Leo masuk ke pabrik. Orang-orang Keluarga Handoyo merasa bersyukur atas bantuan Leo sehingga mereka tidak mencegah kedatangannya. Setiap tahap pembuatan obat dilakukan secara teratur. Leo langsung mengingatnya hanya dengan melihat sekilas. Namun, tahap terakhir yang juga merupakan tahap yang paling penting dilakukan di dalam ruangan kecil sehingga dia tidak bisa melihatnya."Tahap terakhir dilakukan secara manual, nggak menggunakan mesin," ucap Shanika yang bersandar pada sebuah pilar. Dia tampak misterius.Sementara itu, raut wajah Leo tampak muram. Dia tidak menduga akan jadi seperti ini. Tahap manual dilakukan di ruangan khusus. Dia sama sekali tidak menemukan alasan yang tepat untuk masuk ke sana!Shanika tidak terlihat khawatir, melainkan tersenyum sambil berkata, "Tuan Muda Leo, aku punya cara. Lakukan seperti biasanya. Aku akan mengutus anak buahku untuk menyerang pabrik. Ketika sebagian besar orang lengah, kamu manfaatkan kesempatan ini untuk menyelinap ke ruangan itu dan dapat
"Leo ...." Yasmine bertanya dengan suara bergetar, "Apa yang sedang kamu lakukan?"Leo seketika menghentikan gerakannya. Dia menoleh dan menatap Yasmine dengan panik. Dia ingin menyembunyikan perbuatannya, tetapi tidak bisa melakukannya.Masalahnya sudah seperti ini, Leo tahu bahwa sekeras apa pun dia mencoba, penjelasannya akan sia-sia. Lagi pula, hal yang diinginkan oleh Leo tidak bisa didapatkan dengan memberi penjelasan. Dia mengepalkan tangannya sambil tersenyum getir, lalu berkata, "Kita benar-benar berjodoh, ya. Bagaimana bisa kamu memergokiku secepat ini?"Yasmine yang masih tidak percaya sontak terkejut mendengar ucapan Leo. Dia mundur beberapa langkah sembari menggelengkan kepalanya, lalu bertanya, "Kenapa?"Leo adalah orang yang paling Yasmine percayai selain keluarganya. Dia tidak pernah meragukan Leo. Bagi Yasmine, kejadian malam ini bagaikan sambaran petir, bahkan seperti mimpi buruk. Dia berharap bahwa ini hanya mimpi."Leo, apa ada orang yang memaksamu melakukan ini?" t
Hati Yasmine terasa makin sakit sehingga dia tidak bisa mengatakan apa-apa. Yasmine tidak ingin menyakiti Leo. Dia merasa bersalah dan menyalahkan diri sendiri atas rasa sakit Leo, tetapi dia tidak tahu bagaimana harus menebus kesalahannya."Kamu bahkan nggak bersedia meski hanya berbelaskasihan padaku?" Leo seketika tampak murung. Dia tersenyum getir sembari melanjutkan, "Kalau begitu, jangan salahkan aku karena memaksamu."Leo memegang berkas yang berisi informasi mengenai tahap terakhir pembuatan obat sambil berkata, "Aku sudah tahu seluruh proses pembuatan obat mujarab Keluarga Handoyo. Kalau aku membocorkan ini, Keluarga Handoyo akan sangat terpukul. Kalau aku membuatnya, reputasi obat ini akan menurun dan Keluarga Handoyo akan menderita kerugian.""Keduanya sama-sama adalah pukulan yang cukup berat bagi Keluarga Handoyo. Yasmine, kamu ingin melindungi Keluarga Handoyo, 'kan? Kalau begitu, sekarang aku memberimu pilihan. Aku nggak akan membocorkan ini kalau kamu mau hidup bersamak
"Yasmine, kamu membawa penjahat ke sini. Kamu telah mencelakai Keluarga Handoyo!" Azka merupakan paman dari Yasmine sehingga dia berhak marah terhadap Yasmine. Para kerabat Keluarga Handoyo juga sedang duduk di ruang tamu dengan ekspresi yang sangat buruk saat ini. Ketika Azka mengalihkan kesalahan kepada Yasmine, semua orang juga melihatnya dengan tatapan curiga."Obat luka adalah hal terpenting kedua bagi Keluarga Handoyo setelah teknik akupunktur. Apa kamu tahu apa akibatnya kalau resep obat luka sampai tersebar?""Ini akan merusak fondasi Keluarga Handoyo!" Kejadian kali ini bahkan lebih parah daripada mengumumkan kebangkrutan Keluarga Handoyo. Keluarga medis boleh saja kehilangan uang, tetapi mereka tidak boleh sampai membocorkan resep rahasia dan teknik pengobatan. Ini adalah dasar bagi keluarga kedokteran untuk tetap berdiri kokoh.Yasmine menundukkan kepalanya dengan merasa bersalah di tengah ruang tamu. Dia berkata dengan penuh penyesalan, "Aku akan mencari cara untuk menebus
