Share

Bab 120_ Sebungkus Nasi Pengantar Mual

Saat jam makan malam, semua orang telah berada di rumah. Kini keluarga Hendry Sasongko sedang berkumpul di ruang makan.

Tampak jelas jika Sinta menatap tajam ke arah meja yang masih kosong. Hanya ada kantong kresek besar berwarna putih dengan beberapa bungkus nasi di dalamnya.

"Apa-apaan ini?" kata Sinta sambil menggertakkan giginya. Ia sudah cukup kesal dengan peristiwa sore tadi saat dirinya memencet bel dan menggedor-gedor pintu, tapi Bibi Ipah tidak lekas membukakan pintu untuknya. Dan ia semakin kesal karena malah Janu yang membuka pintu dan sang pembantu sedang bermalas-malasan di kamarnya dengan alibi sakit.

Dan sekarang apa? Pembantunya masih berbaring santai di kamarnya? Sinta bisa gila kalau memikirkan tingkah Bibi Ipah hari ini yang sudah seperti majikan saja.

Sinta sudah hendak mengadukan Bibi Ipah pada Hendry. Tapi tampaknya itu tidak perlu lagi, sebab Hendry telah melihat sendiri betapa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status