Meskipun gemetar, Nolan memegang pistolnya dengan erat.Pengawal yang menjaganya ingin menghalangi Nolan, tetapi Nolan teringat bagaimana dia disiksa dan direndahkan. Seketika, kemarahan terasa melonjak di hati Nolan ....Nolan menggertakkan gigi, lalu menembakkan peluru ke lutut pengawal yang coba menghalanginya.Darah segar terciprat mengenai wajah Nolan ....Nolan terlihat ketakutan. Selama hidupnya, dia tidak pernah menembak siapa pun.Walaupun Nolan gemetar, dia segera menyeka darah yang mengotori wajahnya dan bangkit berdiri sambil mengacungkan pistol yang dipegang. Nolan berusaha sebisa mungkin agar terlihat tenang.Tampaknya Nolan sudah mulai dewasa, dia bukan lagi pangeran manja yang bernyali kecil.Sembari menatap pengawal yang merintih kesakitan, Nolan berkata dengan dingin, "Aku adalah Pangeran! Kalau kamu masih menghormati Keluarga Gong, turunkan senjatamu!"Thomas memegang tangannya yang berdarah, dia mengernyit dan berkata, "Wah, ternyata putranya Charles mempunyai sedik
"Royi, kamu bereskan sisanya." Setelah berpesan, Thomas berlari ke pintu kecil yang ada di sebelahnya.Daniel dan yang lainnya sedang sibuk bertempur, mereka tidak sempat memperhatikan gerak gerik Thomas.Satu-satunya orang yang menyadarinya hanyalah Gilbert. Walaupun tak bisa membantu di medan tempur, Gilbert memperhatikan keadaan di sekitar. Takutnya Thomas memiliki rencana lain."Thomas kabur!" teriak Gilbert.Daniel merespons dengan cepat, dia segera berlari untuk mencegat Thomas, tetapi beberapa pengawal maju dan mengadangnya.Para pengawal Thomas hanya mengincar Daniel, mereka ingin menghabisinya!Walaupun terluka, Daniel masih bisa membereskan semua musuh yang coba mengadangnya. Daniel bukanlah jenderal sembarangan, dia memiliki banyak pengalaman bertempur.Sayangnya, Daniel tidak sempat mengejar Thomas. Daniel sangat kesal, dia hanya bisa menyaksikan Thomas yang kabur.Begitu Thomas pergi, Royi langsung mencari keberadaan Nolan dan memerintahkan, "Tangkap Nolan, habisi yang lai
Daniel menurunkan pistol yang dipegang, dia tidak berencana untuk membunuh Royi.Royi memang pantas mati, tetapi tidak perlu Daniel yang turun tangan. Royi akan mendapatkan hukumannya sendiri.Berkaitan dengan Thomas, kebohongan dan pengkhianatan yang dilakukannya selama lebih dari 20 tahun serta semua yang dilakukan kepada Keluarga Xin, mati pun tidak cukup untuk menebus kesalahannya!Daniel tidak bisa memaafkan Thomas, dia tidak rela membiarkan Thomas kabur begitu saja. Thomas belum lama kabur, pasti masih sempat dikejar.Daniel mengamati keadaan di sekeliling. Vermont, Simon, dan Hannes pasti bisa mengatasi keadaan di sini.Ronny bisa menebak isi pikiran Daniel, dia langsung berkata, "Jenderal Xin, aku akan membantumu untuk menangkap Thonas.""Ayah, kamu juga ikut!" kata Wallace, Joris, dan Lance secara bersamaan.Setelah menghabisi musuhnya, mereka bertiga bergegas menghampiri Daniel. Mereka memiliki pemikiran yang sama dengan Daniel.Thomas menjebak Keluarga Xin, menuduh mereka me
Selain Daniel dan ketiga putranya, beberapa puluh orang juga ikut mengejar Thomas. Beberapa puluh orang itu adalah tentara yang bekerja di bawah pimpinan Daniel.Setelah mengetahui kondisi Keluarga Xin, mereka langsung membentuk grup, lalu menemui Vermont dan bergabung dalam operasi penyelamatan.Mereka adalah bawahan Daniel yang paling setia!Meskipun Thomas berhasil menguasai kerajaan dan beberapa pemerintahan di ibu kota, tidak berarti dia bisa menyuap semua orang. Tentara sesungguhnya pasti memiliki integritas!Sampai saat ini, masih ada sebagian orang yang tidak mengetahui pengkhianatan yang dilakukan Thomas. Mereka baru mengetahuinya setelah pemberitaan dan rekaman tersebar di internet.Seandainya tahu lebih awal, mereka akan maju untuk membantu Keluarga Xin!Setelah kondisi ruang persidangan berhasil dikendalikan, Simon mengusulkan untuk membuka kembali siaran langsung. Kemudian, biarkan Nolan yang maju untuk menceritakan semua perbuatan Thomas dan mempublikasikan kejahatannya.
Vermont tidak bisa menebak isi pikiran James, dia juga tidak waktu untuk memikirkannya.Vermont lanjut membereskan kekacauan di sini. Hatinya terasa sakit saat melihat saudara-saudara seperjuangan yang gugur di dalam pertempuran.Tak hanya Vermont, Simon dan Hannes juga merasakan hal yang sama.Walaupun berhasil menyelamatkan semua orang yang ada di ruang persidangan, sebagian pasukannya terluka parah.Operasi penyelamatan ini bisa berhasil karena saudara-saudara seperjuangan yang rela mempertaruhkan nyawanya tanpa gentar.Aroma amis darah memenuhi seluruh ruangan. Di tengah suasana haru dan sedih, sekelompok pengawal kerajaan berlari masuk.Awalnya, orang-orang mengira kalau Thomas kembali mengirimkan pasukan. Setelah berkomunikasi, ternyata mereka adalah para pengawalnya Charles.Dengan bantuan pengawal kerajaan, ruang persidangan pun dibereskan lebih cepat.Nolan sudah selesai menceritakan semuanya, dia tidak peduli bagaimana publik akan beropini. Yang penting, dia sudah melaksanaka
Nolan, Vermont, Simon, dan para pasukannya pergi untuk menyelamatkan Charles, sedangkan Ronny tinggal untuk menjaga yang lainnya.Ronny segera memerintahkan bawahannya untuk menangkap Royi.Sebagai penanggung jawab Rutan Keamanan Nasional, Royi tidak pernah menyangka bahwa dia akan dikurung di sana.Royi dikurung di samping sel Keluarga Yuan. Begitu melihat Royi yang ditangkap, semua anggota Keluarga Yuan tercengang.Ketika melihat Ronny yang berdiri tidak jauh dari sana, Eric menjulurkan lehernya sambil berteriak, "Pak Ronny, Keluarga Xin yang melakukan pengkhianatan, bukan kami! Kami tidak bersalah."Begitu mendengar ucapan Eric, Ronny memelototinya dengan tatapan jijik. Awalnya Ronny ingin memberi tahu bahwa Keluarga Xin sudah dibebaskan, tetapi akhirnya dia mengurungkan niat tersebut. Biarkan saja Keluarga Yuan tetap ketakutan seperti itu.Ronny menarik kembali tatapannya dan beranjak pergi.Tak berapa lama, seorang petugas rutan datang dan melaporkan, "Pak Ronny, tahanan yang bers
Sesaat mendengar perintah Willis, Sunny langsung memucat, seluruh tubuhnya gemetaran. "Wi ... Willis, ini anakmu.""Memangnya kenapa? Mereka semua anakku," kata Willis sambil menunjuk kedua bawahannya.Kalau diperhatikan dengan cermat, kedua pengawal itu memang memiliki bentuk wajah dan mata yang mirip dengan Willis.Willis memelototi Sunny sambil menyeringai. "Wanita jalang, beraninya menggunakan wajah orang lain untuk menipuku! Aku tidak sudi mengakui anak yang dikandungmu!" "Emilo, Lieno, bukannya kalian selalu protes gara-gara kebanyakan saudara? Cepat, urus!" kata Willis.Emilo dan Lieno adalah saudara tiri, ibu mereka hanyalah salah satu dari sekian banyaknya selingkuhan Willis.Oleh sebab itu, Emilo dan Lieno tidak suka melihat Sunny yang mendapatkan kasih sayang Willis. Apalagi begitu Sunny mengandung anaknya Willis, bagi Emilo dan Lieno, anak yang dikandung Sunny adalah ancaman.Willis memiliki terlalu banyak anak. Anak-anak Willis tumbuh dan besar di lingkungan yang keras, m
Emilo dan Lieno saling bertatapan, mereka terlihat kecewa. Meskipun menyayangkan, mereka tetap mematuhi perintah Willis.Emilo dan Lieno berdiri, lalu mendekati Barbie dan memberikan pedangnya yang berlumuran darah.Perut Barbie terasa bergejolak saat melihat tetesan darah yang mengalir. Walaupun mual dan ingin muntah, Barbie berusaha menahannya. Barbie menatap Willis. Di satu sisi, Barbie ketakutan, tetapi di sisi lain, hati nuraninya tidak bisa menoleransi tindakan Willis."Tuan Willis." Barbie menarik napas panjang, dia berusaha tetap terdengar sopan dan tenang.Barbie sudah menyaksikan kekejaman Willis, dia tidak berani asal memprovokasi pria ini.Barbie menyusun kata-kata yang tepat, lalu berkata, "Sunny membohongi Anda, aku tidak punya hak untuk mencampuri apa pun yang ingin Anda lakuakn kepaanya. Anggap saja ini sebagai permohonanku. Bagaimanapun, Anda dan ayahku bekerja sama, kita berada di pihak yang sama. Setidaknya, tolong hargai sedikit ayahku.""Hahaha." Willis tertawa te
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny