Share

Bab 24: Sembab

Mata Mentari sembab keesokan harinya, ibu menyarankan untuk dikompres dengan es batu. Mematuhi saran ibu, Mentari meletakkan sebuah kubus es batu di atas masing-masing matanya.

"Bu, mataku mati rasa," ujar Mentari melemparkan es batu ke baskom cuci piring.

"Pakai mentimun lebih ampuh. Dijamin dalam sepuluh menit, sembabnya hilang," teriak Cahya dari kamar mandi.

Sekali lagi Mentari mematuhi usul keluarganya. Setelah sepuluh menit, Mentari memandangi matanya di depan cermin. Tak ada yang berubah. Matanya masih bengkak seperti disengat tawon. Bagaimana dia ke kantor dengan penampilan seperti itu. Dia ingin menangis.

"Kalau Tante menangis lagi, nanti matanya makin bengkak seperti mata belalang. Hahaha..." Winar yang sedang sarapan meledeknya hingga nasi di mulutnya berhamburan.

"Winar, makanannya muncrat ke mana-mana. Makan yang benar!" tegur Cahya.

"Kamu ya, anak nakal. Tante cantik begini masa dibilang mirip belalang." Mentari menjewer telinga Winar pelan. Tawa Winar semakin pecah.

"Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status