Share

Bab 25: Saat Curahan Hati

Jam menunjukkan pukul sepuluh malam lewat beberapa menit. Feliz tertidur lelap di samping Mentari. Ranjang queen size itu hanya milik Feliz dan ibunya malam ini. Argan menginap di rumah orang tuanya lagi. Hal itu disyukuri Mentari, sehingga dia bebas berkirim pesan Whatsapp dengan Adrian.

'Terima kasih ya hari ini,' tulis Mentari.

'Aku yang berterima kasih karena kamu mau pasang telinga mendengarkan keluh kesahku,' balas Adrian. 'Anak kamu sudah tidur?'

'Sudah. Dia tertidur lelap,' ucap Mentari memandangi anaknya lembut.

'Suami kamu ga marah kamu berkirim pesan denganku?'

'Dia ga ada. Kalaupun ada, pasti sudah tidur.'

'Belum pulang?' Adrian penasaran.

Tak pernah Mentari menceritakan perihal rumah tangganya pada teman-temannya. Tidak sekalipun pada Gempita, meskipun dia kerabat Argan. Kata ibunya, urusan rumah tangganya tidak perlu diumbar kemana-mana, cukup keluarga dekat saja yang tahu. Mentari setuju. Lagipula, tidak ada teman kampusnya yang bisa menyeimbangi pembicaraannya mengenai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status