Selera makan Yasmine seketika hilang. Dia ingin sekali berbalik dan pergi. Namun, sikap seperti ini tidak sesuai dengan karakternya. Dia memaksakan diri untuk berhadapan dengan Qaila, lalu sengaja tertawa mencibir dan berkata, "Dia lebih memilih untuk lembur daripada tidur denganmu. Kalau ada waktu luang, sebaiknya kamu introspeksi diri."Qaila memang hanya berpura-pura sehingga ucapan ini sangat mengenai hatinya. Ekspresinya sontak berubah. Dia memaki dengan gusar, "Apa katamu!"Yasmine tidak memedulikannya dan langsung menuruni tangga. Di sisi lain, Qaila masih merasa sangat terhina meskipun hanya melihat punggung Yasmine.Qaila sungguh murka. Tidak masalah jika hanya ditolak oleh Carlos, tetapi dirinya bahkan dihina oleh seorang tahanan sekarang.Qaila membentak, "Apa yang kamu sombongkan? Kamu itu hanya tahanan! Selain itu, kalaupun kamu telanjang di hadapan Carlos, dia nggak akan tertarik dengan wanita jahat sepertimu, apalagi melirikmu. Dia hanya akan mengusirmu!"Langkah kaki Ya
Qaila menunjuk setumpuk peralatan itu seraya berkata, "Kamu suka main layang-layang, 'kan? Ayo, buat sendiri."Qaila telah mendengar bahwa Carlos menemani Matteo bermain layang-layang. Jadi, dia berniat untuk menyuruh Matteo meminta Carlos menemaninya lagi. Kemudian, Qaila akan bergabung supaya bisa berdekatan dengan Carlos.Namun, Qaila tidak ingin Matteo begitu senang sehingga dia sengaja menyuruhnya membuat layang-layang sendiri. Benar, Matteo harus bekerja keras semalaman!Qaila ingin Matteo merasa takut saat melihat layang-layang. Dengan demikian, anak ini akan menderita saat bermain layang-layang besok.Matteo menatap peralatan tersebut, lalu berkata dengan canggung, "Aku ... aku nggak bisa ....""Belajar sampai bisa! Kalau kamu gagal membuat 5 layang-layang hari ini ...." Qaila mengambil sebuah jarum perak dari tasnya, lalu meneruskan dengan ekspresi ganas, "Aku akan menancapmu 50 kali!"Ketika melihat jarum tersebut, wajah Matteo langsung memucat, bahkan sekujur tubuhnya gemeta
Akan tetapi, Yasmine segera mengenyahkan pikiran ini dan tersenyum getir. Jika Qaila bukan ibu kandung Matteo, dia tidak mungkin bisa menjadi bagian dari Keluarga Lingga.Setiap ibu memiliki kebebasan untuk mengasuh anaknya sendiri. Meskipun Yasmine tidak menyukai cara ini, dia tidak berhak untuk ikut campur. Bagaimanapun, dia hanya orang luar.Selain itu, Qaila pasti akan makin gusar kalau Yasmine mencampuri urusannya. Kemudian, Qaila pasti akan memperlakukan Matteo dengan makin buruk.Memikirkan ini, Yasmine mengepalkan tangannya dengan kesal sembari berusaha menahan emosinya.Waktu terus berlalu. Sejam kemudian, Matteo akhirnya berhasil membuat sebuah layang-layang. Dia bergegas memperlihatkannya kepada Qaila seraya berseru, "Mama, aku berhasil!"Qaila hanya melirik sekilas, lalu menariknya dan melemparkannya ke lantai. Kemudian, dia menginjak layang-layang tersebut dengan sepatu hak tingginya. Dia memaki, "Apa-apaan ini! Jelek sekali! Sama jeleknya denganmu! Cepat ulangi!"Yasmine
Seperti biasa, Carlos selalu bersikap dingin. Yasmine tidak merasa jengkel. Dia berkata lagi, "Tuan Muda, ada hal penting yang harus kubicarakan. Ini menyangkut Matteo."Kamar menjadi sunyi senyap untuk sesaat. Ketika Yasmine mengira Carlos tidak akan mengizinkannya masuk, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka.Carlos mengenakan piama sutra berwarna hitam yang membuatnya terlihat makin tampan. Garis leher berbentuk V pun memperlihatkan otot perutnya sedikit. Jantung Yasmine sampai berdetak kencang melihatnya.Carlos selalu terlihat berkelas baik 4 tahun lalu ataupun sekarang. Namun, begitu teringat pada sikap Qaila yang genit dan bekas merah di lehernya, Yasmine sontak merasa jijik. Pria ini baru berhubungan intim dengan Qaila dan mengenakan piama ini."Tuan Muda benar-benar santai. Kamu sudah puas, jadi nggak peduli pada anakmu lagi?" Nada bicara Yasmine yang aneh ini membuat Carlos keheranan.Carlos mengabaikan perkataan aneh itu, lalu langsung bertanya, "Ada apa dengan Matteo?""M
