Beranda / Pernikahan / Pernikahan Kedua / Kembali Ke Perusahaan

Share

Kembali Ke Perusahaan

Penulis: Azitung
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pernikahan Kedua

Kembali Keperusahaan

Bab 82

"Aku tergila-gila padamu, Gracia!"

Tony semakin mendekat pada Gres, entah apa maunya? Gres mulai waspada, ternyata tidak mudah berurusan dengan Tony Hilfiger si pria berambut sebahu. Wajahnya yang tampan hanya seolah kamuflase untuk mengelabui orang, yang sebenarnya dia adalah ketua gengster yang kejam.

"Menjauh dariku, Tony! Atau aku akan teriak!" Gres memekik seraya menunjuk Tony yang sudah hampir dekat dengannya. Entah kenapa Gres jadi takut.

Dirinya benar-benar sial, dan apa katanya tadi, dia tergila-gila pada Gracia?

"Tenanglah, Beby! Aku tidak akan memakanmu!" Tony tersenyum manis seraya berhenti. "Mau teriak silahkan!" Tony tidak takut sedikitpun.

"Baiklah, Kau yang menyuruhku kan? Tolong! Tolong!" teriak Gres akhirnya.

Hingga semua penghuni cafe menatap kepadanya, Gres merasa senang, namun Tony malah tersenyum menatapnya.

Beberapa dari pengunjung datang. "Ada apa Mbak?" tanya mereka. Ada, sekitar lima orang yang mendekat.

"I-i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Kedua    Perasaan Yang Tertahan

    Pernikahan Kedua Perasaan Yang TertahanBab 83Akmal baru saja akan menjalankan mobilnya, untuk pulang kerumah orang tuanya. Ini sudah seminggu sejak dia memimpin diperusahaan mereka.Banyak gosip yang beredar, desas-desus tentang hubungannya dengan Nadia. 'Seorang Akmal Subrata dipulangkan oleh istrinya.' Berita gosip tersanter dikalangan penguasa.Akmal mencoba bersikap biasa meskipun cukup tersentil. Entah bagaimana tanggapan Nadia. Tiba-tiba ponselnya berdering. Akmal langsung mengangkatnya, begitu melihat nama si pemanggil. "Halo Tuan!""Iya Pak, ada apa?""Begini, Tuan. Mobil yang saya pakai ini belum selesai di servis, jadi mungkin saya ndak bisa jemput nyonya kekantor. Barangkali Tuan bisa? Maaf sekali lagi, Tuan!" Sang sopir merasa sungkan."Oh iya, tidak apa-apa, Pak. Kebetulan saya lagi dijalan ini," jawab Akmal."Kalau begitu, terimakasih Tuan!""Iya-iya." Telponpun terputus.Akmal segera memutar mobilnya menuju perusahaan tempatnya memimpin beberapa tahun belakangan

  • Pernikahan Kedua    Upaya Wiren

    Pernikahan Kedua Upaya WirenBab 84Pagi yang cerah. Keluarga itu tengah menikmati sarapan mereka sebelum beraktivitas. Mama Anita meminta Riri dan Gilang untuk tinggal dirumah mereka selama kehamilan Riri masih rawan.Dia was-was bila Riri tinggal dirumah mereka sendiri sedangkan Gilang bekerja. Mama Anita harus memastikan selalu keadaan putrinya. Akmal hanya makan sedikit, dan itu tidak luput dari perhatian Riri. "Kak Akmal, sepertinya ada masalah baru ya? makannya tidak berselera, dan oh lihat mata kakak?" Riri menangkap sesuatu yang berbeda di kedua mata kakaknya itu."Kamu habis nangis, Nak?" Mama menatap sendu pada putranya itu.Akmal tersenyum tidak menyangkal, karena memang kelihatan sekali. Harusnya tadi dia memakai kacamata agar tak terlihat matanya yang sedikit bengkak. "Masalah Nadia lagi?" tebak papanya."Maafkan aku, Pa, Ma! Mungkin tidak bisa lagi memperjuangkan hati Nadia," ucap Akmal lirih. Hatinya kembali sesak saat mengingatnya. Bahkan Nadia tidak sudi lagi mena

  • Pernikahan Kedua    Masuk Rumah Sakit

    Pernikahan Kedua Masuk Rumah SakitBab 85Tony tersenyum senang saat Gres baru saja selesai menandatangani kertas berisi perjanjian, kalau Tony berhasil menyakiti Deswita maka Gres tidak boleh kembali kepada Marco.Gres setuju saja, tanpa berpikir panjang. Kalau memang Deswita berhasil disingkirkan, untuk kembali pada Marco bukanlah hal yang sulit."Aku sudah setuju, jadi cepat lakukan tugas kalian!" ucap Gres mengatur seraya menunjuk kedua anak buah Tony yang sudah dipilihnya untuk menjalankan misi."Tenanglah, Beby! Kau tidak perlu ngegas, cukup santai dan nikmati hari-harimu!" Tony mengelus rambut pirang Gres lembut.Gres sebenarnya muak dengan Tony, namun dia tak berani menunjukkannya. "Lalu kapan lagi, Tony? Aku sudah tidak sabar melihat wanita itu menderita!" Kilata dendam terpancar dari mata Gres.Sebegitu bencinya ia pada Deswira, padahal yang Tony tau, Deswita tidak pernah merebut milik kekasih palsunya itu. Tony tau, Gres hanya berpura-pura saja menjadikan Tony kekasih, n

  • Pernikahan Kedua    Kekhawatiran Regi

    Pernikahan Kedua Kekhawatiran RegiBab 86Marco tidak memedulikan suara sekretarisnya yang mengingatkan rapat segera dimulai. Dirinya teramat panik, dia segera berlari menuju lift, dia menggeram, rasanya terlalu lama lift ini berjalan.Hingga sampai dibawah karyawan yang melihat heran melihat bos mereka yang tergesa-gesa. Marco segera memacu mobilnya menuju rumah sakit yang disebutkan Tama. Terlalu jauh menurutnya memakan waktu hingga empat puluh lima menit.Sampai dirumah sakit, Tama sudah menunggu di loby agar segera bisa membawa bosnya itu kedalam tanpa bertanya lagi pada resepsionis. Rupanya Deswita belum dipindahkan dari ugd."Bapak keluarga pasien?" Dokter baru saja keluar dari ruangan."Iya saya suaminya, Dok. Bagaimana keadaan istri saya?" Marco sudah tidak sabaran untuk tau kondisi istrinya."Pasien baru saja sadar, Pak, dan akan segera dipindahkan ke ruang perawatan. Bapak silahkan urus administrasinya serta ruang perawatannya!" Marco yang ingin melihat Deswita harus ter

  • Pernikahan Kedua    Ternyata Gracia

    Pernikahan Kedua Ternyata GraciaBab 87"Aku memiliki dendam pribadi pada Mantan istrimu." Ucapan Tony cukup membuat Marco terkejut, namun bukan masalah baginya bila menyangkut dengan Gres. "Apa hubungannya denganku, Kau salah sudah mengusik keluargaku Tony!" ucap Marco tegas. Nadanya penuh ancaman. "Wait! Wait! Wait! Biarkan aku berbicara dulu dengan tenang! Ok!" Tony yang sudah mulai takut tetap berusaha tenang.Kedua polisi terpaksa mengapit Marco sebelum penjelasan Tony selesai. Mereka tak ingin ada yang main fisik sebelum Tony memberikan keterangan. "Ok, aku minta maaf karena sudah melibatkan istrimu dalam dendamku, aku mengakui kesalahanku.Waktu itu Gres datang memintaku untuk menculik istrimu dan menghancurkannya. Dia berpura-pura jadi kekasihku, meski begitu aku tetap minta bayaran untuk itu. Dia bersedia dan menjual rumahnya."Tony menarik napas sebentar. "Aku mengulur waktu, agar aku bisa menyelidiki apa motifnya. Ternyata dia ingin kembali padamu. Aku mengancamnya k

  • Pernikahan Kedua    Gara-Gara Uban

    Pernikahan Kedua Gara-Gara UbanBab 88Seperti hari-hari sebelumnya, Akmal berkunjung setelah pulang dari kantor. Dia mendapati putrinya dan Sean sudah mandi dan rapi, wajah dengan bedak tabur yang tidak beraturan membuat papa mereka tak tahan untuk tidak menciumnya.Akmal menggendong Akna yang sudah semakin montok itu. Seperti biasa mereka akan menghabiskan sore di atas ayunan yang ada dihalaman bagian depan rumah. Akna sangat suka tertawa, sehingga membuat sang papa gemes dan suka menjahilinya pun dengan Sean kakaknya. Sebuah mobil memasuki halaman rumah bercat putih itu, Akmal menoleh dan sangat kenal dengan mobil itu. Dia lebih memilih untuk berpaling saja.Dia tidak tahan melihatnya, dia sangat cemburu, namun sebisa mungkin Akmal tidak menunjukkannya dihadapan Nadia. Tak berapa lama, turunlah Nadia. Dia melambaikan tangan pada Vano yang segera akan pergi. Nadia melirik kearah suami dan anaknya, namun Akmal tidak menoleh, hanya Sean yang terus menatapnya. Nadia menghampiri

  • Pernikahan Kedua    Bersemi Kembali

    Pernikahan Kedua Bersemi KembaliBab 89Akmal duduk di kursi direktur sambil memainkan pulpen ditangannya. Jangan lupakan senyumnya, entah dengan siapa? Yang pastinya Akmal terbayang malam panas bersama istrinya.Nadia begitu berbeda. Ah, bukan hanya Nadia, tapi dirinya juga. Mereka seolah belum puas menyalurkan kerinduan itu bersama. Rasanya Akmal ingin segera pulang sekarang. Efek sama-sama lama tidak saling menyentuh. CeklekTap tap tapDanu masuk ke dalam ruangannya dulu yang kini ditempati oleh putra sulungnya. Dia mengernyit menatap putranya yang sedang tersenyum sambil memainkan pulpen ditangan. Ada apa dengan Akmal? Bahkan dia tidak sadar dengan kehadiran Danu. Bukan tanpa alasan dia datang kekantor, hanya ingin memastikan apakah putranya itu ada. Tadi malam mereka panik karena Akmal tidak pulang, tidak ada kabar. Dihubungipun ponselnya mati. Begitupun Nadia tidak mengangkat dan membalas telpon mereka. Selain panik mereka juga khawatir kalau Akmal bertemu dengan Wiren da

  • Pernikahan Kedua    Kekonyolan Wiren

    Pernikahan Kedua Kekonyolan WirenBab 90Sebulan telah berlalu, kondisi kehamilan Riri tetap saja masih rawan, untuk itulah dia sering kontrol kerumah sakit seperti hari ini. Gilang meninggalkan pekerjaannya demi menemani sanh istri memeriksakan kehamilannya.Riri menggunakan kursi roda, mereka masih menunggu antrian. Cukup banyak yang periksa hari itu sehingga mereka menunggu sedikit lama."Riri!"Deswita baru saja tiba, dia datang bersama Regi adiknya. Dia melihat Riri dan Gilang sedang menunggu antrian. "Deswita! Apa kabar?" tanya Riri ramah, mereka saling memeluk. "Pak Gilang, lama tidak bertemu!" sapanya pada teman kerjasama mereka dulu. Gilang balas tersenyum. "Kenapa Ri, kok pakai kursi roda?" tanya Deswita. Pasalnya Riri terlihat sehat-sehat saja."Kehamilanku cukup rawan, Des. Aku harus bedrest tolal."Jadi Kau tidak kekantor lagi?" tanya Deswita. Dia memang sudah dengar tentang pergantian CEO di Subrata Group.Riri menggeleng. "Sejak aku ketahuan hamil. Mau gimana lagi

Bab terbaru

  • Pernikahan Kedua    Semangat Demi Adelia

    Pernikahan Kedua (Ending) Semangat Demi AdeliaBab 150Kondisi Adelia benar-benar drop kali ini. Bahkan bobotnya turun drastis, hal itu sangat membuat kedua oran tuanya sedih, terlebih sang mama."Dok, apakah proses kelahiran anak ketigaku bisa di percepat?" Risti mendatangi dokter kandungan langganannya."Bisa saja, Bu. Tapi tentunya harus cesar. Apa ini terkait dengan kesehatan Adelia?" tanya Dokter Tiara.Risti yang bewajah sedih itu mengangguk disertai buliran bening yang turut meluncur di kedua pipinya. Dia mengusap dengan ujung jarinya."Baiklah, akan saya pastikan kapan waktu yang pas," kata Dokter Tiara. Dia, sangat memahami kondisi pasiennya ini sekarang. Tentu tidak mudah untuknya menghadapi ini. "Di usia kehamilan tiga puluh delapan minggu kita akan lakukan operasinya, saya tinggal mempersiapkan harinya saja," lanjut Dokter Tiara. "Baik, Dok. Saya permisi!" Risti pun pergi kembali keruangan dimana putrinya di rawat. "Aku sudah memutuskannya. Dua minggu lagi aku akan me

  • Pernikahan Kedua    Masa Lalu Yang Datang

    Pernikahan Kedua Masa Lalu Yang DatangBab 149"Oh ayolah, ini sudah hampir jam masukmu, Sayang!" Risti sedang memegang seragam sekolah Liu yang akan di pakaikan, namun Liu selalu menghindarinya. Entah sudah keberapa kali bujukan ini keluar dari bibir ibu dari dua anak itu."No, mama! Liu mau pindah sekolah saja." Dia menolak dengan tegas. Dia ternyata tidak main-main dengan ucapannya semalam."Kenapa harus pindah?" Risti bertanya lagi apa alasan putranya itu sebenarnya."Miss Sarah genit, dia mau merebut papa dari mama," katanya tegas.Risti yang sedang berdiri memegang baju sekolah Liu itu pun dibuat tak percaya oleh jawaban anaknya. Bisa-bisanya dia berpikir seperti itu.Liu berdiri di atas sofa menghindari sang mama yang sedang memaksanya memakai baju sekolah. Liu kini hanya memakai cd dan kaos tak berlengan saja.Risti mendesah. Anaknya ini memang susah untuk membujuknya. "Lalu apa yang akan Kau lakukan dirumah seharian ini?" Risti bertanya untuk memancingnya lagi."Aku akan

  • Pernikahan Kedua    Jangan Sentuh Papaku

    Pernikahan Kedua Jangan Sentuh Papaku! Bab 148Setelah dari rumah sakit keluarga itu langsung menuju mall, untuk menunaikan janji mereka.Adelia dan Liu boleh memilih apa saja untuk mereka dan bermain apa saja. Mereka begitu riang, terutama Liu yang sangat aktiv. Tony harus extra mengawasinya sedangkan Adelia hanya bermain yang ringan saja karena tidak boleh terlalu lelah."Hai Liu tampan!" O ow, semua menoleh ke asal suara sapaan itu terdengar."Oh, Hai Miss Sarah!" balasnya datar. Dia memang suka dibilang tampan, tapi Liu tidak menunjukkannya, dia bersikap seolah sudah dewasa."Kebetulan sekali kita bertemu disini. Oh iya, apa ini Daddymu?" Miss Sarah tak dapat untuk bertanya kala melihat Tony. Dia memang tahu, hanya basa basi saja karena terpesona dengan Tony yang terlihat matang. Meski sudah berusia empat puluham Tony memang terbilang masih macho, kekuatan uang menambah pesonanya."Bukan, dia papaku." Liu menjawab dengan dingin. Miss Sarah tertawa, dia terlalu gemes dengan a

  • Pernikahan Kedua    Mama Takut Papa Akan Lari

    Pernikahan Kedua Mama Takut Papa Akan LariBab 147Tidak terasa waktu terus bergulir. Risti telah melewati trimester pertamanya dan trimester kedua pun akan segera berakhir. Kini kehamilannya sudah berusia enam bulan. Adelia belum pernah lagi di rawat di rumah sakit. Hanya mengkonsumsi obat di rumah secara rutin dan kontrol rutin kepada dokternya yang datang khusus kerumah.Meski banyak drama setiap kali ingin meminum obatnya. Bayangan rumah sakit selalu menjadi momok menakutkan untuknya dan itu menjadi andalan mereka, Adelia akan takut bila dikatakan akan dibawa ke rumah sakit lalu akan meminum obatnya. Hari ini mereka akan melakukan pemeriksaan sekaligus ingin mengetahui jenis kelamin bayi ketiga mereka.Tony sudah tidak sabar ingin segera mengetahuinya. "Kira-kira apa ya Yang?" tanyanya seraya mempersiapkan diri. Dia baru saja selesai mandi dan tubuhnya hanya dibalut handuk saja. Risti duduk di depan meja rias, untuk mempercantik penampilannya. "Apapun itu, aku tidak terlalu p

  • Pernikahan Kedua    Terlalu Posesif

    Pernikahan Kedua Terlalu PosesifBab 146Tidak mudah memang membuat kedua bocah itu mengerti. Segala apapun yang ditawarkan sepanjang perjalanan pulang, tidak ada yang mengena dihati mereka.Di tawarkan ice cream, mainan serta ke taman hiburan, keduanya kompak menggeleng sambil mengerucutkan bibir.Sang papa sampai mengusap wajahnya berulang kali melihat kedua bocahnya yang tidak bisa menerima bahwa mereka akan punya adik.Risti tidak terlalu ambil pusing dia masih bisa tersenyum dan mengusap lengan suaminya. "Udah nggak usah di pikirin, Yang. Biasa itu terjadi, nanti pelan-pelan kita kasih penjelasan pasti ngerti." kata Risti menenangkan suaminya. "Kamu lihat itu bibir maju semua, heran aku, anak siapa sih mereka? Perasaan aku nggak gitu deh Yang," gerutu Tony."Haha, emang Kamu ingat Yang, Kamu pikir aku gitu? Aku ini anak yang baik budi loh waktu kecil, bahkan sampai dewasa?" tanya Risti tak percaya.Tony menggedikkan kedua bahunya.Kini mereka telah sampai dirumah. Kedua anakn

  • Pernikahan Kedua    Astaga Sayang, Bagaimana Ini?

    Pernikahan Kedua Astaga Sayang! Bagaimana Ini? Bab 145Tidak ada cara yang bisa membujuk Liu malam itu. Risti menemaninya di kamar bermain sebentar dan membacakan dongeng sebelum Liu tertidur.Risti bangkit dari tempat tidur setelah merasa Liu sudah terlelap. Dia segera beranjak keluar. Harus melihat kondisi putrinya. "Yah, Ras! Aku pergi dulu, kalau Liu bangun sebisa mungkin bujuk dia ya!" ucap Laras. Dia akan menyetir sendiri malam ini karena suaminya sudah pergi sejak tadi."Hati-hati Ris!" pesan ayahnya sebelum Risti berangkat. Liu benar-benar hanya ingin mamanya, bahkan dengan Tony pun dia tidak mau. Dia seperti anak yang takut di tinggalkan oleh sang mama. Tidak butuh waktu yang lama, Risti telah sampai dirumah sakit, dia langsung menuju kamar rawat Adelia. Disitu sudah ada suaminya yang sedang menatap putrinya dalam diam.Dia langsung menghampiri putrinya. "Bagaimana keadaannya, Sayang?" tanyanya sambil menatap wajah lelap Adelia. "Dia gelisah terus, mau tak mau dokter

  • Pernikahan Kedua    Bisakah Aku Menunda Keberangkatanku?