Jika tidak kembali ke keluarga inti, Yasmine hanyalah orang biasa yang menjalani hidup sederhana. Namun, jika sampai diusir dari Keluarga Handoyo, Yasmine tidak akan bisa membersihkan nama baiknya lagi seumur hidup ini. Dia akan selalu dihina dan menjadi penjahat di Keluarga Handoyo ke mana pun dia pergi!Ini bukan lagi membalas kebaikan dengan kejahatan, Azka benar-benar ingin menghancurkannya sepenuhnya! Tubuh Edgar sampai gemetaran saking kesalnya. Dia mengepalkan tinjunya dan berteriak, "Azka! Kamu jangan keterlaluan!"Jika bukan karena Azka adalah senior mereka, Edgar pasti sudah menghajarnya sedari tadi. Namun, jika Azka masih saja terus berbicara omong kosong, Edgar juga tidak perlu lagi menahan diri ....Di sisi lain, Azka malah tidak mau mengalah sama sekali. "Aku melakukan semua ini demi Keluarga Handoyo! Yasmine adalah sumber bencana. Dasar pembawa ....""Diam kamu!" bentak Edgar dengan emosi. Dia tidak bisa lagi menahan diri. Baru saja dia hendak memukul Azka, semua orang d
"Kamu nggak marah padaku lagi?" kata Yasmine dengan suara serak. Bagaimanapun, tindakan Yasmine di laut saat itu memang sangat buruk. Bahkan Yasmine sendiri saja tidak bisa memaafkan perbuatannya sendiri. Yasmine mengira bahwa Carlos tidak akan pernah bicara lagi dengannya, atau mungkin saja Carlos akan membunuhnya jika mereka bertemu.Mengungkit masalah saat itu, tatapan Carlos menjadi meredup. Gerakan tangannya yang mengusap air mata Yasmine tiba-tiba berubah menjadi mencubit pipinya. Carlos berkata dengan marah, "Memangnya kalau aku marah padamu, kamu akan minta maaf atau menghiburku?"Tentu saja. Yasmine bahkan sudah berencana akan mengakui kesalahannya pada Carlos sebulan kemudian dan membiarkan pria itu menghukumnya. Namun, saat ini Yasmine masih belum bisa melakukan hal itu. Yasmine menarik tangan Carlos dengan perlahan, sambil berkata dengan suara lirih, "Sakit ...."Wanita ini tidak menjawab atau menjelaskan apa pun, tapi malah bersikap manja pada Carlos! Carlos merasa kesal s
Untuk menghindari kemungkinan mereka benar-benar merusak mesin satu sama lain dan menyebabkan kerugian yang tidak diperlukan, Yasmine segera menghentikan mereka, "Untuk memenuhi tenggat waktu, semakin banyak mesin semakin baik. Aku akan memakai semua mesin kalian. Aku akan segera mengirim orang untuk mengangkutnya!"Setelah berkata demikian, Yasmine tidak memberikan mereka kesempatan bagi kedua orang itu untuk menolak. Dia langsung pergi ke rumah Keluarga Handoyo untuk memanggil orang. Orang-orang di rumah Keluarga Handoyo menjadi sangat bersemangat saat mendengar ada mesin baru.Saat ini, Azka berdiri di atas sambil melihat semua kejadian ini dengan wajah serius, tanpa ada tanda kegembiraan sama sekali. Sofia yang berdiri tidak jauh darinya, berkata dengan kagum, "Keberuntungan Yasmine memang luar biasa. Setelah kehilangan Leo, sekarang malah ada Carlos dan Raymond yang datang membantunya."Mendengar ucapan Sofia, ekspresi Azka menjadi semakin buruk. Dia berkata dengan kesal, "Kalaupu
Kontribusi Yasmine tidak bisa diabaikan begitu saja."Yasmine, ada baiknya kamu menyerahkan hak warismu demi kebaikan Keluarga Handoyo," nasihat Erick dengan ekspresi ramah.Kelvin menimpali, "Paman Azka melakukan ini demi kepentingan Keluarga Handoyo. Biarpun kamu menyerahkan hak waris, kamu tetap keturunan Keluarga Handoyo, jadi nggak ada bedanya untukmu."Wira yang bertemperamen meledak-ledak berkata dengan lebih lugas, "Jadwal proyek sangat mendesak, jangan buang waktu lagi. Yasmine, segera serahkan hak warismu. Kamu nggak memenuhi kualifikasi dan juga nggak bisa mengelola bisnis Keluarga Handoyo!""Kalian sudah kelewatan. Bisa-bisanya kalian menyudutkan keponakan kalian sendiri!" seru Zalman dengan marah. Dia mendadak keluar dan melindungi Yasmine di belakang tubuh kurusnya.Azka melempar tatapan tajam dan berkata, "Zalman, ini masalah Keluarga Handoyo, orang luar sepertimu nggak berhak ikut campur! Kebetulan, kamu bisa menggunakan kesempatan ini untuk membawa Yasmine kembali ke k
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe