Willis mengangkat wajahnya, lalu menatap Charles sambil menunjuk naskah yang dipegang. "Cepat, buat keputusan! Waktuku tidak banyak."Charles terdiam, dia mempertimbangkan baik dan buruknya, lalu menjawab, "Baiklah.""Bagus!" Willis tertawa terbahak-bahak. Setelah puas tertawa, Willis memainkan jenggotnya dan berkata, "Kata orang-orang, keluarga kerajaan memiliki ikatan yang sangat lemah. Tidak disangka, kamu rela mengorbankan posisimu untuk menyelamatkan putramu. Mengharukan ...."Ucapan Willis lebih terdengar seperti sindiran.Charles mengerutkan bibir sambil menggertakkan gigi."Sana, baca di depan kamera!" Willis memerintahkan Charles.Charles menatap Willis, dia tidak langsung bergerak. Sebaliknya, Charles justru berbalik tanya, "Setelah aku melakukan maumu, bagaimana kamu akan menjamin keselamatan kami?"Meskipun kesal melihat Charles yang cerewet, Willis tetap menjawab pertanyaannya, "Kamu tidak perlu khawatir. Kita semua tahu, pemimpin negara tidak bisa langsung diganti hanya k
Vermont tidak mendukung tindakan Tori. "Takutnya Thomas merasa terancam dan akan berbuat nekat kalau. Aku mengkhawatirkan nyawa Jenderal Xin dan yang lainnya."Tori menoleh, lalu menggelengkan kepalanya dengan tegas. "Tidak akan! Meskipun Thomas telah menyuap sebagian besar pemerintahan ibu kota, rakyat masih mendukung Keluarga Xin dan kerajaan. Memangnya berapa banyak orang yang mengakui kehebatan Thomas?"Vermont berpikir sebentar ....Tori melanjutkan penjelasannya, "Kalau Thomas berani menyiksa Keluarga Xin dan yang lainnya di hadapan publik, masyarakat akan bersatu untuk menghancurkannya!"Vermont menatap Tori dengan kagum .... Akhirnya Tori berhasil meyakinkan Vermont. Tidak heran, Tori adalah mantan ketua Tim Naga Putih, dia pintar dan penuh perhitungan. Namun, tiba-tiba Vermont teringat sesuatu dan bertanya, "Tori ... aku rasa kita tahan dulu. Begitu Thomas tahu kejadian di dalam persidangan disiarkan, dia pasti akan segera memutus saluran televisi dan mencari keberadaan kita.
Vermont tertegun, Bernard? Vermont baru sadar, Bernard yang dimaksud adalah Jenderal Bernard! Simon juga mengajar Jenderal Bernard?Vermont tercengang, dia mengangguk dan menjawab, "Baik."Di saat bersamaan, sopir segera memperingatkan Tori. "Ada yang datang."Tori mengernyit sambil melihat rekaman yang baru dihapus setelah disebarkan dua menit lalu. "Cepat juga respons Thomas."Tori mendengus kesal dan berkata, "Bubar!"Di tengah pengejaran, Tori hendak menyebarkan tangkapan layar yang telah disiapkannya.Durasi rekaman tadi terlalu singkat dan tiba-tiba. Belum banyak orang yang menonton, tetapi rekamannya sudah dihapus.Setelah rekaman yang tiba-tiba menghilang dari internet dalam waktu singkat, orang-orang yang telah menonton rekaman itu mempertanyakan keaslian videonya.Tori kembali mengunggah tangkapan layar sekaligus mengonfirmasi keaslian rekamannya.Seketika, masyarakat pun menyadari ada yang janggal."Thomas memberontak?" Semua orang langsung membicarakan pemberontakan yang di
Melihat para pengawal Willis yang mendekat, Charles tampak marah dan berkata, "Aku adalah Raja! Siapa yang berani menyentuhku?"Willis tersenyum dingin sambil melambaikan tangan. "Kami bukan rakyatmu! Bawa pergi!"....Di rumah sakit.Para dokter yang diusir hanya bisa menunggu di luar ruang operasi.Setelah menunggu cukup lama, beberapa perawat berbisik, "Sudah lama, kok tidak ada suara, ya?""Dok, jangan-jangan terjadi sesuatu?""Suzy memang hebat, tapi juga pasti keteteran karena tidak ada persediaan darah yang cocok.""Iya, mungkin dia mengusir kita karena ingin berpamitan dengan suaminya. Bagaimanapun ...."TIba-tiba ruang operasi terbuka. Semua dokter dan perawat langsung menoleh ke arah ruang operasi ....Dang! Semua orang terkejut saat melihat sosok yang berjalan keluar ...."Kamu ....""Ini?""Tidak mungkin!"Robert terlihat pucat, dia berjalan keluar dengan mengenakan seragam pasien yang masih belum sempat diganti. Meskipun tertatih-tatih, Robert berjalan dengan stabil sambil
Di lokasi persidangan.Sesaat Thomas mengakhiri panggilannya dengan Willis, seorang bawahan masuk dan melaporkan kepada Thomas, "Komandan, ada Tim Monet yang dipimpin Vermont, pasukan Keluarga Calvin, dan pasukan pabrik militer.""Oh?" Thomas tidak kaget mendengar kemunculan Vermont dan Keluarga Calvin. Namun tidak disangka, pasukan pabrik militer juga datang?Ketika Thomas bertemu dengan Bernard, Bernard hanyalah pecundang yang selalu cari aman. Sulit dipercaya, ternyata dia datang juga?Thomas tidak gentar, Rutan Keamanan Nasional dan para pengawal kerajaan berada di dalam kendalinya. Bahkan sebagian besar tentara Daniel pun mematuhi perintah Thomas.Apa yang harus dikhawatirkan?Sebelum persidangan dimulai, Thomas sengaja membuat kekacauan di sekitar kerajaan. Charles terpaksa mengirim sebagian pasukannya untuk membereskan kekacauan itu.Saat ini, kerajaan bagaikan tempurung kosong, tidak ada yang memegang kendali di sana.Charles berada di tangan Willis, Samantha berada di tangan S
Meskipun gemetar, Nolan memegang pistolnya dengan erat.Pengawal yang menjaganya ingin menghalangi Nolan, tetapi Nolan teringat bagaimana dia disiksa dan direndahkan. Seketika, kemarahan terasa melonjak di hati Nolan ....Nolan menggertakkan gigi, lalu menembakkan peluru ke lutut pengawal yang coba menghalanginya.Darah segar terciprat mengenai wajah Nolan ....Nolan terlihat ketakutan. Selama hidupnya, dia tidak pernah menembak siapa pun.Walaupun Nolan gemetar, dia segera menyeka darah yang mengotori wajahnya dan bangkit berdiri sambil mengacungkan pistol yang dipegang. Nolan berusaha sebisa mungkin agar terlihat tenang.Tampaknya Nolan sudah mulai dewasa, dia bukan lagi pangeran manja yang bernyali kecil.Sembari menatap pengawal yang merintih kesakitan, Nolan berkata dengan dingin, "Aku adalah Pangeran! Kalau kamu masih menghormati Keluarga Gong, turunkan senjatamu!"Thomas memegang tangannya yang berdarah, dia mengernyit dan berkata, "Wah, ternyata putranya Charles mempunyai sedik
"Royi, kamu bereskan sisanya." Setelah berpesan, Thomas berlari ke pintu kecil yang ada di sebelahnya.Daniel dan yang lainnya sedang sibuk bertempur, mereka tidak sempat memperhatikan gerak gerik Thomas.Satu-satunya orang yang menyadarinya hanyalah Gilbert. Walaupun tak bisa membantu di medan tempur, Gilbert memperhatikan keadaan di sekitar. Takutnya Thomas memiliki rencana lain."Thomas kabur!" teriak Gilbert.Daniel merespons dengan cepat, dia segera berlari untuk mencegat Thomas, tetapi beberapa pengawal maju dan mengadangnya.Para pengawal Thomas hanya mengincar Daniel, mereka ingin menghabisinya!Walaupun terluka, Daniel masih bisa membereskan semua musuh yang coba mengadangnya. Daniel bukanlah jenderal sembarangan, dia memiliki banyak pengalaman bertempur.Sayangnya, Daniel tidak sempat mengejar Thomas. Daniel sangat kesal, dia hanya bisa menyaksikan Thomas yang kabur.Begitu Thomas pergi, Royi langsung mencari keberadaan Nolan dan memerintahkan, "Tangkap Nolan, habisi yang lai
Daniel menurunkan pistol yang dipegang, dia tidak berencana untuk membunuh Royi.Royi memang pantas mati, tetapi tidak perlu Daniel yang turun tangan. Royi akan mendapatkan hukumannya sendiri.Berkaitan dengan Thomas, kebohongan dan pengkhianatan yang dilakukannya selama lebih dari 20 tahun serta semua yang dilakukan kepada Keluarga Xin, mati pun tidak cukup untuk menebus kesalahannya!Daniel tidak bisa memaafkan Thomas, dia tidak rela membiarkan Thomas kabur begitu saja. Thomas belum lama kabur, pasti masih sempat dikejar.Daniel mengamati keadaan di sekeliling. Vermont, Simon, dan Hannes pasti bisa mengatasi keadaan di sini.Ronny bisa menebak isi pikiran Daniel, dia langsung berkata, "Jenderal Xin, aku akan membantumu untuk menangkap Thonas.""Ayah, kamu juga ikut!" kata Wallace, Joris, dan Lance secara bersamaan.Setelah menghabisi musuhnya, mereka bertiga bergegas menghampiri Daniel. Mereka memiliki pemikiran yang sama dengan Daniel.Thomas menjebak Keluarga Xin, menuduh mereka me
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny