Liam tidak cukup makan malam ini, sedangkan kondisi kesehatannya kurang baik, jadi harus dipulihkan.Sebelumnya, Hilda pergi dengan terburu-buru, sehingga dia tidak membawa pergi suplemen yang diberikan Liam untuknya.Camilla membuka kotak hadiah berisi obat tanduk rusa. Di kedua sisi kotak hadiah itu, terdapat benda yang berbentuk seperti dua tongkat.Dia tidak memahami tentang suplemen seperti ini dan tidak mengetahui benda apa itu, tetapi dia tahu bahwa bagian tubuh rusa sangat bagus untuk kesehatan.Berdasarkan cara yang dia cari di internet, Camilla pun mulai merebus sup di panci.Pada saat ini, ponselnya berdering. Andy mengirimkan pesan suara dengan durasi lebih dari 60 detik di WhatsApp.Camilla mengira bahwa terjadi masalah di rumah, jadi dia bergegas mengetuk pesan itu. Dia pun langsung mendengar suara Hannah yang tajam."Camilla Norris, apa maksudmu? Berani sekali kamu nggak menerima panggilanku! Tuan Shawn marah besar! Cepat batalkan pemblokiran nomor teleponnya! Sekarang,
"Emm ... suplemen di dalam kotak hadiah tanduk rusa itu ..." jawab Camilla.Pada saat ini, mata Liam benar-benar merah, layaknya binatang buas yang dipanggang di atas api, yang bisa melakukan serangan mematikan pada manusia kapan pun itu.Camilla merasa ketakutan hingga wajahnya memucat. Dia ingin melepaskan diri, tetapi dia ditarik oleh Liam ke dalam kamar dan ditahan di dinding yang dingin.Napas pria ini kasar dan juga panas.Camilla memalingkan wajahnya untuk menghindari Liam, tetapi pria ini malah menahan dagu Camilla dengan tangannya dan memaksa agar Camilla menatap matanya."Kamu pasti sengaja!" seru Liam. Dia tampak menderita, seperti sedang berusaha keras untuk menahan sesuatu.Jika Liam tidak salah ingat, ada dua alat vital rusa di dalam kotak hadiah yang dibeli Freddie.Saat dia menemani Shella bermain di ruang tamu, dia melihat Camilla membuang kotak kosong ke luar.Dia tidak mengetahui apa yang sedang Camilla lakukan, jadi dia juga tidak banyak tanya.Tak disangka, wanita
Camilla tetap mengambilkan tisu untuk Liam."Kamu baik-baik saja, 'kan? Tamparanku memang agak kuat," kata Camilla. Dia mengira bahwa Liam mimisan karena tamparannya. Dia merasa agak bersalah, tetapi juga sangat marah, sehingga nada bicaranya agak kasar."Aku nggak tahu kesalahpahaman apa yang kamu miliki terhadapku. Tapi, aku hanya memasakkan sup untukmu supaya kamu bisa memulihkan kondisi kesehatanmu. Aku nggak punya niat jahat apa pun.""Dulu, saat aku menyelamatkanmu, aku nggak mengambil apa pun darimu. Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa lapor polisi, supaya pihak kepolisian menyelidiki hal ini!"Nada bicara Camilla sangat dingin, tetapi menunjukkan sedikit kesedihan."Kondisi keuanganku memang nggak bagus, tapi aku punya batasanku sendiri, aku nggak akan mencuri barang yang bukan milikku! Kalau kamu mau menuduh diriku, kamu harus punya bukti!"Camilla berbalik dan meninggalkan ruangan ini dengan sikap yang sangat dingin, seakan-akan mereka sudah menjadi orang asing.Liam tahu bah
Camilla langsung berlari ke luar untuk mencari putrinya. Baru saja dia membuka pintu, Liam menggendong Shella dan pulang dari luar.Ternyata, Liam membawa Shella ke taman hiburan dan juga membelikan Shella banyak sekali makanan enak dan mainan.Camilla merasa sangat marah, tetapi dia tidak ingin berbicara dengan Liam. Dia pun memegang bahu Shella sambil berkata dengan serius, "Shella, ke depannya, kamu harus ingat. Selain Ibu, kamu nggak boleh pergi bermain dengan siapa pun. Sudah dengar, belum? Ada banyak sekali orang jahat di luar."Liam juga tidak ingin berbicara dengan Camilla. Dia menarik Shella ke sisinya dan berkata dengan ekspresi serius, "Selain Paman, jangan percaya pada siapa pun, ya. Kamu masih kecil, kamu nggak tahu betapa jahatnya hati orang."Saat Camilla ingin melawan ucapan Liam, Shella menundukkan kepalanya dan mulai menangis dengan pelan. "Semuanya salah Shella. Shella nggak seharusnya mengatakan kalau Shella mau pergi ke taman bermain. Ke depannya, Shella akan patuh
