Share

Bab 2210

Penulis: Paviliun Angin
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-11 19:00:01
Sesaat mendengar perintah Willis, Sunny langsung memucat, seluruh tubuhnya gemetaran. "Wi ... Willis, ini anakmu."

"Memangnya kenapa? Mereka semua anakku," kata Willis sambil menunjuk kedua bawahannya.

Kalau diperhatikan dengan cermat, kedua pengawal itu memang memiliki bentuk wajah dan mata yang mirip dengan Willis.

Willis memelototi Sunny sambil menyeringai. "Wanita jalang, beraninya menggunakan wajah orang lain untuk menipuku! Aku tidak sudi mengakui anak yang dikandungmu!"

"Emilo, Lieno, bukannya kalian selalu protes gara-gara kebanyakan saudara? Cepat, urus!" kata Willis.

Emilo dan Lieno adalah saudara tiri, ibu mereka hanyalah salah satu dari sekian banyaknya selingkuhan Willis.

Oleh sebab itu, Emilo dan Lieno tidak suka melihat Sunny yang mendapatkan kasih sayang Willis. Apalagi begitu Sunny mengandung anaknya Willis, bagi Emilo dan Lieno, anak yang dikandung Sunny adalah ancaman.

Willis memiliki terlalu banyak anak. Anak-anak Willis tumbuh dan besar di lingkungan yang keras, m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2211

    Emilo dan Lieno saling bertatapan, mereka terlihat kecewa. Meskipun menyayangkan, mereka tetap mematuhi perintah Willis.Emilo dan Lieno berdiri, lalu mendekati Barbie dan memberikan pedangnya yang berlumuran darah.Perut Barbie terasa bergejolak saat melihat tetesan darah yang mengalir. Walaupun mual dan ingin muntah, Barbie berusaha menahannya. Barbie menatap Willis. Di satu sisi, Barbie ketakutan, tetapi di sisi lain, hati nuraninya tidak bisa menoleransi tindakan Willis."Tuan Willis." Barbie menarik napas panjang, dia berusaha tetap terdengar sopan dan tenang.Barbie sudah menyaksikan kekejaman Willis, dia tidak berani asal memprovokasi pria ini.Barbie menyusun kata-kata yang tepat, lalu berkata, "Sunny membohongi Anda, aku tidak punya hak untuk mencampuri apa pun yang ingin Anda lakuakn kepaanya. Anggap saja ini sebagai permohonanku. Bagaimanapun, Anda dan ayahku bekerja sama, kita berada di pihak yang sama. Setidaknya, tolong hargai sedikit ayahku.""Hahaha." Willis tertawa te

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-11
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2212

    "Bugh!" Semburan air memercik. Sunny telah menghilang dari dunia ini.Willis menatap Barbie sambil tersenyum sinis. Willis bertepuk tangan tanpa memedulikan perasaan Barbie, lalu membawa kedua anaknya pergi.Barbie duduk mematung, dia menatap genangan darah Sunny yang ada di sampingnya. Seketika, Barbie merasa bahwa seluruh dunia berwarna merah.Suara jeritan Sunny terasa masih bergema di telinga Barbie ....Tiba-tiba, Barbie teringat dengan ucapan Sunny sesaat sebelum Willis datang."Mereka pikir aku hanya menyukai kekayaan Willis, padahal aku benar-benar mencintainya. Ayahku sudah lama meninggal, ibuku menikah lagi dengan ayah tiriku, mereka mempunyai 3 orang anak. Semua orang di rumah hanya bisa menindasku, aku tidak pernah merasa bahagia.""Ayah tiriku kalah judi, dia menjualku kepada seseorang. Aku berhasil kabur, tapi malah ditangkap sindikat perdagangan manusia. Aku pikir hidupku sudah berakhir, sampai ... aku bertemu dengan Willis. Willis memberikanku kehidupan yang berbeda, te

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-12
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2213

    Samantha menyadari Shaleta yang marah.Shaleta menoleh ke samping dan memelototi Samantha. Tatapan Shaleta sudah tidak setenang sebelumnya, matanya yang biru tampak berkedut.Tiba-tiba, Samantha merasa agak konyol. Dia tersenyum sambil menatap dokumen perjanjian yang dipegang oleh Shaleta.Samantha terpaksa menandatanganinya karena dipaksa keadaan. Sejujurnya, isi perjanjian itu cukup meresahkan Samantha."Aku tahu isi otakmu!" kata Shaleta sambil memelototi Samantha.Melihat senyuman Samantha, Shaleta langsung menaruh dokumennya ke belakang punggung dan memperingatinya. Suara Shaleta terdengar dingin, "Semua orang di sini adalah pengawalku. Sebaiknya kamu jangan macam-macam."Samantha mengerutkan alisnya, lalu bertanya, "Lalu kenapa? Rencana kalian sudah gagal."Shaleta sangat kesal mengingat rencananya yang gagal. Dia tidak mau menerima kenyataan ini!Setelah marah, Shaleta berusaha menenangkan dirinya dan melirik ke luar jendela. Shaleta tersenyum dan berkata, "Bagaimana kalau aku m

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-12
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2214