    Pernikahan Kedua Bisakah Aku Menunda Keberangkatanku? Bab 144Regi menolong Selo untuk bangkit dan hal itu di manfaatkan oleh Selo. Sedangkan Regi hanya karena kasihan."Ini terlalu sakit, Om. Bawa aku ke sofa saja!" pintanya. Regi menganggap ini hal biasa, dia pun melakukannya. Menganggap mungkin Selo sedang khilaf tadi.Regi mengangkat tubuh Selo ke depan tepatnya di sofa, Regi meletakkannya perlahan karena khawatir akan menambah rasa sakit Selo nantinya. Saat itu Selo bergerak cepat dan menarik Regi dalam pelukannya, hingga hal serupa terjadi. Selo menahan kepala Regi dengan kedua tangannya.Sedetik kemudia pikiran buruk merasuki Regi, dia terhanyut dan mengikuti keinginan Selomita. Sisi kelelakiannya muncul. Tidak cukup sampai disitu, Selo menuntut untuk lebih lagi, dia menarik tangan Regi menuju sesuatu yang berharga miliknya. Tiba-tiba Regi berdiri dan hal itu membuat Selomita kecewa. Regi menyadari perbuatannya. Dia segera masuk kedalam kamar dan langsung mengunci diri di

  • Pernikahan Kedua    Lebay Banget Kamu, Sel

    Pernikahan Kedua Lebay Banget Kamu SelBab 143Selomita tidak terlihat keluar dari kamarnya sejak Marco menyuruhnya masuk ke dalam kamar. Dia mengurung diri di dalam, dan ini sudah pukul tujuh malam, bahkan dia tidak turun untuk makan malam. Dia teramat takut papanya tidak menyetujuinya menikah dengan Regi.Ah, seandainya itu terjadi, Selomita harus apa? Dia teramat mencintai Regi. Dia tidak akan sanggup jauh dari pria itu. Di usia hampir dua puluh, baru ini dia merasakan ketertarikan dengan lawan jenis dan sayangnya itu Regi adik dari mama sambungnya sendiri. Selo membuka ponselnya, hari ini dia belum bertemu muka dengan pria yang di cintainya itu. Dia akan menghubungi nomornya setidaknya mendengar suaranya saja. Tidak di angkat, hingga lima kali dan yang keenam nomor itu sudah tidak aktiv lagi. Selomita kesal, dia pun menangis. Dia memang terlalu cengeng bila menyangkut masalah dengan pria itu. Kenapa Regi tidak mengangkat telponnya? Atau papanya sudah mengancam Regi? Selomita

  • Pernikahan Kedua    Kau Wanita Luar Biasa, Sayang

    Pernikahan Kedua Kau Wanita Luar Biasa, SayangBab 142Hari ini perasaan setiap orang campur aduk. Kekhawatiran akan kondisi Riri, takut terjadi apa-apa yang tidak diinginkan, namun ada rasa syukur atas kesembuhan Gilang.Yah, pria itu telah berjalan kembali. Setelah cukup melatih kakinya agar tidak kaku lagi. Kini dia duduk bersama kedua mertuanya. "Mama panik sekali saat Harsa menghubungi tadi tentang keadaan kalian. Mama benar-benar takut, Lang," ungkap Mama Anita. Tidak di pungkiri bahkan sampai sekarang dia masih syok."Saat itu tidak ada orang dirumah, Ma. Gilang baru saja keluar dari kamar, niatnya mau kasih makan ikan-ikan diluar, biar nggak bosan, tapi suara terjatuh disusul benda-benda lainnya membuat Gilang berputar ke arah dapur." Gilang pun masih merasa takut sekarang. Takut istrinya tidak bisa melewati persalinan ini.Gilang menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Dia menangis dan terisak. Betapa merasa bersalahnya dia sudah mengabaikan istrinya belakangan in

DMCA.com Protection Status