"Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Tuan Muda Raymond, tolong berhenti," ujar Leo.Keluarga Handoyo bertanggung jawab atas pabrik farmasi, tetapi tempat ini adalah wilayah Keluarga Mahendra. Memang yang dikatakan Leo tidak salah, tetapi dia jelas-jelas ingin melawan Raymond.Raymond memelototi Leo dengan galak sambil membalas, "Untuk apa sombong begini? Aku bisa saja membeli tempatmu ini kapan pun!"Meskipun Keluarga Baskara baru pindah ke Kota Sulvan, kekuasaan mereka sebanding dengan Keluarga Lingga. Jangankan membeli tempat ini, mereka bahkan bisa membeli seluruh Keluarga Mahendra.Kesenjangan di antara mereka membuat Leo mengepalkan tangannya sedikit. Namun, dia bukan lagi pria lemah sekarang. Dia membalas tanpa takut, "Coba saja kalau berani."Raymond memicingkan matanya. Kini, dia bisa melihat aura yang berbeda dari Leo. Pria ini jelas-jelas memiliki niat jahat!Melihat keduanya akan bertengkar, Yasmine seketika merasa pusing. Raymond ini benar-benar pintar mencari m
Leo masuk ke pabrik. Orang-orang Keluarga Handoyo merasa bersyukur atas bantuan Leo sehingga mereka tidak mencegah kedatangannya. Setiap tahap pembuatan obat dilakukan secara teratur. Leo langsung mengingatnya hanya dengan melihat sekilas. Namun, tahap terakhir yang juga merupakan tahap yang paling penting dilakukan di dalam ruangan kecil sehingga dia tidak bisa melihatnya."Tahap terakhir dilakukan secara manual, nggak menggunakan mesin," ucap Shanika yang bersandar pada sebuah pilar. Dia tampak misterius.Sementara itu, raut wajah Leo tampak muram. Dia tidak menduga akan jadi seperti ini. Tahap manual dilakukan di ruangan khusus. Dia sama sekali tidak menemukan alasan yang tepat untuk masuk ke sana!Shanika tidak terlihat khawatir, melainkan tersenyum sambil berkata, "Tuan Muda Leo, aku punya cara. Lakukan seperti biasanya. Aku akan mengutus anak buahku untuk menyerang pabrik. Ketika sebagian besar orang lengah, kamu manfaatkan kesempatan ini untuk menyelinap ke ruangan itu dan dapat
"Leo ...." Yasmine bertanya dengan suara bergetar, "Apa yang sedang kamu lakukan?"Leo seketika menghentikan gerakannya. Dia menoleh dan menatap Yasmine dengan panik. Dia ingin menyembunyikan perbuatannya, tetapi tidak bisa melakukannya.Masalahnya sudah seperti ini, Leo tahu bahwa sekeras apa pun dia mencoba, penjelasannya akan sia-sia. Lagi pula, hal yang diinginkan oleh Leo tidak bisa didapatkan dengan memberi penjelasan. Dia mengepalkan tangannya sambil tersenyum getir, lalu berkata, "Kita benar-benar berjodoh, ya. Bagaimana bisa kamu memergokiku secepat ini?"Yasmine yang masih tidak percaya sontak terkejut mendengar ucapan Leo. Dia mundur beberapa langkah sembari menggelengkan kepalanya, lalu bertanya, "Kenapa?"Leo adalah orang yang paling Yasmine percayai selain keluarganya. Dia tidak pernah meragukan Leo. Bagi Yasmine, kejadian malam ini bagaikan sambaran petir, bahkan seperti mimpi buruk. Dia berharap bahwa ini hanya mimpi."Leo, apa ada orang yang memaksamu melakukan ini?" t
Hati Yasmine terasa makin sakit sehingga dia tidak bisa mengatakan apa-apa. Yasmine tidak ingin menyakiti Leo. Dia merasa bersalah dan menyalahkan diri sendiri atas rasa sakit Leo, tetapi dia tidak tahu bagaimana harus menebus kesalahannya."Kamu bahkan nggak bersedia meski hanya berbelaskasihan padaku?" Leo seketika tampak murung. Dia tersenyum getir sembari melanjutkan, "Kalau begitu, jangan salahkan aku karena memaksamu."Leo memegang berkas yang berisi informasi mengenai tahap terakhir pembuatan obat sambil berkata, "Aku sudah tahu seluruh proses pembuatan obat mujarab Keluarga Handoyo. Kalau aku membocorkan ini, Keluarga Handoyo akan sangat terpukul. Kalau aku membuatnya, reputasi obat ini akan menurun dan Keluarga Handoyo akan menderita kerugian.""Keduanya sama-sama adalah pukulan yang cukup berat bagi Keluarga Handoyo. Yasmine, kamu ingin melindungi Keluarga Handoyo, 'kan? Kalau begitu, sekarang aku memberimu pilihan. Aku nggak akan membocorkan ini kalau kamu mau hidup bersamak
