Yasmine diantar ke rumah sakit oleh pihak kepolisian. Tidak berselang lama, Leo sudah tiba di rumah sakit.Selama 2 hari ini, Leo terus mencari keberadaan Yasmine. Dia benar-benar panik hingga tidak bisa tidur. Ketika melihat Yasmine yang terbaring di ranjang pasien dengan luka di sekujur tubuh, Leo pun merasa sangat kasihan padanya.Leo bergegas berlari ke sisi ranjang, lalu memeluk Yasmine. Dia berkata dengan cemas dan terisak-isak, "Yasmine, maafkan aku. Aku seharusnya menemukanmu lebih cepat. Aku seharusnya pergi ke gunung untuk mencarimu!"Jika bisa menemukan Yasmine lebih awal, Yasmine pasti tidak akan terluka parah seperti ini ataupun hampir kehilangan nyawanya. Leo ... hampir saja kehilangan cintanya.Yasmine merasa kurang terbiasa saat dipeluk oleh Leo. Meskipun demikian, dia tetap mengulurkan tangannya untuk menepuk punggung Leo dan membalas, "Ini bukan salahmu. Tenang saja, ini hanya luka kecil. Aku akan sembuh dalam beberapa hari."Leo kembali memeriksa luka Yasmine. Setela
Leo tahu apa yang dipikirkan Yasmine. Tatapannya menjadi makin suram. Dia tahu bahwa Yasmine tidak akan memutuskan untuk pergi besok, meskipun dirinya tidak dapat menjenguk Carlos. Namun, akan ada banyak perubahan yang terjadi jika mereka terus berada di Kota Sulvan.Leo tidak bisa membiarkan sesuatu terjadi pada Yasmine lagi, apalagi memberinya kesempatan untuk bertemu dengan Carlos. Dengan begitu, sosok Carlos hanya akan makin membekas di hatinya. Jadi, dia harus segera membawa Yasmine pergi dari tempat ini.Setelah mempertimbangkannya untuk sesaat, Leo akhirnya membuat keputusan, "Yasmine, aku bisa mempertemukanmu dengan Carlos untuk memastikan kondisinya baik-baik saja. Tapi, kamu harus janji. Setelah melihatnya, kamu harus meninggalkan Kota Sulvan. Gimana?"Sesudah memastikan keselamatan Carlos, Yasmine tidak akan memiliki kekhawatiran apa pun lagi. Jadi, dia mengangguk seraya mengiakan, "Oke."Di rumah sakit Keluarga Lingga.Yasmine dan Leo mengenakan seragam petugas kebersihan,
Meskipun tahu Carlos akan menikah, Yasmine tetap merasa kecewa saat mendengarnya berbicara demikian. Sungguh ironis! Apa yang dia harapkan dari Carlos? Dia tidak seharusnya mengharapkan apa pun!Leo menatap raut wajah Yasmine yang kecewa. Tatapannya lagi-lagi menjadi suram. Dia mengepalkan tangannya dengan erat, lalu berkata dengan lembut, "Dia sudah baik-baik saja. Ayo, kita pergi.""Ya ...." Yasmine menatap bayangan yang ada di kaca jendela. Meskipun jaraknya sangat dekat, mereka tidak bisa melihat satu sama lain. Hubungan mereka hanyalah sebuah mimpi. Sekarang, sudah saatnya Yasmine sadar dan pergi.Yasmine pun mengalihkan pandangannya, lalu berbalik dan pergi. Tepat ketika dia pergi, Carlos seperti merasakan sesuatu sehingga memandang ke luar jendela. Saat ini, matahari bersinar dengan terang, tetapi tidak bisa membuat suasana hatinya membaik.Sesudah meninggalkan rumah sakit, Leo membawa Yasmine ke vilanya. Dia bertanya, "Aku membawa kopermu ke vilaku saat kamu hilang hari itu. Ka
Sosok Reina yang ganas dan kejam telah terukir di benak Yasmine. Hal ini yang telah menghancurkan harapannya untuk mendapat kasih sayang ibu. Dia pun mengira tidak akan bertemu dengan Reina lagi untuk selamanya.Mendengar ini, Reina sontak menangis dan menjelaskan, "Yasmine, Ibu dikurung di ruang bawah tanah terlalu lama. Terkadang, Ibu akan seperti orang gila. Tapi, pikiran Ibu sadar saat kamu mengunjungi Ibu waktu itu.""Aku sudah berspekulasi tentang identitasmu, tapi nggak berani memastikannya. Aku takut Keluarga Handoyo akan menyakitimu. Itu sebabnya, aku hanya bisa berbicara kasar. Aku ingin melindungimu!" jelas Reina dengan memasang ekspresi tulus.Yasmine terperangah mendengarnya. Dia tidak menyangka bahwa Reina akan memberikan penjelasan seperti ini. Akan tetapi, penampilan gila dan ganas Reina waktu itu, tidak seperti orang yang berpura-pura ...."Yasmine, percayalah, kamu adalah putri kandungku. Mana mungkin aku nggak mencintaimu? Jika aku nggak menyayangimu, aku nggak mungk
