanya bisa bertanya soal pergantian namanya keluarga pada akte kelahirannya lewat sidang. Pria yang diajaknya bicara barusan dulu mengatakan kalau berkas Eve tidak lengkap. Eve mengabaikan instingnya kala itu, mengabaikan kalau pria itu menutupi sesuatu. Ja

DMCA.com Protection Status