Camilla juga tidak mengerti mengapa dia bisa begitu mudah menurunkan kewaspadaannya terhadap Liam dan bisa memiliki kepercayaan yang tidak bisa dijelaskan pada pria ini, hingga dia bisa merasa tenang menyerahkan Shella pada pria ini.Meskipun Camilla masih merasa marah pada Liam, dalam hatinya, dia merasa sangat berterima kasih atas rasa sayang yang Liam berikan pada Shella.Tiga pesawat tempur itu masih saja terbang melewati tempat kerjanya Camilla setiap hari. Pada pagi hari, pesawat itu terbang pergi dan akan pulang pada siang hari.Para mahasiswa itu masih saja berteriak bahwa mereka ingin menikahi pria dalam pesawat itu.Namun, semua video singkat tentang tiga pesawat tempur ini sudah menghilang dari internet.Popularitasnya juga hanya bertahan selama sehari. Kemudian, pencarian itu sudah menghilang tanpa jejak. Bahkan jika ada yang mengunggah ulang video itu, videonya akan diblokir oleh sistem internet.Hal ini sangat misterius, sehingga para wanita makin terobsesi.Mereka meneba
Liam berdiri di bawah sambil menghadap ke arah matahari terbenam. Dia memicingkan matanya sambil melihat sosok kecil di atas pagoda dengan tatapan yang agak rumit.Setiap hari, saat dia pulang ke ibu kota, dia selalu melewati pagoda ini. Melihat ada orang yang bergelantungan di pagoda ini sambil bekerja, Freddie bahkan berkata dengan emosional, "Hidup semua orang itu nggak mudah, ya!"Namun, tidak heran jika Freddie mengeluh seperti ini. Dia pun sudah muak karena harus terbang bolak-balik seperti ini setiap hari.Jelas-jelas ada cara yang lebih sederhana untuk menyelesaikan masalah ini. Mereka hanya perlu menangkap Camilla dan menakuti wanita ini, wanita ini pasti akan menjawab pertanyaan mereka dengan jujur.Namun, bosnya tidak bersedia untuk berbuat seperti itu.Kata Liam, meskipun Camilla licik, sifat aslinya tidak jahat. Dia hanya tamak akan uang untuk membesarkan putrinya.Sedangkan Freddie merasa bahwa bosnya sudah berubah, dari iblis yang dingin dan tidak berperasaan, menjadi pr
"Kenapa?" tanya Liam."Karena enak, nggak buat gemuk dan sangat bergizi," jawab Camilla sebelum dia meminum seteguk anggur merah.Dia tidak tahu anggur merah ini merek apa, tetapi rasanya lembut, agak pahit dan sisa rasanya wangi."Sebenarnya, minuman beralkohol sama sekali nggak enak, tapi ada baiknya juga kalau kadang-kadang minum sedikit," kata Camilla sambil menuangkan segelas besar anggur merah untuk dirinya sendiri.Liam ingin memberi tahu Camilla bahwa anggur tidak bisa dituang hingga gelasnya penuh dan harus dicicipi sedikit demi sedikit. Kalau tidak, minuman sebagus ini akan sia-sia. Namun, Camilla sudah terus meneguk anggur itu. Kemudian, dia seperti tidak ingin banyak bicara lagi, dia hanya berkata, "Yang penting bahagia, deh."Benar, yang penting bahagia, tidak perlu mengkhawatirkan terlalu banyak hal.Setelah makan malam, Shella mencuci tangannya dan pergi bermain sendirian di kamarnya.Dia tahu bahwa dia harus meluangkan waktu ini untuk Camilla dan Liam. Dia bahkan diam-d
Camilla tahu bahwa Liam masih mencurigai dirinya.Di hadapan seseorang yang tidak memercayai dirinya sendiri, tidak ada gunanya Camilla terus menjelaskan.Camilla tidak ingin menghabiskan waktunya, jadi dia hanya berkata, "Kebenarannya akan terungkap." Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya untuk mentransfer uang untuk Liam.Bagaimana mungkin Liam meminta Camilla untuk membayar?Dia sudah pernah melihat buku tabungan Camilla yang hanya berisi kurang dari 200 juta, yang sudah Camilla tabung dengan susah payah.Terlebih lagi, jumlah uang sekecil itu tidak bernilai bagi Liam."Shella putriku, aku nggak bisa membiarkanmu menghabiskan uang untuknya. Sebaiknya kita hitung semuanya dengan jelas," kata Camilla. Dia tidak ingin berutang pada Liam, sehingga Liam merasa bahwa Camilla memiliki niat tersembunyi terhadapnya.Camilla harus menjalani hidupnya dengan bermartabat!Melihat Camilla yang masih bersikeras, Liam merasa agak tidak berdaya, jadi dia hanya bisa berkata dengan lebih lembut, "Sekar