"Kita akan terlambat. Orang itu hanya tinggal sementara di Kota Sulvan. Kalau melewatkannya, kita nggak akan bisa menemukan ayahmu! Lagi pula, Keluarga Lingga sibuk mempersiapkan pernikahan. Mereka nggak akan sempat mengutus orang untuk menangkapku. Asalkan aku bersembunyi dengan baik, aku nggak akan tertangkap," ujar Reina dengan panik."Yasmine, ini adalah satu-satunya kesempatan untuk menemukan ayahmu. Aku nggak boleh pergi dulu. Kalau keberatan, kamu pergi saja dulu. Setelah aku menemukan ayahmu, kami akan pergi mencarimu," lanjut Reina dengan wajah berlinang air mata sambil menghela napas.Ketika mengatakan ini, tatapan Reina tampak sangat suram. Jelas, dia tahu bahwa dirinya sendiri tidak akan sanggup melakukannya. Kemungkinan besar, dia akan tertangkap sebelum menemukan orang tersebut. Meskipun demikian, Reina tetap bertekad untuk tinggal di Kota Sulvan.Yasmine tidak pernah mendengar tentang suami Reina. Namun, dilihat dari sikap Reina, mereka pasti sangat saling mencintai. Hal
Reina sudah 20-an tahun tidak mandi. Dia merasa sangat nyaman saat berendam dalam bak mandi. Saat ini, tebersit keganasan pada sorot matanya.Ketika Qaila mengeluarkannya dari ruang bawah tanah, dia juga menyuruh Josephine menyembuhkan kegilaan Reina. Qaila juga memberitahunya beberapa kebenaran, yaitu Yasmine bukan putrinya. Qaila membebaskan Reina dengan sebuah syarat, yaitu mencari Yasmine dan membunuhnya.Hal ini sangat mudah bagi Reina. Namun, dia bukan hanya akan membunuh Yasmine, melainkan semua anggota Keluarga Handoyo!....Dua hari kemudian, Leo akhirnya menemukan Jonas. Mereka membuat janji temu di sebuah kafe yang memiliki tingkat privasi tinggi.Begitu membuka pintu ruang privat, Yasmine langsung melihat pria yang duduk di dalamnya. Hari ini, Jonas mengenakan setelan putih, yang membuatnya terlihat sangat tampan dan elegan. Orang-orang yang melihatnya pasti akan terpana dan ingin mendekatinya.Sayangnya, penampilannya ini hanya tipuan belaka. Nyatanya, Jonas adalah orang y
Tatapan Jonas tampak suram. Dia menimpali, "Qaila pasti sedang mempelajari teknik penawar racun. Makin ditunda, kemungkinan dia menguasainya akan makin besar. Dengan begitu, persentase kegagalan kita juga akan makin besar."Jonas tidak setuju jika harus menunggu sampai hari pernikahan. Dia akhirnya menemukan kediaman Keluarga Handoyo. Dia ingin mereka semua mati di sana."Tenang saja, Qaila nggak akan menguasainya karena dia bukan Nona Besar Keluarga Handoyo. Pria tua itu sudah ditipunya!" ejek Reina.Ketika dibebaskan waktu itu, Reina tidak langsung pergi sehingga tidak sengaja mendengar percakapan Qaila dan Josephine. Itu sebabnya, dia tahu bahwa Qaila telah mengelabui semua orang dan berani mengatur rencana di hari pernikahan.Jonas mengangkat alisnya dengan nakal, lalu bertanya, "Kalau begitu, yang asli di mana?"Nona Besar Keluarga Handoyo adalah satu-satunya orang yang bisa menguasai teknik penawar racun dan mengalahkan Keluarga Abisatya. Sejujurnya, wanita inilah yang paling ing
Yasmine hanya bisa menunggu dan menerima kenyataan ini. Tidak lama setelah Yasmine berbaring kembali, pintu kamarnya tiba-tiba didorong seseorang.Terlihat Reina yang masuk dengan tergesa-gesa sembari berkata, "Yasmine, cepat bangun. Tuan Jonas sudah menemukan ayahmu. Kita akan pergi menemuinya sekarang!"Berita tentang ayah kandungnya ini langsung mengacaukan pikiran Yasmine. Dia kembali menemukan harapan. Setelah bangkit, dia bergegas mandi dan bersiap-siap untuk keluar.Hari masih terlalu pagi. Leo dan para pelayan masih belum bangun. Yasmine ingin berpamitan dengan Leo, tetapi Reina malah menghalanginya, "Kita sudah sangat merepotkannya beberapa hari ini. Biarkan dia beristirahat. Kita saja yang pergi menemui ayahmu."Hal ini memang merupakan urusan keluarga Yasmine. Mereka tidak perlu membangunkan Leo hanya untuk merepotkannya. Jadi, Yasmine dan Reina pun keluar bersama.Yasmine yang gugup dan penuh penantian mengikuti Reina hingga tiba di suatu tempat. Begitu melihat tempat itu,