    Meskipun para pengawal Shaleta meletakkan senjata, Samanta tetap berwaspada. Samantha mengendurkan sedikit ikat pinggangnya, lalu berusaha untuk menyeret Shaleta.Shaleta terlalu berat, Samantha harus mengerahkan seluruh tenaganya untuk menarik Shaleta.Kemudian, Samantha merebut dokumen kerja sama yang dipegang oleh Shaleta dan merobeknya menjadi beberapa bagian. Akhirnya, Samantha merasa sedikit lebih lega.Sebelum meninggalkan pesawat, Samantha tidak boleh lengah. Samantha menatap Shaleta dan mengancamnya, "Suruh mereka minggir! Berikan aku jalan!""Kalian, minggir!" Shaleta mengabulkannya, tetapi di saat Samantha tidak memperhatikan, Shaleta memberikan isyarat kepada pengawalnya.Sesaat tiba di depan pintu pesawat, Shaleta bangun dan menabrak Samantha hingga terpelanting.Tubuh Shaleta yang besar menubruk tubuh Samantha yang ramping. Samantha merintih kesakitan setelah tubuhnya menghantam dek pesawat.Para pengawal langsung memanfaatkan kesempatan ini untuk menangkap Samantha seka

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-12
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2215

    Setelah ledakan, pesawat yang sedang melaju pun menyimpang dari pacuan lepas landas, lalu berputar-putar selama beberapa saat dan menabrak salah satu bangunan yang ada di sana.Untungnya, tidak ada korban jiwa seperti yang dikhawatirkan.James terlihat tenang, seolah telah memperhitungkan semuanya. "Mendarat! Tangkap semua orang yang ada di depan pesawat itu."Begitu semua helikopter mendarat, James dan pasukannya membuka pintu kabin dan masuk ke dalam pesawat. Ledakan tadi membuat sebagian besar orang terluka, mereka menjerit kesakitan dan tampak tak berdaya.James melihat Samantha yang terikat di kursi, sekujur tubuhnya berlumuran darah.Samantha yang sekarang berbeda dengan Samantha yang ada di dalam benak James. Selama ini, Samantha selalu terlihat anggun dan berkharisma, dia bukanlah wanita yang lemah!James mengerutkan alis dan hendak menolong Samantha. Di saat bersamaan, mata Samantha terlihat bergetar, lalu membuka matanya secara perlahan-lahan.James tertegun, dia melewati Sam

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-12
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2216

    "Tambah kecepatannya!" Thomas memerintahkan sopir.Sopir menginjak pedal gas dan mobil melaju kencang di sepanjang jalan. Anehnya, selang beberapa menit, tiba-tiba sopir menurunkan kecepatannya secara drastis."Komandan, ada yang menghalangi di depan!" teriak sopir."Apa? Bagaimana mungkin mereka bisa secepat itu?" Thomas terkejut.Thomas mengerutkan alisnya sambil memandang mobil yang mengadangnya di depan. Terlihat sebuah sosok yang mengenakan jaket kulit berdiri di hadapannya."TORI!" Thomas menggertakkan giginya dengan penuh kebencian.Thomas yakin, Tori pasti membantu Keluarga Xin untuk merusak rencana Thomas."Wanita itu sudah gila, ya? Dia mau menghadapiku sendirian? Berani sekali!" Hasrat membunuh melintas di mata Thomas. "Habisi dia!"Para pengawal Thomas langsung beranjak keluar dari mobil dan mengarahkan pistol ke arah Tori. Untungnya Tori sangat lincah, dia berhasil menghindari tembakan demi tembakan sambil mencari kesempatan untuk berbalik menyerang."Duar!" Tori berhasil

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-13
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2217

    Ternyata Thomas yang melayangkan tembakan."Kamu mau menangkapku? Memangnya berapa banyak orang yang kamu bawa? Cuma segitu? Daniel, hentikan omong kosongmu! Di antara kita, hanya ada satu orang yang bisa hidup, kamu atau aku? Aku harus segera menuntaskannya," kata Thomas sambil memberikan isyarat kepada pengawal yang ada di sampingnya.Sesaat selesai bicara, Thomas langsung bertindak. Dia tidak ingin memberikan kesempatan kepada Daniel untuk bersiap-siap.Daniel dan yang lain menyadari betapa liciknya Thomas. Selama berhadapan dengan Thomas, Daniel dan anak-anaknya sama sekali tidak lengah. Begitu peluru ditembakkan, mereka pun segera menghindar.Walaupun terluka parah, Daniel tetap bertempur dengan gagah. Dia adalah jenderal yang luar biasa, kemampuan dan fisiknya memang mengagumkan.Ditambah, Daniel sudah membulatkan tekadnya, dia tidak akan melepaskan Thomas!Wallace, Joris, Lance, dan Tori bekerja sama untuk melindungi Daniel. Mereka mendampingi Daniel secara bergantian.Walaupun

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-13
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2218

    Thomas masih berusaha kabur, tetapi Wallace tidak akan membiarkannya!Tori langsung menginjak pedal gas dan menabrak mobil Thomas. "Prang!"Mobil Thomas langsung terhempas sejauh 3 meter. Thomas berkeringat dingin, dia segera membuka pintu mobil dan keluar dengan memegang pistol.Mobil yang dikendarai Tori melaju cukup kencang, untungnya dia segera menginjak rem sebelum menabrak pohon besar yang ada di tepi jalan."Kamu ceroboh banget!" Wallace juga terkejut, dia tidak menyangka Tori akan menabrak mobil Thomas.Tori terlihat acuh tak acuh, tatapannya pun tampak sinis. Tanpa banyak bicara, Tori dan Wallace membuka pintu mobil dan mengejar Thomas yang berlari belum jauh.Orang yang berhak mencabut nyawa Thomas adalah Daniel. Daniel tidak meninggalkan Lance dan Joris, lalu ikut mengejar Thomas."Hati-hati, dia bawa pistol!" Wallace mengingatkan Tori.Sekarang, Wallace dan Tori tidak mempunyai senjata, mereka mengejar Thomas dengan tangan kosong.Tori berlari sambil menganggukkan kepala.D

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-13

Bab terbaru

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

DMCA.com Protection Status