"Yasmine, kamu membawa penjahat ke sini. Kamu telah mencelakai Keluarga Handoyo!" Azka merupakan paman dari Yasmine sehingga dia berhak marah terhadap Yasmine. Para kerabat Keluarga Handoyo juga sedang duduk di ruang tamu dengan ekspresi yang sangat buruk saat ini. Ketika Azka mengalihkan kesalahan kepada Yasmine, semua orang juga melihatnya dengan tatapan curiga."Obat luka adalah hal terpenting kedua bagi Keluarga Handoyo setelah teknik akupunktur. Apa kamu tahu apa akibatnya kalau resep obat luka sampai tersebar?""Ini akan merusak fondasi Keluarga Handoyo!" Kejadian kali ini bahkan lebih parah daripada mengumumkan kebangkrutan Keluarga Handoyo. Keluarga medis boleh saja kehilangan uang, tetapi mereka tidak boleh sampai membocorkan resep rahasia dan teknik pengobatan. Ini adalah dasar bagi keluarga kedokteran untuk tetap berdiri kokoh.Yasmine menundukkan kepalanya dengan merasa bersalah di tengah ruang tamu. Dia berkata dengan penuh penyesalan, "Aku akan mencari cara untuk menebus
Jika tidak kembali ke keluarga inti, Yasmine hanyalah orang biasa yang menjalani hidup sederhana. Namun, jika sampai diusir dari Keluarga Handoyo, Yasmine tidak akan bisa membersihkan nama baiknya lagi seumur hidup ini. Dia akan selalu dihina dan menjadi penjahat di Keluarga Handoyo ke mana pun dia pergi!Ini bukan lagi membalas kebaikan dengan kejahatan, Azka benar-benar ingin menghancurkannya sepenuhnya! Tubuh Edgar sampai gemetaran saking kesalnya. Dia mengepalkan tinjunya dan berteriak, "Azka! Kamu jangan keterlaluan!"Jika bukan karena Azka adalah senior mereka, Edgar pasti sudah menghajarnya sedari tadi. Namun, jika Azka masih saja terus berbicara omong kosong, Edgar juga tidak perlu lagi menahan diri ....Di sisi lain, Azka malah tidak mau mengalah sama sekali. "Aku melakukan semua ini demi Keluarga Handoyo! Yasmine adalah sumber bencana. Dasar pembawa ....""Diam kamu!" bentak Edgar dengan emosi. Dia tidak bisa lagi menahan diri. Baru saja dia hendak memukul Azka, semua orang d
"Kamu nggak marah padaku lagi?" kata Yasmine dengan suara serak. Bagaimanapun, tindakan Yasmine di laut saat itu memang sangat buruk. Bahkan Yasmine sendiri saja tidak bisa memaafkan perbuatannya sendiri. Yasmine mengira bahwa Carlos tidak akan pernah bicara lagi dengannya, atau mungkin saja Carlos akan membunuhnya jika mereka bertemu.Mengungkit masalah saat itu, tatapan Carlos menjadi meredup. Gerakan tangannya yang mengusap air mata Yasmine tiba-tiba berubah menjadi mencubit pipinya. Carlos berkata dengan marah, "Memangnya kalau aku marah padamu, kamu akan minta maaf atau menghiburku?"Tentu saja. Yasmine bahkan sudah berencana akan mengakui kesalahannya pada Carlos sebulan kemudian dan membiarkan pria itu menghukumnya. Namun, saat ini Yasmine masih belum bisa melakukan hal itu. Yasmine menarik tangan Carlos dengan perlahan, sambil berkata dengan suara lirih, "Sakit ...."Wanita ini tidak menjawab atau menjelaskan apa pun, tapi malah bersikap manja pada Carlos! Carlos merasa kesal s
Untuk menghindari kemungkinan mereka benar-benar merusak mesin satu sama lain dan menyebabkan kerugian yang tidak diperlukan, Yasmine segera menghentikan mereka, "Untuk memenuhi tenggat waktu, semakin banyak mesin semakin baik. Aku akan memakai semua mesin kalian. Aku akan segera mengirim orang untuk mengangkutnya!"Setelah berkata demikian, Yasmine tidak memberikan mereka kesempatan bagi kedua orang itu untuk menolak. Dia langsung pergi ke rumah Keluarga Handoyo untuk memanggil orang. Orang-orang di rumah Keluarga Handoyo menjadi sangat bersemangat saat mendengar ada mesin baru.Saat ini, Azka berdiri di atas sambil melihat semua kejadian ini dengan wajah serius, tanpa ada tanda kegembiraan sama sekali. Sofia yang berdiri tidak jauh darinya, berkata dengan kagum, "Keberuntungan Yasmine memang luar biasa. Setelah kehilangan Leo, sekarang malah ada Carlos dan Raymond yang datang membantunya."Mendengar ucapan Sofia, ekspresi Azka menjadi semakin buruk. Dia berkata dengan kesal, "Kalaupu