"Aku akan memeriksanya. Kalau kamu berani menipuku, aku tidak akan mengampunimu," timpal Carlos sembari menutup pintu kamarnya dengan tidak acuh.Yasmine menghela napas lega. Asalkan Carlos menyelidikinya, kebenaran pasti akan terungkap. Kalau Carlos adalah ayah yang baik, dia tidak mungkin membiarkan Qaila menindas Matteo.Setelah mengganti pakaiannya, Carlos pergi ke rumah kaca. Begitu masuk, dia melihat peralatan untuk membuat layang-layang di atas meja. Sementara itu, memang ada layang-layang yang diinjak rusak di lantai.Carlos memicingkan matanya. Yogi yang mengikuti di belakang pun tercengang melihatnya. Dia berkata, "Yang dikatakan wanita itu benar. Nona Qaila ... dia ...."Yogi tidak berani melanjutkan perkataannya. Hal ini sungguh di luar dugaan. Dia tidak menduga bahwa Qaila akan menyiksa anaknya seperti ini."Tuan Muda, apa aku harus memanggil Nona Qaila kemari?" tanya Yogi.Carlos menatap layang-layang di lantai dengan murung. Dia mengatupkan bibirnya tanpa melontarkan sep
Ditambah dengan bantuan Pritha yang mengedit rekaman kamera pengawas, Qaila pun berhasil memfitnah Yasmine."Carlos paling benci ditipu. Dia nggak mungkin melepaskan wanita itu begitu saja. Dengan cara ini, wanita itu nggak akan bisa memanfaatkan Matteo untuk memenangkan hati Carlos lagi!" ujar Qaila."Nona, meskipun kita berhasil lolos kali ini, Tuan Muda sangat cerdas. Aku khawatir dia sudah curiga. Sebaiknya, kita lebih berhati-hati untuk sementara waktu ini," nasihat Pritha."Aku tahu," sahut Qaila. Masalah hari ini adalah peringatan untuknya. Dia tidak akan berani menindas Matteo lagi di wilayah kekuasaan Carlos."Mulai besok, aku akan bersikap lebih baik pada bocah itu. Hais, dia benar-benar beruntung," lanjut Qaila.....Pagi-pagi, Matteo masih tertidur lelap, tetapi sudah dibangunkan. Begitu melihat Qaila yang berada di samping ranjangnya, dia ketakutan hingga wajahnya memucat dan tubuhnya gemetaran.Kemarin malam, Matteo sudah pergi tidur sebelum selesai membuat 5 layang-layan
Tatapan Carlos terlihat sangat tajam, seakan-akan ingin langsung membunuhnya. Yasmine pun tak kuasa bergidik ngeri saat melihatnya. Dia baru menyadari bahwa dirinya sudah terlalu bernyali.Yasmine yang ketakutan tanpa sadar ingin melarikan diri. Namun, begitu kakinya bergerak, dia teringat pada karakter sombong yang diperankannya. Jika kabur sekarang, orang-orang akan mencurigainya.Yasmine memberanikan diri untuk tetap berdiri di tempatnya, lalu berkata, "Aku sudah salah menilai. Aku kira kamu menyayangi Matteo, tapi kamu malah bersekongkol dengan Qaila. Kalian sama-sama nggak berperikemanusiaan!"Yasmine makin murka saat berbicara. Dia sampai melupakan rasa takutnya sehingga memelototi Carlos.Ketika melihat tingkah Yasmine ini, Carlos seketika merasa dirinya adalah bajingan yang sangat berdosa. Namun, dia segera merasa pemikirannya ini sangat konyol.Carlos sudah beberapa kali tertipu. Dia mengira wanita ini baik hati dan menyayangi Matteo. Ternyata, wanita ini hanya memiliki kemamp
Matteo sangat senang karena dia akan bertemu dengan Yasmine lagi. Sementara itu, Yasmine yang berdiri di luar jendela merasa sangat terkejut dan sedih.Ternyata, suasana harmonis yang dilihat Yasmine selama beberapa hari ini hanyalah permainan Qaila untuk mengelabui Matteo. Qaila memberikan kasih sayang palsu, sikapnya masih begitu buruk pada Matteo.Yasmine merasa sangat tidak tega saat melihat wajah polos Matteo yang dipenuhi penantian. Dia tidak bisa berpangku tangan. Qaila pasti akan terus menindas Matteo setelah Yasmine pergi dari sini. Jadi, dia harus membongkar kebusukan Qaila secepat mungkin!Saat ini, di markas Keluarga Abisatya. Ekspresi Lisa tampak dingin saat melihat adegan tersebut melalui kamera pengawas di anting-anting Yasmine. Dia berniat untuk menelepon Qaila dan memberitahunya semua ini.Akan tetapi, ponsel Lisa tiba-tiba direbut Jonas. Tatapan Jonas terlihat sinis saat melihat nomor telepon di layar ponsel Lisa. Dia menyunggingkan senyuman kejam seraya berkata, "Lis
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe